Penulis: Alexia Deechen, Melody Violine, Aryo Pratomo, Harbowoputra, Andry Chang, Pratama Wirya, Rynaldo C. Hadi, Iris Aegis, Ami Raditya, Hand J. Gumulia.
Ilustrasi: Yohan Power, Ecky Oesjady, Rama Indra
Perancang sampul: Yohan Power
Pencipta hikayat: Ami Raditya
Penerbit: Gramedia
ISBN: 978-979-22-8321-1
Cetakan pertama, 2012
255 halaman
Pertama kali kenal Vandaria adalah ketika saya mengikuti kuis
Tentang Vandaria yang menyebabkan saya mengulik
http://www.vandaria.com/ guna memamahi sebenarnya apa Vandaria itu? Sebelumnya saya tidak pernah tahu atau mungkin lebih tepatnya belum tertarik dengan Vandaria sendiri. Bermula dari itu saya menjadi sedikit paham kalau Vandaria adalah dunia fantasi yang sangat kompleks, dunia yang bisa dikembangkan oleh siapa saja. Kemudia saya membaca kalimat sang pencipta hikayat yang ada di Vandaria Newsletter edisi pertama yang berbunyi:
Saya menyimpulkan univers adalah sebuah setting dunia parallel yang cukup kompleks, dan banyak cerita lahir dari univers tersebut. Mungkin perbandingan yang paling mudah adalah Marvel Universe, di mana para Super Hero hebat, diciptakan oleh berbagai artis, namun berkomitmen dalam satu dunia, sehingga bisa bertemu (cameo) dan saling mendukung. Pada poin tersebut, saya ingat saya punya Vandaria. Sebuah univers yang sangat kompleks. Membayangkan seperti Marvel, oke, The Avengers! Mulai sedikit jelas. Belum puas, saya memcoba salah satu produk yang sudah ada, yaitu buku. Ternyata sudah ada empat cerita yang berdiri sendiri namun tetap tidak menghilangkan ciri khas Vandaria yaitu
Harta Vaeran,
Ratu Seribu Tahun,
Takdir Elir, dan
Kristalisasi.
Dan untuk mengenal lebih dekat dengan Vandaria saya mencoba mencicipi Kristalisasi terlebih dahulu, kumpulan cerpen dari para pemenang kontes cerita yang bersetting Vandaria dan penulis yang sebelumnya sudah membuat cerita bersetting Vandaria sendiri, juga tidak ketinggalan cerpen dari sang pencipta hikayat. Untuk permulaan, sepertinya saya tidak salah memilih Kristalisasi.
Di halaman awal kita akan disuguhi cerita tentang terbentuknya Vandaria dengan ilustrasi yang keren, jelas bagi pembaca pemula seperti saya ini sangat sangat membantu. Kemudia ke daftar isi, ditampilkan cukup unik dengan adanya peta, setting di mana cerita terjadi, sayangnya tidak ada halaman, hanya tahun terjadinya cerita. Kalau di lihat dari peta, mayoritas cerita terjadi di Tanah Utama, dua cerita terjadi di benua Elir (Pentagon) dan Acro (Beri kami Damai). Berikutnya ada daftar istilah umum, istilah-istilah yang merupakan ciri khas dari Vandaria sendiri.
Masuk ke menu utama, sinopsis 10 cerpen yang ada di buku ini:
Bisikan Sang Angin by Alexia Deechen
Sangat tepat sekali cerpen ini diletakkan paling awal, cerpen yang membuat saya antusias untuk segera menuju ke cerpen selanjutnya.
Evander Evrard, komandan pasukan Isfaris bertempur melawan pasukan Edonion sampai titik darah penghabisan. Isfaris yang terkenal gigih dan kebal terhadap sihir tumbang oleh serangan ribuan frameless. Tidak ingin melihat prajuritnya mati sia-sia, dia menyuruh menyerah dan maju sendirian menantang komandan Zetoist, si penguasa angin. Tiga hari kemudian, Evander tersadar dengan tubuh penuh perban. Dia diselamatkan oleh Heleine, seorang gadis separuh frameless, seseorang yang mungkin Evander sesali karena pernah diselamatkannya.
Salah satu cerpen favorit saya, bernuansa dark, bau perangnya kerasa sekali,. Karakter tokohnya juga sangat kuat dan menarik. Saya jatuh cinta dengan Evander yang sangat pemberani, rela berkorban demi bangsanya. Selain itu tokoh lainnya juga tidak kalah menarik, Heleine yang sangat misterius, juga adik Evander yang sangat lucu, Mirea dan Rein. Rein lebih penakut padahal dia cowok sedangkan Mirea mirip seperti kakaknya, pemberani. Ada efek kejut di akhir cerita yang mungkin mudah ditebak, tapi endingnya benar-benar membuat penasaran setengah modar, ingin lanjutannya!
Padamnya Bintang-Bintang Vaeran by Melody Violine
Jujur saja, awalnya saya bingung membaca cerpen ini, yang saya tangkap adalah Vaeran menganggap Melviola bukan bintangnya lagi, terus? Saya membaca ulang. Ternyata setelah saya connect, sebenernya cerpen ini berbau fantasi romantis, walau tidak secara langsung tetap saja mendengar genre itu saya antusias untuk membaca.
Vaeran Irvaanah, si penyihir alam, meminta Charnd Darion, seorang manusia, seorang penyair, salah satu bintangnya, untuk menemaninya mengembara. Charnd mencintai Melviola, gadis pemain viola di Edenion yang menghilang lima tahun lalu. Kenangan gadis itu tidak pernah sirna, bahkan dia hafal di luar kepala surat-surat perpisahan darinya. Charnd setuju menemani Vaeran karena dia ingin menanyakan kabar Melviola, kelanjutan Vaeran akan pencarian Melviola. Tapi Charnd tidak pernah menyangka kalau Vaeran menuduh Charnd sebagai penyebab kepergiannya, penyebab padamnya bintangnya karena Charnd jatuh cinta pada Melviola.
Cinta sepihak tersirat dalam cerpen ini.
Sebenarnya gampang memahami cerpen ini. Baca saja surat dari Melviola, menjelaskan semuanya. Dari awal penuh teka-teki, kepiawaian penulis merangkai kata membuat cerita tidak bisa ditebak, kita harus jeli membacanya. Tokoh yang menarik buat saya adalah Melviola, sangat misterius, dan berharap kisah cintanya lebih banyak dibahas :p.
Cerpen ini merupakan prekuel dari Harta Vaeran yang sudah terbit terlebih dahulu. Hebat bisa membuat cerita yang sudah ada sebelumnya, ditulis oleh orang lain pula. Ada efek kejut di endingnya, pengen segera membaca Harta Vaeran!
Batu Filsuf by Aryo Pratomo
Hamon tinggal di kastil Deimos bersama gurunya. Sebulan sekali mereka mendapat kiriman anak manusia yang dipakai sebagai tumbal untuk membuat batu filsuf yang mengandung Jiwa Dunia. Batu tersebut mempunyai kemampuan mengubah sesuatu menjadi wujud lain, seperti logam menjadi emas dan memberikan kehidupan abadi bagi makhluk hidup.
Sebelumnya Hamon tidak peduli kenapa gurunya mengumpulkan batu tersebut, dia hanya ingin menjadi alkemis hebat seperti gurunya. Tapi semuanya berubah ketika hamon bertemu dengan Cecil, salah seorang calon tumbal. Ada perasaan anuh yang mendorong Hamon untuk melindungi anak itu.
Ceritanya cukup menarik, menceritakan asal mula batu filsuf (menginggatkan saya akan batu bertuahnya Harry Potter). Sayangnya endingnya membuat cerita ini terasa biasa, tidak ada efek kejut, membuat saya tidak ingin membaca lanjutannya karena saya anggap sudah tamat sampai di sini. Coba kalau cerita berakhir di bagian ini: “Yang tersisa dari apa yang sebelumnya merupakan sebuah kastil hanyalah tanah kosong.” Mungkin membuat cerita akan lebih misterius, penasaran petualangan apa yang akan dilakukan Hanom selanjutnya.
Musim Gugur by Herbowoputra
Pagi hari di awal musim gugur Lena terbagun dan mendapati seekor naga di dekat kakinya. Naga itu tidak menyeramkan seperti di cerita-cerita, Lena justru menyayanginya, mengganggapnya seperti binatang peliharaan. Kosai, nama yang langsung tercetus untuk si naga bening tersebut, naga yang bisa dipanggil dengan merapalkan sihir yang ada di buku Kematian Ia yang tidak Bisa Mati, naga yang tidak hidup tidak pula mati. Kosai pernah berkata pada seseorang di masa lalu kalau Cakram Pualam bisa menyelamatkan dirinya dengan memberikan cakram tersebut ke seekor hewan yang tertidur atau menari. Tapi, kalau salah memberikannya bisa memnyebabkan Kosai terbunuh.
Yelen harus memilih, Lena pun juga, 500 tahun berikutnya giliran Ivan.
Cerpen ini juga unik, bersetting di dua zaman yang berbeda tapi mempunyai konflik yang sama, mencari Cakram Pualam. Bagia Lena tidak ada masalah, sangat jelas. Sayangnya saya agak bingung dengan bagian Ivan, entah saya yang tidak connect lagi atau memang ceritanya membingungkan. Ivan bersama dua orang temannya mencari Cakram Pualam untuk memenangkan sebuah permainan, permainan apa? Kenapa mereka harus memilih Merah untuk Vilas si Rusa Menari dan Putih untuk Salke si Kelinci Tidur? Kenapa tidak ada Kosai yang mengikuti Ivan? Kenapa?
Nyanyian Alam by Andry Chang
Cerita yang ringan dan mempunyai pesan moral yang jelas.
Fyanei, seorang gadis yang bisa berbicara dengan tanaman mencoba mencegah temannya Geoff untuk tidak menebang pohon yang ada di lereng gunung karena bisa menyebabkan banjir dan tanah longor. Geoff percaya kalau nyanyian dan music yang selalu dilantunkan Fyanei bisa membuat subur tanaman, tapi kalau berbicara dengan pohon? Geoff tentu tidak percaya. Walau temannya sejak kecil itu tidak mempercayainya, Fyanei tetap melakukan segala upaya agar Desa Phonari, desa tempat tinggalnya tidak mengalami bencana alam.
Komen saya hanya tidak sabar menunggu petualangan apa lagi yang akan dilalui Fyanei dan Geoff J
Padang Hijau Atap Merah by Pratama Wirya
Gael Grifon, seorang manusia yang terobsesi menjadi seorang penyihir. Dia pun mencari seorang frameless untuk dijadikan gurunya. Tidak mudah, dia selalu diusir dan dicap sebagai penganggu. Bukan gael namanya kalau mudah menyerah, dengan berbagai usaha dia lakukan untuk menarik perhatian si penyihir, mulai dari mengambil kayu untuk perampian sampai dia ikhlas menjadi kelinci percobaan mantra si frmeless. Melihat usaha kerasnya penyihir Aedon pun membocorkan cara menjadi penyihir yaitu dibutuhkan pengetahuan dan kekuatan sihir. Pengetahuan bisa didapatkan dengan membaca buku-buku sihir, sedangkan untuk manusia biasa tidak mudah mendapatkan kekuatan sihir, dia harus mempunyai media yang dialiri kekuatan sihir, contohnya adalah tongkat sihir. Dan untuk kekuatan sihirnya, Gael membutuhkan jantung naga!
Cerpen ini benar-benar kocak, sifat tidak pantang menyerah dan kepolosan Gael menjadi magnet cerpen ini. Naga yang kelihatannya seram dibuat tertawa oleh Gael. Selain itu, saya pengen nguyel-nguyel si naga :p. Oh ya, frameless juga digambarkan jelas di sini. Tidak sabar menunggu kemunculan Gael Grifon di novel Telinga Rashnu :D.
Relik Agung Gallizur by Reynaldo C. Hadi
Alianor sang ahli sejarah, Rowan sang ahli relik dan sandi, Terrowin sang ahli material dan senjata, mereka adalah Sang Pencari tiga relik agung Gallizur yang tersebar di seluruh penjuru Vandaria. Mereka menemukan salah satu relik, pedang Angheu Glas (pedang yang dipakai Gallizur saat melawan Semiazas/ jendral Deimos yang keji) yang dipegang oleh seorang pemuda yang amnesia. Athalos, nama pemuda itu, bersama ketiga Sang Pencari, mereka mencari sisa relik agung Gallizur, yang tidak mudah tentunya.
Saya suka sekali dengan ide cerita ini, pencarian tiga relik, sayangnya ketika bertemu dengan Jendral Letholdus ekspetasi saya berubah. Nggak jadi deh petualangannya, malah lebih berat ke masa lalu Athalos.
Di Bawah Bulan Separuh by Iris Aegis
Saya bingung dengan cerpen ini. Yang saya tangkap hanya seorang anak kecil yang kelaparan di sudut kota Zarkand kemudian bertemu dengan lelaki tua yang diramal oleh seorang frameless kalau dia akan bertemu dengan anak kecil, seorang pencuri, kemudian dia menyerahkan sebuah benda yang berkilau sebesar cincin yang katanya milik anak kecil tersebut. Hubungan antara frameless dan manusia juga digambarkan di sini, selain itu saya tidak tahu mau dibawa kemana cerita ini.
Beri Kami Damai by Ami Raditya
Arwena adalah seorang penyair yang terkenal, seorang pengarang cerita, syair-syairnya dianggap sebagai berkah bagi angkatan bersenjata Meridiz, semangat juang para rakyat. Selalu berada di garis terdepan medan perang. Tugas Arwena adalah menceritakan perjuangan gagah berani prajurit di medan perang, menggambarkan kejadian di medan perang bagi warga ibu kota. Warga tidak tahu seperti apa sebenarnya perang itu, mereka hanya membayangkan dari syair-syair indah Arwena. Hanya ada satu orang yang tahu keadaan yang sebenarnya, Abel, tentara bayaran , sang pengawal setianya. Misi Abel kali ini adalah melindungi Arwena sampai menyelesaikan tugas terakhirnya sebagai seorang penyair.
Pesan yang sangat jelas di cerpen ini adalah tidak ada dampak baik yang dihasilkan oleh perang, hanya ada kesedihan, penderitaan, dan kehilangan.
Suka cara penulis bercerita, runtut dan tidak membuat bingung, semua dijelaskan dengan perlahan, tidak basa basi. Suka sekali dengan karakter Abel, misterius dan keren ketika di medan perang. Tidak sabar menunggu sepak terjangnya yang katanya akan menjadi tokoh sentral di komik Linimasa dan Zephyrion, Go Abel!
Pentagon by Hans J. Gumulia
Rozmerga, Sigmar, Liarra, Pangeran Althor, Panggeran Xaliber, cerita mereka berdiri sendiri namun memiliki benang merah di masa depan. Cerita ini adalah prekuel dari Chronicles of Elir (Takdir Elir, Masa Elir, dan Roda Elir) yang ditulis oleh penulis yang sama.
Sumpah, saya penasaran tingkat Deimos membaca cerpen ini, tidak sabar membaca Takdir Elir. Acungin jempol Zelaien Zaindari untuk kata penghubung cerita satu dengan cerita yang lainnya, keren!
Cerpen ini menjadi penutup yang manis untuk Kristalisasi.
Sebenarnya ada baik dan buruk ketika membaca buku ini. Baiknya adalah pilihan saya tepat memulai pengenalan dengan Vandaria, beberapa cerpen menjadi prekuel buku yang sudah terbit terlebih dahulu, sehingga akan menjadi lengkap ketika saya akan membaca seri Vandaria lainnya. Buruknya adalah saya penasaran dan nggak sabar baca cerita Vandaria lainnya, huhuhu belum punya. Kebanyakan cerpen di buku ini mendukung untuk dibuat lanjutannya dan entah itu kapan, mungkin seri Kristal Merah akan menjadi jawabannya.
Sedikit kekurangan buku ini adalah ada beberapa cerita yang cara penyampaianya kurang luwes dan berbelit-belit sehingga membuat saya bingung dan harus membaca ulang guna memahami maksudnya.
Salah satu yang khas dari Vandaria dan sangat menarik buat saya adalah Frameless, kaum yang wujudnya seperti manusia namun memiliki kemampuan merapalkan sihir secara alami. Ciri mereka adalah berkulit dan berambut pucat dan heterokrom (iris mata kiri dan kanan berbeda warna). Jadi membayangkan bagaimana kalau warna mata saya kiri dan kanan berbeda :p.
Tokoh favorit saya adalah Evander Evrard dan Abel *kibas pedang*.
Quote favorit saya adalah
Sesungguhnya tak ada satu pun yang baik dari sebuah perang.
Bagian favorit saya adalah ending tiap cerpen.
Untuk cover dan ilustrasinya, kasih jempol Gorken! Saya selalu iri dengan orang yang bisa menggambar karena saya menggambar garis lurus saja mencong, jadi saya hanya bisa menikmati karya orang lain. Suka sekali yang menjadi model cover, Abel! Dan Heleine, yah walau saya berharap sama Evander juga sih ;p tapi bener-bener keren, membuktikan kalau produk dalam negeri tidak kalah hebat dari produk luar. Ah, jadi ingin menyicipi versi komiknya juga.
Buku ini wajib dibaca buat yang ngaku pecinta fantasi.
Apakah akan ada The Avengers versi Vandaria? :D
4 sayap untuk V for Vandaria.
NB: Ingin mengenal lebih dekat dengan Vandaria?
Kunjungi saja:
Dan untuk mengetahui berita terbaru tentang Vandaria silahkan download Vandaria Newsletter secara gratis: