Senin, 26 September 2016

Roma by Pia Devina | Book Review, Blog Tour, Giveaway

Judul buku: Roma
Penulis: Pia Devina
Editor: Cicilia Prima
Desain cover: Teguh
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-375-653-7
Cetakan pertama, Agustus 2016
194 halaman
Buntelan dari @piadevina
Sejak awal, aku tidak yakin bisa merestui pernikahan Mama dengan Terenzio Lambardi, seorang pria berkebangsaan Italia. Tapi, demi kebahagiaan Mama, haruskah aku tetap bersikap egois? Aku ingin Mama bahagia. Mengiyakan rencana pernikahan yang akan berlangsung di Roma—dan mau tidak mau membawaku serta ke Kota Abadi itu.
-Chalinda Noemi.

Sejak awal, gadis itu tidak tampak menyenangkan. Dingin dan menjaga jarak. Sialnya, aku memerlukan bantuannya untuk membebaskanku dari hukuman yang diberikan orangtuaku. Yang benar saja, aku kan bukan anak kecil lagi. Bersama dengannya ke Ostia Lido, memulai segalanya. Ternyata gadis itu memerlukan pertolongan.
-Maurizio Folliero.

Sejak awal, gadis itu terlihat murung. Kakinya terluka karena menubruk tubuhku. Aku ingin menolongnya. Bukan hanya karena kakinya yang terkilir, tapi karena mendung yang membayangi wajahnya.
-Ryan Watkins.


Di Roma, kebersamaan telah mengikat Chal dan Maurizio dalam usaha melarikan diri dan upaya mencari jawaban atas jati diri Terenzio. Ryan Watkins pun hadir di antara mereka, siap mengulurkan tangan saat Chal tenggelam dalam kegundahan.

Di Kota Abadi ini lah, sebuah perjalanan tentang kisah cinta, persahabatan, dan keluarga yang rumit telah dimulai.
Chalinda Noemi atau biasa dipanggil Chal terpaksa pergi ke Roma demi pernikahan ibunya yang ketiga. Tentu pada mulanya Chal tidak menyetujui pernikahan tersebut, dua pernikahan sebelumnya berakhir tidak bahagia. Dengan suami pertama, ayah Chal, ibunya diselingkuhi, sedangkan dengan pernikahan kedua terjadi KDRT. Terlebih pernikahan dengan Terenzio Lambardi terkesan terburu-buru, ibunya baru sebentar mengenal lelaki berkebangsaan Italia tersebut, Chal hanya ingin ibunya bahagia, dia takut kejadian yang melukai terulang kembali. Namun, melihat ibunya yakin akan baik-baik saja dengan Terenzio, Chal pun mengalah.

Ketika sudah berada di kediaman Terenzio di Italia, tanpa sengaja Chal mendengar percakapan dua paman calon ayah tirinya tersebut yang mangatakan bahwa mereka akan untung besar. Chal langsung menganggap kalau ibunya hanya dimanfaatkan. Dia pun meminta bantuan Maurizio, anak teman Terenzio yang menjemput mereka ketika di bandara, untuk menyelidiki kebenaran dan siapa sebenarnya keluarga Terenzio ini. Maurizio yang pada awalnya menganggap Chal cewek dingin, terpaksa menyetujui dengan imbal balik menjadi kunci kebebasan akan hukuman yang dia terima dari orangtuanya. 

Perjalanan mengelilingi indahnya Kota Abadi dan menyingkap sebuah misteri pun dimulai, hanya saja tidak semudah bayangan Chal. Ada berbagai rintangan yang menghadang, mulai dari pengejaran orang-orang jahat sampai bertemu dengan cowok baik hati bernama Ryan Watkins.

*
Roma adalah serial A Love Story: City terbitan Grasindo kedua yang saya baca setelah Bristol, dan karya Pia Devina pertama yang saya baca, padahal penulis sudah menerbitkan lebih dari sepuluh buku, baru berjodoh di buku ini. Roma lebih menekankan akan masalah keluarga dan percintaan, dibumbui dengan sedikit misteri yang cukup baik diutarakan penulis. Saya sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga Terenzio, karena penulis tidak langsung membeberkan melainkan sekeping demi sekeping, membuat ingin segera sampai halaman terakhir dan menemukan jawabannya.

Dari cara bercerita cukup baik, saya cukup menikmati tulisan Pia Devina yang mengalir. Karakternya terbentuk dengan baik, dan berhubung buku ini tidak hanya membicarakan kisah cinta tapi juga setting tempat, maka kedua hal tersebut menjadi sorotan saya. Saya suka cara penulis menggambarkan settingnya, baik yang hanya diceritakan, pun dengan yang dikunjungi langsung. Tidak ada kesan tempelan semata, informasi singkat yang diberikan mengenai tempat yang sedang diceritakan atau dikunjungi juga menambah pengetahuan saya yang belum pernah pergi ke Italia, walau tidak detail sekali, tapi cukup. Bagian favorit saya adalah ketika mengunjungi Ostia Antica.

Untuk karakternya, saya cukup menyukai Chal dan Maurizio, terlihat pada mulanya mereka sama-sama tidak saling menyukai, berbagai masalah yang muncul kemudian mau tidak mau membuat mereka sering bersama dan muncul perasaan lain. Saya suka karakter Chal yang tidak egois, cara dia berhubungan dengan ibunya dan ayahnya, masih menjalin baik hubungan keluarga walau tidak bersama lagi, terlebih ayahnya tidak akan sungkan bila ada yang membuat Chal bersedih. Maurizio sendiri walau terkesan bad boy dan cuek, dia sebenarnya perhatian sekali.

Beberapa kekurangan menurut saya adalah penyelesaiaan yang terlalu cepat dan karakter Ryan Watkins yang tidak digali lebih dalam, bila dia dibuang tidak akan menjadi masalah dalam artian perannya tidak terlalu penting. Saya berharap penulis fokus akan permasalahan ibunya dan perkembangan hubungan Chal dengan Maurizio, karena menurut saya kurang banyak. Namun secara keseluruhan buku ini tetap asik untuk diikuti, kok.

Buku ini recommended bagi kamu yang ingin jalan-jalan gratis ke Roma secara virtual, mupeng makan gelato dan melihat hubungan Chal dengan Maurizio yang manis.


Saatnya giveaway!
Ada satu buku Roma gratis bagi pembaca setia Kubikel Romance yang berdomisili di Indonesia, seperti biasa, syaratnya sebagai berikut:
1. Follow blog Kubikel Romance via GFC
2. Follow akun twitter @piadevina dan @peri_hutan
3. Share link postingan ini ke sosial media yang kamu punya dengan hastag #GARoma, boleh mention kedua akun di atas.
4. Jawab pertayaan berikut di kolom komentar di bawah dengan menyertakan akun twitter kalian, kalau nggak punya bisa dengan email. "Kamu lebih suka bad boy atau good boy?" Boleh pakai alasan, boleh nggak, santai aja :D.

Yak itu saja, giveaway berlangsung selama satu minggu, pengumuman pemenang di postingan itu paling lambat dua hari setelah batas waktu yang ditentukan. Pemenang akan saya pilih secara random dan yang sudah mengikuti persyaratan, semoga beruntung! :D

*UPDATE*

Maaf pengumuman pemenangnya telat *kebiasaan*, tapi udah saya umumin terlebih dahulu di twitter karena kemarin-kemarin nggak sempet ngeblog. Okey, untuk data maka saya cantumin di sini juga. Yang beruntung adalah...

@keyminoz

Buat yang lain jangan patah semangat, pantengin terus blog ini karena bakalan sering ngadain kuis buku :)

41 komentar:

  1. Nama : Mifta Rizky Wiratnasari
    Twitter : @keyminoz
    Link Share : https://twitter.com/keyminoz/status/780262392651407360

    Jawaban : Bad boy, kayanya yang bad boy lebih bikin penasaran deh, kalo manis mulu bosen. Lagian kadang yang bad boy itu lebih jujur dan lebih apa adanya. Di balik kenakalannya pasti ada sisi positif yang gak kita tahu. Biasanya bad boy seorang hero yang bisa ngelindungi cewek, jika dia udah menemukan seseorang yang nyaman bisa jadi dia berubah menjadi laki-laki baik. Itulah tantangannya kenapa saya lebih memilih bad boy.

    BalasHapus
  2. Nama : Herva Yulyanti
    Twitter : @hervayulyanti
    Link Share : https://twitter.com/hervayulyanti/status/780271852190994432
    JAwaban : GOOD BOY

    BalasHapus
  3. Nama: Dian Haerani
    Twitter: @saimamzahra
    Link share: https://twitter.com/dhaerani781/status/780271902912684033

    jawaban: Lebih suka Good boy. Alasannya karena kalo tokoh bad boy pasti udah ketebak ujungnya jadi baik atau luar bad dalemnya sweet. Kalo good boy itu lebih misterius, apalagi kalau karakternya pendiam. lebih bikin penasaran, seperti kata peribahasa, Diam-diam menghanyutkan. hehe. Aslinya juga aku lebih milih good boy.

    BalasHapus
  4. Nama: Elsita F. Mokodompit
    Twitter: @sitasiska95
    Link share: https://twitter.com/sitasiska95/status/780274098534428672

    Good boy. Dr segi appereance mgkn badboy lebih banyak kerennya tpi kalau buat hubungan serius aku pilih Goodboy :)

    BalasHapus
  5. @tewtri

    Suka good boy yang gentleman karena masa-masa remajaku udah lewat bareng-bareng sama kesan bahwa 'bad boy itu gemesin'. Sumpah, saat ini nggak ada yang jauh lebih dibutuhin dari kombinasi good boy + gentleman = Ayah idaman anak-anak.

    BalasHapus
  6. Twitter: @rohaenah1
    Jawaban: saya lebih suka good boy. Semoga semua hal baik yg ada padanya bisa membuat kita lebih baik di masa depan.

    BalasHapus
  7. @deasyds

    Good boy. Kasihan orang tuaku pusing dan khawatir kalau anaknya sama bad boy.

    BalasHapus
  8. @nurulastrirmdn

    badboy. karena badboy itu cenderung lebih menghargai wanita. walaupun terkenal sbg biang onar atau petakilan, sebenarnya badboy memiliki sisi lain yang hanya diperlihatkan pada orang-orang terdekatnya. lagi, menjalin hubungan dengan badboy itu mempunyai banyak keuntungan: salah satunya adalah kita akan merasa terlindungi karena badboy kebanyakan ditakuti oleh orang-orang.

    BalasHapus
  9. @hensus91

    Maunya sih sama bad boy berhati good boy. Jadi agak petakilan, slengekan cuma tetap tahu posisi. Saat bersama orang yang dia hormati atau dia sayangi dia tetap bisa menempatkan diri. Tapi, kalo dimata orang yang kenal dia bandel atau agak nakal. Sedangkan dimata orang yang kenal dia tetap jadi sosok yang baik, santun, dan perhatian.

    Seringnya sosok seperti ini yang selalu bisa membuatku meleleh dalam sebuah cerita. Cuek, tapi perhatian. Dingin, tapi aslinya hangat. Bandel, slengekan, tapi penuh kasih sayang.

    Jadi, intinya terserah apa kata orang, yang penting aslinya dia tetap bisa menjadi sosok imam yang baik untukku, anak yang baik untuk orangtua kami dan hamba yang baik untuk Pencipta kami. ;)

    BalasHapus
  10. Nama: Ainhy Edelweiss
    Twitter: @PrinceesAsuna
    Link share: https://mobile.twitter.com/PrinceesAsuna/status/780396514212401152

    Jawaban: Lebih milih bad boy. Karena belum pernah berhubungan deket ma bad boy, soalnya selama ini sama good boy, jadi udah bisa nebak arahnya kemana. Sepertinya, bad boy punya kesan lebih misterius. Ada tantangan tersendiri untuk tau kehidupan mereka yang kebanyakan dianggap sebelah mata oleh orang lain. sekian :)

    BalasHapus
  11. @NSMia

    Suka good boy dengan tampilan bad boy :p
    jadi kelihatannya aja dia bad boy, padahal aslinya good boy :D

    BalasHapus
  12. @widy4_w

    Good Boy.
    Seseorang yang baik luar dan dalamnya, maksudku hatinya bersih. Terua pinter ngajinya, fasih baca Al-Quran, lelaki sholehah dan yang penting dia setia dengan pasangannya dong.

    BalasHapus
  13. @mariyam_elf

    lebih suka good boy, karena lelaki yg baik luar dalam pastinya akan lebih disukai orang tua. orangtua selalu menuruti pilihan sang anak apabila anaknya memilih yg tepat. jdi ya good boy donk yg tepat.

    BalasHapus
  14. @TanyaFcsh_

    Pilih goodboylah yaa
    Dunia ini bukan novel sih, di mana semua bad boy berasli baik

    Yang good boy aja belum tentu baik semua apalagi yg bad boy
    Jadi realistis aja buat milih good boy
    Ortu juga pasti lebih tenang
    Trus kalo good boy bisa jadi pemimpin aku ke jalan yang benar
    Jheheheh

    BalasHapus
  15. @RaaChoco


    "Kamu lebih suka bad boy atau good boy?"


    Di luar bad di dalem good, penampilan bad by hati good boy. Istilahnya angel and demon dalam satu wujud. Karena bagiku ga ada seseorang yang benar-benar-benar baik dan yang benar-benar-benar buruk. Jika pun ada yang baik, mungkin hanya ada 1 dari 1000 orang banyaknya.

    Mungkin terlihat bad di luar, tapi butuh orang yang bener-bener tau dan mengerti jika dia sebenarnya seorang good boy.

    Aku mau good boy yang terlihat bad boy untuk kebaikan dan melindungi orang yang ia sayangi.

    BalasHapus
  16. @PidaAlandrian92

    Lebih suka Bad Boy.
    Kayak tertantang gitu kl sama bad boy, dan juga percaya aja sama yg katanya kl badboy itu cenderung setia kl udah menemukan pujaan hatinya ^-^

    BalasHapus
  17. @dreravios



    Lebih suka badboy apa goodboy?


    kalo aku sih lebih suka badboy. kalo kata cowo nggak bandel mah bukan cowo namanya, dan aku mengiyakan kata-kata tersebut yang terpenting tidak keluar dari norma dan agama.

    kalo cowo goodboy itu lebih kalem, sedangkan aku anaknya hiperaktif. nggak sebandinglah kalo sama goodboy yang kalem,pendiem gitu.

    badboy juga lebih cowo, misterius dan yang pasti enak gitu di ajak ngobrol. ada aja yang menjadi bahan pembicaraan kita berdua. bad boy juga biasanya anaknya konyol,asik, pinter(ngomong) gitu wkwk. so i choose badboy.

    BalasHapus
  18. @dust_pain

    dunia nyata gak seindah dunia novel, jadi aku pilih good boy. kalo bad boy pasti nanti jatuhnya makan ati mulu :')))

    BalasHapus
  19. @haniktsr

    Aku lebih memilih Good Boy, baik di dunia fiksi maupun nyata.

    Alasan;
    Secara appearance, Good Boy bisa saja tidak kalah saing dengan Bad Boy, Good Boy bukan berarti cupu, appearance bisa saja diolah, namun hati dan responsibility yang paling penting. Bahkan, beberapa dari Bad Boy bisa saja appearance-nya kek berandal, orang tua mana yang tega melepaskan anaknya hidup bersama Bad Boy yang seperti itu?

    Good Boy bukan berarti selalu serius dan tidak bisa seru, Good Boy benar-benar idaman, selain matang dan terpercaya mengurus keluarga, aku yakin Good Boy yang aku pilih bisa melindungiku dan menjadi imam yang mendekati sempurna. All i wanna is Good Boy.

    BalasHapus
  20. Good Boy.

    Aku ga yakin pesonaku yg pas-pasan ini bisa membuat seorang bad boy tobat :D

    Lagian, bad boy di dunia nyata ga sekeren dan se-wow dalam dunia novel/drama :)
    Boro-boro suka, takut/serem iya -_-
    @Jju_naa

    BalasHapus
  21. wah pada semangat2 dapat hadiah yah heheh

    kalo aku lebih suka novel misteri sih drpd romance hehe

    BalasHapus
  22. Aku lebih suka Bad Boy, Kak Pia.. karena ketika berbuat kebaikan, sekali aja, bakal langsung bikin orang terkesima.

    Sedangkan Good Boy, ah, karakter ini selalu disayangkan (menurutku). Dlm kehidupan nyata pun, kayak yg kebanyakan kita liat, seribu kebaikan yg telah dilakukan seseorang, bahkan jadi nggk nampak oleh satu keburukan yg kemudian ia lakukan. hiks ��

    Twitter: f3a_septiani

    BalasHapus
  23. Nama: Sarah Aisyah
    Twitter: @aisyarah03
    Kota: Tasikmalaya
    Link: https://twitter.com/aisyarah03/status/781342508093698048

    "Kamu lebih suka bad boy atau good boy?"

    Kalau aku sih, mending good boy ajah. Meskipun cowok bad boy 'katanya' lebih menarik. Yang jelas, yang dibutuhkan untuk seorang wanita adalah cowok baik yang ngga pernah nyakitin wanitanya, dan tentunya harus tanggung jawab. Biasanya juga cowok good boy emang idaman calon menantu, lebih tepatnya calon menantu untuk mamah ku hihi

    BalasHapus
  24. @nAshari3

    Good boy aja deh, gak mo makan ati melulu. xixixi

    I want ROMA :*

    BalasHapus
  25. Twitter: @san_fairydevil

    Kebanyakan cewek, perempuan, dan wanita akan memilih bad boy yang terkesan lebih keren. Sekarang bad boy, nanti jadi bad man. Kenapa? Karena pacaran sama bad boy itu kayak melihara harimau di rumah. Keren sih tapi makanan sama majikan bedanya tipis.

    Sedangkan good boy pasti cenderung terlihat kutu buku, mainnya diperpus, kaca mataan, dsb.

    Padahal kenyataannya, banyak bad boy yang jelek. Yang gak munya modal untuk jadi 'bad boy' tapi berlagak biar kelihat bad boy, kayak narkoba, ngerokok, tawuran dan sejenisnya. Lalu gak sedikit juga good boy yang masih pantes buat dilirik. Misal good boy - good boy anak seni, anak design, calon-calon dokter muda.

    Jelasnya yg aku pasti pikuh yang good ketimbang bad. Tapi walaupun gitu ke good dan bad-an seseorang dilihat dari perspektif masing-masing orang yang melihat.

    BalasHapus
  26. Twitter: @san_fairydevil

    Kebanyakan cewek, perempuan, dan wanita akan memilih bad boy yang terkesan lebih keren. Sekarang bad boy, nanti jadi bad man. Kenapa? Karena pacaran sama bad boy itu kayak melihara harimau di rumah. Keren sih tapi makanan sama majikan bedanya tipis.

    Sedangkan good boy pasti cenderung terlihat kutu buku, mainnya diperpus, kaca mataan, dsb.

    Padahal kenyataannya, banyak bad boy yang jelek. Yang gak munya modal untuk jadi 'bad boy' tapi berlagak biar kelihat bad boy, kayak narkoba, ngerokok, tawuran dan sejenisnya. Lalu gak sedikit juga good boy yang masih pantes buat dilirik. Misal good boy - good boy anak seni, anak design, calon-calon dokter muda.

    Jelasnya yg aku pasti pikuh yang good ketimbang bad. Tapi walaupun gitu ke good dan bad-an seseorang dilihat dari perspektif masing-masing orang yang melihat.

    BalasHapus
  27. Nama : Jawahirul Arifah
    Akun twitter : @jawarifah
    Domisili : Bogor
    Link share : https://twitter.com/jawarifah/status/781534266584739840

    Pilih good boy apa bad boy ?

    Karna pergaulan selama ini selalu sama good boy, jadi pilih bad boy. Kan kalo bad boy tingkah lakunya bisa dibaca. Paling luruus lurus ajaa. Step by stepnya jelas. Beda dengan bad boy. Kalo bad boy harus diraba raba dulu, didekati #bukan berarti sotoy apa gimana yaa ? Hehe. Terus bad boy itu tingkahnya moodian. Jadi harus ada selalu mengarahkan tp jangan terlalu dituntut. Haha. Let it flow ajaa 🍃🍃

    Semoga dapat Roma! Siapa ?? Yaa akulaaah 😄😄

    BalasHapus
  28. Nama: A'imatul Latifah
    Akun twitter: @Aim_La27
    Link share: https://mobile.twitter.com/Aim_La27/status/781637264665288704?p=v

    Lebih milih dan suka good boy sih. Karna menurut aku cinta itu soal nyaman. Kalau pada awal aja udah bad. Gimana kita bisa nyaman. Apalagi wanita kan suka di perhatiin. Dan biasanya lelaki bad itu cenderung cuek. Kalau cueknya pas sih jadi cool. Tapi kalau cueknya kebablasan kan bikin nyesek.

    BalasHapus
  29. twitter: @nunaalia

    "Kamu lebih suka bad boy atau good boy?"

    Karena aku cewek baik, jadi lebih suka good boy. Kan laki-laki yg baik untuk perempuan yg baik eaaaa :D

    BalasHapus
  30. Nama: Diah P
    Twitter: @She_Spica
    Link share: https://twitter.com/She_Spica/status/781756449227616257

    Saya lebih suka bad boy. Pertama bad boy itu tau dgn baik bgaimana memerlakukan wanita dgn baik, meskipun cuma buat main2. Namun ketika seorang bad boy benar2 jatuh cinta, dia bisa melakukan apapun untuk wanita yg dicintainya. Mnjadikan wanita itu satu2nya pusat dunianya. Dan tentunya mnjaga wanita yg dicintainya dgn baik, melindungi, memberi, mengasihi, dan rela melawan seluruh dunia untuk wanita yg dicintainya. (Pengalaman soalnya ad teman saya yg memang begitu😆)
    Sedangkan untuk good boy, dibalik sikap diam dan tenangnya bagai air pasti menghanyutkan. Seperti diam2 selingkuh, diam2 nusuk, dan sebagainya. (Yg ini saya pengalaman banget😂)
    Mngkin seperti itu. Terima kasih.

    BalasHapus
  31. Nama: Diah P
    Twitter: @She_Spica
    Link share: https://twitter.com/She_Spica/status/781756449227616257

    Saya lebih suka bad boy. Pertama bad boy itu tau dgn baik bgaimana memerlakukan wanita dgn baik, meskipun cuma buat main2. Namun ketika seorang bad boy benar2 jatuh cinta, dia bisa melakukan apapun untuk wanita yg dicintainya. Mnjadikan wanita itu satu2nya pusat dunianya. Dan tentunya mnjaga wanita yg dicintainya dgn baik, melindungi, memberi, mengasihi, dan rela melawan seluruh dunia untuk wanita yg dicintainya. (Pengalaman soalnya ad teman saya yg memang begitu😆)
    Sedangkan untuk good boy, dibalik sikap diam dan tenangnya bagai air pasti menghanyutkan. Seperti diam2 selingkuh, diam2 nusuk, dan sebagainya. (Yg ini saya pengalaman banget😂)
    Mngkin seperti itu. Terima kasih.

    BalasHapus
  32. @Rinitavyy

    GOOD BOY..
    GOOD BOY..
    GOOD BOY..
    GOOD BOY..

    yeah, i want a good boy in my life. For me: A good partner is someone who will not hurt me. And I think the bad boy even more agonizing if I choose it..

    BalasHapus
  33. Nama: Santi Rizkiyanti
    Twitter: @santirizky95
    Link share: https://twitter.com/santirizky95/status/782072822537609216

    bad or good boy?

    Aku mau bad boy yang good boy.. Nah gimana tuh?!! :D
    Jadi aku lebih suka cowok yang cool, pendiam, sok-sok tak perduli ala-ala bad boy di drama Korea. But, in other side dia amat sangat lembut dan sayang banget sama aku #jempol!!

    BalasHapus
  34. twitter: @anabahtera

    pastinya goodboy!
    pria yang gak neko-neko, gak buat kita kesel karena tingkah yang sekenanya juga selalu nyaman ketika bersama.

    BalasHapus
  35. Akun twitter: @Lynlainy17
    Jawaban: Aku suka good boy.

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. @deriaanggraini_

    Sebenrnya bad boy atau good boy itu tergantung dari seseorang yg menilainya. Bagaimana definisi bad boy menurut org trsbut, dan bagaimana definisi good boy. Org pasti kan ada sisi baik dan buruknya. Bad boy pasti memiliki sisi positifnya, dan good boy pasti ada sisi gelapnya. Jadi nggak bisa milih sih. Dan lagian rasa suka bisa tumbuh ke siapa aja tanpa dikehendaki.

    BalasHapus
  38. @ccchhy

    Mending good boy ajalah, Kak. Yang udah pasti perangai dan kelakuannya dikenal baik oleh orang banyak. Punya track record juga bagus. Biar aku ketularan jadi good girl. Walau mungkin dia bakalan ngebosenin karena good boy itu biasanya kan lempeng aja, nggak banyak improvisasi dalam kehidupan sehari-harinya. *eeeaaa (((improvisasi))) ngomong opoooo iki*

    Cukuplah sudah, karena adinda sudah jera dikibulin mulu sama yang bad boy. Entah dia yang kelewat bandel atau akunya yang kelewat polos sih sampe gampang dibohongin dan dikhianatin terus. Eh maaf curcol :(

    BalasHapus
  39. Sebenrnya bad boy atau good boy itu tergantung dari seseorang yg menilainya. Bagaimana definisi bad boy menurut org trsbut, dan bagaimana definisi good boy. Org pasti kan ada sisi baik dan buruknya. Bad boy pasti memiliki sisi positifnya, dan good boy pasti ada sisi gelapnya. Jadi nggak bisa milih sih. Dan lagian rasa suka bisa tumbuh ke siapa aja tanpa dikehend

    BalasHapus
  40. Mantap lah, Entah dia yang kelewat bandel atau akunya yang kelewat polos sih sampe gampang dibohongin dan dikhianatin terus.

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...