Kamis, 30 Januari 2014

Rhapsody

Hei, di sebelah dunia bagian mana kau sedang berada?


Sudah bertahun-tahun kau dan aku mencari arah.

Berkali-kali jatuh cinta pada selatan.

Menaruh keraguan pada barat.
Terus menunggu isyarat timur.
Hingga utara pun sudah tak lagi kita percaya.

Sudah kujejaki banyak kisah, kutemui pula banyak luka.
Ternyata, pada kisah lalu milik kitalah harapan itu tetap ada.

Masih kuatkah kau dan aku berjalan?
Atau, kali ini, mungkin pulang akan menjadi jawaban.

Rhapsody
Penulis: Mahir Pradana
Editor: Ayuning
Ilustrasi isi: Anzi_Nadilla
Desainer sampul: Anissa Dwi Anindhika
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-656-1
Cetakan pertama, 2013
322 halaman
Buntelan dari Secret Santa


Makassar Paradise adalah impian terbesar Abdul Latief, atau biasa dipanggil, Al. Pada usia ke dua puluh enam dia sudah menjalankan bisnis hostel sendirian, tidak mudah karena seperti perjalanan bisnis lainnya, ada kalanya mengalami pasang surut. Dulunya, Makassar Paradise adalah hotel murahan peninggalan sang ayah, setelah meninggal hotel tersebut terbengkalai dan dari sanalah tercetus ide untuk merombak hotel tersebut menjadi bisnis minimalis yang bisa ditangani Al sendiri, karena bagaimana pun hotel tersebut sangat berjasa bagi Al dan tidak ingin membuangnya begitu saja. Tiga bulan pertama dibuka hostel tersebut sangat sepi bahkan ada kejadian yang sedikit mencoreng nama Makassar Paradise. Kesimpulan Al mengatakan kalau masyarakat Indonesia masih asing dengan konsep menginap di hostel, di mana masih segan menginap satu kamar dengan orang asing, padahal, lebih murah menginap di hostel daripada di hotel, selain itu kalau menginap di hostel kita bisa lebih akrab dengan penginap yang lain. Sampai suatu hari, ada dua orang yang sangat berjasa bagi Al dalam memajukan bisnis hotelnya, Bebi dan Miguel.

"Iya, tapi tetap saja, ada sensasi luar biasa yang setiap traveler akan dapatkan dengan menginap di hostel. Kamu pernah menginap di hostel, kan? Tempat para traveler muda dan tua berkumpul, berinteraksi satu sama lain. Bertukar pengalaman dan informasi tentang berbagai destinasi menarik. Dan, yang tidak boleh terlupakan, hostel adalah tempat bagi mereka untuk bertukar mimpi. Ini tidak akan kau dapatkan jika menginap di hotel. Di hotel, tamu yang menginap hanya check-in, menghabiskan sarapan, lalu keluar melihat-lihat kota, sementara room service menganti handuk dan seprai di kamar mereka. Pada malam hari, mereka pulang dan esok paginya mereka check-out. Tidak ada nilai kemanusiaan maupun interaksi antar pelancong di situ. Trust me, your city here, Makassar, needs a hostel. And you are the asnswer it!"

Bebi adalah tangan kanan Al, dia yang mengurusi semuanya, mulai dari resepsionis sampai menyapu dan mengepel kamar-kamar hostel, ya, dia sendirian yang melakukan itu, karena yang bekerja di hostel berlantai empat, enam belas kamar dan masing-masing kamar diiisi oleh empat tempat tidur susun itu hanya ada Al dan Bebi. Bebi sendiri adalah mantan pegawai di salon kakaknya, Siska. Dia adalah lelaki gemulai yang kalau berbicara sangat kental dengan dialeg okkots, selain dengan nada kemayu tentunya. Okkots adalah gaya berbicara khas orang Makassar, dengan menambahkan huruf -g di belakang sebuah kata yang seharusnya cukup berakhiran -n sehingga kata itu menjadi -ng, begitu sebaliknya (misal; ikan menjadi ikang, ujung menjadi ujun). Dan orang kedua yang berperan penting dalam hidup Al adalah Miguel Carrion. Dia adalah lelaki Spanyol yang datang ke Makassar khusus untuk menemui Al, padahal Al sebelumnya tidak pernah bertemu dengannya tetapi Miguel tahu tentang dirinya. Al dulu pernah menolong orang yang sangat disayangi Miguel dan dia ingin membalas budi, langkah yang diambil adalah membuat Makassar Paradise menjadi terkenal dan ramai, berkat ide-idenya, impian Al mendirikan hostel terkenal nyaris tercapai, nyaris.

Mungkin cerita ini terlihat sederhana, tentang impian seorang anak muda, tetapi itulah lihainya Mahir Pradana, di tengah-tengahnya dia menyisipkan berbagai macam karakter, konflik dan cerita lain. Seperti yang dikatakan penulis dalam ucapan terima kasih, awalnya dia ingin menulis sebuah buku tentang perjalanan sekaligus tentang kampung halaman, di tengah pengerjaannya dia banting setir mengubah cerita dari non fiksi tersebut menjadi fiksi. Sehingga, buku ini adalah perpaduan antara 60% fiksi dan 40% fakta. Kalau tebakan saya yang nyata itu adalah info tentang Makassar (di mana penulis memang lahir di Makassar) dan beberapa kisah perjalanan di Eropa seperti Madrid, Kopenhagen, Praha, Paris, Berlin (melihat penulis mempunyai hobi travelling dan sedang menempuh study di Swiss, lokasi yang tidak jauh dari kota tersebut).

Apakah ada bagian yang aneh karena cerita yang dirombak tadi? Ini adalah kelebihan lain dari penulis, caranya bercerita. Dengan mengunakan alur flashback kita dibawa ke kenangan Al pada masa lalu yang kemudian membawa kita ke seseorang atau tempat yang berhubungan. Seperti ketika Al menginggat kapan bertemu dengan orang yang sangat disayangi Miguel kita dibawa ke Berlin, ketika Al bercerita tentang rasa kehilangan yang begitu dalam karena dikhianati Nadia, kita akan dibawa serta saat Al menginggat kembali tur keliling Eropa bersamanya, membawa kita menikmati indahnya kota Madrid, Kopenhagen, Praha dan Paris. Dengan semua cerita tambahan yang disajikan secara flashback, pergantian alurnya begitu mulus, tidak ada bagian yang aneh atau nggak cocok, malah membuat saling berkaitan.

Untuk karakternya sendiri, hampir semuanya berperan penting dan memorable. Al yang pembawaannya santai dan menyenangakan, sangat bersemangat mengejar mimpi. Bebi yang selalu siap membantu dan tegar akan sikap remeh orang terhadap dirinya. Miguel yang penuh ide cemerlang tetapi menyimpan sebuah rahasia dari Al. Siska yang tidak mempercayai cinta bahkan sempat berkeinginan bunuh diri. Sari, cinta pertama Al yang tiba-tiba membuat galau dan resah hati Al. Simon si tour guide yang geeky dengan cara bicaranya yang aneh (pas Al mewawancarai Simon, kita jadi tahu sedikit sejarah tentang Makassar dan obyek wisatanya), bahkan Nadia sekalipun yang membuat kadar romansa di buku ini cukup mempunyai porsi. Tema utama buku ini memang bukan sekedar tentang move on dan cinta lama bersemi kembali, tetapi lebih dari itu. Tentang mengapai impian, perjalanan hidup, persahabatan, kepercayaan, dan keluarga. Sebagai tambahan, kita jadi tahu seluk beluk tentang hostel dan kota Makassar.

Mungkin ekspektasi saya terlalu tinggi, tidak ada bagian yang sangat saya sukai di buku ini dan itulah kekurangannya. Saya sangat menyukai Here, After, membuat Mahir Pradana menjadi salah satu penulis yang bukunya wajib saya punya, saya mengikuti setiap goresan tangannya, bahkan cerpennya di antalogi Menuju(h) dan Dongeng Patah Hati. Selalu ada bagian yang memorable, salah satu ciri tulisannya adalah dia selalu menyisipkan buku, film atau band favoritnya. Seperti di Here, After dia bercerita tentang buku Fahrenheit 451 di mana tokohnya berkenalan dengan menyebutkan judul dan penulis buku, di cerpen Moonliner dalam buku Munuju(h) ada percakapan yang membahas buku Here, After dan bagian paling favorit di chapter karakter bisu, di cerpen Ulang Tahun ke-17 dalam buku Dongeng Patah Hati saya tersentuh ketika tokohnya menyanyikan lagu Winter Winds milik Mumford and Sons. Semua informasi tambahan tersebut malah membuat cara berceritanya semakin menarik dan membuat saya penasaran untuk mengetahui versinya langsung. Di buku ini pun Mahir masih menuangkan kebiasaannya, giliran Coldplay yang menjadi sorotan, begitu juga dengan film Field of Dreams sayangnya hanya menjadi selewat saja. Mungkin karena banyaknya tema cerita yang diambil penulis sehingga tidak ada yang benar-benar menjadi fokus utama (cerita Makassar Paradise sedikit dominan).

Dan kekurangan kedua adalah adanya salah cetak. Kesalahan ini benar-benar membuat mood saya hancur ketika awal baca, saya jadi sedikit malas melanjutkan dan menganti bacaan dengan buku lain, gimana tidak? Kesalahannya cukup fatal. saya tuliskan halamannya secara urut, keanehan mulai terjadi dari halaman 73, 265, 76, 77, 272, 269, 80, 81, 276, 273, 84, 85, 280, 277, 88, seterusnya udah bener. 15 halaman ilang! Banyak banget kan? Saya jadi kehilangan banyak cerita dan Lesson of Life no. 4 :( padahal bagian itu yang menjadikan buku ini quoteable :( :(. Yah semoga hanya saya yang mengalami ini.

Mengabaikan semua kekurangannya, saya tetap merekomendasikan buku ini, bagi siapa saja, bagi yang belum pernah baca tulisannya Mahir Pradana, buku ini bisa menjadi perdana. Percaya deh, begitu kamu merasakan tulisannya, kamu akan ketagihan, selanjutnya coba baca Here, After, dijamin langsung kesemsem, jangan lupa baca cerpennya juga yang nggak kalah magis.

Buku ini bercerita tentang kisah perjalanan hidup anak muda yang ingin mengapai impiannya beserta lika liku hambatan di dalamnya, menemukan persahabatan, cinta yang baru dan pentingnya sebuah arti keluarga.
"Orang bijak selalu mengatakan, sebelum memulai sebuah perjalanan, anggaplah dirimu sebagai sebuah stoples kosong. Lalu, dari setiap tempat yang kau kunjungi, ambillah apa pun yang bisa kau ambil. Pergunakan semua indramu untuk mengisi stoples itu. Jadi, ketika pulang ke rumah, stoples itu akan penuh oleh berbagai macam hal berbeda yang telah kau koleksi dari setiap perjalananmu."
3.5 sayap untuyk Para Para Paradise :D




NB:
Who's My Santa?


Maaf ya Santa, saya postingnya telat :( Sebenernya hari ini saya mau posting review semua buku yang kamu kasih sayangnya yang Orang-Orang Tanah belum tersentuh, maaf banget sekali lagi, belum ada timing yang pas untuk baca buku tersebut tapi saya janji akan membaca dan segera mereviewnya. Jujur saja, kalau tanpa bantuan mbak Dewi dan Cindy, sampai sekarang saya nggak bisa menebak siapa kamu sebenernya. Saya orangnya emang telmi banget, berkali-kali mbak Dewi ngasih clue, bahkan dia bilang nama kamu nggak jauh dari nama saya di linky, dengan jelas dia bilang hanya berjarak 10 dari nama saya, tapi bodohnya, ketika saya mengurutkan yang ada malah namanya mbak Peni, ternyata saya kurang ngitung satu karena di bawah nama mbak Peni adalah nama kamu --"

Stress tingkat akut, saya menodong mbak Cindy lagi, awalnya dia bilang santa saya adalah anggota lama dan blognya blogspot, tapi clue tersebut masih kurang ternyata karena setelah ngubek-ngubek nggak ketemu juga, padahal saya komen di blog kamu, loh --"

Nyerah, nyerah, nyerah. saya memang nggak bakat jadi detektif (maklum aja saja juga kurang suka baca mystery :p). Setelah berbagai macam clue yang jelas banget dari mbak Dewi dan Cindy dan tetap saya nggak bisa nebak, saya langsung nodong mereka buat ngasih tau langsung karena keponya udah tingkat Internasional. Mbak Dewi bilang blognya berawalan dengan nama My .... saya udah langsung bisa mencurigai dan DM dari mbak Cindy memperjelas semuanya. santa saya adalah pemilik blog......

  My Perfect Solitude alias Dhieta *yeay* :D :P

Padahal, setelah saya cerna kembali riddlenya gampang banget loh, udah langsung ketauan.
Dear Sulis,
Kalau kamu masuk dunia yang penuh rak buku
Aku ada di sana, di balik tirai nuansa biru
Di tempat itu, kesunyian menjelma sempurna
Have a joyful holiday season
Semoga suka ya sama buku-bukunya
Maaf agak telat, santamu ini sempat tersesat
:p
Blognya warna biru (check)
Avatarnya juga bernuansa biru (check)
Baru ngeh kalau kesunyian yang sempurna itu sama aja dengan my perfect solitude --"

Butuh cerebrovot seliter --"

Maaf ya saya gagal menebak sendiri, harus ada yang bantuin, yang jelas makasih banget udah ngasih dua buku yang ada di wishlist saya dan saya sukaaaaaaaaaaaaaaaa banget, bakalan saya simpan sampai nenek-nenek kalau perlu saya wariskan ke anak cucu deh :D

Makasih sekali lagi, semoga kamu juga suka dengan buku yang kamu dapatkan dan dilimpahi rejeki sama Allah, amin :D Makasih juga buat mbak Dewi dan Cindy yang udah jadi detektif saya, muah muah :D




27 komentar:

  1. Lis, kalo salah cetak kan bisa dituker lis.. dikirim ke Gagas aje..

    BalasHapus
  2. Cerebrovot =)))
    Suka deh aku sama nama blognya, 'My Perfect Solitude'...
    Btw cover Rhapsody ini juga bagus banget ya Kak

    BalasHapus
  3. Iya ya...Lis. Akhirnya ampe frontal gitu nyebutin blog Santa-nya :))

    Btw baru tahu kalo buku ini bersetting di Makassar *masukkin ke wishlist*

    BalasHapus
  4. Mwahahahha, semoga bener ya Liis :p

    BalasHapus
  5. Mbak Sulis, kayanya kita sama2 ga bakat dalam hal main detektif. Aku aja pusing sendiri liat riddle Santa lain yg keren-keren.

    BalasHapus
  6. jyakaka, abisnya sulis romens abis sih #maladibahas

    semoga benar ya tebakannya :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang keliatan banget ya? XD
      amin, yakinlah bener :D

      Hapus
  7. ah, sulis.... saya kan hanya membantu sediiiikit. kebetulan lihat blog santa saat bw. nggak kayak Santa saya sendiri itu lo, kl yang itu penebak riddle profesional :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi tapi berkat dm kamu aku yakin 100% mbak :D

      Hapus
  8. Kak, pengin baca buku ini belum kesampaian :) Mudah-mudahan bulan ini bisa :)))

    BalasHapus
  9. temen serumah ku punya novel ini.. jadi penasaran.. ntr pinjem ah :D *nggak modal banget, hihihi*

    BalasHapus
  10. sama kak, punya saya juga salah cetak. beberapa halamannya blur dan 2 hal. hilang :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. yah, ternyata ada yg ngalamin juga, semoga aja salah cetaknya nggak banyak dan di cetakan berikutnya lebih baik lagi, sayang banget karena mempengaruhi kenyamanan membaca :(

      Hapus
  11. Yeeeyyy!!! Iya, Sulis :D Aku Santamu^^

    Aku juga dibantu mba dew loh buat nebak santaku. Walopun udah ada tersangka sebelumnyaa... jadi ga papa kok nebaknya dari orang lain, hehe. Kalo tahun depan aku jadi santa mu lagi aku kasih buku misteri aja kali yak hehe

    Have a great day yaa... semoga buku romens nya makin banyak...

    ps: maap yaa bukunya ada salah cetak huhuhu... aku emang ga cek lagi T.T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, harus latihan dulu nih kalo ngasih buku misteri :p
      aminnnn, semoga koleksi kamu juga makin banyak, nggak pa-pa kok itu bukan salah kamu, bukunya kan juga diplastik jadi g bisa ngecek, yang penting masih dapet inti ceritanya :D

      Hapus
  12. wuiihhh bener nebaknyaa...dan nama mba dewi si master riddle muncul lagi dalam postingan ini wkwkwkwkwkk

    BalasHapus
  13. horeeee! tebakannya benar!

    waduh! ada banyak halaman yang hilang? T____T

    BalasHapus
  14. kalo buku ini ama Restart by Nina Ardianti menurutmu bagus mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo kamu nyari romancenya yang kentel banget jawabannya Restart, buku ini lebih ke general fiction :D

      Hapus
  15. udah dibeliin temen tapi masih di tempat dia nih buku, *kayang penasaran

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...