Senin, 16 November 2015

Menikahlah Denganku by Annisa Andrie | Blog Tour, Book Review, Giveaway

Menikahlah Denganku
Penulis: Annisa Andrie
Penyunting: Pratiwi Utami & Noni Rosliyani
Perancang sampul: @labusiam
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN: 978-602-291-073-2
Cetakan pertama, November 2014
254 halaman
Buntelan dari @bentangpustaka
Tubuhku lunglai seketika. Jari tanganku gemetar, detak jantungku semakin kencang. Di otakku, pikiran negatif itu terus berseliweran. Hanya satu harapanku, berita mengejutkan ini tidak akan mengacaukan rencana masa depanku bersama Satura.

Show must go on! You must be a strong woman, Jenna! ujarku berkali-kali di dalam hati.

Tapi nyatanya, seorang pria tidak selalu lebih kuat ketimbang wanita. Kenapa Satura memilih menyerah dan sengaja melupakan rencana pernikahan kami?

Aku tahu kamu masih mengingat semuanya, Satura. Atau, jangan-jangan, perempuan itu yang membuatmu menutup hati serta ingatan? Mungkinkah bukan aku lagi yang bisa membuatmu tertawa, tetapi dia?

Kini, hanya satu pintaku. Seperti yang pernah kamu minta dulu padaku. Menikahlah denganku ...
Banyak yang bilang kalau rintangan orang yang akan menikah itu banyak sekali, salah satu pemicu gagalnya pernikahan kalau kedua calon mempelai tidak saling menguatkan satu sama lain. Ketika melihat hubungan Jenna dan Satura yang setelah dua tahun pacaran sudah mantap untuk melangkah lebih lanjut, persiapan pun di mulai dari setahun sebelumnya mereka melangsungkan pernikahan, semua tampah indah di depan mata. Namun, siapa yang mengira berbagai cobaan malah datang secara bersamaan.

Jenna mengenal Satura dari Rigel, sahabat sekaligus teman kerjanya. Berbeda dengan Rigel yang urakan dan cenderung playboy, perawakan Satura lebih tenang dan berjiwa petualang, membuat Jenna betah berada di sisinya dan tidak perlu pikir panjang ketika mendapatkan lamaran. Impian Jenna akan pernikahannya sangat imajinatif, terinspirasi dari Taman Tragoess di Australia yang ditenggelamkan Green Lake saat musim panas, taman yang sederhana tapi cantik, seperti itu bayangan pernikahan Jenna, Satura pun menyetujui tanpa banyak protes, dia mendukung segala keinginan calon istrinya. Sayangnya, penolakan langsung datang dari keluarga Jenna, orangtua Jenna ingin pernikahan yang pada umumnya, penuh adat dan tamu yang melimpah, sesuai tradisi Jawa, seperti penetapan hari pernikahan berdasarkan tanggal lahir kedua calon mempelai. Perbedaan pendapat ini membuat hubungan Jenna dan orangtuanya sedikit renggang.

Jenna tetap pada pendirian akan mengadakan pernikahan sesuai impiannya, dia mengambil alih semua biaya pernikahan yang tadinya akan dibiayai orangtuanya, dibantu Satura mereka berdua bekerja keras mencari uang untuk menciptakan pernikahan impian, sampai-sampai Jenna harus lembur di kantor, bersaing dengan Rigel untuk mendapatkan proyek besar dan Satura sibuk dengan menambah pesanan mobil yang akan dimodifikasi menjadi kendaraan off-road, membuat mereka jarang bertemu, bahkan dalam menyiapkan undangan dan baju pengantin Jenna harus ditemani Rigel.

Kesibukan tersebut adalah awal mula jarak yang akan tercipta pada hubungan mereka selanjutnya, Jenna tidak pernah menyangka kalau dia mendapatkan cobaan yang amat besar, yang harus ditanggungnya sendirian. Pernikahannya terancam batal, Satura menarik diri dan menjauh dari Jenna, dia malah memilih Safia, teman masa kecilnya, untuk mengobati luka, baik fisik maupun psikis yang dia dapatkan. Jenna tidak ingin menyerah, dia tidak ingin semua impiannya hancur, di saat Jenna benar-benar terpuruk Rigel hadir, menunjukkan kalau Jenna selama ini tidak sendirian menghadapi berbagai cobaan, dia akan membantu, menyediakan bahu dan akan selalu berada di sisinya.
Lelaki yang kepadanyalah ia bisa mencintai dengan mudah. Lelaki yang kepadanyalah ia bisa merumahkan hati. Lelaki yang sebulan lalu secara kesatria membawanya ke sebuah masjid dan mengatakan bahwa secepatnya ia akan mengajaknya ke masjid itu lagi untuk mengucapkan ijab kabul. Lelaki yang kepadanya tak perlu berpikir rumit untuk menerima ajakan itu.
Setipis apa pun, pernikahan akan melahirkan sekat antara seseorang yang menikah dengan kehidupan di luar rumah tangganya. Seseorang yang menikah akan memiliki garis teritori yang tegas dalam hidupnya.
Pada kenyataanya, sebuah masalah memang harus dihadapi dengan kesatria. Bukan malah ditinggal lari karena dia akan semakin kuat menjadi hantu pikiran yang ingin akan sehatku mati.
"Pernikahan bukan tentang ijab kabul dan pesta saja. Sebab sejatinya pernikahan adalah seribu pekerjaan yang membutuhkan jawaban untuk satu per satu diselesaikan. Pekerjaan itu tak habis-habis dan akan selalu ada selama pernikahan kalian hidup." 
Hal terberat yang kita lalui adalah kita sama-sama berjuang untuk saling melupakan. Tapi, semakin kita menjauh, ternyata simpul di hati kita semakin kuat menaut. 
Prolog buku ini sukses membuat saya penasaran dengan jalannya cerita dan ingin segera menamatkannya. Kali pertama membaca karya Annisa Andrie saya cukup menikmati gaya tulisannya, kadang bisa sangat puitis, kadang mengunakan bahasa sehari-hari yang membuat cerita bisa dipahami dengan mudah, ada selipan humor dari salah satu karakternya yang cukup menyenangkan. Saya melihat tren tahun ini adalah bertemakan pernikahan, banyak konflik yang diambil, tentang datangnya orang ketiga, tentang mempertanyakan apa itu komitmen yang sebenarnya, sampai masalah anak. Annisa Andrie lebih memilih tema bahwa bukan hanya setelah menikah kita mendapatkan banyak ujian, sebelum berlangsung pun masalah enggan menjauh.

Banyak hal yang menarik dari buku ini, mulai dari pengenalan profesi kedua tokoh utama yang cukup asing dan informatif, setting tempat di Jogja yang menakjubkan, sampai seluk beluk dan riuhnya persiapan pernikahan. Yang paling saya suka adalah ketika Jenna menyusun konsep pernikahan impiannya, undangan berupa daun dan baju pengantin seperti Kate Middleton, bayanginnya kok indah banget, pengin juga suatu saat konsepnya seperti itu, hihihi tapi melihat ribetnya Jenna mempersiapkan segalanya sendirian, ehmmmm nggak deh :p. Bagian ini cukup realistis karena memang nggak gampang menyiapkan pesta pernikahan, perlu berbulan-bulan bahkan setahun sebelum hari-H, belum kalau nggak cocok dengan keinginan orangtua, menikah itu memang bukan pesta pribadi namun pesta semua keluarga sehingga banyak pertimbangan, nggak boleh egois. Banyak mendapatkan tips tentang menikah deh :D

Untuk karakternya sendiri, awalnya saya sangat menyukai Satura, tetapi semakin ke belakang dia menjadi sosok yang amat lemah. Karakter Jenna maupun Rigel tidak terlalu banyak mengalami perubahan, Jenna masih kuat dan percaya semua cobaan sanggup dia jalani, sedangkan Rigel dengan humornya selalu bisa membuat Jenna tersenyum. Saya tidak terlalu menyukai hadirnya Safia sebagai orang ketiga dalam hubungan Jenna dan Satura, terlalu banyak subkonflik yang sebenarnya tidak perlu. Selain itu masalah yang dihadapi Jenna sudah sangat amat banyak, bahkan sangat besar, lebih suka bagaimana penulis mengembangkan konflik dan karakter, misalkan saja tentang perasaan Rigel yang sebenarnya. Jujur saja sejak awal saya tidak merasakan kalau Rigel menaruh hati pada Jenna, kecemburuan Satura sedikit terlihat namun karena dia percaya pada Jenna konflik tersebut sedikit tertutup dan tiba-tiba memuncak di bagian akhir. Penulis terlalu cepat bahkan terbilang mendadak mengubah perasaan tokoh utamanya, sehingga endingnya terasa dipaksakan dan sedikit membingungkan.

Buku ini menggambarkan bahwa tidak mudah sebuah hubungan terjalin, bertahun-tahun pun kalau ada sesuatu yang besar dan tidak bisa diterima salah satunya maka tetap saja akan roboh, sebuah hubungan perlu pondasi yang kuat dari kedua belah pihak. Kadang kehadiran orang yang tulus mencintai kita datang ketika kita mendapatkan masalah. Walau ada beberapa kekurangan, saya yakin penulis akan memperbaiki di buku selanjutnya, penulis memiliki modal yang cukup baik dalam mengolah kalimat menjadi indah, banyak kalimat puitis tentang pernikahan yang bisa kita dapatkan dari buku ini, yang bisa menjadi pelajaran hidup.

3 sayap untuk Satura, namanya bagus banget :D




Giveaway!!!
Bagi kamu pembaca setia Kubikel Romance yang berdomisili di Indonesia berkesempatan mendapatkan satu buku Menikahlah Denganku, caranya gampang banget kok:
1. Follow blog Kubikel Romance via Google Friend Connect (klik tombol sign in atau join this side di bagian sidebar yang berjudul The Readers)
2. Follow @annisasenja, @bentangpustaka dan @peri_hutan
3. Share postingan ini di sosial media yang kamu punya dengan hastag #MenikahlahDenganku, boleh mention ketiga akun di atas :D
4. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar, "Kamu lebih suka pesta pernikahan tradisional atau modern? Beserta alasannya ya :D"
5. Tulis di kolom komentar dengan format:
Nama:
Akun twitter:
Link Share:
Jawaban:

Udah itu aja, gampang kan? Saya harap semua persyaratan dipenuhi karena saya akan mengecek ketika memilih pemenang nanti, nggak mau kan udah terpilih tapi gugur karena persyaratan nggak lengkap? Persyaratannbya itu-itu aja kok kalau kalian mengikuti giveaway yang ada di Kubikel Romance, jadi nggak bakalan sia-sia, hehehehe. Giveaway berlangsung selama seminggu, sampai tanggal 22 November, pengumuman pemenang di postingan ini, paling lambat dua hari setelah deadline. Semoga beruntung ^^


*UPDATE*

Hai halo, saatnya pengumuman, baca komentar kalian aku jadi bingung mau pilih yang mana dan yang jelas jadi kepingin cepet-cepet nikah, wakakakaka, modern ataupun tradisional sama-sama baik sih ya, tinggal kita sukanya apa :D. Yang beruntung dalam kuis ini adalah...

Veny
@yutakaNoYuki

Selamat ya, saya akan menghubungi kamu untuk konfirmasi pengiriman hadiah. Buat yang belum beruntung jangan bersedih, akan ada giveaway kece lainnya, bahkan setiap minggu! Lihat jadwalnya di Save the Date ya :D. Kalau kali ini belum beruntung siapa tahu berikutnya, semangat! Kamu bisa juga mencoba peruntungan lagi di blognya Rizky :D

37 komentar:

  1. Nama: Safitri Ariyanti
    Akun twitter: @safitriariyanti
    Link share: https://mobile.twitter.com/safitriariyanti/status/666064765236723712?p=v
    Jawaban: Lebih suka yang tradisional Kak. Sebagai warga negara Indonesia yang notabene punya keberagaman suku, adat istiadat, dan budaya. Tentu aku lebih suka pesta pernikahan yang tradisional karena akan lebih sakral sekaligus sebagai bentuk pelestarian adat dan tradisi nenek moyang. Jaman sekarang orang penginnya yang serba modern. Nah, kalau semua-semua penginnya modern, siapa yang akan melestarikan keberagaman bangsa Indonesia ini? Sebagai bangsa yang mencintai keberagaman yang ada dan tidak ingin tradisi-tradisinya hilang tergerus zaman, aku lebih suka dan lebih memilih pesta pernikahan yang tradisional. Bolehlah kalau foto preweddingnya menggunakan konsep yang modern, tapi soal pesta pernikahannya tetap suka yang tradisional. :D

    BalasHapus
  2. Nama : Arum Wahyuningtyas
    Akun twitter : @nin9ty4z
    Link Share : https://twitter.com/nin9ty4z/status/666073266885419008
    Jawaban :
    aku lebih suka pesta pernikahan modern, alasannya karena kita tidak terpaku dengan aturan2 yg dibuat oleh nenek moyang kita, dan kita juga bisa menghibur para undangan dengan musik kesukaan kita seperti j-pop, jazz, dan lain2

    BalasHapus
  3. Nama : Tasya
    Akun Twitter : @tasyamanda95
    Link share : https://twitter.com/tasyaamanda95/status/666080293028139008
    "Kamu lebih suka pesta pernikahan tradisional atau modern? Beserta alasannya ya :D"

    Aku lebih suka pesta pernikahan tradisional. Alasannya untuk melestarikan adat istiadat PASTI, menghargai budaya yang telah diturunkan oleh orang tua terdahulu, silaturahmi keluarga lebih erat dengan adat tradisional (karena persiapan yang biasanya membutuhkan waktu lama dan bantuan keluarga) Disitulah momen berharga bersama keluarga. Dan biasanya pesta pernikahan tradisional "sakral" nya lebih terasa.

    BalasHapus
  4. Nama: Kiki Suarni
    Twitter: @Kimol12
    Link Share:https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/666072805977419776

    Jawaban:

    Tentu, tanpa keraguan sedikitpun, pernikahan tradisional. Indonesia punya beraneka ragam kebudayaan dan beragam adat istiadat, terutama dalam melaksanakan pernikahan. Karena aku suku jawa, aku sih pengennya pernikahan dengan adat jawa lengkap gak setengah-setengah. Karena lebaran kemaren, aku tuh mudik ke Klaten, dan kebetula ada saudara yang menikah dengan adat jawa yang lengkap. Aku kagum dan terpesona ngelihat semua prosesi upara pernikahan tersebut (ngerekam video sambil melongo hampir lupa daratan gitu, hehe..). Beda banget sama pernikahan adat jawa di tempatku tinggal. Banyak ritual yang gak dilaksanakan karena alasan ribet. Tapi menurutku, gak apa-apa ribet, toh ribet untuk pernikahan sendiri yang insyaallah sekali seumur hidup. Moment sakral dan memorable yg bisa diceritakan dan diperlihatkan ke anak cucu nanti. *apasih? Hehe...
    Kalau pernikahan internasional menurutku sudah biasa lagi pula itukan bukan budaya kita. Orang bule aja terkagum-kagum sama budaya kita masa kita gak mencintai budaya sendiri?
    Cintailah produk-produk Indonesia...*EH?

    Terima Kasih.

    BalasHapus
  5. Naning Pratiwi
    @chelseas_lovers
    https://twitter.com/chelseas_lovers/status/666107578942889984

    "Kamu lebih suka pesta pernikahan tradisional atau modern? Beserta alasannya ya :D"

    Gabungan keduanya aja deh.. :D :D :D Kita bisa menggabungkan unsur-unsur modern tapi nggak menyimpang dari adat tradisional yang jadi ciri khas.
    Alasannya sih cuma karena menyesuaikan perkembangan. Bukannya tidak menyukai tradisional, tapi pingin yang lebih simple :D

    BalasHapus
  6. Nama: Hana Bilqisthi
    Twitter: @hanabilqisthi
    Link share: https://twitter.com/hanabilqisthi/status/666129738746826752
    Jawaban: Lebih suka modern soalnya lebih simple, biar pas proses ngurus menuju pernikahannya ngga ribet juga, ngga perlu khawatir ngurus persyaratan prosesi adat yang biasanya banyak :) pengen nikahnya cepet juga... cepet diurus dan cepet kelar.. hehehe

    BalasHapus
  7. Nama: Aulia
    Akun twitter: @nunaalia
    Link Share: https://twitter.com/nunaalia/status/666178884157751296
    Jawaban:
    Pesta pernikahan itu kan bukan hanya melibatkan kedua pengantin, tapi juga orangtua dan keluarga yg biasanya senang melestarikan adat istiadat. Supaya lebih adil dan menyenangkan semuanya, perpaduan tradisional & modern akan lebih baik. Untuk acara persiapan pernikahan dan ijab kabul bisa pakai cara tradisional, dan resepsi menggunakan konsep modern. ;)

    BalasHapus
  8. Nama: Herma
    Akun twitter: @rekhakana507
    Link Share: https://twitter.com/rekhakana507/status/666186528842846209
    Jawaban:
    saya lebih suka pernikahan dengan konsep tradisional dibanding modern, suka ritual-ritual yang ada dalam pernikahan berbau adat tradisional, macem palang pintu di adat pernikahan betawi, macem siraman dan midodareni (mudah2an ga salah sebut :D ) di adat pernikahan jawa, dan yang ada nari2nya gitu di adat pernikahan daerah sumatra sana, kesannya lebih berasa aja, berasa nikah (ealah mksdnya apa coba ini -__- ) selain itu juga kalo pake adat tradisional khan seengganya melestarikan adat istiadat,,,

    BalasHapus
  9. Nama: Mukhammad Maimun Ridlo
    Akun twitter: @MukhammadMaimun
    Link Share: https://twitter.com/MukhammadMaimun/status/666444147092393984
    Jawaban:
    "Kamu lebih suka pesta pernikahan tradisional atau modern? Beserta alasannya ya :D"
    Saya lebih suka sama pernikahan modern coz saya orangnya gak suka ribet. Palagi kalau mesti dandan pakai bedak tebal. Lha nanti malah waktunya sholat ga bisa sholat karena masih ada bedakan dan memakai pakaian adat. Selain itu, buat ngirit biaya juga. coz nikah tuh ga hanya berhenti di pesta pernikahannya saja (Nikah kok ngabisin biaya banget. ga banget ya). Kita masih butuh biaya banyak sesudah kita nikah. Mending buat itu

    BalasHapus
  10. Nama: Dimas Rizky P
    Akun twitter:@dimasrizkyp
    Link Share:https://twitter.com/dimasrizkyp/status/666450113988988928
    Jawaban:
    klo ditanya untuk milih, saya lebih suka pernikahan yang modern.
    kenapa? karena Pesta pernikahan modern lebih menunjukan kesan minimalist, baik dari segi biaya maupun dari persiapannya. Esensi dari menikah kan menyatukan dua insan, bukan untuk bikin pesta rakyat..hehehe, tapi pernikahan modern juga tidak bermaksud untuk menghilangkan adat.adat istiadat tetaplah menjadi adat istiadat yang menjadi pegangan prinsip dalam hati masing-masing insan yang menikah.

    BalasHapus
  11. Nama: Sari Rahmawati
    Akun twitter: @rie_bundaAzka
    Link Share: https://twitter.com/rie_bundaAzka/status/666455431951159297
    Jawaban: saya lebih suka pernikahan tradisional, karena saya selalu ngerasa kalo saya tuh Indonesia banget

    BalasHapus
  12. Nama: Sari Rahmawati
    Akun twitter: @rie_bundaAzka
    Link Share: https://twitter.com/rie_bundaAzka/status/666455431951159297
    Jawaban: saya lebih suka pernikahan tradisional, karena saya selalu ngerasa kalo saya tuh Indonesia banget Jadi saya suka segala sesuatu yang nunjukkin "keindonesiaan" saya :)

    BalasHapus
  13. Nama: Nisrina Putri
    Akun twitter: @Nisrinays
    Link Share: https://twitter.com/Nisrinays/status/666588819676930048
    Jawaban: Aku lebih suka pernikahan yang modern!
    Karena lebih bebas buat berekspresi dan tentu saja biayanya lebih bisa ditekan. Kita bisa memilih konsep, venue, bahkan jumlah undangan yang akan datang sesuai dengan budget yang kita punya, hihihi <3

    BalasHapus
  14. Nama : Siti Nuryanti
    Akun Twitter : @NelyRyanti
    Link share : https://twitter.com/NelyRyanti/status/666773676830941184

    Jawaban
    Saya lebih suka pernikahan dengan konsep tradisional tetapi tetap sesuai dengan syar'i
    Pernikahan bagiku sesuatu yang sakral, yang kuingin hanya terjadi seumur hidup sekali. Dan sebagai orang jawa, yang masih lekat dengan adat istiadat, maka saya menginginkan konsep pernikahan yang tetap mengangkat budaya saya, budaya jawa. Sekaligus melestarikan budaya Indonesia agar tidak hilang diterpa jaman :)

    BalasHapus
  15. Nama: Ayatin Anisa
    Twitter:@tenchoQ
    https://mobile.twitter.com/tenchoQ/status/666788531503652864

    Suka pernikahan modern.maaf bukannya apa2,tp klo pernikahan tradisional jawa trlalu bnyk unsur kleniknya.mgkn bbrp orang bilang itu adat tp kenyataan biasanya kayak gt ada "dukunny". Nah saya tidak mau pernikahan yg seharusnya bnyk keberkahan malah tidak berkah

    BalasHapus
  16. Zidfana Chipchip
    Twitter : @ZidfanaChipchip

    https://mobile.twitter.com/ZidfanaChipchip/status/666816032254722048?p=v

    Lebih suka modern. Walaupun menikah di indonesia itu ya tetap ikut aturan indonesia. walopun sejujurnya lebih suka dan berharap sekali dengan wedding party modern. Mungkin kita gak bisa meninggalkan prosesi adat yang memang harus ditempuh demi sakral nya acara. Jadi mungkin kombinasi modern yang gak meninggalkan prosesi adat. Biar pemirsa nya juga gak monoton, gak ada salahnya kita gabungin. Lagipula prosesi nya juga gak terlalu ribet dan gak lama. Yang aku kurang nyaman dr traditional itu terutama soal baju pengantin nya, baju dodot, yang yeaah tau kan kaya kemben gitu. Gak akan pede aku dan gak ada mental untuk pake model kemben gitu diatas singgahsana. Haha karena pernikahan itu bukan cuma acara nya kedua mempelai jadi harus ikhlas dengan segala input dari keluarga. Biar gak terjadi perdebatan yang gak perlu. Jadi bisa meminimalisir masalah yang bikin pening kepala. Jadi semua orang tetap senang, bahagia, enjoy with the party.

    BalasHapus
  17. Nama: Putri Permata Sari
    Akun twitter: @mayumiluna
    Link Share: https://twitter.com/mayumiluna/status/666830814991159296
    Jawaban: Saya lebih memilih perpaduan keduanya (moden dan tradisional) karena tidak dipungkiri di satu sisi ada yang suka konsep tradisional, sementara yang lain lebih suka moden yang simpel. Perpaduan kedua, menurut, bisa menjembatani kedua konsep itu namun dengan budget dan konsep acara yang lebih fleksibel :) Yang penting, pengantin senang, keluarga sama2 happy deh ^_^v

    BalasHapus
  18. Nama : Riza Indriyastanti
    Twitter : @Riza_Potter
    Link share : https://twitter.com/Riza_Potter/status/666893216084398080
    Jawaban :

    Sebenarnya kalo punya dana dan bisa memilih saya lebih suka pesta pernikahan MODERN karena pesta pernikahan modrn tidak terpaut aturan, mungkin ada si beberapa, tapi tidak sekuat aturan pesta pernikahan tradisional. Selain itu pada pesta pernikahan modern kita bisa menentukan konsep sesuai dengan keinginan kita. Jadi kita bisa lebih bebas meng ekspresikan seperti apa pesta pernikahan impian kita. Jika nikah nanti saya ingin sekali memiliki konsep pernikahan modrn yang bertemakan fairytale #kekekek

    BalasHapus
  19. "Kamu lebih suka pesta pernikahan tradisional atau modern? Beserta alasannya ya :D
    "
    Nama: Riqza Nur Aini
    Twitter: @riqzanainiee
    Domisli: Demak,Jawa Tengah
    LinkShare:
    https://mobile.twitter.com/riqzanainiee/status/666915928920059904
    Jawaban:

    #MenikahlahDenganku

    Pernihakan...
    Semua orang tua,semua calon pengantin,semua orang pasti menginginkan sebuah acara pesta pernikahan yang sempurna,bahkan unik.
    Jujur,kelak aku memimpikan sebuah acara pernikahan yang sangat kental sekali dengan adat kejawen (jawa) Ada di pingit,siraman,adol dawet,ngunduh mantu,dan lain lain.Pernikahan sperti itu bagiku sangat unik dan sakral sekali,dan aku suka itu.Ya,aku suka sekali dengan adat-adat seperti itu,baik sebelum akad nikah,dan sesudah akad nikah.Karena aku itu wong jowo,bagaimanapun aku tidak akan melupakan adat istiadatku,dan itu harus aku lestarikan.Tidak seperti kacang lupa kulitnya...
    Tapi,tidak semua pesta pernikahanku akan berlangsung menurut adat saja.Aku juga memimpikan pesta pernikahan modern.Pakai gaun2 yang cantik,nggak harus pakai kebaya,tapi kalau akad nikah harus pakai kebaya.Yaa aku lebih suka jika di mix.Pesta pernikahan modern Pesta pernikahan tradisional gitu.Jadi tidak semata-ata mngikuti adat istiadat.Jadi kan asik kalau kedua genre pesta pernikahan itu dicampur bukan?
    Karena itu akan lebih mengesankan,dan momen pernikahan seperti itu tiada akan pernah dilupakan seumur hidupku.
    Jadi,aku lebih sukaa bgt kalau kedua duanya ada dipesta pernikahanku (y)

    BalasHapus
  20. Nama: Amilah Rahmatunnisa
    Akun twitter: @RnMilaa
    Link Share: https://twitter.com/RnMilaa/status/666952147091783683
    Jawaban:

    Bismillah ^^ izin ikutan ya kak
    Kamu lebih suka pesta pernikahan tradisional atau modern? Beserta alasannya ya :D"

    Aku jujur pribadi gak bisa memilih antara dua itu :D . Pengennya sih antara tradisional dan modern itu digabung. Karena menurut aku pendapat kita dan pendapat orang tua tentu berbeda dalam pemilihan pesta pernikahan. Pendapat orang tua mungkin lebih memilih mengadakan pesta pernikahan secara tradisional, tetapi kita pribadi tentunya pengen yang modern dan tidak ketinggalan jaman dong. Disitu aku pasti bimbang, haruskah mengikuti keinginan orang tua ? Ataukah mengikuti keinginan pribadi?. Mengutip dari review kakak di atas kalo kita tuh gak boleh egois. Karena pesta pernikahan bukanlah milik kita pribadi melainkan milik bersama keluarga besar. Jadi agar adil antara keinginan pribadi dan keinginan orang tua, ada baiknya di gabung antara pesta tradisional dengan modern. Jadi kita tidak kehilangan salah satu dari mereka.:) , jika mengadakan pesta modern kita tentu tidak akan terlihat kuno begitu juga dengan mengadakan pesta secara tradisional. Malah membudayakan daerah asal kita, juga daerah asal pasangan kita. Dengan pesta tradisional juga membuktikan bahwa berbeda itu bukan berarti kita tidak bisa bersatu. Karena perbedaan itu indah. Menyatukan dua keluarga dari Adat,suku dan budaya yang berbeda. Itu semua disatukan oleh sebuah ikatan sakral yang bernama pernikahan. "Menikah bukan hanya antara aku dan kamu tetapi juga antara keluarga aku dan keluarga kamu. " ^^

    Kalo kakak suruh milih dan emang gak boleh milih dua2nya, aku pilih pesta secara tradisional. Kenapa? karena, lebih unik dan terasa budayanya yang kental hehe.

    BalasHapus
  21. Nama: Zaharani Awandana
    Akun twitter: @zawandana
    Link Share: https://twitter.com/zawandana/status/667066828557066240

    Jawaban:

    Jujur aku lebih suka jadi tamu di acara pernikahan orang (hehe..)
    Kalau disuruh milih aku lebih suka yang modern, knp? alasannya krn pernikahan modern menurutku itu lebih "simple", terus bajunya nggak harus sesuai adat, bukan berarti aku nggak suka pakaian adat, aku suka hanya saja aku punya impian kalau aku nikah nanti aku bisa ngedesign baju pengantin aku sendiri. Dan juga nggak terlalu mengekang ehehehe... (itu menurutku loh ya..)

    Tpi itu kayaknya nggak akan kesampaian krn ortu pengen klo aku nikah pake pernikahan tradisional.

    Intinya pake yang tradisional ataupun modern sama aja, yang penting pada bahagia dan keluarga pada bisa ngumpul-ngumpul hehehe.. ^^v

    BalasHapus
  22. Nama: Aya Murning
    Twitter: @murniaya
    Link share: https://twitter.com/murniaya/status/666979891305447424

    Tradisional. Karena di Palembang udah biasa tiap ada acara nikahan hampir selalu pakai adat tradisional kami (Palembang). Jadi, kalau saya nikah ya mau yang tradisional juga. Soalnya udah banyak tempat sewaan yang nyediain konsep tradisional. :p

    Dari tata panggung hingga ke busana. Pas seserahan (antaran dan lamaran) juga udah pakai cara orang Palembang. Pas akad nikah juga selalu ada sesi cacap-cacapan dari para tetua ke pengantin.

    Ini untuk orang Palembang yang 'biasa' ya. Orang sumsel secara keseluruhan. Kayak saya ini. Kalau untuk orang Palembang asli yang pada punya gelar Masagaus, Masayu, Kiagus, Raden Ayu, Nyayu, dll itu jaaaauuuuuuh lebih ribet prosesinya. Mungkin sama ribetnya kayak jawa yang bener-bener jawa sampe sekecil apa pun tetek bengek prosesinya harus dilakuin. Bahkan dari 'permintaan' pihak keluarga pengantin perempuan ada banyak. Yang susah itu kalau lelaki 'biasa' mau nikahin perempuan 'asli'. Nah, repot dah tuh. Banyak-banyak nabung gih! :p

    BalasHapus
  23. Nama: agustine w
    Akun twitter: @agustine_w
    Link Share: https://twitter.com/agustine_w/status/667262271358267392
    Jawaban:
    semi tradisional. menyatukan 2 perbedaan nggak masalah menurut saya. bukan maksud meremehkan adat, tapi terlalu tradisional juga terkadang ribetnya minta ampun. jadi, semi tradisional aja. ambil yg terbilang sederhana. menikah bukan cuman hari-H pernikahan yg kudu diributin, tapi juga perlu nyiapin diri untuk yang setelah hari-H ijab kabul nanti. (aih, lebai dikit dan sok optimis ga apa ya, Mbak Sulis :p)

    BalasHapus
  24. Nama:Farah Fahmi
    Akun twitter:@FarrMaSi
    Link Share: https://twitter.com/FarrMaSi/status/667280565784055809
    Jawaban:
    aku sih ngikutin zaman aja yah.dan karena sekarang sudah modern, aku suka yang modern karena aku pikirnya pestanya akan lebih simple dan tidak ribet. kata orang tuaku juga begitu. yang terpenting ijabnya pestanya sebagai pelengkap aja. tapi memang sih aku suka yang modern, lebih kelihatan wah gitu :D

    BalasHapus
  25. Nama: Asri Rahayu MS
    Akun twitter: @princessashr
    Link Share: https://twitter.com/PrincessAshR/status/667606934376357889
    Jawaban: Perpaduan antara adat dan modern. Karena menghormati keinginan dari keluargaku yang menginginkan menggunakan adat saat pernikahan. Selain itu, aku juga menginginkan modern, karena biar tamu tidak bosan saat datang ke pernikahanku nanti. Bisa menampilkan kreasi anak muda jaman sekarang, seperti misalnya dancer, mengundang penyanyi seperti Shinee, SNSD, Isyana, Raisa. Jadi, pernikahan itu nantinya bisa lebih fun dan tidak monoton.

    BalasHapus
  26. Nama: Cahya
    Twitter: @chynrm
    Link tweet: https://twitter.com/chynrm/status/667685041741262848

    Sebenarnya mau tradisional atau modern bagiku sama saja, yang penting ada persetujuan dari keduabelah pihak maunya bagaimana, serta pernikahan bisa tetap berjalan secara sakral dan khidmat.
    Tapi, kalau harus memilih, aku pilih tradisional karena menurutku konsep tradisional masih lebih cocok jika ingin dipadupadankan dengan konsep yang lebih agamis. Serta menghormati para orangtua yang tentu lebih ingin yang tradisional daripada modern.

    Terima kasih ^^

    BalasHapus
  27. Nama: Veny
    Akun twitter: @yutakaNoYuki
    Link Share: https://twitter.com/yutakaNoYuki/status/667686342231392257
    Jawaban:

    Pernikahan Modern, karena lebih simpel dan bisa dimodif jadi sederhana. Kalau mengikuti adat pernikahan tradisional itu sepertinya ribet dan banyak mengeluarkan budget jadi aku lebih pilih pernikahan modern. Pernikahan modern memang ada yang berbudget mahal dan ribet juga, tapi itu kan pilihan karena ada yang bisa dikurangi atau ditambahi pernak-perniknya. Kalau pernikahan tradisional, yang benar-benar mengikuti adat, harus menyertakan semua ritual yang kalau dikurangi bisa menimbulkan protes atau komentar dari beberapa keluarga, jadi sekalian aja gk usah secara adat. Cukup secara agama dan resepsi modern yang simpel.

    BalasHapus
  28. Bintang Maharani
    @btgmr
    https://twitter.com/btgmr/status/667710600953397248

    Tradisional dicampur dengan modern juga. Tapi, modernnya itu modern nasional, bukan modern ala barat. Biar kesannya nggak terlalu kolot kalau semuanya serba tradisional. Biar ada nuansa baru gitu, tapi tetap tidak meninggalkan adat tradisional. Jadinya adil kan? Hehe :D

    BalasHapus
  29. Nama: Putri Prama Ananta
    Akun Twitter: @putripramaa
    Link Share: https://mobile.twitter.com/PutriPramaa/status/667781664588763136?p=v
    Untuk prosesi pernikahannya ... pernikahan tradisional. Kenapa? Di bayanganku, nantinya pernikahannya akan menggabungkan adat dari tempat kami berasal. Meskipun nantinya akan aneh, tapi ada satu waktu kami menggunakan adatku dan ada satu waktu kami menggunakan adatnya. Tentu ini akan menjadi menarik karena pernikahan sendiri adalah penyatuan dua kehidupan menjadi satu, jadi menurutku, apa salahnya bila juga menggabungkan dua adat dalam pernikahan. Selain itu, dengan pernikahan tradisional, tentu nantinya akan berkesan sekali karena pernikahan itu hanya sekali seumur hidup dan harus berkesan.
    Untuk resepsinya ... pernikahan modern. Karena, aku suka dengan pernikahan dengan gaun berwarna putih dengan ekor yang panjang dan gaun putih dengan bagian bawah yang lebar. Selain itu, membayangkan seorang pria dengan jas hitam itu benar-benar keren. Pria yang dari belakang kau lihat dengan punggung keren bak aktor-aktor, lalu kau sadar kalau dia nantinya akan menjadi pendamping hidupmu. Betapa menyenangkan, bukan?
    Seperti halnya seseorang yang tidak bisa mencintai dua orang dengan kadar yang sama, aku pun tidak menyukai kedua jenis pernikahan tersebut dengan kadar yang sama. Di antara kedua pernikahan tersebut, aku lebih sudah dengan pernikahan tradisional, lebih sakral.
    Maaf ya, mbulet, sekalian sharing xD Nggak yakin menang pula :3

    BalasHapus
  30. Nama : Ria Monica
    Twitter : @riamonic23
    link share : https://twitter.com/Riamonic23/status/668068671151976449

    Buat pesta pernikahan nanti tentunya lebih pilih pesta pernikahan tradisional karena kebelulan akunya orang jawa yg kebanyakan kalo nikahan msh menjujung tinggi nilai2 dari adat jawa . juga bisa ikut melestarikan adat buadaya yang sekarang ini banyak kebawa arus dari globalisasi termasuk pesta pernikahan ini. walapun pake pesta adat tradisional bukan berarti pestanya bakalan kuno atau bahkan membosankan. apalagi zaman sekarang ini banayak jasa WO yg siap menawarkan konsep pesta pernikahan yg tradisional tapi tetap dikemas dengan gaya yang menarik dan tentunya bakalan unik. Juga kalo ke pesta nikahan hal yg dituju pasti ke makanannya nah kalo mnggunakan konsep pesta pernikahan tradisional pastinya makanan yg disajikan bakalan makanan khas nusantara yg pastinya cocok dengan lidah orang indonesia.

    BalasHapus
  31. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Akun Twitter : @n0v4ip
    Link Share : https://twitter.com/n0v4ip/status/668140016602710016

    Kalau ditanya lebih suka tradisional atau modern, saya sih sebenarnya lebih suka pesta pernikahan tradisional. Karena meskipun repot dan prosesnya lama tapi heboh, seru dan menyenangkan dan pastinya lebih memorable. Disamping itu kita bisa mengenal lebih jauh lagi seperti apa adat istiadat dan budaya kita dan sekaligus mengenalkan juga kepada sang suami dan keluarganya -kalau-berasal-dari-suku-yang-berbeda- kalau begini lho tata cara nikah di suku saya... :D

    Terima kasih kak Sulis ^^

    BalasHapus
  32. Nama : Tiara Orlanda
    Akun twitter : @tiaratier_
    Link share : https://twitter.com/tiaratier_/status/668202811704766464

    aku suka perpaduan modern tetapi tetap ada unsur tradisionalnya. pernikahan impianku itu berkonsep garden party haha jadi setelah pemberkatan, aku akan menerima ulos dari keluarga besar (keluarga intiku saja, soalnya kalo adat sebenarnya acara memberikan ulos itu lama, karena banyak yang memberikan ulos. ulosnya bisa sampai bergoni-goni. karena memberika ulos itu dianggap mendoakan juga dari keluarga). Lalu setelahnya ada kata kata wejangan dari keluarga inti, dari opungku aja misalnya. (aslinya wejangan ini juga biasanya lama, karena setiap yang dituakan biasanya memberikan wejangan). Setelah itu jamuan makan seperti resepsi saja.

    Ohiya dan aku juga pengennya mengundang orang yang dekat saja, karena aku pengen hari pentingku lebih intim dengan keluarga dan orang terdekat.

    BalasHapus
  33. Nama: Eris Andriani
    Twitter: @RizAnNie88
    Link share: https://twitter.com/RizAnNie88/status/668259365372059648
    Jawaban:

    Kalau aku pengennya pesta pernikahan tradisional yg sederhana aja kak, gak usah terlalu mewah apalagi sampai memesan baju pengantin yg harganya bisa buat beli motor.

    Cukup dari acara pesta pernikahan tradisional yg sederhana, kebaya/ gaun pengantin yg sederhana, dan pastinya gak terlalu merepotkan keluarga.

    Selain itu juga karena zaman sekarang rasa nasionalisme anak muda mulai berkurang, aku juga anak muda yg hidup dizaman modern tapi aku juga harus tetap melestararikan budaya tradisional dari negara ini, hehehe (udah kayak guru Pkn aja nih).

    Kalau ada yg memilih pernikahan tradisional atau modern itu sih terserah dari orang yg akan menikah. Karena mau melakukan pesta pernikahan dengan cara apapun yg penting itu sah dimata Allah dan hukum. Hehe

    Terima kasih

    BalasHapus
  34. Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Twitter : @Agatha_AVM
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/668371206454685696

    Pernikahan modern, lebih tepatnya sih garden party. Bukannya aku nggak suka sih pernikahan dengan konsep tradisional, tapi impianku adalah pesta pernikahan dengan berbagai bunga krisan di tengah kebun sambil menikmati senja. Tidak hanya aku saja yang menikmati sensasi wangi bunga krisan ditemani senja, begitu juga semua tamu akan menikmatinya. Aku ingin berbagi kebahagiaan dengan semuanya. Menanti senja kembali ke peraduannya tidak dapat tergantikan oleh apapun. Aku memakai gaun berwarna biru laut dengan mahkota bunga pasti bagusss banget. Masalah biaya pernikahan pasti dari uang tabungan kami berdua. Hehhee Garden Blue Party, segalanya berwarna biru termasuk bunga dan dekorasi. Mungkin mirip dengan konsep pernikahan di belahan negara lain, tapi tidak mengurangi kelokalitasan Indonesia kok. Bunga krisan pun dari Indonesia dan juga tidak lupa menggunakan bunga melati sebagai penambah aroma kesegaran dan juga merupakan lambang "suci".

    BalasHapus
  35. Nama: Leny
    akun twitter: @Lenny66677291
    link share: https://mobile.twitter.com/Lenny66677291/status/668315957186596864
    Jawaban: aku lebih suka pesta pernikahan tradisional, karena kalau pesta pernikahan tradisional itu lebih kental dengan adat budaya yg diwariskan nenek moyang kita dulu, jadi lebih sakral.

    BalasHapus
  36. Nama: Thia Amelia
    Akun twitter: @Thia1498
    Link Share: https://twitter.com/Thia1498/status/668407558747500544
    Jawaban:

    "Kamu lebih suka pesta pernikahan tradisional atau modern? Beserta alasannya ya :D"

    Jujur, aku lebih menyukai pesta pernikahan modern dari pada tradisional. Pertama, karena tidak perlu ribet ikut ritual ini atau itu, tidak perlu ribet harus mengikuti tradisi-tradisi sebelum pernikahan dan lain-lain, dan juga karena setau aku, dalam islam pun tidak ada ritual-ritual itu, yang penting adalah ijab Kabul yang sah. Kedua, karena dari segi keindahan aku lebih suka pesta modern karena konsep nya bebas kita yang memilih, tidak seperti tradisional yang sudah diikat oleh tetua, aku ingin pernikahan ku aku yang membuat konsep nya sendiri, pernikahan ini aku yakini hanya akan terjadi satu kali seumur hidup ku. Karena itu aku ingin membuat pesta sesuai dengan apa yang aku inginkan.

    BalasHapus
  37. Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta
    https://twitter.com/RiniCipta/status/668455180040466432

    Kalau untuk upacara pernikahan aku tetap akan mengikuti prosesi secara tradisi dan sesuai dengan kepercayaan dari segi agama, karena menurutku memang ada hal-hal yang sifatnya esensial dan sakral yang tidak mungkin diubah agar tidak merubah maknanya. Tetapi untuk pesta resepsi, aku cenderung menggunakan cara yang modern. Misalnya dari makan, tidak selalu megibung (istilah untuk makan bersama dalam satu nampan besar, sekitar 6-8 orang tiap kelompoknya) tapi bisa diganti menggunakan mode prasmanan. Malah aku berpikiran untuk membuat backsound instrumental yang berkesan bagi kami sebagai musik pengiring, membuat video persembahan kebersamaan kami sebelum menikah, membuat foto booth juga. Intinya sih biar setiap moment diabadikan dan bisa dikenang hingga nanti :)

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...