Judul buku: Starting Over
Penulis: Titi Sanaria
Editor: Dion Rahman
Desainer sampul: @Hayharits
ISBN: 978-623-00-0762-0
Cetakan pertama, Oktober 2019
394 halaman
Buntelan dari @titi_sanaria
Hubungan mereka hanya berlandaskan physical attraction, awalnya Prita mengira begitu, Hanya ketertarikan fisik semata. Tidak lebih. Dia mengagumi Erlan yang tampan dengan setela kantor yang membuatnya terlihat sempurna. Namun, waktu telah membantu dia menyadari bahwa perasaannya kepada laki-laki itu mulai berkembang.
Hanya ketertarikan fisik, Erlan mendengar pengakuan itu berulang kali dari mulut Prita. Sementara dia sendiri gamang atas perasaannya, Dia nyaman berada di sisi putri tunggal bosnya itu. Akan tetapi, logika terus mengingkari rasa bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada Prita.
Ya, tidak ada jatuh cinta dalam kamus Erlan, awalnya begitu. Namun, apa yang kira-kira tidak bisa dilakukan oleh kekuatan cinta?
Prita Salim selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, dia terlahir dengan sendok perak, dia anak tunggal yang sangat dimanja orangtuanya. Namun, ada satu hal yang tidak bisa dapatkan dengan mudah, perhatian mantan tungannya, Erlan. Erlan bisa dibilang anak emas ayahnya, selain menjadi kepercayaan di perusahaan, orangtua Prita sangat ingin menjodohkan mereka, yang sudah dicoba tapi gagal karena kasus yang menimpa Prita dulu, yang membuatnya harus mendekam di penjara untuk beberapa saat.
Erlan sendiri awalnya tidak tertarik dengan Prita, dia tahu Prita anak manja dan suka melakukan apa yang dia mau tanpa berpikir dahulu, tapi lama-lama kelakuan Prita membuar Erlan jenggah juga, terlebih menuduhnya berusaha merebut perhatian Bastian, karena Prita sedang main makcomblang Orlin dengan asistennya tersebut. Erlan pun membuktikannya dengan mencium Prita. Hal tersebut menjadi awal ketertarikan keduanya sampai akhirnya membuat kesepakatan 'jalan bareng'.
Namun, Erlan takut kalau perasaanya akan berkembang jauh, dia tidak ingin seperti seseorang di masa lalunya dulu, yang bisanya hanya menyakiti. Sedangkan Prita tidak yakin kalau hubungan mereka akan bertahan lama, terlebih mengetahui kalau Erlan pernah menjadin hubungan dengan Felis, penyanyi yang lagi naik daun dan sangat menarik, tahu kalau hubungan mereka tidak akan mudah diputus.
"Cinta itu nggak lantas bisa hilang karena lo nggak mau jatuh cinta sama orang itu. Kalau gitu cara kerjanya, nggak akan ada orang patah hati dan galau menahun."
"Cinta itu mggak kayak barang, Mbak. Kalau sudah nggak ingin dilihat tinggal dimasukin ke tong sampah, langsung dibuang, dan otomatis terlupa. Enak banget kalau cara kerjanya kayak gitu. Seminggu kita bisa jatuh cinta dua sampai tiga kali."
Pertama tahu tentang Prita dan Erlan ini waktu baca Bec & Becca, tapi waktu itu belum sempat selesai baca, cerita sudah terlanjut dihapus penulis, hahaha, jadi bisa dibilang benar-benar mulai dari awal lagi perkenalan tentang mereka. Yang bikin saya tahu bakalan suka banget sama cerita ini adalah waktu baca bab pertamanya, saya sangat tertarik dan biasanya penilaian saya nggak pernah salah kalau sudah merasa kesenangan sejak baca bab pertama. Dan bagi saya pribadi, buku ini cukup berbeda dengan tulisan Titi Sanaria yang lain, walau khasnya tetap melekat.
Dari segi karakter para tokohnya dulu. Untuk Prita Salim, nggak jauh berbeda dengan karakter cewek yang pernah dibuat penulis, penuh prasangka atau asumsi yang belum tentu benar adanya yang akhirnya nanti menjadi masalah utama. Namun hal tersebut nantinya bukan menjadi konflik utama, hanya sebagai pemicu perkembangan hubungan Prita dengan Erlan. Yang menarik adalah karakter Erlan, ini yang saya maksud berbeda tadi.
Secara garis besar di semua novelnya, tipe cowok yang sering digambarkan penulis itu seperti Ben, atraktif, tipe yang mengejar terlebih dahulu, tidak mudah menyerah. Erlan ini, kalau mengutip kata Prita, seperti robot, dia cenderung cuek dan dingin. Di awal banyak adegan yang membuat Prita harus berusaha keras menarik perhatian Erlan saking cueknya, bahkan sampai mengira dia gay. Dan tentu saja yang paling menarik adalah latar belakang hidupnya, yang membuatnya keras seperti sekarang.
Karakter lainnya juga cukup menarik, khususnya Orlin, sayang Bastian tidak banyak dibahas, siapa tahu bakalan ada novelnya tersendiri. Backgroundnya Orlin cukup menarik tuh, dari panti asuhan, cewek kikuk dan sering nabrak meja dan memecahkan barang yang sedang dipegangnya waktu ketemu gebetan dipasangkan dengan cowok yang kekinian banget. Felis dan Ardhian juga punya modal yang kuat untuk tema si kaya dan si miskin, hihihi. Kalau kalian sertia baca tulisannya Titi Sanaria, selain mendapatkan kisah cinta yang ringan sebagai teman minum kopi atau teh. Titi Sanaria juga punya universe untuk tulisannya, di mana ada benang merah dengan bukunya yang lain.
Kekurangannya, sama seperti sebelum-sebelumnya, tambahan ceritanya kurang panjang, hahahaha. Saya selalu berharap lebih dari satu epilog, biar perbedaan dengan wattpad cukup bayak. Sama covernya, saya kurang begitu suka. Entah ya, novel sebelumnya dari desainer yang sama saya juga kurang suka. Sarannya masih sama, pemilihan voting cover mungkin bisa menjadi solusi.
Starting Over dulu waktu masih di wattpad menjadi salah satu cerita yang paling saya tunggu. Saya suka bagaimana penulis membuat perkembangan hubungan Prita dan Erlan dan yang paling penting bagaimana Erlan menghadapi masa lalunya, ketakutannya. Hampir tidak ada yang berbeda dengan versi wattpad, hanya saja ada tambahan epilog kalau kalian membaca versi cetaknya. Tetap saja Starting Over sangat saya rekomendasikan, terlebih bagi kalian yang mulai jenuh dengan trulisan Titi Sanaria kalau merasa itu-itu saja yang disuguhkan atau pembaca pemula.
Dari segi karakter para tokohnya dulu. Untuk Prita Salim, nggak jauh berbeda dengan karakter cewek yang pernah dibuat penulis, penuh prasangka atau asumsi yang belum tentu benar adanya yang akhirnya nanti menjadi masalah utama. Namun hal tersebut nantinya bukan menjadi konflik utama, hanya sebagai pemicu perkembangan hubungan Prita dengan Erlan. Yang menarik adalah karakter Erlan, ini yang saya maksud berbeda tadi.
Secara garis besar di semua novelnya, tipe cowok yang sering digambarkan penulis itu seperti Ben, atraktif, tipe yang mengejar terlebih dahulu, tidak mudah menyerah. Erlan ini, kalau mengutip kata Prita, seperti robot, dia cenderung cuek dan dingin. Di awal banyak adegan yang membuat Prita harus berusaha keras menarik perhatian Erlan saking cueknya, bahkan sampai mengira dia gay. Dan tentu saja yang paling menarik adalah latar belakang hidupnya, yang membuatnya keras seperti sekarang.
Karakter lainnya juga cukup menarik, khususnya Orlin, sayang Bastian tidak banyak dibahas, siapa tahu bakalan ada novelnya tersendiri. Backgroundnya Orlin cukup menarik tuh, dari panti asuhan, cewek kikuk dan sering nabrak meja dan memecahkan barang yang sedang dipegangnya waktu ketemu gebetan dipasangkan dengan cowok yang kekinian banget. Felis dan Ardhian juga punya modal yang kuat untuk tema si kaya dan si miskin, hihihi. Kalau kalian sertia baca tulisannya Titi Sanaria, selain mendapatkan kisah cinta yang ringan sebagai teman minum kopi atau teh. Titi Sanaria juga punya universe untuk tulisannya, di mana ada benang merah dengan bukunya yang lain.
Kekurangannya, sama seperti sebelum-sebelumnya, tambahan ceritanya kurang panjang, hahahaha. Saya selalu berharap lebih dari satu epilog, biar perbedaan dengan wattpad cukup bayak. Sama covernya, saya kurang begitu suka. Entah ya, novel sebelumnya dari desainer yang sama saya juga kurang suka. Sarannya masih sama, pemilihan voting cover mungkin bisa menjadi solusi.
Starting Over dulu waktu masih di wattpad menjadi salah satu cerita yang paling saya tunggu. Saya suka bagaimana penulis membuat perkembangan hubungan Prita dan Erlan dan yang paling penting bagaimana Erlan menghadapi masa lalunya, ketakutannya. Hampir tidak ada yang berbeda dengan versi wattpad, hanya saja ada tambahan epilog kalau kalian membaca versi cetaknya. Tetap saja Starting Over sangat saya rekomendasikan, terlebih bagi kalian yang mulai jenuh dengan trulisan Titi Sanaria kalau merasa itu-itu saja yang disuguhkan atau pembaca pemula.
Hanya ketertarikan fisik, Erlan mendengar pengakuan itu berulang kali dari mulut Prita. Sementara dia sendiri gamang atas perasaannya, Dia nyaman berada di sisi putri tunggal bosnya itu. Akan tetapi, logika terus mengingkari rasa bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada Prita.
BalasHapusLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia