Hati Memilih
Penulis: Riawani Elyta
Editor: Dewi Fita & Syafial Rustama
Penerbit: Bukune
ISBN: 602-220-009-1
Cetakan pertama, Agustus 2011
258 halaman
"Benarkah kita bisa membuka hati pada cinta yang nggak terduga?"
Merasa berhutang budi pada bibinya, Salma, Icha pun
menyanggupi untuk merawat Camelia, keponakannya. Gadis kecil yang bersenyum manis
dan polos, bocah cantik dan masih dini harus menanggung akibat dari kegagalan
dan bobrok orangtuanya. Bibi Salma menyuruh Icha untuk memjemput Camelia
sepulang sekolah sampai supir menjemputnya dan membawa pulang ke rumah bibi
Salma. Ibunya, Aida, terjerat razia narkoba. Lalu, dimana ayahnya?
Keesokan harinya, ada laki-laki yang sudah menunggu mereka
berdua di rumah Icha, Camelia menyebutkan namanya paman Haz, Hazri, yang
ternyata adalah ayah Camelia? Kenapa gadis kecil itu memanggilnya paman? Kemana
selama ini dia pergi? Anaknya kok nggak pernah diurusin. Mereka pun jadi sering
bertemu, hampir setiap hari Hazri menenggok Camelia, tanpa sepengetahuan bibi
Salma. Semakin membuat Icha bertanya-tanya, apakah dia tidak pernah bekerja?
Sebenarnya ada apa dengan keluarga mereka? Dibalik sikap ketus dan memerintah,
ternyata Hazri memiliki sikap yang lembut juga. Contohnya waktu ada butiran kacang
di pipi Icha, Hazri dengan lembut mengusapnya dengan sapu tangan, lalu menaruh
tangganya di punggung Icha #eaaaaa. Selain itu Hazri juga gampang banget cemas
kalau Camelia kenapa-kenapa, waktu kesandung batu aja pengen cepet-cepet bawa
dia ke rumah sakit #pffft.
Lalu ketika Erry, teman kantor Icha yang akhir-akhir ini
ngebet banget pengen jadi pacarnya Icha bilang kalau ada chemistry diantara
mereka berdua, ada sesuatu yang tersirat. Icha tidak menggubrisnya malah
menjadi marah waktu erry menghina Hazri kalau dia adalah lelaki yang tak sudi
merawat anaknya sendiri. Masalah itu menjadi pikiran Icha, dia juga kerap
melihat Camelia yang sering menyendiri dan menagis waktu ada tugas menggambar
kedua orang tuanya. Dia pun bicara pada hazri untuk berkata yang sebenarnya
pada Camelia, mengaku kalau dia adalah ayahnya. Tanggapan Hazri malah sengit
dan mereka malah marahan, tidak bertemu beberapa hari dan kun jungan Hazri
menurun drastis.
Merasa hidupnya semrawut dengan berbagai masalah Hazri, yang
setelah baikan Icha malah mendapati kalau ada laki-laki yang berwajah sangat
mirip dengannya yang sering bolak-balik di sebuah club malam bersama
cewek-cewek nggak bener dan setelah bertemu dengan Aida, ibu Camelia, rahasia
yang selama ini tersimpan pun mleber terkuak. Icaha membawa Camelia untuk berlibur
di kota kelahirannya, Tanjung Pinang. Sebelum berangkat, Hazri datang dan
bilang kalau dia akan menjelaskan semuanya dan berkata, “Jangan kira kamu nggak
berarti apa-apa buat aku! Bahkan, jauh lebih berarti daripada apa yang saat ini
kamu pikirkan.”
Merasa damai setelah pulang? Hmmm selain tidak bisa
mengenyahkan paerkataan Hazri dan binggung dengan pilihannya sendiri, di kampong
halamannya dia malah bernostalgia dengan Azizi, teman kecilnya yang juga
menaruh hati pada Icha. Hayo siapa yang nanti dipilih Icha? :D.
"Cinta bisa mengakar dari tunas yang mana saja dan kita tak pernah tahu kemana ia akan menjalar."
"Cinta... apa pun bentuknya, dan seperti apa wujud jalinannya, tak pernah memaksakan kehendaknya. Seperti air yang mengalir, maka ia akan menuju muaranya. Dan muara itu adalah keikhlasan. Jadi, jika ada dua orang yang mencintai, tapi merasa terpaksa, berarti itu bukan cinta, tetapi emosi, atau bahkan nafsu."
Bahasanya halus, sopan dan mengalir apa adanya.
Walaupun banyak teka-teki cerita di sini mudah ketebak kok, hehe. Minim typo, enggak
lo-gue ;p, dan suka banget sama karakter Camelia, kerasa banget betapa dia
merindukan sosok orang tua, Icha pun begitu menyayanginya sampai mau kalau
bibinya meminta bantuan lebih padanya. Hazri yang dari luar tampak sinis,
garang dan cakep pun luluh kalau bersama Camelia. Fontnya berbeda antara POV Icha dan Hazri, jadi nggak
bingung, tapi diawal kayaknya ada yang kelewat deh :D. Eniwe, lumayan bukunya
dan bagi yang binggung akan perasaannya, coba baca deh :D.
"Benarkah kita bisa membuka hati pada cinta yang nggak terduga?"
"Kenapa enggak? Cinta bukan sesuatu yang lahir dari rencana. Justru cinta yang kemudian menjadi alasan bagi manusia jadi munyusun berbagai rencana. Rencana untuk menikah, punya anak, mengubah penampilan, berperilaku lebih baik, dan sebagainya. Semua itu baru bisa bergerak dengan antusias saat cinta menjadi akar sebabnya."
3 sayap untuk sebuah cerita tentang rasa.
NB:
Tentang Penulis
Riawani Elyta lahir dan berdomisili di kota kecil Tanjungpinang. Kompetesi yang pernah diikuti dan sukses menorehkan senyum bahagianya adalah:
- Pemenang I Resensi Buku Indiva (2008)
- Pemenang II Sayembara Cerber Femina (2008)
- Pemenang harapan Sayembara Cerber Femina (2009)
- Pemenang Favorit Lomba Menulis Cerpen Remaja Rohti-Lip Ice (2010)
- Pemenang II Sayembara Novel Inspiratif Indiva (2010)
Karyanya terekam dalam novel duet berjudul Tarapuccino (2009) dan 14 antalogi. Novel Hati Memilih ini adalah novel keduanya.
facebook: Riawani Elyta
email: tarapuccinogroup@yahoo.com
blog: tarapuccino.multiply.com