Be with You (2018)
Sutradara: Lee Jang-Hoon
Produser: Yang Soo-Joong, Kim Jae-Joong
Penulis naskah: Takuji Ichikawa (novel)
Pemain: Son Ye-Jin, So Ji-Sub, Kim Ji-Hwan, Ko Chang-Seok, Lee You-Jin, Kim Hyun-Soo
Durasi: 131 min.
Distributor: Lotte Entertainment
Based on Takuji Ichikawa's book, Ima, Ai ni Yukimasu (2003).
Woo Jin pagi buta bekerja membersihkan kolam renang, setelah selesai dia akan kembali membantu Ji Ho bersekolah; menyiapkan sarapan (yang seringnya gosong), meraut pensil (yang seringnya tidak runcing), dan mengantar ke sekolah dengan sepeda (yang seringnya disalip oleh anak perempuan), baju yang sama-sama kancingnya tidak di masukkan di lubang yang benar. Woo Jin dulunya atlet renang, tapi keadaan tidak diinginkan membuat dia pensiun dini, apabila kelelahan maka dia akan mudah pingsan. Dia tidak boleh kecapean, tidak bisa lari cepat, tidak bisa bersepeda gesit.
Satu tahun setelah kepergian Soo A, ketika musim penghujan tiba -saat yang dinanti-nantikan Ji Ho, anak lelaki tersebut berlari ke stasiun kecil, berharap ibunya akan datang, menepati janji. Woo Jin tidak bisa berkata jujur kepada Ji Ho kalau ibunya tidak akan pernah kembali, dia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya, tidak ingin melukai perasaan anaknya. Namun, siapa yang menyangka ketika pulang dari stasiun, setelah memaksa Ji Ho untuk pulang, di sebuah terowongan mereka melihat seorang perempuan tidak sadarkan diri. Perempuan tersebut adalah Soo A, dan dia tidak ingat apa pun.
Apakah Soo A laiknya Ibu Penguin? Lalu, ketika musim penghujan berakhir apakah dia akan kembali ke negeri awan?
Menonton film ini pas sekali ketika hujan turun di tengah musim kemarau, menambah perasaan melo. Saya tertarik menonton karena pemainnya adalah Son Ye-Jin, saya lagi gandrung dengannya gara-gara drama Korea Pretty Noona Who Buys Me Food. Ketika membaca resensi tentang film Be with You ini di mana sambutannya cukup positif, saya jadi penasaran karena katanya akan menguras air mata. Benar saja, saya mewek nontonnya, hiks. Son Ye-Jin ini memang ratunya film tragis ya, dulu saya ingat banget waktu nonton film A Moment to Remember, nangis megep-megep!
Be with You adalah remake film Jepang dengan judul yang sama di tahun 2004 silam, dibintangi Yuko Takeuchi dan Shido Nakamura, diadaptasi dari novel karya Takuji Ichikawa. Walau kebanyakan yang sudah menonton keduanya lebih meyukai versi Jepang, saya cukup puas dengan versi terbaru ini, bahkan saya tidak berkeinginan untuk menonton versi Jepang, terlalu lawas bagi saya, hehehe.
Jujur saja, saya sempat bosan di awal, alurnya cukup lambat dan karakter Woo Jin bukan jenis karakter favorit saya, dia terlalu lembek, tipikal antihero dan saya tidak terlalu suka dengan So Ji Sub. Lalu saya skip ke seperempat bagian terakhir, dan cukup kaget dengan ceritanya. Lalu kembali lagi ke bagian terakhir sebelum loncat cerita. Jadi memang butuh kesabaran, tipikal plot Jepang sebenarnya, awalnya cerita datar-datar saja, kemudian dipertengahan akan ada kejutan di mana kita tidak bisa berpaling. Plot twistnya benar-benar dapat sekali, saya sampai kaget waktu kejadian Soo A mengejar Woo Jin, saya sampai berteriak saking terkejutnya! Mulai bagian tersebut kita akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Be with You bercerita tentang drama keluarga, kisah cinta yang melo, penuh malu-malu. Di saat Soo A kembali, penonton akan di bawa ke masa lalu, sekalian menginggatkan kembali akan memori yang hilang pada diri Soo A. Masa di mana Woo Jin diam-diam menyukai Soo A di sekolah dulu, betapa kakunya dia ingin mengungkapkan perasaan sampai masa kuliah. Pada saat itu kita akan lebih banyak mendapatkan cerita cinta. Sedangkan di masa sekarang, lebih ke hubungan ayah-anak dan ibu-anak, sesekali diselipkan kisah cinta yang masih sama malu-malunya antara Woo Jin dan Soo A.
Saya sangat menyukai ketika hubungan ibu-anak diperlihatkan, bagian yang membuat saya mewek saking terharunya. Terlebih pas bagian ada acara di sekolah Ji Ho dan dia mengatakan apa keahliannya, jebol air mata saya. Pun dengan hubungan ayah-anak, mata saya berkaca-kaca ketika ada lomba lari yang harus dilakukan Ji Ho bersama ayahnya, padahal ayahnya tidak bisa lari cepat dan kecapean. Terlihat sekali usaha Woo Jin, ayah yang tidak sempurna tapi tidak ingin membuat anaknya kecewa.
Dan saya sangat menyukai Ji Ho, dia dewasa sekali, dia sangat pengertian. Bahkan dia yang sering mendorong ayahnya agar lebih berani menunjukkan kasih sayang kepada ibunya, tidak perlu malu-malu, karena saat ini adalah kesempatan yang berharga, saat di mana mereka bisa berkumpul bahagia. Ada bagian yang membuat saya tersenyum, ketika Soo A baru saja kembali, keesokan harinya Woo Jin mengantarkan Ji Ho ke sekolah seperti biasa, setelah ayahnya pergi, Ji Ho pulang kembali ke rumah demi bisa bersama-sama dengan ibunya, menghabiskan waktu bersama.
Film ini sangat menghangatkan hati, tentang betapa pentingnya kebersamaan, tentang kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Lakukan apa yang memang perlu dilakukan, karena kita tidak akan tahu apa yang akan nantinya terjadi, kadang ada kesempatan kedua, kadang tidak akan terulang kembali. Film ini sangat cocok bagi kalian yang ingin mendapatkan cerita tentang orangtua dan anak, tentang kisah cinta yang tidak meledak-ledak.
Btw, saya jadi ngefans sama yang main Woo Jin muda, cakeppppppp. Oh ya, ada Park Seo Joon dan Gong Hyo Jin sebagai cameo.
Udah lama nggak nonton film drama korea. Kayaknya judul ini mesti dipertimbangkan haha
BalasHapusAyo nonton, seruuuuu XD
HapusDuh penasaran bangebt nihhh tfs kaka
BalasHapusAyo nonton, yang suka romance pasti ikutan kesemsem :)
Hapus