Sinopsis:
Ini adalah satu kisah dari sang waktu tentang yang menunggu. Cerita seorang perempuan yang bersembunyi di balik halaman buku dan seorang lelaki yang siluetnya membentuk mimpi di liku tidur sang perempuan.
Ditemani krat-krat berisi botol vintage wine yang berdebu, aroma rasa yang menguar dari cairan anggur di dalam gelas, derit kayu di rumah usang, dan lembar kenangan akan masa kecil di dalam ingatan.
Pertemuan pertama telah menyeret keduanya masuk ke pusaran yang tak bisa dikendalikan. Menggugah sesuatu yang telah lama terkubur oleh waktu di dalam diri perempuan itu. Membuat ia kehilnagan semua kata yang ia tahu untuk mendefinisikan dan menjelma satu nama: lelaki itu.
Sekali lagi, ini adalah sepotong kisah sang waktu tentang menunggu. Kisah mereka yang pernah hidup dalam penantian dan kemudian bertemu cinta.
My Review
Sebelumnya, saya tidak akan banyak membicarakan isi buku ini, saya hanya akan membicarakan kesan apa yang saya dapat setelah membaca kilat di toko buku Gramedia Solo, ya, saya hanya numpang baca dan dengan cepat ingin menangkap apa yang penulis ingin persembahkan kepada pembaca.
Singkatnya, ada seorang perempuan yang duduk di samping jendela dan seorang laki-laki yang duduk dibagian lain, mata mereka bertemu dan saling tertarik. Lama-lama mereka menjadi dekat, dan merasakan jatuh cinta, tanpa mengetahui masing-masing nama.
Ceritanya sebenarnya oke, covernya cakep, cara berceritanya unik, diksinya nggak usah diragukan lagi, ditambah kita jadi tahu tentang macam-macam Wine, nambah pengetahuan banget di mana nama-nama Wine tersebut menjadi judul ditiap bab. Sayangnya tidak ada diaolog antar tokoh, ada sih sebenarnya, hanya saja dideskripsikan oleh penulis. Saya menjadi tidak bisa larut dengan interaksi kedua tokoh. Itulah masalah utamanya. Saya jadi teringat pada novel-novel Winna yang saya baca sebelumnya dan juga memberikan kesan yang kurang, saya tidak bisa menyukai karakter tokoh yang dibuat oleh penulis, saya membenci tokoh utamanya. Peran tokoh sangat berarti bagi saya ketika membaca novel, selain plot ceritanya, tokoh memegang peranan penting ketika saya membaca dan apakah saya menikmatinya, dan itulah kenapa saya kurang bisa menikmati membaca buku ini.
Yah, semoga saja ketika membaca ulang buku ini saya akan mendapatkan kesan yang berbeda, tentu dengan membaca tidak tergesa-gesa :)
2 sayap untuk Cabenet Sauvignon
Unforgettable Moment
penulis: Winna Efendi
penerbit: Gagasmedia
ISBN: 9797805417
cetakan pertama, Januari 2012
184 halaman
Ini adalah satu kisah dari sang waktu tentang yang menunggu. Cerita seorang perempuan yang bersembunyi di balik halaman buku dan seorang lelaki yang siluetnya membentuk mimpi di liku tidur sang perempuan.
Ditemani krat-krat berisi botol vintage wine yang berdebu, aroma rasa yang menguar dari cairan anggur di dalam gelas, derit kayu di rumah usang, dan lembar kenangan akan masa kecil di dalam ingatan.
Pertemuan pertama telah menyeret keduanya masuk ke pusaran yang tak bisa dikendalikan. Menggugah sesuatu yang telah lama terkubur oleh waktu di dalam diri perempuan itu. Membuat ia kehilnagan semua kata yang ia tahu untuk mendefinisikan dan menjelma satu nama: lelaki itu.
Sekali lagi, ini adalah sepotong kisah sang waktu tentang menunggu. Kisah mereka yang pernah hidup dalam penantian dan kemudian bertemu cinta.
My Review
Sebelumnya, saya tidak akan banyak membicarakan isi buku ini, saya hanya akan membicarakan kesan apa yang saya dapat setelah membaca kilat di toko buku Gramedia Solo, ya, saya hanya numpang baca dan dengan cepat ingin menangkap apa yang penulis ingin persembahkan kepada pembaca.
Singkatnya, ada seorang perempuan yang duduk di samping jendela dan seorang laki-laki yang duduk dibagian lain, mata mereka bertemu dan saling tertarik. Lama-lama mereka menjadi dekat, dan merasakan jatuh cinta, tanpa mengetahui masing-masing nama.
Ceritanya sebenarnya oke, covernya cakep, cara berceritanya unik, diksinya nggak usah diragukan lagi, ditambah kita jadi tahu tentang macam-macam Wine, nambah pengetahuan banget di mana nama-nama Wine tersebut menjadi judul ditiap bab. Sayangnya tidak ada diaolog antar tokoh, ada sih sebenarnya, hanya saja dideskripsikan oleh penulis. Saya menjadi tidak bisa larut dengan interaksi kedua tokoh. Itulah masalah utamanya. Saya jadi teringat pada novel-novel Winna yang saya baca sebelumnya dan juga memberikan kesan yang kurang, saya tidak bisa menyukai karakter tokoh yang dibuat oleh penulis, saya membenci tokoh utamanya. Peran tokoh sangat berarti bagi saya ketika membaca novel, selain plot ceritanya, tokoh memegang peranan penting ketika saya membaca dan apakah saya menikmatinya, dan itulah kenapa saya kurang bisa menikmati membaca buku ini.
Yah, semoga saja ketika membaca ulang buku ini saya akan mendapatkan kesan yang berbeda, tentu dengan membaca tidak tergesa-gesa :)
2 sayap untuk Cabenet Sauvignon
Unforgettable Moment
penulis: Winna Efendi
penerbit: Gagasmedia
ISBN: 9797805417
cetakan pertama, Januari 2012
184 halaman
ga ada dialog? aih.... jadi malas bacanya :)
BalasHapustapi didiskripsikan kok mb, yah emang unik sih :)
BalasHapusWah ini karya kak Winna Efendi! Pengen banget bc novel ini! Karya kak Winna slalu keren2 jd aku yakin yg ini juga! :D
BalasHapusaih emang susah kalau ga jatuh cinta sm tokoh utama,bawaan'a pgn marah2 mulu. Aku ada jg novel yg smp skrg blum aku baca2 lg :'(
BalasHapuswuah klo minim dialog, seperti buku pelajaran dunk? *ngawurr
BalasHapusBukannya judulnya "Unforgettable" Mbak? Ngga ada "moment"nya ._.
BalasHapus