Pages

Jumat, 21 September 2018

Cerita Mamah Muda: Resolusi | Book Review, Giveaway

Judul buku: Resolusi (Cerita Mamah Muda #1)
Penulis: Ken Terate, Christina Tirta, Lea Agustina Citra, Mia Arsjad, Donna Widjajanto
Penyunting: Donna Widjajanto
Desain sampul: Maryna Roesdy
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020395067
Cetakan pertama, 27 Agustus 2018
272 halaman
Buntelan dari editornya.
Resolusi. Banyak yang menjadikannya tradisi. Banyak yang menjadikannya acuan, target yang harus dikejar. Terutama para mama muda. Mereka yang masih penuh semangat membangun rumah tangga dan membentuk karakter anak yang masih kecil. Mereka yang masih penuh harapan dan impian demi masa depan.

Namun, bagaimana jika impian itu berhadapan dengan masalah? Bagaimana kalau harapan itu berhadapan dengan tembok yang begitu tinggi seolah tak bisa dilewati?

Saat kesempurnaan tak bisa diraih, apakah resolusi masih diperlukan?

Lima pengarang yang juga mama muda berbagi cerita tentang asa akan masa depan dalam badai rumah tangga.
Cerita Mamah Muda adalah lini terbaru dari penerbit Gramedia, digagas oleh enam penulis yang berprofesi sebagai ibu, istri dan profesi lain yang menyertai keseharian mereka. Berdasarkan penjelasan dari @ceritamamahmuda, lini ini mengambil sudut pandang dari kacamata seorang ibu, bercerita tentang dunia ibu muda yang penuh suka, duka, tawa dan amarah. Beragam konflik dan tantangan yang dihadapi ibu muda akan diwarnai oleh bumbu-bumbu drama cinta, fantasi, bahkan misteri.

Sesuai judul, series pertama mengambil tema tentang Resolusi. Resolusi identik dengan target yang ingin dicapai di tahun depan, dan biasa dibuat di akhir tahun sebelumnya. Dalam buku Resolusi ini akan ada lima cerpen dengan berbagai konflik yang kerap dialami oleh mamah muda.

Malam Satu Desember by Ken Terate
Sejak kecil Sasi sudah terbiasa merencanakan hidupnya, misalkan saja dia memiliki target harus rangking satu, kapan dia harus menikah, kapan dia harus memiliki anak, dan semuanya pasti tercapai, targetnya tidak pernah meleset. Namun semua mulai berubah ketika memiliki anak, banyak berbagai hal yang tidak sesuai keinginannya. Nathan tantrum tidak ingin sekolah, mogok bermain piano, terlalu dimanja mertuanya. Suaminya, Rayan seperti lepas tangan, terlalu menganggap sepele segala aturan dan rencana Sasi untuk anak mereka, bahkan gara-gara sibuk mengurus Nathan, dia sering terlambat ke kantor dan menganjam promosinya.

Cerpen ini cocok sekali dipakai sebagai pembuka, karena tokoh utamanya suka sekali membuat rencana, resolusi atau target dalam hidupnya. Sasi sangat ambisius sebagai orangtua, bahkan ketika membaca saya jadi kasihan dengan Nathan karena forsiran kegiatan dari ibunya. Umur dua tahun sudah sekolah, umur lima tahun harus les piano, jadi saya nggak heran kalau Nathan mudah tantrum, umur segitu harusnya dipakai untuk bermain.

Saya suka ketika penulis menceritakan masa kecil Sasi, dia disuruh sang ayah untuk menentukan mau sekolah di mana ketika SMP nanti, padahal dia baru mau naik kelas lima SD. Dari latar belakang tersebut bisa diambil kesimpulan kenapa Sasi sangat perfeksionis. Khas tulisannya Ken Terate, selalu ada pesan yang dalam di setiap tulisannya dan dekat dengan keseharian kita.
"Hmm, rencana itu bagus. Tapi kalau sudah menyangkut anak, gue punya nasihat bijak."
"Apa itu?"
"Lebih baik tak punya rencana."
Papa untuk Maura by Christina Tirta
Resolusi Frida, sahabat serta teman kerja Sabina tidak pernah berubah tiap tahun, menemukan cinta sejati yang nggak fobia dengan komitmen. Sedangkan Resolusi Sabina sederhana saja, fokus mengurus Maura sebagai single mom dan hidup selibat. Namun, itu bukan resolusi dia yang sesungguhnya. Keingin terdalam Sabina adalah menghadirkan sosok ayah untuk Maura. Dia besar dengan single mom, jadi tahu betul bagaimana rasanya besar tanpa kehadiran figur ayah.

Tidak ada yang tahu siapa ayah Maura, hanya Sabina dan ibunya. Seorang laki-laki yang dia temui di klub, membuat jatuh cinta setengah mati, tapi harus terluka dengan kenyataan, lelaki tersebut sudah memiliki istri. Sabina tidak ingin menghancurkan rumah tangga orang lain, dia pernah menjadi korban, tidak ingin menjadi penyebab, dia memilih membesarkan anaknya sendirian, tidak peduli gunjingan orang, asal Maura bahagia, itu sudah cukup. Salah satu kebahagiaanya adalah memiliki ayah, Sabina akan mengusahakannya.

Saya cukup kaget ketika membaca cerpen Papa untuk Maura dari Christina Tirta ini, tidak seperti tulisannya yang biasa, berbau balas dendam, dan jujur saja sangat manis, saya suka dengan bumbu kisah cintanya, yang cukup dominan. Konflik tentang single mom cukup ringan dan endingnya nendang.

He's Out of My Life by Lea Agustina Citra
Sebuah insiden membuat Genta harus menikahi Raline, padahal saat itu Genta sudah bertunangan dengan wanita lain, dan ketika Langit lahir, dilihat secara fisik saja sudah ketahuan kalau dia bukan anak kandung Genta. Namun Genta tetap menerima kehadiran Langit, menyanyangi dengan tulus dan menganggap anaknya sendiri. Lalu ketika mantan tungan Genta hadir dan mengajak Genta pulang ke Indonesia karena ayahnya sedang sakit parah, Raline sudah merasakan kalau Genta akan meninggalkannya, dia tidak akan pernah kembali lagi.

Ada satu pesan yang cukup terlihat dari cerita ini. Sejak menikah Raline tidak bekerja, disuruh menjadi ibu rumah tangga saja. Begitu Genta tidak kembali lagi, sisi negatif-nya muncul. Raline tidak memiliki pengahasilan sendiri, bergantung pada sisa tabungan tentu tidak cukup. Tentu tidak buruk menjadi ibu rumah tangga, hanya saja ketika kejadian yang tidak diinginkan menimpa, menjadi mandiri secara finansial sangat penting. Di cerpen ini juga berpesan bahwa kepercayaan sangat dibutuhkan dalam sebuah hubungan.

Jalan Kedua by Donna Widjajanto
Monika memiliki anak lelaki yang cukup aktif dan banyak kegiatan, baru kelas satu SD dia sudah mengikuti banyak les, belum lagi Dion, suaminya ingin Brian memiliki keahlian khusus dalam olahraga apapun. Namun, sebuah kecelakaan membuat impian Dion dan masa depan Brian tak tentu arah.

Baca cerpen ini miris banget, saya yakin konfliknya merupakan salah satu ketakutan terbesar para orangtua pada anak-anak mereka. Kadang kita sudah hati-hati menjaga, tapi apa daya kalau rintangan datang dari orang lain? Kita hanya bisa berencana. Membaca cerpen ini juga menggambarkan pentingnya sebuah komunikasi, kerja sama antara orangtua, karena masalah nggak akan bisa selesai bila ditanggung sendiri, harus berbagi beban agar terasa ringan.
Aku sekarang tahu, resolusi dan rencanaku, jalan pertama yang kupilih dan kuinginkan tidak selalu bisa kujalani. Ternyata hidup bisa membelokkan langkah kita ke jalan yang kedua.
Staying Alive by Mia Arsjad
Mendapati suami selingkuh dengan wanita lain? Wanita mana yang nggak akan terlupa? Pun dengan Moza, hidupnya hancur, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan pernikahannya. Apakah harus bertahan demi anak mereka? Atau melepaskan?

Dari semua cerpen di Resolusi ini, Staying Alive yang menurut saya memiliki plot yang kurang lengkap. Selesai membaca saya masih belum jelas kenapa Hari selingkuh? Penulis lebih fokus bercerita tentang pergolakan Moza akan perasaanya, bahkan pergi ke dukun itu rasanya nggak rasional sekali walau niatnya menyisipkan humor. Saya lebih ingin membaca bagaimana Moza dan Hari menyelesaikan masalah mereka, tentang sikap mereka untuk menjelaskan ke anak.

Walau memiliki sedikit kekurangan, secara keseluruhan saya menikmati cerita dalam Resolusi, feel-nya cukup terasa, khususnya di cerpen Malam Satu Desember, Papa untuk Maura dan Jalan Kedua. Dari sudut pandang pembaca yang masih single, Cerita Mamah Muda tetap bisa diikuti, bisa menjadi pelajaran kelak bahwa menjadi ibu itu bukan pekara mudah, dibutuhkan tanggung jawab dan kesiapan, karena kita tidak akan tahu bagaimana rumah tangga kita nantinya.

Selain untuk Mamah Muda, buku ini saya rekomendasikan bagi siapa saja entah yang masih single, sudah menikah, sudah memiliki anak, maupun laki-laki dan para suami, karena cerita di buku ini sangat berhubungan dengan keseharian kita, bisa saja terjadi dan kita bisa mengambil pelajaran dari cerita tersebut.




Saatnya giveaway!
Ada satu buku Resolusi gratis bagi satu pembaca Kubikel Romance dari salah satu penulisnya, nih. Syaratnya gampang banget, seperti biasa :p
1. Follow blog Kubikel Romance via GFC (di sidebar sebelah kanan cari yang judulnya The Readers, lalu klik follow atau sign ini. Yang punya akun google pasti bisa, nggak harus punya blog. Bisa terlihat dalam tampilan web ya, jangan versi mobile)
2. Follow media sosial @peri_hutan (boleh twitter atau instagram) dan @ceritamamahmuda (instagram)
3. Share postingan ini di media sosial yang kalian punya (twitter atau instagram, salah satu saja), sertakan hastag PeriHutanXMamahMuda, boleh mention kami berdua.
4. Di kolom komentar di bawah tulis akun kalian saat membagikan postingan ini. Misal: @peri_hutan - twitter atau @peri_hutan - instagram.

Sudah itu saja, giveaway berlangsung selama satu minggu, pengumuman pemenang di postingan ini, saya usahakan segera, hehehe. Semoga beruntung.

[UPDATED]

Saatnya pengumuman, langsung aja, selamat buat @azwaravisin nanti akan saya hubungi untuk konfirmasi pengiriman hadiah. Buat yang lain tetap semangat ya, follow terus dan nantikan giveaway lainnya :)

8 komentar:

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*