Selasa, 09 Februari 2021

Satu Hari di SMA by Dina Pertiwi | Web Novel Review

Judul buku: Satu Hari di SMA
Penulis: Dina Pertiwi
23 Bab
Baca di Cabaca.id
Hana yang sudah menikah diajak menghadiri reuni oleh suaminya, Irza. Hana menolak, tapi Irza memaksanya ikut supaya bisa meluruskan masalah hatinya dengan Juli, cinta pertama Hana. Juga supaya Irza tidak merasa bahwa pernikahan mereka didasari oleh cinta sepihak.

Tapi, justru reuni itu membuat Hana mengingat masa lalunya. Memindai kenangan-kenangannya bersama cinta pertamanya.

Lalu, akankah reuni tersebut dapat meluruskan segalanya yang belum selesai? Ataukah justru menyelesaikan takdir Hana dan Irza?

Sebelumnya harus berterima kasih ke mbak Cahya yang merekomendasikan Satu Hari di SMA untuk program baca di bulan Februari yang bertajuk, The Month Filled with Love, That's Why it So Short. Saya nggak baca sinopsisnya, langsung membaca bab pertama dan langsung membuat penasaran, serius, deh, kalau bisa jangan baca sinopsisnya. Dengan langsung membaca ceritanya, kita akan dibuat penasaran siapa sebenarnya yang dipilih oleh Hana, siapa yang akhirnya menikah dengannya.

Berhubung program The Month Filled with Love, That's Why it So Short membahas novel romance yang tidak berakhir bahagia, alias bisa sad ending atau open ending, saya sudah menyiapkan diri untuk tidak berharap lebih akan akhir ceritanya. Dari dua cerita yang saya baca untuk menyambut hari Valentine ini, saya mendapati alternatif dari akhir cerita yang 'bahagia'.
Aku rindu menjadi remaja lagi.
masa di mana rasa takut adalah teman, rasa cemas adalah makanan dan tawa adalah kehidupan yang akan berlangsung selamanya.
Kalau ada hal yang tidak bisa kamu lepas dengan mudah, maka itu adalah kenangan, kebiasaan dan rasa penasaran.
"Itu karena kamu normal, kan? Senang ketika jatuh cinta dan sedih ketika patah hati. Enggak ada yang salah sama semua itu. Kita cukup mengalami, menikmati, dan belajar dari itu semua." 
Satu Hari di SMA memiliki alur maju mundur. Cerita dibuka dengan undangan reuni akbar dari Hilda via email. Sejak lulus SMA, Hana memutus kontak dengan semua teman sekolahnya, hanya alamat email yang tidak berubah. Enam tahun Hana tidak pernah bertemu atau tahu kabar dari sahabatnya, 4H1I atau biasa disebut Power Ranger's, dan seseorang yang benar-benar ingin Hana lupakan. 

Undangan tersebut membuka memori Hana akan masa lalu, masa-masa dia merasakan cinta pertama, rasa cangung karena menolak perasaan orang lain dan patah hati untuk pertama kali. Suaminya ingin mereka menghadiri reuni tersebut, selain ingin melepas rindu, suami Hana merasa kalau dia harus menyelesaikan masa lalunya, agar dia benar-benar terlepas, agar suami Hana tidak merasa kalau hubungan mereka bukanlah cinta bertepuk sebelah tangan. 

Suami Hana tahu betul apa yang terjadi dengannya sewaktu SMA dulu, tentang hubungannya dengan Julian, dialah yang menemani ketika Hana menangis, patah hati untuk pertama kali. Julian, sang kakak kelas yang memberika banyak pengalaman bagi hidup Hana yang monoton, yang tidak menyukai perubahan. Mengenalkan Hana akan apa itu bomber - seniman grafiti, mengajarinya pelajaran yang Hana tidak suka, keluar dari kotak nyamannya.

Hana tahu dia hanya menghidar, dia tidak ingin melukai hati suaminya, tapi menghadiri reuni tersebut adalah jalan satu-satunya agar dia terlepas dari masa lalu yang belum selesai. Sedangkan suaminya ingin Hana menjalani hidup seperti yang dia mau.
"Yah, bukan sesuatu yang bisa diputuskan dengan gampang. Orang dewasa menganggap usia 16 belum cukup pantas untuk mengambil keputusan. Kadang-kadang yang mereka pikirkan betul. Tapi, 16 adalah angka penting di mana manusia mengumpulkan kenangan banyak-banyak, pengalaman banyak-banyak, dan bukan hanya tertawa."
Menjadi remaja, memang seperti itu, kan? Bahagia, sengsara. Jatuh cinta dan patah hati. Menolak, ditolak, bimbang, bersenang-senang. Jadi remaja, memang lebih baik untuk jatuh cinta pada cinta pertama, kan? Terlepas apakah cinta pertama itu berakhir baik atau buruk.
Menjadi sosok manusia dewasa butuh banyak perjuangan. Bukan sekadar bertambah usia tanpa mematangkan sikap. Manusia selain menua juga harus menjadi dewasa.
Untuk menjadi dewasa, manusia juga harus melalui proses.

Secara keseluruhan saya cukup menikmati Satu Hari di SMA, benar-benar membangun mood membaca saya. Saya rasa ini adalah karya pertama penulis, saya lihat di profilnya hanya ada satu cerita. Untuk karya perdana bisa dibilang tidak mengecewakan, tulisannya benar-benar quoteable. Saya juga menyukai para tokohnya, sedangkan untuk konfliknya cukup ringan, suka duka menjadi seorang remaja. Pace ceritanya cepat, tidak ada bagian yang bertele-tele.

Dari semua tokoh di cerita ini, saya paling menyukai Irza, dia sangat dewasa dan sangat berlapang dada. Saya juga menyukai bagian di perpustakaan, kebiasaan Hana yang membaca buku sesuai abjad dan Julian memberikan rekomendasi. Saya juga menyukai adegan ketika Hana bertemu Julian untuk pertama dan kedua kalinya, cukup membekas dan romantis. Nggak banyak kekurangan sebenarnya, tulisan yang enak dibaca serta cerita yang menghangatkan hati sudah cukup.

Untuk konfliknya sendiri khas remaja, ringan tapi ada pelajaran yang bisa diambil. Tentang cinta pertama, tentang penolakan, tentang patah hati dan membuka lembaran baru. Cerita ini cukup recommended kalau kalian mencari bacaan teenlit atau tentang kisah SMA yang ringan. Dan untuk endingnya sendiri, saya menyukainya.

Ini adalah kali pertama kali saya membaca web novel di Cabaca. Cabaca sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dari platform membaca online kebanyakan, bedanya cerita di Cabaca sudah melalui tahap seleksi dan kurasi oleh tim redaksi. Untuk cover juga sudah disediakan karena di Cabaca ada tim desain. Jadi, metode penerbitan hampir sama dengan penerbit mayor, hanya medianya saja yang berbeda, yaitu diterbitkan secara online. Itulah jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan ke Cabaca, karena sewaktu membaca saya merasa tulisannya sudah rapi dan covernya tidak sembarangan. Untuk lebih jelasnya saya akan mengulas sedikit tentang Cabaca di postingan review kedua, besok pantengin ya :)

2 komentar:

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...