Penulis: Tatiana De Rosnay
Alih bahasa: Lily Endang Joeliani
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-00-0923
Cetakan pertama, 2011
329 halaman
Paris, Juli 1942
Gadis itu bingung, gadis itu ketakutan, ada polisi Prancis (yang disinyalir mereka melakukanya atas perintah Jerman) yang sedang mencari ayahnya, ibunya cemas, ayahnya bersembunyi di gudang bawah setiap malam, dan dia pernah menguping pembicaraan kalau suatu saat akan ada pengumpulan besar-besaran, tetapi dulu ayahnya bilang hanya kaum laki-lak saja yang terancam bahaya, bukan kaum perempuan, apalagi anak-anak. Ibunya berbohong kepada polisi kalau suaminya entah pergi kemana, dan mereka menyuruh ibu dan si gadis untuk bersiap-siap ikut dengan mereka. Lalu si gadis ingat kalau adik lelakinya, Michel masih tidur, dia membangunkannya dan menyuruhnya bersembunyi di lemari yang panjang dan dalam serta tersembunyi di dinding kamar, mereka tidak akan tahu. Di lemari itu ada senter, beberapa bantal. mainan, buku-buku dan sebotol air. Adiknya tidur sambil memeluk boneka beruang kesayangannya. Dia yakin ayahnya akan tahu di mana adiknya bersembunyi kalau dia sendiri sudah keluar dari persembunyiaannya. Si gadis sangat percaya adiknya akan aman di situ, lalu dia menguncinya dari luar, dan berjanji akan menjemputnya nanti.
Tapi perkiraannya salah, si ayah menyusul mereka, meninggalkan adiknya sendirian di rumah, terkunci di lemari rahasia. Membawa kunci yang tersimpan rapat di sakunya.
Paris, Mei 2002, Enam Puluh Tahun Kemudian
Julia Jarmond, seorang wartawan Amerika yang sudah bertahun-tahun hidup dan berkeluarga di Paris. Dia ditugasi menyelidiki peristiwa enam puluh tahun yang lalu, peristiwa yang tabu dibicarakan oleh orang-orang Prancis, peristiwa yang ingin dilupakan. Peringatan ke enam puluh tahun Vel' d' Hiv', pengumpulanbesar-besaran di Velodrome d;Hiver, sebuah stadion indoor terkenal tempat diadakannya perlombaan sepeda. Tapi malam itu digunakan untuk menyekap ribuan keluarga Yahudi selama berhari-hari dalam kondisi mengenaskan, yang kemudian akan dikirim ke Auschwitz dan dimasukkan ke dalam kamar gas. Julia ditugaskan untuk menemukan orang-orang yang slamat dari peristiwa tersebut, mencari fakta apa yang sebenarnya terjadi.
Tidak mudah dalam pencariannya, orang Prancis tidak suka membicarakan peristiwa enam puluh tahun yang lalu itu. Kemudian ada temannya yang mengenalkannya kepada Guillaume, neneknya adalah salah satu yang selamat dari peristiwa itu, dia meengatakan tentang Vel' d'Hiv', yang sebenarnya adalah sebuah kode nama: Operasi Angin Musim Semi. Pemerintah Jerman meminta polisi Prancis untuk mengirimkan sejumlah orang Yahudi antara usia enam belas dan lima puluh tahun, polisi menangkapi anak-anak yang lahir di Prancis. Anak-anak Prancis. Polisi berpikir anak-anak Yahudi itu tetap saja Yahudi, akhirnya mereka mengirimkan hampir delapan puluh ribu orang yahudi ke kamp-kamp kematian. Hanya beberapa ribu yang bisa kembali dengan selamat, dan hampir tidak ada anak-anak yang selamat. Julia menyusuri tempat-tempat terjadinya kejadian, mulai dari Vel' d'Hiv' sampai ke stasiun Austerlitz.
Pencariannya buntu, tidak ada saksi mata yang benar-benar bisa mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, sampai suatu ketika dia mengunjungi Mame, nenek dari sang suami di panti jompo, dia bercerita tentang masa lalunya dan tempat tinggalnya, apartemen yang akan di huni Julia bersama keluarganya, apartemen rue de Saintonge. Mame berkata mereka menemukan apartemen itu dengan mudah, pada akhir Juli tahun 1942, ketika ada penangkapan besar-besaran.
Seperti mendapatkan clue utama, Julia beralih mencari siapa keluarga yang dulunya tinggal di apartemen rue de Saintonge sebelum ditinggali keluarga suaminya, Dan nama keluarga itu adalah Starzynski. Ada tiga nama, kedua orang tua dan satu anak. Tapi ada yang berbeda dari data yang didapat Julia, si anak tidak pernah sampai di Drancy, dia hanya sampai di kamp penahanan di Beaune-la-Rolande. Dan dia juga mendapati foto Sarah yang usianya hanya setahun lebih muda dari anaknya sendiri. Pencariannya berubah, Julia ingin mengetahui apa yang terjadi pada anak perempuan itu, Sarah Starzynski.
"Papa," katanya, "berapa lama kita di sini?"
"Aku tidak tahu, manisku."
"Mengapa kita berada di sini?"
Gadis itu meraba tanda bintang kuning yang dijahit di depan bajunya.
"Karena ini, bukan?" ujarnya. "Semua orang di sini punya tanda ini."
Ayahnya tersenyum, senyum yang muram dan sedih.
"Ya," jawabnya. "Karena itu."
Gadis itu mengerutkan dahi.
"Tidak adil, Papa," desisnya. "Ini tidak adil."
Miris, sedih sekali ketika membaca bagian Sarah. Setelah kejadian itu dia berubah, tidak lagi menjadi seorang anak kecil tapi menjadi orang tanpa semangat hidup. Di kamp dia melihat ibu dan anak bunuh diri, anak-anak kelaparan, mati, ibu melahirkan seorang diri, semua hal yang tidak pantas dilihat oleh anak kecil. Terlebih dia selalu bertanya kepada ayahnya sebenarnya apa yang akan terjadi dengan mereka? Apakah mereka akan pulang dan membuka kunci lemari? Apa yang terjadi dengan adik kecilnya Michel? Dia menggenggam erat kunci itu supaya tidak hilang, supaya dia, ayah dan ibunya kembali ke pelukan Michel.
Pantang menyerah, itulah Julia, dengan masalah pribadi yang sedang melandanya dia tetap bertekad mencari Sarah, mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan dia walaupun semua keingintahuannya ini ditentang oleh suami dan keluarganya, hanya Zoe, anaknya yang mendukung pencariannya tentang Sarah, mencarinya sampai dapat.
Buku ini benar-benar menguras emosi. Bayangkan kalau kejadian itu terjadi pada diri kita, mungkin kita akan seperti Sarah, tidak punya tujuan hidup lagi, tidak punya semangat. Saya tidak bisa berhenti membacanya, narasi yang bergantian dari Sarah ke Julia, begitu terus sampai langkah Sarah berhenti, sampai cerita hanya dari bagian Julia saja. Saya seperti Julia, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana nasip Sarah selanjutnya, terus membuka halaman, terus dan terus. Miris, sedih, ngilu, berkaca-kaca, itu yang saya dapat.
Buku ini amazing! Seperti yang tertera di belakang sampul buku, Tatiana de Rosnay menawarkan kisah yang memikat, masa lalu yang tragis, masa kini yang tercabik-cabik, dan masa depan yang diubah tanpa dapat ditarik kembali. Dengan berbagai kepiluan yang terjadi di masa lalu, terbukti sampai sekarang kesedihannya masih membekas, bagi yang pernah dekat dengan kematian dan kebrutalan, bagi yang menyentuh kisah mereka.
Suka sekali dengan buku ini. Saya ingin cepat-cepat menyelesaikannya saking penasarannya dengan nasib Sarah, terlebih bagaimana nasib Michel. Saya suka penulis membuat sudut pandang dari Sarah dan Julia, kisah mereka terasa lebih dekat dan kita bisa memahami perasaannya. Walau kisah Sarah berhenti di tenggah-tenggah, itu malah membuat penasaran saya berlipat ganda. Saya juga suka sekali dengan endingnya. Tidak ada masalah dengan terjemahannya, saya membaca mengalir lancar, tidak peduli dengan typo, saya sangat menikmati membaca buku ini. Covernya tidak jelek.
Buku i
ni sudah difilmkan pada tahun 2010, di sutradarai oleh Gilles Paquet-Brenner, peran Julia dimainkan oleh Kristin Scott Thomas dan si kecil Sarah dimainkan oleh Melusine Mayance. Wajib ditonton!
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=-QD094eWK6c]
4.5 sayap untuk si kecil Michel.