Selasa, 15 April 2014

Happy Bookaholic


I'm boooooored. Bulan ini nafsu menulis review hilang entah kemana, mungkin berkaitan dengan mayoritas buku fantasy, dystopia dan YA alias buku terjemahan yang sering saya baca akhir-akhir ini, salah satu genre buku yang cukup susah saya tuangkan dalam tulisan, susah menceritakannya saking sukanya dengan buku tersebut. Biasanya memerlukan waktu yang lama membuat reviewnya, sedangkan waktu yang saya punya saya habiskan untuk membaca timbunan, jadilah nggak seimbang antara baca buku dan nulis review, kebiasaan jelek saya emang nggak bisa langsung nulis review begitu selesai dengan sebuah buku. Ditambah hp saya sedang diopname, baterainya hamil sembilan bulan dan sedang mengalami proses lahiran jadi saya nggak bisa eksis #abaikan. Mendukung sekali menghabiskan waktu untuk baca buku, efek buruknya blog saya jadi sepi postingan review.

Bulan ini tema Top 5 Wednesaday juga kurang menarik, hanya minggu pertama saja yang saya ikuti yaitu tentang genre favorit, bingung dong mau posting apa lagi? Untungnya saya melihat salah satu channel booktube yang membahas tentang kebiasaan kutu buku dalam membeli buku, langsung saja saya ikut menjawab pertanyaannya. Creator tag ini dari channel About Happy Books :D.

Sebelumnya juga pernah saya bahas, kriteria saya membeli buku ada empat; isi cerita, penulis, kaver, dan penerbit. Keempat poin tersebut menentukan apakah saya harus membeli sebuah buku atau tidak. Kalau penulis favorit saya nggak akan ragu membeli, kalau penulis baru, saya sangat hati-hati karena nggak ingin menyesal, susah payah menyisihkan uang saku tapi bukunya minta ditendang, itu lebih sakit daripada diabaikan kecengan kita!

Pertanyaan di bawah ini mengulik lebih dalam soal membeli buku versi saya, cekidot :)

1. What do you love about buying new books?
Mendapatkan cerita baru, mendapatkan petualangan baru. Itulah serunya membaca buku, tidak peduli saya mendapatkannya bagaimana entah itu beli dari jerih payah sendiri atau buntelan, semuanya punya kesan tersendiri. Membeli buku dengan jerih payah sendiri, tentu merupakan sebuah penghargaan bagi saya pribadi, terlebih kalau cerita buku tersebut sangat bagus, rasanya seperti menemukan belahan jiwa, hahahaha. Melihat saya bukanlah orang kaya raya atau keturunan kompeni yang tinggal tunjuk bisa mendapatkan apa yang saya inginkan. Sedari kecil orang tua saya mengajarkan kalau menginginkan sesuatu saya harus berusaha keras untuk mendapatkannya secara mandiri. Jadi, rasanya tak terhingga kalau bisa beli buku sendiri. Membeli buku baru itu seperti mendapatkan mainan baru, ritual yang menyenangkan, kita melihat-lihat di toko buku, membaca isi cerita dari sinopsis di sampul belakang atau beberapa halaman pertama, sepertinya cocok kita bawa pulang. Setibanya di rumah kita cium baunya yang khas, menyobek sampul plastiknya dengan hati-hati (lalu menyampulnya), mulai membacanya tanpa henti (kalau suka) dan begitu selesai kita peluk-peluk buku tersebut, taruh di lemari dan menyimpannya di rak, suatu waktu kalau kangen kita baca ulang. Saya suka melakukan ritual seperti itu :).

2. How often do you buy new books?
Sebelum bekerja, saya cukup kesusahan dalam hal membeli buku karena saya harus mengumpulkan receh kalau ingin membeli buku favorit, saya tidak pernah meminta orang tua saya untuk membelikannya, saya membeli buku dari uang jajan yang saya sisihkan, begitu juga dengan membeli apa pun yang saya suka. Bukannya orang tua saya pelit, saya sudah terdoktrin dengan ajarannya tadi itu, kalau terpaksa saya baru memintanya. Makanya dulu saya sering banget pinjem di rental buku dan alhamdulillah ada rental buku yang cukup lengkap jadi saya tidak perlu membeli buku sering-sering. Setelah mendapatkan penghasilan sendiri dan kembali ke kampung halaman tanpa adanya rental buku yang lengkap, mau nggak mau saya harus beli buku, hampir tiap bulan saya membeli buku, hahahahaha, bahkan menguras tabungan saya :D



3. Bookstore or online book shopping - which do you prefer?
Ada kelebihannya masing-masing, kalau toko buku kita bisa melihat, menyentuh, dan bisa langsung dibawa pulang sedangkan online shop kita hanya bisa melihatnya, nggak ada proses jalan-jalan (yah sebenernya aja sih, klik klik klik itu juga jalan-jalan :p) dan perlu waktu lama buku sampai tujuan. Online shop lebih praktis dan nggak membutuhkan banyak waktu, kita pesan buku apa yang kita inginkan dan menunggu beberapa hari buku sudah sampai di tangan kita. Kalau dulu, saya lebih suka ke toko buku karena letaknya terjangkau sekalian window shoping. Sekarang, berhubung kota saya nggak ada toko buku jadi saya memilih online shop. Online shop juga kerap memberikan diskon, walau ada ongkirnya (sama aja kalau saya ke toko buku, harus jauh-jauh ke Solo dulu, sama aja dengan ongkir). 
Online shop yang sering jadi tujuan saya membeli buku adalah BukaBuku dan ParcelBuku, karena sama-sama sering memberikan diskon 20% atau promo-promo seru :p.

4. Do you have a favourite bookstore?
TogaMas, karena diskon seumur hidup, hahahhahaha #FakirDiskon, sayangnya ada beberapa penerbit yang bukunya nggak ada di sana dan TogaMas Solo kurang lengkap dan nggak up to date, jadi sama aja deh, mending beli di online shop.

5. Do you preorder books?
Jarang sih, saya bukan tipe orang yang gampang diiming-imingi pre order bertanda tangan penulis, walau saya pengumpul buku bertanda tangan penulis. Dua kali saya pre order buku, pertama adalah ketika beli Sayap Peri - Sitta Karina, karena buku-buku terbitan Terrant nggak tersedia di Solo jadi sekalian aja beli biar dapat tanda tangan penulis favorit saya, toh harus beli online juga kan? Kedua adalah ketika beli Montase - Windry Ramadhina, alasannya nggak sabar baca dan biar dapat tanda tangan, karena dia juga penulis favorit saya :p. Tapi nggak semua kalau ada pre order penulis favorit saya langsung ikutan beli, tergantung isi kantong, dan lebih suka kalau digratisi langsung dari penulis #eaaaaaaa.

source:  stephanieherondale


6. Do you have a monthly book buying limit?
Ini penting biar saya nggak kalap karena kebutuhan saya bukan hanya beli buku, saya harus membaginya dengan menabung, jajan, beli sepatu, baju, tas dan pernak pernik yang saya suka, belum lagi kalau nonton film dan jalan-jalan sama temen. Kesimpulannya, jadi cewek itu memang boros =)). 
Budget beli buku saya tiap bulan adalah nggak boleh lebih dari 200rb, dengan catatan nggak ada kebutuhan lain yang saya pengen, seperti beli kebutuhan cewek itu tadi. Kalau misal bulan ini saya lagi kepengen beli sepatu maka saya nggak boleh beli buku. Yap, itu berlaku untuk yang lainnya alias budget foya-foya tiap bulan nggak boleh lebih dari 200rb, lebih dikit bisa ditawar deh, lainnya ditabung muat masa depan! #halah. Sayangnya, tahun ini menjadi tahun terboros saya karena banyak banget yang saya pengen, hauhau *nangis di punggung Tao Ming Tse* * ya Allah, semoga saya dapat jodoh setajir dia ya Allah*

7. Book buying bans - are they something for you?
Nggak ada yang melarang beli buku, duit duit saya sendiri XD, walau kadang suka cerewet, keluarga hanya menasehati kalau lebih baik uangnya untuk ditabung, boleh lah sesekali beli buku tapi yang lama dibaca dulu, ehehehehe. Tapi bener juga kok, setelah dewasa apalagi udah berkeluarga, kebutuhan kita nggak melulu tentang membeli buku, ketika teman saya menikah, konsen dia adalah membeli kebutuhan rumah, ketika mempunyai anak, dia membeli segala sesuatu untuk anaknya. Belajar dari situ dan ada teman yang menasehati kalau baiknya kita mencicil semua kebutuhan rumah tangga sebelum kita menikah. Biar nggak shock, begitu katanya. Oke, saya terima sarannya, berarti semakin banyak barang yang ingin saya beli *nangis di punggung Tao Ming Tse lagi*



8. How big is your wishlist?
Saya tipe pembaca yang kalau beli buku lihat wishlist, dengan budget yang saya tetapkan tadi, mau nggak mau saya harus berbelanja sesuai wishlist biar terkontrol, biar ngak laper mata, apa apa pengen langsung dibeli. Nggak jarang saya nunggu lama buku itu ada di toko buku biar dapat diskon gede, sampai bertahun-tahun saya akan menunggu buku tersebut menjadi milik saya asalkan harga bukunya terjangkau XD. Maaf ya penulis, bukannya meremehkan dan menjadi penghambat penghasilanmu, banyak banget wishlist saya dan nggak akan mampu kalau harus beli semua ketika baru terbit. Saya membuat prioritas, mana yang harus dibeli mana yang lebih baik dipinjam saja dari wishlist yang saya buat.
Sekarang ini, buku yang harus saya punya ada 21, bisa dilihat di rak goodreads saya. Lainnya saya taruh di rak cari pinjaman atau cari buntelan :p. Buat siapa aja, boleh loh kalau mau ngirim buntelan ke saya, bisa di cek wishlist saya tadi, itung-itung mendapatkan pahala mengurangi wishlist saya :p.


source: 


9. Which three books (from you wish list or preorders, or ... ) would you like to own NOW?
Prodigy: Saya sudah baca Legend dan SUKA BANGET, saya nggak sabar baca lanjutannya yaitu Prodigy!
A to Z by RequestAda cerpennya Farida Susaty di buku ini.
The False PrinceSaya lagi suka baca fantasy yang tokoh utamanya cowok kece, lama-lama bosan juga dijejeli tokoh heroin terus :p

10. Whom do you tag?
Seperti biasa, siapa saja yang membaca postingan ini dan tertarik ikut :)

Itulah serba serbi Kutu Bokek menjawab pertanyaan tentang membeli buku, saya akan 'sengit' kalau ada yang meremehkan orang berburu kuis demi mendapatkan buku gratis bahkan bilang kalau nggak layak untuk mereview, nggak semua orang mampu beli buku, dengan cara itulah seseorang bisa mendapatkan bacaan baru dan memilikinya, toh itu halal bukan?

Sekarang bisa dibilang dunia buku Indonesia mengalami kemajuan dan minat baca juga berkembang, lihat saja toko buku, akan ramai dengan berbagai jenis buku dari berbagai penerbit, adain giveaway buku maka yang ikut akan bejibun. Semakin banyak buku yang terbit semakin tinggi minat kita untuk membaca dan membelinya. Tentu kita akan melakukan seleksi alam, mana yang harus dibeli, dipinjam dan cari buntelan karena semakin banyaknya itu tadi buku yang ingin kita baca dan miliki semakin besar pengeluaran kita. Kalau saja harga buku murah dan ada perpustakaan lengkap si setiap daerah maka membeli buku tidak akan menjadi masalah yang berat bagi kami para Kutu Bokek :D

Jadi, adakah kriteria kamu dalam hal membeli buku? Kalau saya, seleksi alam yang saya gunakan adalah keempat poin dalam membeli buku yang saya sebutkan di awal tadi :D. Yuk share pendapat kamu di kolom komentar di bawah ini, kalau mau ikutan jangan lupa cantumkan link postingan kamu ya biar saya bisa blogwalking :D

Salam gratisan dan diskonan :)
@peri_hutan



21 komentar:

  1. kalo saya tipe yang "selama bisa pinjem ya nggak usah beli", Mbak... haha... #mentalpengiritan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha, kalau temen aku punya buku yang lagi pengen banget aku baca, aku juga lebih milih pinjem, belinya kapan-kapan kalau udah murah :D

      Hapus
  2. Yaampun samaa bangeeeeet. aku juga lagi susah banget nulis review. Walaupun sibuk biasanya kalo aku niat, biasanya sih dijabanin begadang buat nulis.
    Sekarang lagi susaah banget :( . Padahal udah dari minggu kmaren aku selese baca Legend :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga belum buat review Legend padahal bacanya udah awal tahun kemaren T.T

      Hapus
  3. Pengen TogaMas ada di Jakarta T_T
    Aku biasa ga tenang klo buku yg uda dibaca belum direview soalnya klo uda ditinggal lama jadi makin bingung nulis apa direview XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. lho, togamas bukannya ada di jakarta? tmbookstore yang di sunrise garden itu bukannya toga mas? and kalau ngga salah di itc permata hijau juga ada dhe, di lantai2 atas :D

      Hapus
    2. lah, setauku Jakarta banyak TogaMas loh :)

      Hapus
    3. Wohh Jakarta ada ya. Tapi daerahnya jauh2 :"(

      Hapus
  4. Hiks.. kenapa medan nggak punya TogaMas?? masnya nggak mau jalan2 ke medan yaaaa?? pas ke jogja kemarin, aku nyempetin ke Togamas yang udh bikin aku penasaran sejak dengar namanya... hasilnya? aku kalap kaka TT *pinjem bahu cowo2 kece buat nangis tapi gak mau bahunya tao ming tse* #sikap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin baru di Jawa aja kali ya? Aku juga kurang tau, setauku di luar Jawa pun Gramedia hanya ada di kota-kota besar, miris sekali ya, mau beli online ongkirnya mahal banget T.T

      Hapus
  5. jalan2 ke toko buku itu memang menyenangkan yaa, menyusuri deretan rak2 dan melihat satu per satu buku yang sekiranya menarik untuk dibaca :D

    *and psstt.. tempat lainnya yang menyenangkan itu ke tempat obralan buku XD *

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahahaha, bener banget, itu perasaan yang nggak akan di dapat kalau kita beli online, apalagi kalau ada obral, kesabaran dan tenaga kita sangat dibutuhkan dalam ngubek-ngubek obralan buku :)

      Hapus
  6. saya lagi haus beli buku, padahal bacanya lagi nggak ada waktu, hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat, anda terjangit penyakit para penimbun buku :))

      Hapus
  7. Beli buku emang kudu lewat seleksi alam mbak.... ^^ aku juga begitu.... Kalau aku pertimbangan milih buku yang kubeli itu yang sekiranya setelah membacanya tetep pengen membaca buku itu suatu ketika nanti ^^

    BalasHapus
  8. Togamas!! Toko buku favorit!! Letaknya di depan rumahku lagi :3 senenggg kalo udah ke sana, musti lupa waktu~

    BalasHapus
    Balasan
    1. surga banget itu, hiks hiks, kalau aku pasti sering-sering ke sana dan numpang baca #loh

      Hapus
  9. Gak sngaja tersesat da blog ini,, tnyata yg pny sama2 solo hehe,,
    Aq pny tuh prodigy,, tp blm baca blas =p
    Skrg ketar ketir nunggu buku 3 nya,, awas aja klo gak diterbitin,,huahuahua,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo larisa, salam kenal ya, ayo kapan-kapan kodar sama Goodreads Solo :)
      uhhhhh, aku sampe sekarang belum punya juga, hiks
      kayaknya bakalan diterjemahin deh, ditunggu aja :)

      Hapus
    2. Salam kenal juga =)
      Oh, sering kopdar ya ? Aq cm tau ada grup GR solo sih,,

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...