Penulis: Simone Elkeles
Penerjemah: Angelic Zaizai
Penerbit: Terakota
Cetakan: I, 2011
ISBN: 978-602-969-878
448 halaman
Romance Writers of America RITA Award for Best Young Adult Romance (2010), An ALA/YALSA Quick Pick for Reluctant Young Adult Readers for Top Ten (2010), Pennsylvania Young Readers' Choice Award YA Nominee (2011) (sumber: goodreads)
Brittany: cantik, pirang, kapten cheerleader, kaya, mempunyai pacar seorang kapten team football, pakaian bermerk, mobil mewah, keluarganya sempurna, hidupnya sempurna. Itu yang dilihat orang luar, Brit mencoba mempertahankan citranya, tidak ingin orang lain mengetahui kalau kakak perempuannya, Shelly "cacat." Ibunya yang sering marah-marah, ayahnya yang lebih mementingkan pekerjaan, dan pacarnya yang sering menuntut agar mereka bisa "bobo bareng." Tidak hanya itu, di tahun terakhirnya di Fairfield dimana dia menjadi senior, di kelas kimia, dia dipasangkan oleh laki-laki yang ingin sekali dijauhinya, Alejandro Fuentes.
Alex: rupa tanpa cela, berkilit gelap, bertubuh atletis, miskin, berdarah Mexico, salah satu anggota genk latino Blood, hidupnya tidak sempurna. Dia mempunyai kenangan yang buruk akan ayahnya, dimana sewaktu masih kecil dia melihat dengan mata kepala sendiri ayahnya dibunuh, sejak itu dia mulai terjerumus, terpaksa menjadi anggota Latino Blood agar ibu dan kedua adiknya aman, berharap hanya dia saja yang menjadi genk tersebut karena kalau sudah terjerumus maka tidak akan pernah bisa keluar lagi. Dia berharap tahun terakhirnya menjadi senior di Fairfield aman dan tanpa hukuman, dia ingin lulus dan melanjutkan ke universitas walaupun kecil kemungkinannya.Sayangnya, hari pertamanya sekolah tidak "seaman" yang dikiranya, dia mendapatkan peringatan oleh kepala sekolah Firefield High, Dr. Aguirre dengan tuduhan melecehkan murid perempuan di lapangan parkir, di tampab lagi di kelas kimia dia dipasangkan dengan perempuan itu, Brittany Ellis. Sepertinya tidak mudah bagi Alex untuk lulus.
Pertemuan pertama mereka di lapangan parkir itu nantinya akan berbuah dari benci jadi cinta. Brit nyaris menabrak motor yang ditumpangi oleh Alex Fuents dan Carmen Sanchez (mantan pacar Alex), gangster cewek dan cowok yang paling ditakuti. Brit tidak ingin berurusan dengan Alex, sedangkan Alex selalu menghindarinya. Takdir berkata lain, ketika di kelas kimia yang di ampu oleh guru terkenal galak, Mrs. Peterson, yang membuat pengaturan tempat duduk sesuai alfabet, mau tidak mau Brittany harus sebangku dengan Alex, melepas kursi di sebelah pacarnya, Colin. Mereka harus bersama selama sepuluh bulan, kebencian mereka sudah terjalin sejak awal, ketika mereka disuruh memperkenalkan patner masing-masing, mereka malah saling melecehkan, kocak sekali, mereka saling mengarang identitas karena Alex tidak mau menulis di kertas yang diberikan Brit untuk menuliskan tentang dirinya, mereka mendapat ganjaran ancaman detensi. Brittany bilang dia tidak akan berkencan dengan anak genk, Alex pun juga tidak tertarik dengan dia (ngomongnya sih, tapi hatinya #eaa) sehingga memicu Lucky, teman Alex untuk memberikan tantangan kalau selama dua bulan dia bisa mendapatkan Brittany maka Alex akan mendapatkan mobil RX 7 miliknya, sedangkan kalau Alex kalah, Honda Nighthwak harus lepas dari cengkraman Alex. Alex suka tantangan, dia pun melancarkan aksi dengan melakukan pendekatan tidak bisa yang dilakukan orang-orang, terus mengganggu hingga hanya ada Alex di dalam pikiran Brittany. Mereka berdua ke makan omongan sendiri, kedekatan mereka membuahkan chemistry yang tidak akan pernah hilang.
Temanya munkin sudah pasaran, dari benci jadi cinta, cinta dua manusia berbeda latar belakang tapi tetap saja masih asik untuk dinikmati apalagi dengan karakter Alex yang slengekan, ceplas ceplos, rupawan lagi, sayang keluarga, sahabatnya, tipikal badboy lah, kami para hawa tentu tidak ingin melewatkannya :)). Begitu juga dengan Brittany, walaupun dari luar dia sempurna, di dalammnya dia sangat rapuh dan tertekan, selalu memikirkan kakaknya dan berusaha mendapatkan nilai yang baik agar bisa kuliah di perguruan tinggi yang baik dan dekat dengan rumahnya sehingga dia bisa merawat kakaknya, perasaan sayang sangat jelas tergambar di b uku ini. Awalnya Alez dan Brit seperti orang yang sangat membenci, lama kelamaan mereka saling mengerti, memahami satu sama lain. Mereka saling menceritakan masalah terpendam yang menjadi akar pemikiran mereka, mereka merasa bebas setelah saling bercerita. Alex yang kacau akan masa lalu tentang ayahnya, dan Brit yang tidak ingin keluarga tidak sempurnanya diketahui orang lain. Benih-benih cinta pun mulai tumbuh.
Adegan paling lucu itu waktu Alex ngajak Brit taruhan, kalau jawaban Brit benar akan proyek kimia yang sedang mereka kerjakan maka Alex harus berhenti menggoda atau berkomentar yang aneh-aneh, sedangkan kalau Alex yang menang Brit harus menciumnya. Alex yang menang, lucu banget waktu dia gugup, Brit mencoba menggodanya dengan meletakkan tangannya di pipi Alex, trus.... baca sendiri hehehe.
Adegan paling romantis itu waktu Brit ogah-ogahan mengerjakan ujian Mrs. P, Alex menukar jawaban mereka sehingga Brit mendapatkan nilai A+ sedangkan Alex mendapatkan F. Selain itu, adegan yang paling aku suka adalah waktu mereka berduaan di mobil berkendaraan menuju rumah sepupu Alex yang akan menikah, di mobil Alex menyalakan rokok, kemudian Brit membuka jendela dan menahan batuk.
"Kalau kau tidak suka melihatku merokok, katakan saja."
"Oke, aku tidak suka melihatmu merokok."
"Kenapa nggak bilang dari tadi?"
Hahahah, romantis yang aneh ya, itu lah khasnya Alex, blak-blakan. Simple tapi romantis.
Perbedaan latar belakang kedua tokoh utama sangat terasa disini, contohnya waktu Brit mengajak Alex ke galeri, Alex benar-benar tidak nyaman. Tempat tinggal mereka pun harus dipisah wilayahnya, disekolah pun mereka seperti menciptakan blok sendiri, untuk si kulit putih dan ras campuran. Adegan actionnya tidak banyak dan menurutku tidak terlalu terasa, penulis lebih memfokuskan kisah cinta meraka berdua, munglin bisa dikatakan hanya sebagai bumbu saja. Terjemahannya enak, ada catatan kaki bahasa Mexico yang sering berseliweran sehingga kita tidak bingung dan menambah kosa kata kita akan bahasa asing itu. Typo ada sedikit, penggunaan tanda " dan Shelly yang ditulis Shely. Cerita yang diambil dari sudut ke dua tokoh sangat aku suka, memudahkan kita menyelami pikiran dan perasaan masing-masing, jadinya kita bisa lebih "mengenal" mereka. Fontnya pun berbeda antara bagian Brit dan Alex, lucu dan unik. Jangan tanya covernya, juara!!!
Oh ya, Perfect Chemistry ini trilogi, semoga lanjutannya cepet diterjemahkan ya ^^, berikut serinya:
- Perfect Chemistry (Perfect Chemistry, #1)
- Rules of Attraction (Perfect Chemistry, #2)
- Chain Reaction (Perfect Chemistry, #3)
4 sayap untuk dua dunia, satu cinta