Penulis: Christian Simamora & Windry Ariestanty
Cover: Jeffri Fernando
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-171-3
Cetakan ketiga, 2008
288 halaman
Sinopsis:
Shit does happen in their life. But, still, life must go on…
Lula, Sebastian, dan Langit. Tiga orang lajang yang hidup di
kota besar bernama Jakarta dengan profesi berbeda. Jurnalis, penulis, dan editor.
Love their life much, so damn pround of themselves, boast about their freedom
of life as an individual.
‘till one question ruins their [un]perfect life.
Lula: I have a good job, I’m pretty, and, believe me, I’m
not an airhead Paris-Hilton-like girl. I’m all what men need. Tapi, kenapa
nggak ada cincin di jari manis gue?
Sebastian: Mangoli (nikah)… Cuma itu yang ada dipikiran Mama
akhir-akhir ini. Katanya, menikah itu sumber kebahagiaan. Talk to yourself,
Mom. You marriage isn’t a picture of happy life. Kenapa sih terus-terusan maksa
aku nyari calon parumaen (menantu) dan menikah secepatnya?
Langit: We were a perfect couple. ‘till, I found out about
this affair. Then, he left me. He chose his latest partner, not me. This is my
big question mark, WHY??
So, this is not a story about a perfect life.
They just try HARD to make it perfect.
My Review
"Jangan buru-buru nuduh salah cetak atau salah bikin kalo cover buku ini terbalik. emang sengaja dan dilakukan dengan penuh kesadaran. Well, Shit Happens In Our Life. hidup kan 'ngga' melulu berjalan LINEAR, but STILL WE MUST GO ON."
Setelah membaca kalimat di atas pada belakang sampul buku ini jadi ngeh, boleh juga idenya :)
Bercerita tentang kehidupan tiga orang sahabat, Lula, Sebastian, dan Langit.
Lula, dia siap nikah, hanya saja ada tiga hal yang membuat dia tidak segera melakukannya: belum ada pasangan, belum mood, belon diburu deadline. Tapi, Lula seperti kebakaran jenggot ketika mendapat undangan pernikahan dari mantan pacarnya, merasa harga dirinya tersakiti, dia ingin datang dengan pasangan yang lebih dari mantannya itu dan menunjukkan kalo pilihannya salah, nyesel kenapa nggak sama dia aja nikahnya. Perburuan pun dimulai.
Sebastian, nikah itu serem ya?
"Ibaratnya tuh pernikahan adalah lorong panjang yang mengharuskan kita untuk jalan terus. Nggak ada istilah berbalik atau tiba-tiba berubah pikiran. Sekali kamu make cincin itu di jari manis, hidupmu selama sekian puluh tahun ke depan pun berubah."Mamanya selalu menyodorkan pertanyaan kapan nikah? Parahnya, gimana sikap Mamanya kalau tahu Sebastian lebih suka cowok daripada cewek? Merasa bingung dengan orientasi seksualnya, Seb mencari tahu apakah dia beneran gay. Dan kalo bener, berarti dia harus cari peyembuh, yaitu pacaran dengan cewek. Apakah caranya benar? Dan apakah isi hati bisa dibohongi?
Langit, dia telah memplokamirkan diri di hadapan keluarga besarnya kalau tidak ada niat untuk menikah. Alasannya? Dia pernah disakiti oleh lelaki yang dicintainya, dia tidak terima kalo kenyataannya harus bersaing dengan laki-laki. Langit berperang dengan masa lalunya.
"Kita nggak boleh terus-terusan menghindari realitas. Kita juga nggak boleh terus terkungkung dalam masa lalu."Bagian yang paling saya suka adalah ketika langit bertanya kepada Alex:
"Gue pengen melanjutkan hidup gue tanpa dibayangi rasa sakit di masa lalu."
"Lex. Gue mau menjual kenangan. Di mana ya?"
"Di pesta pernikahan Dean. Aku bakal beli, kok."
Pengen deh bungkus Alex #eh.
Suka ceritanya, kadang hidup emang nggak semulus harapan kita. Ceritanya kocak, mengangkat issue pernikahan, apalagi kalau mereka bertiga bertemu dan mengobrol, anak-anak di bawah umur harus dihindarkan dari suara mereka. Nggak salah kalo ada warning bacaan khusus [sok] dewasa, haha, apalagi cerita dari sudut pandang Sebastian, sensor abessss XDD.
Paling suka dengan tokoh Langit, sakit hatinya kerasa banget. Seb juga pantas diacungin jempol karena berani jujur. Untuk Lula, dia tipe orang kalo ngomong nyablak, to jleb point, nggak seru juga kalo nggak ada dia.
Yang kurang dari buku ini adalah saya merasa konflik Lula dan Sebastian belum terselesaikan, masih menggantung, hanya kisah langit yang sudah ada pencerahannya.
3 sayap untuk Pelangi, Ilalang, dan Felix
Shit Happens (Gue Yang Ogah Kawin, Kok Elo Yang Rese?!)
Penulis: Christian Simamora & Windy Ariestanty
Cover: Jeffri Fernando
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-171-3
Cetakan ketiga, 2008
288 halaman
Kayaknya seru deh. Ah pengen baca!
BalasHapusShit Happens. jadi inget kaos yg dikasih Jason ke si Pengacara cantik di Just The Sexiest Man Alive. Kaos itu tulisannya juga 'Shit Happens' deh kayaknya..
BalasHapusbaca udah lama, tp yg paling memorable itu malah kalimat pertamanya..bikin ngakak :D
BalasHapusnumpang baca, btw :)
Ngakak bangeeeeeeet XD
Hapus@fradita seru dan kocak, ayo baca :)
BalasHapus@orybun wakaka, ak lupa mb
@semacamreview iya, buku ini emang bener-bener perlu disensor :))
Wah, buku favorit saya nih! Berharaaap banget ada sequel-nya.
BalasHapusDan, yah, memang banyak adegan yang terlalu blak-blakan. Untung ada warning bahwa ini novel (sok) dewasa. :)
Btw, salah kenal. :)
Dibuat sequel? Wah, boleh juga tuh XD
Hapus*salam.
BalasHapusHadeeeh. Nulis komen aja typo. -_-
halo Vaan salam kenal juga, iya nih kangen cerita ngaco mereka :))
BalasHapusAku sih berharap mereka bikin sequel Shit Happens. Tapi kalau memang nggak bisa diwujudkan, setidaknya aku pengen mereka berduet lagi untuk buku yang lain. Seru kayaknya ya? :D
HapusSetuju! mereka kayak bisa jadi satu gitu, padahal buku itu ditulis oleh dua orang dan rasanya nggak ada bedanya. Mungkin bisa usul untuk gagas duet tuh :))
HapusJadi penasaran sama novel2 Christian Simamora yang katanya blak2an :P
BalasHapusSuka dg kalimat ini "Jangan buru-buru nuduh salah cetak atau salah bikin kalo cover buku ini terbalik. emang sengaja dan dilakukan dengan penuh kesadaran. Well, Shit Happens In Our Life. hidup kan 'ngga' melulu berjalan LINEAR, but STILL WE MUST GO ON."
BalasHapusDan jawaban sebastian "Ibaratnya tuh pernikahan adalah lorong panjang yang mengharuskan kita untuk jalan terus. Nggak ada istilah berbalik atau tiba-tiba berubah pikiran. Sekali kamu make cincin itu di jari manis, hidupmu selama sekian puluh tahun ke depan pun berubah."