Jumat, 03 April 2020

Koi wa Tsuzuku yo Doko Made mo | TV Adaptation Review


Koi wa Tsuzuku yo Doko Made mo | (2020)
Judul lain: Love Last Forever, An Icurable Case of Love
Sutradara: Kenta Tanaka
Penulis naskah: Arisa Kaneko
Pemain: Takeru Satoh, Mone Kamishiraishi, Katsuya Maiguma, Keisuke Watanabe, Karina, Ai Yoshikawa, Misako Renbutsu
Rilis: 14 Januari - 17 Maret 2020
Episode: 10
Produksi: TBS

Based on Maki Enjoji's manga, Koi wa Tsuzuku yo Doko Made mo (2016)
Sebenarnya mau mereview Itaewon Class terlebih dahulu, tapi apa daya ketika nggak sengaja lihat update sebuah portal drama asia yang saya ikuti di twitter memberika cuplikan adegan romantis dari Japanese Drama atau dorama berjudul Koi wa Tsuzuku yo Do Made mo yang dibintangi Takeru Satoh, saya langsung gercep untuk maraton semua episodenya, untung aja sudah tamat. Kebetulan J-Drama ini sedang hangat dibicarakan, itung-itung menyegarkan pikiran karena nggak ada tontonan yang asik setalah K-Drama terakhir yang saya ikuti tamat dan Sweet Tai Chi, C-Drama yang lumayan saya gandrungi juga.

Alasan utama tertarik dengan dorama ini tentu perannya Takeru Satoh, walau nggak ngikutin semua drama maupun filmnya, saya sangat menyukai The Liar and His Lover dan live action Rurouni Kenshin, apalagi mau ada film terbarunya, pemanasan lah. Awalnya nggak sreg sama pemain utama wanitanya, tapi lama kelamaan sangat menikmati. Temanya memang medical drama, tapi lebih ke romantic drama. Bagian medisnya nggak dikupas lebih dalam, kalau mau lebih detail mending nonton Dr. Romantic Kim Sabu aja ya, hehehe.


Bercerita tentang Nanase Sakura (Mone Kamishiraishi), sewaktu SMA ketika selepas bermain dengan temannya, dia berdoa di kuil untuk dipertemukan jodoh yang baik, karena di keluarganya selalu sial dengan para pria. Setelah itu, ketika perjalanan pulang dia tidak sengaja melihat wanita tua kehilangan kesadaran, bingung karena merasa tidak bisa memberikan pertolongan, dia berteriak untuk meminta bantuan orang lain. Saat itulah ada seorang pria yang datang membantu dan langsung tahu apa yang harus dilakukan. Dia adalah Kairi Tendo (Takeru Satoh), dokter di Rumah Sakit Umum Hiura. Sejak saat itu Sakura menemukan mimpinya. Dia belajar keras agar bisa menjadi perawat di rumah sakit tempat Tendo bekerja, bertemu kembali dengan cinta pertamanya.

Lima tahun kemudia, Sakura berhasil lulus dan diterima sebagai perawat di Rumah Sakit Hiura. Dia sangat bersemangat sekali, dan ketika bertemu kembali dengan Tendo, dia langsung mengungkapkan perasaanya! Pengakuan Sakura tentu membuat orang lain tercengang, terlebih semua orang tahu kalau Tendo terkenal dengan perangainya yang dingin, ketus, kasar, bahkan dia dijuluki Devil. Langsung saja Tendo menganggap kalau Sakura adalah pegawai baru yang bodoh, pemula tidak bisa apa-apa, hanya penganggu dan harus tahu tempatnya berada. Berkat keberaniannya, Sakura pun mendapatkan julukan Warrior.

Dari segi keterampilan, Sakura memang jauh berbeda dengan teman seangkatannya, Yuika Sakai (Ai Yoshikawa). Sakura sering melakukan kesalahan, misalkan saja gagal mengambil darah, salah letak ketika melakukan ECG, hal-hal yang menurut Tendo menghambat pekerjaanya dan tak jarang membuatnya marah dan selalu memanggil Sakura dengan sebutan bodoh. Sakura menyadari kekurangannya, terlebih ketika mengetahui masa lalu Tendo dengan orang di masa lalunya, Sakura belajar lebih keras, menjadi perawat yang baik menjadi fokus utamanya.

Walaupun ceroboh, Sakura sangat perhatian dengan para pasien, dia tahu kebiasaan atau hal-hal kecil, sehingga dia mudah akrab dan disukai para pasien, selalu mau menuruti bila diperintah-perintah, bahkan hal-hal yang dikira remeh tersebut kadang sangat membantu dalam perawatan. Misalkan membuat buku diet ketika ada pasien yang pulang, dia sangat peka dengan perasaan para pasiennya akan penyakitnya sehingga selalu memberikan dukungan moril. Hal itulah yang diam-diam diamati Tendo, salah satu bekal yang sangat baik untuk masa depan Sakura, dan tentu saja semangat pantang menyerah yang dimiliki, baik dalam hal belajar untuk melatih keterampilan dan mengejar hatinya.


Drama ini romantis bangetttttt, sangat cocok dinikmati kalau kalian memang lagi ingin santai dan menonton yang ringan-ringan. Nggak ada konflik yang bikin cenat cenut, cerita juga fokus dengan kedua karakter utama, walau ada selipan cerita pendamping misalkan saja kisah asmara kakak Tendo, tetap menjadi fokus utama adalah perjalanan cinta Sakura dan Tendo. Konfliknya bisa dibilang tiap episode berbeda, tapi tetap mengiringi cerita utama, menjadi penggerak cerita dan karakter para tokoh utamanya.

Misalkan ketika Sakura diteror orang misterius, hal tersebut menjadi cikal bakal Tendo mulai perhatian pada Sakura. Ketika Sakura dikeluarkan dari Tim Tendo untuk mengoperasi anak kepala perawat atas permintaan kepala perawat sendiri karena takut ada kesalahan karena Sakura kurang terampil, justru dialah yang tahu kondisi sebenarnya dan sangat membantu dalam operasi, dalam hal ini keterampilan Sakura mulai berkembang. Ketika Sakura diminta menjadi perawat pribadi dan ditaksir anak donatur utama rumah sakit, kalian akan melihat Tendo cemburu. Pun ketika orang yang berhubungan di masa lalu Tendo hadir kembali, membuat Sakura berkecil hati akan statusnya yang hanya seorang perawat bodoh. Dan ketika melihat adegan yang cukup dramatis di penghujung episode, kalian akan tahu seberapa besar rasa cinta Tendo untuk Sakura.

Saya bukan penggemar berat J-Drama, terakhir malah dua tahunan yang lalu kalau nggak salah sewaktu saya menggandrungi Yamaken, setelah itu jarang mengikuti. Selain kurang familier dengan para pemain, sehingga nggak bisa berkomentar banyak, saya memang kurang sreg dengan live action, karena pasti ada adegan yang aneh karena mengadaptasi dari versi asli, di mana banyak hal konyol yang biasanya bisa terjadi di manga dan ketika direalisasikan terlihat aneh. Namun, saya sangat menikmati drama ini, akting Takeru Satoh nggak usah dipertanyakan lagi, walau nggak baca versi manga saya tahu perannya pas banget, hahaha, sotoy banget. Habis, sengaknya dapat banget, dinginnya, terus ketika mulai romantis, aduh duh, beneran nggak kuat, hahaha.

Untuk Mone Kamishiraishi, ini adalah pengalaman pertama saya berkenalan dengannya. Menurut saya dia pas banget memerankan Sakura yang nggak sempurna tapi punya hati yang baik. Dia karakter yang menyenangkan, mudah dekat dengan orang lain, tidak ragu mengakui kelebihan orang lain dan tahu diri, tapi punya semangat untuk memperbaiki diri. Mone memerankannya dengan baik. Mone dan Satoh adalah kombinasi yang sangat pas!


Adegan yang disukai, banyak banget, sih, apalagi pas mereka berdua, tatapan Tendo nggak nguatin, hahahaha. Contoh yang paling membekas adalah ketika Tendo memegang kepala Sakura dan mengangkatnya agar bisa berhadapan dengan matanya, baik di saat pertemuan pertama mereka dan pertemuan keduanya. Saya rasa adegan ini yang menjadi trademark drama yang memiliki judul lain Love Lasts Forever. Untuk adegan romantis, banyak banget ya, selain adegan ciuman, wakakaka, adegan makan saling gigit roti itu juga favorit banget.

Kalau adegan komedi, lumanyan banyak juga, karena memang saya lebih menekankan ke romantic drama daripada medical drama. Untuk adegan lucu-lucu biasanya melibatkan kakaknya Tendo yang suka mabuk. Dia sering datang di waktu yang nggak tepat ketika Tendo dan Sakura lagi berduan, penganggu suasana lah XD.

Drama serial ini diadaptasi dari manga karya Maki Enjoji yang terbit tahun 2016 silam. Saya sudah lama banget nggak baca manga jadi nggak ngikutin dan kurang tahu juga seberapa ngehipe manga ini. Namun, untuk versi live actionnya cukup menjadi perbincangan, bahkan episode terakhir mencetak rating yang cukup tinggi dari semua episode. Terlebih masuk ke Kubikel Romance, dijamin recommended, dong, wakakaka. Saya juga suka soundtracknya, I Love ... by Official HIGE DANdism, terngiang-ngiang banget! Pokoknya drama ini paket komplit.


Jadi, bagi kalian yang hopeless romantic kayak saya, wajib banget mantengin drama Koi wa Tsuzuku yo Doko Made mo, dijamin kesemsem sama ketampanan Takeru Satoh dan ketawa akan kekonyolan Mone Kamishiraishi, puas akan chemistry mereka berdua. Drama ini bisa dinikmati bagi usia remaja ke atas, nggak ada adegan yang eksplisit banget, paling ciuman aja dan biasa sih kalau saya, porsinya pas lah. Jadi tunggu apa lagi, ayo tonton mumpung masih anget-angetnya, nih!

12 komentar:

  1. ngikutin drama ini karena pengen liat Takeru Satoh jadi tukang nyos** 🙈 tapi ceritanya agak bikin kecewa, apalagi kalo sebelumnya nonton dr Kim.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Abaikan soal medisnya, wakaaka, yang penting kisah cintanya XD

      Hapus
  2. Aku malah ngga nulis review drama ini di blog Jepang ku, Lis. Nulis ding,tapi cuma pas episode awal. Takutnya malah muji2 Takeru Sato tapi nyinyir sama drama nya. Seneng sih tapi lebih seneng liat drama yg tragis daripada yang romantis hahaha...

    Eh, Lis, numpang promo blog Jepang ku disini ya, joseinoburogu.blogspot.com

    Makasiihhh ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakaka siap mbak, nungguin filmnya Satoh berikutnya, pokoknya bikin nagih!

      Hapus
  3. Sepertinya drama Jepang ini menarik ya karena bergenre komedi romantis. Aku belum pernah nonton drama Jepang. Masih suka drama Korea soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awalnya aku malah suka drama Jepang duluan, baru Korea. Kalau Jepang lebih ke komedi sih kebanyakan, jadi buat seru-seruan aja :)

      Hapus
  4. sakura dan tendo mirip banget sama rekan di tempat saya kerja..

    BalasHapus
  5. Aku sudah download, tpi blm nntn hehehe. Soalnya keliatan agak beda dengan komiknya. Salam kenal yaa, kapan2 kunjungi blogku postyrandom.com :)
    Disitu aku juga mengulas buku, film, drama dan lagu2 keren. Arigato neee ~~

    BalasHapus
  6. Waw nemu artikel ini, setuju parah sih, saya juga nemu drama ini iseng karena liat cuplikan sekilas di IG, berhubung saya rom - com addict, liat sekilas aja udah paham nih kayaknya genre saya banget dan bener dongss.

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...