Pages

Jumat, 28 Mei 2021

Mantan Rasa Gebetan by Titi Sanaria | Book Review

Judul: Mantan Rasa Gebetan
Penulis: Titi Sanaria
Editor: Dion Rahman
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN: 978-623-00-1249-5
Edisi Digital, 2021
368 halaman
Baca di Gramedia Digital
Malino menjadi tempat pelarian Kayana pasca perceraiannya dengan Yudistira. Meninggalkan Jakarta berserta sekelumit kenangan menyakitkan. Menjauh dari masa lalu buruk yang masih terus merongrongnya. 

Ketika hidupnya bergulir ke arah yang tepat dengan mencoba membangun hubungan dengan laki-laki lain, Yudistira muncul di hadapannya seperti hantu yang membayangi. Tidak akan semudah itu Kayana menerima kembali seseorang yang sudah meninggalkan sayatan luka dalam hidupnya. Namun, Yudistira juga tampaknya tidak main-main dengan niatnya untuk rujuk. 

Kira-kira, adakah kesempatan kedua untuk hubungan yang pernah dilandasi dengan kebohongan?

Mantan Rasa Gebetan sebelumnya sudah pernah saya baca ketika masih jadi cerita bersambung di wattpad, tidak banyak perbedaan, hanya tambahan epilog seperti biasa. Mengusung tema kesempatan kedua, menambah koleksi macam-macam kisah cinta yang ditulis oleh Titi Sanaria. Mantan Rasa Gebetan ini tidak berseri, tapi ada benang merah yang cukup kuat untuk dua novel penulis berikutnya, Chasing Upik Abu (Dhyastama - Anjani) dan Menanti Hari Berganti (Risyad - Kiera). Yudistira, Dhyastama dan Risyad merupakan sahabat, sama -sama anak orang kaya, bersama Tanto dan Rakha.

Di antara ketiganya, saya paling suka Chasing Upik Abu yang mengambil tema cinta si kaya dan si miskin, sejauh ini. Karena saya belum selesai membaca Menanti Hari Berganti, baru bab awal saja karena ceritanya berbayar di storial, hehehe. Namun, dari beberapa bab awal yang saya baca, sepertinya ini tulisan Titi Sanaria yang cukup berat, memiliki tema mental illness. Untuk sementara mari bahas Mantan Rasa Gebetan yang sudah terbit.

Demi menyembuhkan hati pasca perceraiannya, Kayana memilih melarikan diri ke Malino dan bekerja di agrowisata milik temannya. Tiga tahun dia lalui dengan damai, tanpa tersentuh masa lalu yang ingin dia lupakan, dia bahkan sudah menyiapkan hati untuk menerima orang baru. Namun, Yudistira, mantan suaminya, tiba-tiba datang kembali. Tidak hanya mengusik ketenangannya, dia juga berniat membeli perkebunan temannya, agrowisata yang selama ini sudah dia besarkan.
 
Tujuan Yudis sudah jelas sejak awal, dia ingin rujuk kembali dengan Kay, segala usaha dia lakukan untuk menemukan mantan istrinya itu. Ada kesalahpahaman pada hubungan mereka dulu, dia berniat meluruskan dan memulai dari awal lagi. Hanya saja, apa yang dilakukan Yudis dulu benar-benar menyakiti hati Kay, terlebih dia tidak bisa berhubungan dengan mertuanya yang sudah dia anggap sebagai orang tua kandung.

Mantan Rasa Gebetan seperti buku Titi Sanaria yang lain, bisa ditebak arahnya ke mana tapi bikin nagih juga. Tulisan Titi Sanaria ibarat snack favorit kita, sudah hapal betul rasanya tapi tetap dicemilin juga, rasanya kurang kalau sudah habis, butuh stok yang lain. Selain mengambil tema cerita yang mainstream, ceritanya ringan tapi sarat akan emosi.

Membaca Manta Rasa Gebetan ini kalian akan dibuat gemes akan kedua tokoh utamanya, Kay yang keras kepala dan sibuk dengan asumsinya sendiri sedangkan Yudis yang super narsis, rasanya pengen jitak karena rasa percaya dirinya yang kelebihan dosis. Ada sedikit adegan dewasa tapi nggak eksplisit, masih aman lah kalau mau dibaca, rasanya sudah lama Titi Sanaria nggak bikin cerita yang bikin kipas-kipas, lumayan mengobati kangen XD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*