Rabu, 11 Desember 2019

The Hating Game by Titi Sanaria | Book Review

Judul buku: The Hating Game
Penulis: Titi Sanaria
Cover: Andros Luvena
Penerbit: Tisa Publisher
2 September 2019
345 halaman
Beli di Play Book
Menurut Putra, Raisa itu adalah orang yang paling menyebalkan di dunia. Dia adalah perwujudan dari kebodohan, kecerobohan, dan lelucon tidak lucu yang dijadikan satu.

Sampai suatu saat Putra kemudian mengetahui jika Raisa bukanlah seperti yang selama ini dia pikirkan. Perempuan itu sengaja menampilkan imej bodoh karena menyembunyikan sesuatu. Putra lalu menggunakan segala macam cara untuk membongkar penyamaran Raisa. Ya, segala cara, termasuk berpura-pura jatuh cinta kepadanya.

Masalahnya, semakin mengenal Raisa yang sebenarnya, semakin sulit untuk berpura-pura.
Kalau kalian membaca Dirt on My Boots pasti sudah nggak asing dengan tokoh Raisa dan Putra, rekan kerja Sita, ditambah Sandro, obrolan mereka kadang selain humoris kelewat witty. Putra dan Sandro terkenal sebagai penjahat kelamin, sedangkan Sita dan Raisa terkenal dengan otak ngeres, jadi nyambung deh mereka berempat. Namun, dalam hubungan mereka, Putra dan Raisa yang kerap cek cok. Putra kadang tidak tahan dengan kelemotan Raisa, sedangkan Raisa suka menggoda Putra bahkan memanggilnya dengan sebutan Putput.

Suatu hari, Putra tidak sengaja membaca sebuah webtoon yang ceritanya mirip banget dengan kehidupannya di kantor, baik konflik dan karakter tokohnya sama persis dengan yang dialami sehari-hari. Dia curiga salah satu teman kantornya adalah sang penulis webtoon. Beberapa kejadian mengarahkan Putra bahwa pelakubnya adalah Raisa. Dia menganggap kalau Raisa tidak selemot yang dia tunjukkan selama ini, alias dia membohongi dia dan teman-temannya! Padahal mereka sudah ilas berteman dengannya, tapi seperti ini balasannya.

Tidak terima dengan semua kebohongan tersebut, Putra menciptakan permainan untuk membuktikan segalanya, dia berpura-pura jatuh cinta pada Raisa dan akan menguak segala tipu dayanya. Tidak mau kalah, Raisa pun menciptakan strategi yang sepadan. Hanya ada satu pemenang di antara mereka.

The Hating Game bisa disebut sebagai fan service penulis ke pembacanya yang menyukai Dirt on My Boots terlebih yang menyukai karakter Putra maupun Raisa. Dialog di buku ini tidak 'sekotor' di buku sebelumnya, tapi masih ada bagian yang membuat ngakak, apalagi Putra dan Raisa sama-sama tidak mau mengalah.

Secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan tulisan penulis sebelumnya, tapi ada satu hal yang berbeda dan bagi saya cukup plot twist, endingnya benar-benang nggak ketebak, hahahaha.



2 komentar:

  1. Kalau diibaratkan film, ini contohnya kayak Milly Mamet bukan sih? Tokoh sampingan yang dibikinkan cerita sendiri? atau bukan?

    Oya, kalau nggak salah kover buku ini yang sempat viral di twitter yang katanya mirip sama kover luar, baik tulisan maupun judulnya.

    Sayangnya buku ini kayaknya nggak ada di Gramedia Digital ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap bener sekali, perihal kemiripan sempat dibahas penulis juga kalau dia nggak tahu kalau mirip, dia cuma pesan ke orang. Bukunya cuma ada di Google Play, penulis trauma naruh di GD karena gampang banget dibajak.

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...