Pages

Sabtu, 15 Juli 2017

Resensi: Let's Fall in Love Karya Rina Suryakusuma

Judul buku: Let's Fall in Love
Penulis: Rina Surya Kusuma
Desain sampul: Orkha Creative
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-4632-8
Cetakan pertama, 2017
296 halaman
Buntelan dari @Rinasuryakusuma
Seumur hidup Florida Adinegoro berjuang untuk menjadi seorang yang bukan dirinya. Ia bekerja di hotel sebagai financial analyst, ketika yang ia inginkan hanyalah membenamkan diri di dapur luas serbalengkap, bereksperimen membuat cake dan pastry.

Satu hal cerdas yang Flo lakukan dan membuatnya tetap waras adalah bersahabat dengan Kaleb, teman akrabnya sejak SMA, jangkarnya. Tapi kebahagiaan itu pun runtuh saat Kaleb jatuh hati pada gadis lain.

Flo berpacaran dengan Frans—si dokter hebat, pria pilihan orangtuanya dan satu-satunya kepingan dalam hidup Flo yang dianggap tidak salah tempat. Lalu Jonathan, bos perfeksionis yang membuatnya tersesat, datang dan menunjukkan bahwa dirinya bukan seperti yang selama ini Flo kira.

Apakah Flo akan menemukan jangkar baru? Atau jangkar itu justru menariknya jatuh semakin dalam? Because sometimes we fall in love with the most unexpected person, at the most unexpected times.
Menurut ibunya, Flo selalu melakukan hal yang salah, hidupnya dianggap kusam, pudar dan tak cemerlang, dia selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya. Hanya ketika berpacaran dengan Frans, seorang dokter sukses dan anak teman orangtuanya lah dia dianggap sempurna. Namun, menjalin hubungan dengan Frans membuat Flo terkekang dan jauh dari kata bahagia. Hidup Flo tambah suram ketika dia melakukan kesalahan di tempat kerja. Bosnya yang perfeksionis, Jonathan memarahinya habis-habisan bahkan Flo mendapatkan SP pertama. Sahabatnya, Kaleb, juga mulai menjauh ketika sudah memiliki pacar, membuat Flo merasa sendirian, tidak ada yang mendukungnya.

Hanya satu yang membuat Flo merasa bahagia dan bebas, yaitu memasak, membuat kue. Kebiasaan inilah yang diremehkan ibu dan Frans, membuat Flo seakan tidak normal dan rendahan. Flo sering membuat kue dan membawanya ke kantor, dia juga sering membantu chef yang ada di hotel tempatnya bekerja. Di saat itulah dia kepergok Jonathan, tapi bukannya dimarahi, cowok yang biasanya marah-marah tersebut malah menemaninya. Jonathan seakan menjadi tambahan orang dikubunya, percaya akan kemampuan yang Flo miliki, mendukung passion yang selama ini dia kesampingkan.

Membaca buku ini membuat saya lapar, hahaha. Walau nggak berbau dapur banget, setidaknya kecintaan Flo dan kegemaran bereksperimen dengan cake dan pastry cukup terlihat, passionnya cukup kuat. Aku juga menyukai hubungannya dengan Jonathan, tidak tergesa-gesa. Konfliknya tidak terlalu spesial tapi okelah, diselesaikan dengan baik tanpa membuat pemeran antagonisnya terlalu jahat, malah menguatkan hubungan Flo dan Jonathan.

Sedikit kekurangan, saya merasa peran Kaleb tidak begitu terasa, dan rasa suka Flo kepada dirinya juga tidak terlalu ketara, kalaupun dihilangkan dia tidak akan berpengaruh besar pada keutuhan cerita. Saya berharap penulis lebih fokus ke perkembangan hubungan Flo dengan Jonathan, masalah Flo sudah penuh dengan keluarganya dan di tempat kerja, belum passionnya, jadi dengan hadirnya Kaleb entah kenapa jadi terlalu penuh dan tidak fokus, tidak terlalu banyak detail.

Overall, buku ini recommended kalau ingin baca kisah cinta yang ringan dan mengenyangkan. Btw, suka banget quote di sinopsisnya, emang cocok banget dengan hubungan Flo dan Jonathan. 
"Because sometimes, we fall ini love with the most unexpected person, at the most unexpected time."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*