Pages

Kamis, 14 Agustus 2014

[Book Review] Shatter Me by Tahereh Mafi

Shatter Me (Shatter Me #1))
Penulis: Tahereh Mafi
Penerjemah: Dina Begum
Penyunting: Prisca Primasari
Desain sampul: Windu Tampan
Penerbit: Mizan
ISBN: 978-979-433-705-9
Cetakan I, Oktober 2012
445 halaman
Harga: 20k (Beli di @RereBookShop)

Negara melihat betapa menguntungkan betapa berbahayanya aku, dan mereka pun memutuskan untuk menyekapku di sebuah penjara menjauhkanku dari manusia normal. Mereka ingin menjadikanku senjata pemusnah menciptakan kedamaian yang sempurna di dunia ini.


Datanglah Adam. Tampan, memikat, memesona, baik hati. Di matanya, aku cantik aku tidak berbahaya. Lalu, kami pun bersekongkol berdiskusi. Adam akan membantuku keluar dari kurungan pengasingan ini, dan kami akan hidup bahagia nun jauh di sana. Itu janjinya.



Tapi, apakah dia bisa menepatinya? Tidakkah dia sadar bahwa suatu saat nanti aku bisa saja mengubah dan menghancurkannya menjadi serpihan abu?



264 hari terasing, tak tersentuh oleh orang lain, dikurung di rumah sakit jiwa, tidak mengerti apa yang sudah dilakukan. Sejak kecil Juliette Ferrars merasa dikucilkan oleh masyarakat di mana dia tinggal, bahkan dia tidak diakui oleh orangtuanya, dia ditolak, dan ketika ingin menolong temannya, dia dituduh membunuhnya. Juliette mempunyai kekuatan yang tak bisa dikendalikannya, atas perbuatannya tersebut dia dikirim ke rumah sakit jiwa dan dikurung tanpa teman selama tiga tahun.

Lalu, datanglah teman satu selnya. Dia tampan, bertato di lengan, bermata biru gelap, rambut cokelat gelap, mempunyai tubuh kuat dan ramping. Berbahaya, menakutkan, mengerikan. Juliette merasa terancam, dia selalu sendirian, dia takut berdekatan dengan orang lain karena takut melukainya. Juliette ingat Adam Kent, dia tidak akan pernah melupakannya. Adam ternyata adalah tentara dari Tatanan Baru, dia ditugaskan untuk mempelajari Juliette, apakah Juliette ganas atau bisa melakukan interaksi dan komunikasi dengan manusia. Karena Juliette mempunyai kemampuan yang menghancurkan, membunuh hanya dengan sentuhannya.
Aku sudah tak ingat lagi hangatnya pelukan. Tangan-tanganku ngilu akibat dinginnya pengucilan yang tidak dapat kulepaskan. Ibuku sendiri tidak bisa memelukku. Ayahku tidak bisa menghangatkan tangan-tanganku yang membeku. Aku hidup di dunia ketiadaan.
Tatanan baru berjuang untuk mempertahankan pengaruhnya atas semua orang, berjuang melawan pemberontak yang tidak mau menerima rezim baru. Tatanan baru berdiri sebagai bentuk pemerintahan baru. Mereka menghancurkan buku, artefak, segala peninggalan sejarah manusia, bahkan menciptakan bahasa baru. Semua cara itu digunakan untuk memperbaiki segalanya. Mereka ingin memulai dari awal, tidak boleh mengulangi kesalahan dari generasi sebelumnya, mereka ingin menciptakan dunia baru.

Warner, anak dari salah satu pemimpin Tatanan Baru, di usianya yang masih sangat muda dia memimpin pasukan tentara di banyak sektor wilayah. Dia mempesona sekaligus mempunyai senyuman iblis, dia kejam, tidak punya belas kasihan dan penuh perhitungan, dia bisa melakukan apa saja demi keinginannya, misalnya saja Juliette. Sudah lama Warner mempelajari Juliette, mengetahui rahasia yang disembunyikan Juliette akan kemampuan yang dia miliki. Warner ingin membuat penawaran dengan Juliette, dia ingin Juliette berada di sampingnya, menjadi penguasa, hidup penuh kemewahan seperti dirinya dan dijadikan senjata perang paling mematikan.
Harapan adalah sekantong kemungkinan.
Juliette mengira Adam menghianatinya. Dia bukannya dipilih tetapi menawarkan diri untuk mendekati Julitte di tahanan. Adam ingat kalau Juliette adalah teman masa kecilnya, dia sudah mencarinya bertahun-tahun dan dia akan membawa Juliette keluar dari penjara Warner. Setelah berhasil keluar dari wilayah Warner, mereka menjadi buronan, sempat ditangkap kembali dan menyebabkan luka parah pada Adam, untung ada Kenji, teman adam sewaktu di militer. Kenji membawa mereka ke tempat yang aman, tempat yang tidak dapat ditemukan oleh tentara Tatanan Baru, sebuah tempat yang bernama Omega Point, tempat di mana orang seperti Juliette berkumpul.
"Kau sama sekali tidak tahu betapa seringnya aku memikirkanmu. Berapa kali aku memimpikan" -dia menarik napas dengan tenang- "berapa kali aku memimpikan sedekat ini denganmu." Dia bergerak untuk menyapukan tangan ke rambutnya sebelum berubah pikiran. Menunduk. Mendongak. "Ya, Tuhan, Juliette aku mengikutimu kemana-mana. Kau lah satu-satunya hal baik yang tersisa di dunia ini."
"Sentuhanmu adalah satu-satunya yang mmebuatku bertahan agar tidak kehilangan akal."
Bisa dikatakan saya setuju dengan kebanyakan orang kalau menganggap Tahereh Mafi itu terlalu lebay. Mulai dari kalimat yang dia buat, banyak kata yang dicoret, berlebihan, repetitif atau diulang beberapa kali dalam satu kalimat sampai mendewakan karakternya. Sebagai contoh kalimat lebay atau berlebihan yang dia buat, "Diperlukan 5 tahun untuk berjalan menuju lift. 15 tahun lagi untuk naik. Umurku sejuta tahun pada saat aku berjalan memasuki kamarku." Ada juga tiga kata, Aku tidak gila yang mengisi satu halaman penuh dan pada akhir paragraf tiga kata tersebut tidak dicoret. Tetapi, justru itu yang menjadi ciri khas penulis dan kenapa saya menyukainya, khususnya untuk masalah karakter :D.

Cerita di buku ini memang lambat sekali, benar kata Juliette kalau dia perlu berjalan 5 tahun menuju lift, kalau saya perlu berhari-hari (saya tidak ingin pusing menghitung berapa jumlahnya) untuk menyelesaikan buku ini. Penulis terlalu berlama-lama menggambarkan penderitaan Juliette, di mana sebenarnya sudah jelas sekali sewaktu dia di tahanan dan Adam hadir memperjelasnya. Setelah bertemu Warner, penulis juga terlalu lama bermain-main dengannya. Walau terlalu berbelit-belit, setidaknya penggambaran karakter menjadi jelas. Saya bisa merasakan betapa kejamnya Warner dan sangat terobsesi dan protektif terhadap Juliette. Adam yang tegas tapi penuh kasih dan yah, Juliette yang menye-menye. Tidak bisa disalahkan kalau Juliette begitu rapuh, melihat kesendirian yang dia alami selama hidupnya. Bagian dia mengingat pertemuan dengan Adam adalah yang paling saya suka, mereka sama-sama mencari kebahagiaan di atas penderitaan yang sama-sama mereka alami, menyentuh sekali, terlebih melihat Adam dewasa yang jauh lebih kuat daripada masa kecilnya yang lemah sekali.

Kekurangan buku ini adalah penulis tidak menceritakan dunia dystopia yang dia ciptakan secara rinci, belum mungkin. Dia terlalu fokus dengan adegan percintaan. Sedikit sekali informasi tentang Tatanan Baru, settingnya di mana dan kapan terjadinya. Karena menurut saya setting adalah poin yang berpengaruh untuk genre dystopia. Kedua adalah ketika sedang seru-serunya, penulis malah membawa cerita terlalu cepat dan berakhir, yeah, masih ada lanjutannya. Ide ceritanya memang sudah tidak asing lagi, kalau kita membaca buku ini maka kita akan teringat dengan film X-Men, sekumpulan orang yang mempunyai kekuatan khusus. Dan saya yakin buku lanjutannya akan lebih asik lagi karena banyak hal yang belum dijelaskan di buku pertama ini, terlebih saya ingin melihat berbagai kekuatan khusus yang ada.

Melalui buku ini penulis mungkin ingin berbagi kalau apa pun kekurangan yang seseorang miliki, jangan jauhi mereka, jangan kucilkan, semua orang punya kelebihan dan kekurangan dan semuanya berhak mendapatkan kihidupan yang sama dengan semua orang.

Bila kamu ingin mencari cerita dystopia yang kental akan unsur romancenya, pasti kamu akan menyukai buku ini :p.

3.5 sayap untuk Adam yang kece dan Warner juga dong :p

Seri Shatter Me:

  1. Shatter Me
  2. Unravel Me
  3. Ignite Me

2 komentar:

  1. Writing style-nya unik yah. Buku ini susah banget dicari di tempatku. Adanya cuma buku ke-2. Lah buku pertama aja belum punya. T.T

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin karena buku lama kang, coba aja cari di olshop, biasanya udah murah kok (tapi tetep mahal ya sampe sana) :D

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*