Pages

Sabtu, 12 Maret 2016

Resensi: Double Spin Round Karya Miyashita Natsu & Shoji Yukiya | + #KuisBuku

Judul buku: Double Spin Round
Penulis: Miyashita Natsu & Shoji Yukiya
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Arumdyah Tyasayu
Design cover: Chyntia Yanetha
Penerbit: Haru
ISBN: 978-602-7742-75-8
Cetakan pertama, Februari 2016
268 halaman
Buntelan dari @penerbitharu
Siapa pun pasti punya rahasia.

Madoka dan Yuichi adalah kakak beradik dengan beda umur yang cukup jauh dan sifat yang bertolak belakang. Madoka masih duduk di bangku SD, sedangkan Yuichi sudah SMA. Madoka menyukai Judo, sedangkan Yuichi adalah anggota band.

Keluarga mereka hidup baik-baik saja sampai Madoka menerima sebuah panggilan telepon dari orang yang tak dikenal.

Satu panggilan telepon mengubah keluarga yang tadinya baik-baik saja menjadi keluarga yang menyimpan rahasia satu sama lain.

Apa sebenarnya rahasia keluarga mereka?
Madoka tidak memiliki Hyaku-nigiri seperti teman dekatnya, Minami, Garis Kepandaian dan Garis Perasaan di telapak tangan yang memiliki arti akan mendapatkan peruntungan, yang diidolakan teman-teman sekelasnya. Namun, Madoka memiliki dua pusaran rambut, sama seperti ibu dan kakak lelakinya, yang menandakan orang tersebut bahagia, dan itu cukup melegakan bagi gadis kecil yang menyukai Judo ini. Madoka tinggal bersama ayahnya yang setiap hari bekerja di Tokyo, ibu yang cantik dan pandai memasak, kakek yang memiliki dojo dan klinik tulang, serta kakaknya tersayang yang keren, pintar, masih kelas 2 SMA tapi sudah memiliki band, suara merdu dan pandai bermain alat musik. Madoka sendiri masih kelas 4 SD, dia sangat menyayangi keluarganya, mereka adalah kebahagiaanya.

Suatu hari ketika Madoka sendirian di rumah dia mendapatkan telepon dari seorang wanita bernama Ashida Nobuko yang mencari ibunya. Anehnya, ketika Madoka menyampaikan pesan tersebut ibunya merasa tidak mengenal wanita itu, Madoka yakin sekali kalau Ashida Nobuko mengenal ibunya dengan sangat baik. Pada festival kembang api yang Madoka datangi beserta ayah dan ibunya, dia melihat seorang wanita yang menatap ke arah keluarganya, dan pandangan ibunya kepada wanita tersebut sangatlah aneh, tidak seramah seperti biasanya, tidak seperti ibunya yang selama ini terlihat selalu lembut. Keanehan tidak hanya terjadi pada Madoka, Yuichi pun juga merasakan kehadiran wanita misterius yang tiba-tiba saja datang ke pertunjukan band-nya, menjadi satu-satunya penonton yang berusia seperti kedua orangtuanya.

Siapa sebenarnya Ashida Nobuka? Rahasia apa yang selama ini disembunyikan oleh orangtua Madoka dan Yuichi? Apakah Hyaku-nigiri lebih keren daripada dua pusaran rambut atau biasa disebut dengan Double Spin Round, sebutan yang juga menjadi nama band Yuichi.
Saat itu, kami membuka kamus dan memutuskan.
Pusaran rambut ganda.
Double Spin Round.
Disingkat, DSR.
Bagus juga. Band yang melibatkan semua orang berputar-putar mengalirkan kekuatan.
Kalau ragu dengan sesuatu, pertama-tama kita harus meragukan diri kita dulu. 
Double Spin Round adalah sebuah drama keluarga yang memiliki cita rasa misteri cukup kental di dalamnya, sama seperti ada dua nama penulis di buku ini, sudut pandangnya pun disajikan melalui orang pertama dengan dua narator secara bergantian, Madoka dan Yuichi. Dengan cara seperti itu, pembaca juga dihadapkan sama seperti kedua tokoh utamanya, sama-sama ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, dengan berbagai petunjuk yang dimunculkan secara perlahan. Didukung dengan terjemahan dan editing yang bagus, emosi di buku ini terasa sekali, membacanya sangat mengalir lancar. Kita akan menyukai keluarga Komiya.

Dari sudut pandang Madoka, kita akan melihat kehidupan keluarga kecil yang awalnya damai tanpa rahasia kemudian mulai terasa berubah sejak dia menerima telepon dari orang asing, banyak pertanyaan yang dia ingin ajukan kepada ibunya tapi seringkali dianggap belum mengerti karena dia anak paling kecil di keluarga, padahal Madoka sudah merasa dewasa. Di bagian ini cerita lebih menitikberatkan akan kehidupan Madoka bersama temannya, kegagalan dia mengikuti turnamen Judo, interaksi dengan ibunya, dan kedekatan dengan kakaknya yang sering menjadi tempat curhat. Sebuah konflik yang dilihat dari kacamata anak kecil. 

Berbeda dengan adiknya yang tidak bisa berbuat banyak, Yuichi mempunyai cara tersendiri untuk menyingkap rahasia keluarganya. Dengan berbagai informasi yang dia kumpulkan sendiri dan atas bantuan teman band-nya, sedikit demi sedikit dia mulai tahu apa yang orangtuanya rahasiakan. Di bagian ini kita akan melihat kedekatan Yuichi bersama pacarnya yang usianya lebih tua, interaksi dengan band-nya, dengan orang yang tertarik dengan bakatnya, dengan kakek serta ayahnya. Dan tidak ketinggalan hubungan yang sangat dekat Yuichi dan Madoka. Sebuah konflik yang dilihat dari kacamata orang dewasa.

Saya sangat menyukai interaksi keluarga Komiya, karakternya benar-benar hidup, khususnya ayah Madoka dan Yuichi, sangat bijaksana dan mencintai keluarganya dengan tulus, cukup terharu dengan pengorbanannya. Suka kepolosan Madoka, suka ibunya yang tenang tapi menghanyutkan, kakek yang tidak kalah bijaksana juga, serta Yuichi, pemuda yang memiliki impian. Dan yang paling membuat saya menyukai buku ini adalah penyelesaian konflik, saya menebak ceritanya bakal begini, eh tidak tahunya malah begitu. Kita akan tahu apa yang ada di pikiran Yuichi, apa yang pembaca pikirkan tidak akan jauh berbeda dengannya, yaitu bisa menebak sendiri misteri yang ada. Hanya saja tidak dibeberkan secara langsung, melalui berbagai deskripsi dan adegan alias dengan metode show yang amat sangat baik, penyelesaian endingnya di luar perkiraan pembaca, cara mengakhiri ceritanya benar-benar tak terduga.

Sedikit kekurangannya atau harapan saya sih sebenernya, hehehe, saya ingin melihat permasalahan dari sudut pandang Komiya dewasa, lewat ayah dan ibunya, ingin lebih detail lagi akan masa lalu mereka tapi yah tujuan buku ini memang bukan tentang membahas yang telah lalu tapi lebih ke penerimaan, kesalahan yang lalu biarlah berlalu, bahwa kasih sayang orangtua kepada anaknya tidak akan pernah putus.

Buku ini sangat recommended bagi yang mencari cerita tentang drama keluarga yang penuh misteri. Cocok juga untuk pembaca remaja dan menyukai J-Lit :D

3.5 sayap untuk Komiya bersaudara.


Saatnya #KuisBuku!
Bagi satu pembaca setia Kubikel Romance yang berdomisili di Indonesia, berkesempatan mendapatkan buku Double Spin Round secara gratis, caranya:
1. Follow blog Kubikel Romance via Google+
2. Follow akun twitter @penerbitharu dan @peri_hutan
3. Share link postingan ini di sosial media yang kamu punya, boleh mention kedua akun di atas dan beri hastag #DoubleSpinRound
4. Jawab di kolom komentar di bawah ini dengan menyertakan akun twitter kalian, "Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?

Sudah itu saja, mudah kan? #KuisBuku berlangsung sampai tanggal 19 Maret 2016, pengumuman pemenang di postingan ini juga, paling lama dua hari setelah batas waktu deh. Semoga beruntung :D

*UPDATE*

Saatnya pengumuman pemenang, sebelumnya maaf ya kalau hanya ada satu pemenang tapi tenang saja, bakalan ada blog tour Double Spin Round di blog lain kok, jadi tetap semangat! Dan pemenangnya adalah...

@Arikun7

Selamat ya, nanti akan saya hubungi via twitter untuk konfirmasi pengiriman hadiah. Terus follow dan pantengi Kubikel Romance karena banyak kuis buku lainnya :D


50 komentar:

  1. Buku ini pasti memberi pencerahan mengenai keluarga. pengen baca. Hehehe. Tapi saya enggak ikutan GA-nya dulu.. nanti dikira maruk,hehe

    BalasHapus
  2. Twitter: @APradianita

    Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?

    GIRLS IN THE DARK, karena:

    Ketika saya membaca cerita ‘Girls in The Dark’ yang berasal dari Jepang ini, saya melihat hal yang berbeda dari remaja di Indonesia dan di Jepang. Yah, itulah kultur atau budaya. Pastilah berbeda. Ketika novel remaja Indonesia getol mengulik kisah cecintaan semu antar cewek cupu dengan cowok sempurna yang mustahil ada, di luar sana contoh konkritnya ‘Girls in The Dark’ ini membahas psychological conflicts yang mengungkap sebuah kecerdasan berpikir sang penulis untuk memutar alur menjadi penuh teka-teki. Ide ceritanya melahirkan karakter-karakter yang memang ‘berkarakter’. Entah apakah memang selalu seperti itu? Tapi menurut saya, film dan novel Jepang, Korea atau Thailand selalu bisa menampilkan ide cerita yang unik dan tidak terpikirkan. Salah satu bukti ketajaman kreativitas orang sana, ya?


    ‘Girls in The Dark’ banyak mengandung hal-hal yang tidak saya mengerti seperti merek-merek kosmetik, parfum, baju perabotan rumah atau alat masak yangbranded. Tapi sedikit banyak saya memahami gejolak batin setiap karakternya dari segi psikologi. Hal yang ditampilkan oleh Akiyoshi Rikako ini meskipun dalam balutan novel fiksi, merupakan ekspresi dimana keadaan-keadaan yang dialami oleh karakter di dalamnya adalah fenomena psikologi remaja. Hal yang jarang saya temui dalam novel remaja Indonesia di masa berjayanya teenlit dan chiclit. Lima bintang untuk ide cerita ‘Girls in The Dark’.


    Dari buku ini saya mengambil satu pelajaran penting. Bahwa dalam persahabatan sekalipun kita tidak akan bisa mengenal seseorang sampai ke wujud aslinya. Di balik rahasia gelap seseorang masih ada rahasia yang lebih gelap lagi. Dan dalam mempercayai seseorang kita tidak boleh seutuhnya seratus persen. Itu sama artinya kita menyerahkan hidup kita pada orang itu. Sementara sebagai seorang yang beragama, kita tentu saja harus paling percaya kepada Tuhan.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. So, I Married the Anti-fan itu K-Iyagi, bukan J-Lit ^_^

      Hapus
    2. Aduh iya gagal fokus -_- Terimakasih^^

      Hapus
  4. Twitter ID: @chiipurai

    J-lit Penerbit Haru favorit adalah Girls in the Dark.
    Misteri dapat, tegang dapat, diksi enak, terjemahan bagus, dan seingatku hampir tidak ada typo. Top lah.

    BalasHapus
  5. @realdianmrani93

    "Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?"

    Sebelumnya, aku belum pernah membaca J-Lit terbitan Haru karena koleksiku rata-rata K-Iyagi. Tapi, aku tetap punya favorit J-Lit yang entah kapan akan beranjak dari wishlist-ku :')
    Bonus Track. Dari sekian J-Lit misteri yang diterbitkan Haru, Bonus Track menempati posisi pertama pada wishlist-ku. Aku penasaran sama ending ceritanya, apakah timbul perasaan antara hantu dan manusia seperti cerita dalam drama? Tapi kan, hantunya sudah mati :| Yahhh, terus gimana dong? Pokoknya, inilah favoritku hingga saat ini ^_^

    BalasHapus
  6. Akun Twitter : @RaaChoco
    Link Share : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/708673810946351104?p=v


    The Wind Leading To Love

    Buku J-Lit pertama yang aku punya. Meski buku itu aku belum baca sampe abis, tapi setidaknya ada yg bisa aku gambarkan sedikit disini.
    Setiap tokoh memiliki porsi peran yang pas. Sifat, tingkah laku, ekspresi tersalurkan dengan baik kepada pembaca. Penggambaran latar yang meyakinkan dan sesuai, mampu membuat pembaca ikut masuk kedalam cerita. Emosinya dapet, penjelasan tokoh, dan orang-orang yang ada sangkut pautnya dengan si tokoh ikut serta. Jadi cerita itu ga hanya di dua tokoh utama, tapi juga ada pelengkapnya.

    Mudah-mudahan ga salah gambaran saya X_X

    Makasih :)

    BalasHapus
  7. @fira_yoopies

    Girls in Dark.
    Novel J-Lit yang bikin aku penasaran sama Haru. Setelah membaca buku itu juga aku bisa membuat perbandingan antara siswi Jepang dengan Indonesia. Yang sama-sama memiliki ego tersendiri, sama-sama suka memberi kode bahkan kadang sama-sama suka menyembunyikan sesuatu.
    Tapi sih di novel ini, aku lebih diliatin tentang sekolah putri. Di sekolah putri itu beneran ada seorang 'Putri' yang menjadi sentralnya. Seorang Putri yang bikin siswi-siswi lain iri, tunduk patuh, dan bersedia menjadi apa pun yang diperintahkan oleh si Putri. Itsumi sendiri juga mempunyai seorang sahabat dekat, lumayan normal lah, paling gak seorang Putri butuh penasehat.
    Dan di novel itu aku juga tau kalau cinta itu bisa berbahaya dan mematikan. Konflik utamanya ternyata menunjuk pada gimana 'membaranya' cinta itu, apalagi di masa-masa SMA. Rada serem dan ekstrim sih ini ceritanya xD
    Endingnya sendiri juga 'nusuk' banget xD masa sih si Itsumi udah yang merasa damai(?) setelah berhasil mendapatkan cintanya malah berakhir dengan ...
    Pokoknya aku suka novel ini. Ada pengetahuan tentang sastranya juga. Ada beberapa tips menulis juga. Ada deskripsi" kerennya. The best J-Lit (y)

    BalasHapus
  8. Akun Twitter : @PidaAlandrian92
    Link Share : https://twitter.com/PidaAlandrian92/status/708918667610710016

    Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?

    J-Lit Favorite 'Cinderella Teeth' karyanya Sakaki Tsukasa
    Penerjemah Nurul Maulidia
    Awalnya krn gara2 cover bukunya yg lucu banget. Saya memang selalu suka dengan cover dari Bambi2 gitu karena pasti unyu2 dan menarik *menurut saya.
    J-Lit yg satu ini berbeda dgn cerita cinderella pd umumnya. Membuat kita bertanya2 di awal membaca sinopsisnya. Apa hubungannya cinderella dgn gigi? heheh.. awalnya saya di buat bingun juga dgn j-lit yg satu ini. tapi setelah membacanya baru tau asal muasal kenapa ada cinderella dan giginya di dalam novel ini.

    dan yg membuat saya menetapkan j-lit ini sbg favorite juga karena terjemahan novel ini yg cukup bagus menurut saya dan patut di acungi jempol, nggak terlalu kaku tapi jg tetap mencerminkan kesopanan orang-orang Jepang pd umumnya dalam berbicara.

    novel J-lit ini tidak hanya romansa saja yang kita dapatkan selesai membacanya, tapi juga bagaimana cara menghadapi trauma terbesar yg ada pada diri kita dan bagaimana caranya supaya kita tetap sabar dan tabah pada setiap perilaku orang lain.

    Sekian..
    Gambaran tentang J-Lit Favorite saya. Semoga berkenan dengan jawaban saya ya..
    Salam kenal Pida Alandrian

    BalasHapus
  9. Akun twitter: @viniapurba
    Link share: https://twitter.com/viniapurba/status/708926802589196288?s=17

    J-lit yg disukain ya? Jujur aku belum pernah baca J-lit, tapi aku suka banget dengan J-lit Girls in the Dark. Alasannya simpel, karna aku emang suka novel genre thriller..

    Semoga beruntung. Makasi kak udah adain kuis buku ini, Double Spin Round emg udah diincer dari kemarin2..

    BalasHapus
  10. Novel J-Lit favoritku adalah Girls In The Dark.
    Soalnya cerita di Girls In The Dark benar-benar nggak ketebak. Alurnya anti-mainstream, baru klimaks di bab terakhir, dan endingnya, wah. Out of The Box, nggak nyangka kalo Shiraishi bakal berakhir tragis.
    Gaya penulisannya juga pas, feel misteriusnya dapet, tapi di sisi lain juga mudah dipahami dan mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti putri sekolah (Mungkin di kita disebut anak tenar kali ya hehe), persahabatan, dan cinta. Dan novel ini juga ngebuka pikiran aku bahwa segalanya bias terjadi di kehidupan. Pengkhianatan, sampai jatuh cinta pada seseorang yang nggak sepatutnya kita cintai. Karena alasan-alasan itulah aku suka novel ini. Good job Akiyoshi XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf link share ku salah, ini yg benar > https://mobile.twitter.com/amirahayfa/status/709931365538488324

      Hapus
  11. I have never read that kind of j-lit nor k-iyagi(?). Basically everything I read is either western ya or non-romance local book(those menye menye of Indonesian romance, I just can't, romance sedikit okelah tp bukan yg romance-oriented). So I'll be glad if eventually I get that book to see how good this j-lit is~ Thankyou in advance!

    @Azza_yaa

    *and sorry for commenting as anonymous I got my wordpress privated.

    BalasHapus
  12. @yutakaNoYuki

    Aku ikutan giveaway ini tapi aku belum pernah baca J-lit dari Penerbit Haru, hehehe, maaf :D
    Tapi aku pernah baca beberapa review J-lit Penerbit Haru dari blogger dan sepertinya rata-rata temanya memang menarik, seperti Double Spin Round di atas

    BalasHapus
  13. @chaecungmochi

    Sampai detik ini masih suka banget sama Girls in The Dark. Kisah dari beberapa sudut pandang gadis-gadis yang tergabung dalam klub sastra. Misterinya terasa banget. Dan sejauh ini belum baca J-Lit yang lebih kece dari Girls in The Dark. ^^

    BalasHapus
  14. @tasyaamanda95
    Penerbit Haru selama ini mengeluarkan novel-novel yang sedang hits di kalangan pembaca tapi untuk sejauh ini aku suka dengan Girls In The Dark. Tema nya menarik, diterjemahkan juga dengan sangat baik.

    Terima kasih

    BalasHapus
  15. "Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?

    Jujur aja aku belum pernah baca J-Lit :(
    Tapi dari review Sulis tentang Double Spin Round ini, aku tertarik dengan ceritanya, tentang drama keluarga dengan rahasia masa lalu namun dari sudut pandang anak kecil (Madoka) dan sudut pandang orang dewasa (Yuichi). Aku rasa setelah membacanya, Double Spin Round bisa jadi J-Lit favoritku. ;)

    Oya ada yg menarik juga dari buku ini. "Madoka memiliki dua pusaran rambut, sama seperti ibu dan kakak lelakinya, yang menandakan orang tersebut bahagia." Kalau selama ini yg aku tahu memiliki dua pusaran rambut itu artinya anaknya badung hehehee. :D

    @nunaalia

    BalasHapus
  16. @rinicipta

    J-Lit Haru yang menjadi favoritku adalah Crying 100 Times karya Nakamura Kou. Ternyata, novel ini juga udah diadaptasi menjadi film.
    Karena ditulis oleh penulis laki-laki dan penulisannya juga POV1 tokoh laki-laki membuat aku seolah mengintip isi diari seseorang. Seperti mendengarkan curhatan tentang kisah yang menyentuh banget. Tentang kecintaannya pada binatang kesayangannya, tentang ketulusan mencintai kekasihnya. Gimana dia mencoba untuk tetap survive setelah kejadian menyedihkan terjadi dalam hidupnya. Bikin terharu banget :')

    BalasHapus
  17. @Naafilahizzah

    J-lit favorite yang di terbitin sama Haru? hm aku belum pernah baca J-Lit yang diterbitin Haru, tapi aku pernah sekilas baca review salah satu novel terjemahan jepang yang diterbitin oleh Haru, Judulnya 'Cheer Boy!!' ditulis oleh Asai Ryoo *kalogasalah* nah ceritanya itu unik. soalnya menyangkut masalah cheerleaders oleh kelompok pria. kalo aku tau adanya cuma cheerleaders oleh cewek. aku jadi tau olahraga jenis kelompok seperti itu juga bisa dilakukan oleh cowok.
    jadi pengen punya :3

    BalasHapus
  18. @Kimol12

    Wah, belum punya J-Lit terbitan HARU. Tapi sering baca review dari blog dan FP HARU dan sangat menarik ceritanya. Beberapa juga pernah di filmkan sepertinya. Pasti menyenangkan kalo baca J-Lit karena aku juga suka film Jepang. Rata-rata produksi dan ceritanya bagus. So, siapa tau aku bisa beruntung di GA nya kali ini. Dan novel Double Spin Round ini jadi J-Lit perdana yang aku punya. Wish me luck.

    Terima kasih

    BalasHapus
  19. @Naafilahizzah

    J-lit favorite yang di terbitin sama Haru? hm aku belum pernah baca J-Lit yang diterbitin Haru, tapi aku pernah sekilas baca review salah satu novel terjemahan jepang yang diterbitin oleh Haru, Judulnya 'Cheer Boy!!' ditulis oleh Asai Ryoo *kalogasalah* nah ceritanya itu unik. soalnya menyangkut masalah cheerleaders oleh kelompok pria. kalo aku tau adanya cuma cheerleaders oleh cewek. aku jadi tau olahraga jenis kelompok seperti itu juga bisa dilakukan oleh cowok.
    jadi pengen punya :3

    BalasHapus
  20. Baru pny 1 mb. cinderella teeth. Semoga aja ini menang,jd biar nambah koleksi J-Lit nya

    BalasHapus
  21. Baru pny 1 mb. cinderella teeth. Semoga aja ini menang,jd biar nambah koleksi J-Lit nya

    BalasHapus
  22. twitter : @nhamida_
    link share : https://twitter.com/NHamida_/status/709330569289568256

    selama ini aku hanya memiliki 5novel saja, dan 2 darinya pembelian sendiri. dan yg 3 hadiah dari GA :). karena aku tidak diizinkan lagi membeli novel sama ortuku :((. jadi cuma pengunjung perpus :((. tapi perpus itu nyaman kok (Y)

    dari review yang saya baca, saya senang J-lit yang berjudul Girls in The Dark, karena novel thriller dan mystery bikin penasaran banget..

    wish me luck :D

    BalasHapus
  23. @nvandryn

    Bonus Track
    Aku suka novel ini, novel ini mengajarkan kita pentingnya untuk menghargai hidup, bahwa hidup itu harus dijalani dengan hal-hal yang berguna.

    BalasHapus
  24. Akun twitter: @santicar_

    Wah ngomongi J-Lit nih. Sejauh ini J-Lit terbitan Haru yang baru aku baca itu Girls in The Dark sm The Dead Return karya Akiyoshi Rikako. Dan aku jatuh cinta banget sm kedua-duanya

    Alurnya itu loh. Wow banget. Kedua novel ini jdi pacuan aku untuk nyari novel J-Lit lainnya.
    Pertama Girls In the Dark, dimana pembawaan ceritanya bener2 berbeda dari novel kebanyakan. Novel yang satu ini seperti kita lagi membaca cerita didalam cerita soalnya tiap bab kita akan diseguhkan dengan POV yang berbeda dan cerita berbeda walaupun intinya sama.
    Yang kedua The Dead Return, aku suka banget sama plotnya. Mungkin bagi beberapa orang alurnya mainstream yaitu tukaran roh. Tapi gimana kalo kita sudah tukaran roh sama orang yang sudah mati dan tidak bisa kembali lagi ke tubuh asli kita? Dan Akiyoshi Rikako sukses banget membuat kita ternganga dengan endingnya.

    Sekarang ada nih J-Lit yang lagi saya pegen beli yaitu The After-Dinner Mysteries karya Higashigaya Tokuya penerbit haru juga. Genre nya itu loh-misteri, favorit banget. Tapi takutnya gak ketemu.

    Semoga ini membantu referensi J-Litnya ya. Wish me luck

    BalasHapus
  25. @noeranggadila

    J-lit dari Haru? aku baru satu kali baja yg J-Lit, The Wind Leading To Love. bukan jadi favorit sih, tapi suka banget sama hasil terjemahannya, tapi aku jadi jatuh cinta sama latar tempatnya di Miwashi, Jepang. Mungkin karena penuturan penulis yang epic, mendekripsikan dengan tdk bertele-tele. Gara-gara haru aku bisa banyak baca setting asia, terutama terjemahan asia! ternyata gak cuma di J-lit, K-lit juga terjemahannya bagus, pembaca dibuat masuk dalam cerita. Keren deh pokoknya! kalau yg K-Lit favorit ada, So, I merried by Anti-Fan

    BalasHapus
  26. Twitter : @ahmadrosyidmus

    Jujur, dasi sekian buku yang saya miliki belum ada koleksi saya dari penerbit haru. Hal ini karena biasanya saya mencari buku-buku kesukaan saya saja. Mungkin dengan bisa memenangkan kuis ini, buku ini bisa memberikan referensi agar saya mencari bukku-buku terbitan haru di kemudian hari :)

    BalasHapus
  27. Twitter : @TanyaFcsh_

    J-lit terbitan haru yang udah pernah aku baca ada 2
    The Dead Returns sama Girl In The Dark, yang keduanya ditulis oleh Akiyoshi Rikako
    Tapi yang paling aku suka dari 2 serial itu adalah The Dead Return
    Kalo liat komen2 yg udah nangkring di sini suara terbanyak jatuh pada girl in the dark

    Padahal menurut aku the dead return lebih seru
    Dari judulnya aja udah menarik, ditambah lagi jalan ceritanya di mana
    Cewe dan cowolah yang tertukar
    Penulis mampu membuat pembaca menebak nebak siapa pelaku dari pembunuhan itu
    Dari semua tersangka yang ada, semuanya salah T.T susah nebaknya ><
    Dan siapa sangka tersangkanya adalah orang yang ga patut dicurigai
    Dan twist di endingnya yang sampai sekarang masih menbuat saya wah
    Kok bisa yaa penulis mikir ampe sejauh itu ><
    Bunga bakung putih di meja itu
    Awal semua misteri dan jawaban dari semua pertanyaan

    BalasHapus
  28. @putripramaa
    Girls In The Dark. Pertanyaannya tidak meminta alasan, jadi alasannya nggak aku cantumkan, hehehe. Tapi, kalau penasaran, baca aja di akun goodreadsku (Putri Pramaa).

    BalasHapus
  29. Nama: Eka Sasining Putri
    Akun twitter: @cha_ichie
    Jawaban: Her Sunny Side karya Koshigaya Osamu. Walaupun saya hanya membaca dua bab awal novel ini dari postingan Penerbit Haru, saya sudah "kepincut" oleh interaksi dua tokoh utamanya. Apalagi novel ini sudah diadaptasi menjadi film. Saya sangat menyesal karena sangat terlambat membaca keseluruhan ceritanya. Sebenarnya saya juga tertarik membaca The Dead Returns dan The Girls in The Dark, tapi apa daya belum ada kesempatan untuk membeli bukunya. Walau begitu, saya sangat menyukai J-lit terbitan Haru :)

    BalasHapus
  30. @lutfixx

    her sunny side
    XD XD XD sudah difilmkan dengan matsumoto jun sebagai tsukaya domyoji !!!
    karena aku suka cerita yang narik-dorong masa lalu masa depan - - dan bertemu teman lama setelah 846373829228tahun itu ... aku tau rasanya. Aku juga suka PoV laki-laki hehe :-)

    BalasHapus
  31. @biblionervosa

    Suka banget sama The Dead Returns-nya Akiyoshi Rikako. Pertama, tokoh utamanya cowok. Beda aja rasanya, mengikuti pergulatan batin seorang tokoh cowok remaja, setelah keseringan baca cerita bersudut pandang cewek :D Lalu, twistnya oke banget. Benar-benar di luar dugaanku. Ceritanya filmis banget. Pengalaman membacanya jadi berasa seperti nonton dorama Jepang. Unsur Jepangnya kental banget. Dan sebagai penggemar berat detil cerita, saya sukses jatuh cinta sama buku ini. Apalagi ada unsur isu-isu remaja di Jepang juga.

    BalasHapus
  32. @rizKorea

    THE AFTER DINNER MYSTERIES.
    Karena dalam satu buku terdapat banyak cerita ala-ala cerpen gitu. Berhubung buku ini tentang detektif, pastinya tiap cerita membuat aku banyak menduga-duga siapa tersangkanya.
    Satu hal lagi yg aku suka, buku ini kocak! alias lucu! Sangat menghibur.
    Cocok banget untuk aku yg suka stress karena kerjaan dan butuh banyak hiburan. Entah kenapa hiburan lewat buku itu jauh lebih menarik ketimbang hiburan-hiburan yg lain ;)

    BalasHapus
  33. Ak suka The After-Dinner Mysteries. Alasan aku beli awalnya karena aku suka novel tentang detectif :D
    Kalo dari segi cerita aku suka karena klimaks dari akhir setiap cerita yang awalnya aku anggap rumit banget, ternyata simpel banget.
    Jadi bikin aku ngomong 'Ih... Kok gak kepikiran ya?', 'Aku mikirnya jauh banget nih..'.
    Apa lagi karakter butlernya, yang pinter banget (walau berkesan sombong) dan siap bantuin tuan putrinya mecahin masalah. :D

    BalasHapus
  34. J-Lit favoritku adalah Crying 100 Times. Jalan ceritanya tenang, namun sukses membuat air mata tergenang. Kisah dimana awalnya semua berjalan sesuai harapan, tinggal seatap dengan kekasih, motor yang telah diperbaiki, anjing peliharaan yang hampir sembuh. Namun semua itu hanya sementara dan mulai hilang satu per satu. Kisah ini mengajarkan bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan, dan suatu saat semua itu akan kembali kepada-Nya.

    BalasHapus
  35. @Hi_Wkkie

    Bonus Track karya Koshigaya Osamu (2014, ketika belum tahu siapa itu haru :D )
    Suka banget sama J-lit ini, suka liat bromance antara Kusano dan Ryota.
    Terus gimana tingkah Ryota yang sok bijak nasihatin Kusano (yang lebih tua 6 tahun dari dia) biar hidupnya nggak bosenin. Hantu sengklek :D

    Dialog yang selalu ngingetin gimana koplaknya si bocah hantu sama si manajer restoran :
    "karena kau menciumku...dengan penuh gairah"
    "bodoh!itu napas buatan!" wkwkwk

    J-lit ini juga sama kaya J-lit lainnya, ada kisah thriller & dorama. Suka~

    BalasHapus
  36. "Girls in The Dark" dari Akiyoshi Rikako. Soalnya itu novel Jepun pertama yang aku baca. Sekalinya baca, malah langsung yang bertema misteri begitu. Wah, seru deh. Melalui ceritanya itu aku bener-bener diajak mikir dan menduga-duga siapa yang jadi pelaku pembunuh Itsumi. Dan yang paling jadi highlight buatku dari novel itu adalah ritual yami-nabe. Itu yang paling lengket di otakku karena aneh aja gitu, mereka bisa masukin berbagai bahan aneh (bahkan yang bukan bahan makanan) ke satu panci dan harus makan sama-sama dalam gelap. Eewwhh, zonk banget kan! Tapi aku malah suka sama bagian yang itu :D

    Twitter: @chynrm

    BalasHapus
  37. Twitter : @yannie_minnie

    untuk J-lit favorit aku, aku pilih The dead Returns^^. sebenarnya aku baru baca 2 j-lit nya haru yaitu cinderella theet dan the dead returns, kedua nya bagus banget walaupun memiliki tema yang sangat berbeda tapi keduanya tetap memiliki 'rasa' khas dari cerita jepang(komik, novel, atau anime) yaitu misteri hehe. kenapa aku pilih the dead returns?karna tema nya yang unik dan mengangkat cerita khas remaja banget dan memang itu ada di kehidupan nyata yaitu, bullying. walaupun bullying di novel ini tidak sampai ke tindak kekerasan yang parah tapi nobuo sulit mendapatkan teman karna (mungkin) fisiknya kurang menarik bahkan ia diperlakukan seolah sosok yg kasat mata di kelas. salah satu bagian yang paling menarik juga yaitu saat nobuo dan shinji bertukar tubuh, disitu nobuo berusaha mencari orang yg telah mendorongnya dari tebing. dibagian ini aku banyak banget menebak-nebak siapa sebenarnya yang mendorong nobuo, dan tebakan aku salah semua hahaha, penulisnya keren abis deh pokoknya :D
    twist nya benar-benar gak ketebak, pokoknya novel ini wajib banget dibaca apalagi yang suka sama genre misteri.

    P.s Dan aku juga pengen banget dapetin novel double spin round buat nambah novel genre misteri koleksiku hehe

    BalasHapus
  38. Twitter: @rizkyawan_intan

    Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?

    Girls In The Dark!

    Hampir sembilan dari sepuluh orang mengakui ini, wkwkwk. Disini kita dibawa dengan sekelebat kisah yang rumit dan menegangkan,seolah kitalah tokoh utamanya dan seolah kitalah yang menghadapinya. Aku suka buku ini karena punya sisi cerita yang menarik dan unik. Diksinya bagus dan ringan,penggunaan kata-kata juga engga monoton sehingga engga sadar kalau terus membuka lembaran selanjutnya. Ditambah cara penulis yang membawa dari satu tahap ke tahap lain begitu alami,tidak memaksa dan tidak buru-buru,selayaknya mendengarkan sebuah dongeng penghantar tidur.
    Aku juga suka tentang bagaimana karakter satu dengan lainnya terhubung. Terkesan hidup, dan berkembang menjadi sebuah ulasan. Perwatakannya juga spesifik,dan itu sulit banget ditemui untuk novel-novel lainnya.
    Tapi bukannya hanya Girls In The Dark, ada juga J-lit The After Dinner-Mysteries yang bikin gigit jari. Sejujurnya aku bukan penggemar teman seperti ini,tapi entah gimana Penerbit Haru bisa melakukannya/bhaks.
    Btw, aku rasa Double Sprin Round bisa jadi J-lit selanjutnya yang ngebuat aku jatuh cinta deh. Dimana permasalahan keluarga diangkat, dan pembagian tiap karakter yang dibangun sesuai dari resensi di atas.^^

    BalasHapus
  39. twitter : @falfanyfitri


    Girls in the dark. Serius..., Girls in The Dark ini novel yang gila—dalam artian baik, tentunya.
    Novel ini penuh plot twist yang stiap bab-nya memiliki kejutan. Aku jadi nggak tahu harus percaya sama ceritanya siapa. Semuanya terlihat meyakinkan. Novel haru pertama yang membuatku jatuh cinta. Terinfeksi haru syndrom lebih tepatnya.

    Ya, terimakasih haru udah mau nerbitin GITD ini. Karena kalo bukan karena haru, saya mungkin ga akan pernah baca novel ini. Bahasa jepang itu gak mudah kan?

    Dan yaa, berhubung sudah terinfeksi, saya ga akan pernah bisa nolak haru novel. Ya, semoga beruntung!

    Makasih kak kesempatannya :)

    BalasHapus
  40. Twitter: @rizkyawan_intan

    Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?

    Girls In The Dark!

    Hampir sembilan dari sepuluh orang mengakui ini, wkwkwk. Disini kita dibawa dengan sekelebat kisah yang rumit dan menegangkan,seolah kitalah tokoh utamanya dan seolah kitalah yang menghadapinya. Aku suka buku ini karena punya sisi cerita yang menarik dan unik. Diksinya bagus dan ringan,penggunaan kata-kata juga engga monoton sehingga engga sadar kalau terus membuka lembaran selanjutnya. Ditambah cara penulis yang membawa dari satu tahap ke tahap lain begitu alami,tidak memaksa dan tidak buru-buru,selayaknya mendengarkan sebuah dongeng penghantar tidur.
    Aku juga suka tentang bagaimana karakter satu dengan lainnya terhubung. Terkesan hidup, dan berkembang menjadi sebuah ulasan. Perwatakannya juga spesifik,dan itu sulit banget ditemui untuk novel-novel lainnya.
    Tapi bukannya hanya Girls In The Dark, ada juga J-lit The After Dinner-Mysteries yang bikin gigit jari. Sejujurnya aku bukan penggemar teman seperti ini,tapi entah gimana Penerbit Haru bisa melakukannya/bhaks.
    Btw, aku rasa Double Sprin Round bisa jadi J-lit selanjutnya yang ngebuat aku jatuh cinta deh. Dimana permasalahan keluarga diangkat, dan pembagian tiap karakter yang dibangun sesuai dari resensi di atas.^^

    BalasHapus
  41. J-Lit favoritku dari Haru adalah Girls in the Dark. Alasannya simple, karena aku memang suka bukunya.. thriller and so twisted. selain itu, hanya Girls in the Dark yang aku punya dari semua buku haru. dan pengen baca lainnya. nagih memang.

    twitter: @fadhilatulip

    BalasHapus
  42. Nama : Ari
    Twitter : @Arikun7
    Link Share :
    https://twitter.com/AriKun7/status/710725920445898756

    "Apa J-Lit favorit kalian yang diterbitkan oleh Haru?

    Karena saya sendiri membeli dengan menabung dan penuh perjuangan saya rasa buku - buku J-lit yang saya beli semuanya selalu menjadi buku favorit .

    1. The After Dinner Mysteries oleh Higashigawa Tokuya

    Karena saya sangat menyukai Conan , waktu itu saat menemukan Novel detektif ini saya merasa ketemu jodoh .Novel ini berisi 7 cerpen yang berisi kasus-kasus pembunuhan. Beberapa kasus berhubungan dengan budaya Jepang dan hal-hal popoluer disana, seperti penggunaan kata ‘tuan putri’ dan juga mengenai secret shoes yang baru sekali ini saya dengar.
    sensasi membaca buku ini ibarat sedang membaca komik . Semacam Novel rasa Komik .Kasus-kasus yang sebenarnya cukup rumit tetapi dibuat singkat dan dibahas cukup ringan sehingga tidak membuat kita perlu berpikir keras untuk membacanya.
    Sebagian besar kasus diselesaikan oleh Kageyama hanya dari mendengarkan cerita penyelidikan Reiko, tanpa perlu datang mengunjungi TKP. Kageyama ini benar - benar Sugoi ( read : Hebat ).Dan saya banyak menemukan hal - hal kocak yang membuat saya tertawa .

    2.Girls in The Dark oleh Akiyoshi Rikako. Saya tidak mau berkomentar banyak soalnya para peserta rata rata juga memilih J-Lit ini sebagai favoritnya .Waktu saya membacanya saya baca dalam satu hari bahkan meskipun waktu itu saya bacanya sambil nahan lapar karena sudah terhanyut dalam ceritanya dan di bab selanjutnya semua persepsi saya buyar dan menjadi abu-abu atas dalang pembunuhan. Intrik di novel ini sangat kuat dan konsisten hingga akhir cerita. Saya baca 3 kali karena begitu menyukainya .

    3.The Dead Returns oleh Akiyoshi Rikako
    Novel setebal 250 halaman ini bukan sekadar novel thriller biasa . Tapi saya benar - benar menyukai pesan moral dan isu-isu yang ada di Jepang yang disajikan dalam buku ini , misalnya suasana kelas yang dingin, hubungan orang tua dan anak, idola, hubungan remaja, terlebih kepercayaan kepada diri sendiri untuk berbaur. Dengan twist dan ending yang tidak terduga .

    4.Cinderella Teeth oleh Sakaki Tsukasa
    Waktu Haru mengadakan blogtour J-lit satu ini saya benar - benar berharap bisa menang tapi ternyata belum rezeki jadi akhirnya saya pergi ke toko buku dikabupaten sebelah yang jaraknya 40 KM untuk membelinya .Dan kalau saya ingat - ingat semua J-Lit yang saya miliki juga saya beli dari kabupaten sebelah .Karena ditempat tinggal saya tidak ada gramed jadinya susah kalau mau cari buku yang disukai . Dan bukunya memang tidak mengecewakan kok bahakan saya sampai dibuat takjub .Saya sangat menyukai karakter saki . Yang membuat saya betah dengan disuguhi macam-macam pengetahuan tentang dunia kedokteran gigi dan gigi itu sendiri untuk orang awam macam saya, buku ini jelas memberi banyak pengetahuan.
    Beberapa kali saya menggumamkan kata wah saking takjubnya “wah!” karena penjelasan yang masuk akal dan cukup mendetil tentang benang merah penghubung masalah pribadi para pasien dengan sakit gigi yang mereka alami. Dan yang membuat saya ter-Wah! lagi di akhir buku saya menemukan catatan dari penulis yang menceritakan riset yang dilakukannya untuk buku ini, bahkan sampai ada daftar pustakanya juga .Keren sekali pokoknya.


    Jadi kak Sulis ini adalah kali kedua saya mengikuti blogtour haru .Saya berharap sekali bisa mendapatkannya kan lumayan saya bisa berhemat dan tidak perlu pergi sejauh 40 KM . Saya juga masih punya cukup space yang luas untuk J-Lit terbitan Haru .Kak Sulis nggak mau gitu nambahin koleksi saya yang sangat terbatas *kode mode on * Apalagi bulan ini saya ulang tahun loh *bohong* bulan depannya lagi maksudnya .Kak Sulis nggak ada rencana gitu kasih kado hehehe..
    Anggap aja gitu kakak kasih buat obat pereda stress buat saya yang lagi mati - matian belajar buat UN dan lagi sibuk - sibuknya pemadatan 4 Mapel UN .please banget ya Kak Peri Hutan .

    Terima kasih atas kesempatannya .

    Regards,
    Arikun

    BalasHapus
  43. akun twitter: @womomfey
    Link share: https://twitter.com/WoMomFey/status/710964401533100032

    Duh! Meskipun aku juga sudah mulai terkena #HaruSyndrome tetapi jujur saja aku belum pernah sekalipun membaca J-lit terbitan Penerbit Haru >.< Dan kuharap.... melalui #KuisBuku ini aku akan dapat kesempatan untuk membaca J-lit ini. Hohoho.

    Sekalipun aku memang belum pernah membaca J-lit, ada 2 buku yang sudah jadi wishlistku loh! Yup, apa lagi kalau bukan duo Girls in The Dark dan The Dead Returns karya Akiyoshi Rikako. Setelah membaca banyak review mengenai kedua buku ini, kusimpulkan bahwa keduanya memiliki tema thriller dan misteri yang unik. Kebetulan aku juga merupakan penggemar kisah-kisah misteri dan suspense. Lengkap sudah rasa penasaranku terhadap 2 J-lit terbitan Penerbit Haru ini.

    Semoga saja dalam waktu dekat ini aku bisa memenuhi wishlistku ini ;)

    BalasHapus
  44. @Lenny1785
    J-Lit Haru favoritku adalah Cinderella Teeth by Sakaki Tsukasa. Aku suka karena novel ini membahas tentang kesehatan gigi dan mulut, yang sangat menarik sekali. Aku membaca novel ini seperti baca buku non fiksi karena buku ini juga ada daftar pustakanya.

    BalasHapus
  45. Wahh saya baru ngoleksi satu nih yaitu "Bonus Track" karya koshigaya osamu, pdahal aku ini otaku lohh... tapi buku haru yg berlebel J-list nya msh sdikit bagett, bisa diitung ple jari XD :(. Padahal aku pgn nambah lgi buku harunya dgn label J-list. Karena aku otaku pastinya hanya milih J-list XD hehehe gppa kan? Aku berharap penerbit harunya nambahin novel Jepangnya.. ;( gk hanya k-listnya aj....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar aja, nanti makin lama pasti makin banyak :)

      Hapus
  46. Wahh saya baru ngoleksi satu nih yaitu "Bonus Track" karya koshigaya osamu, pdahal aku ini otaku lohh... tapi buku haru yg berlebel J-list nya msh sdikit bagett, bisa diitung ple jari XD :(. Padahal aku pgn nambah lgi buku harunya dgn label J-list. Karena aku otaku pastinya hanya milih J-list XD hehehe gppa kan? Aku berharap penerbit harunya nambahin novel Jepangnya.. ;( gk hanya k-listnya aj....

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*