Pages

Sabtu, 30 Januari 2016

Dark Places by Gillian Flynn | Book Review + Secret Santa

Dark Places - Tempat Gelap
Penulis: Gillian Flynn
Alih bahasa: Dharmawati
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1823-3
Cetakan pertama, Agustus 2015
472 halaman
Buntelan dari Secret Santa
Libby Day baru berusia tujuh tahun ketika ibu dan kedua kakaknya dibunuh dalam peristiwa yang terkenal sebagai “Pengorbanan untuk Setan” di Kinnakee, Kansas. Libby selamat—dan jadi terkenal karena bersaksi bahwa abangnya, Ben, adalah si pembunuh.

Dua puluh lima tahun kemudian, Klub Bunuh—perkumpulan rahasia yang terobsesi pada kasus-kasus kejahatan terkenal—menemukan Libby dan mengorek informasi darinya. Mereka berharap menemukan bukti yang dapat membebaskan Ben. Libby melihat peluang untuk memanfaatkan kisah tragisnya: Ia mau menghubungi pihak-pihak yang terlibat dan melaporkan hasil penyelidikannya pada klub itu—demi uang.

Penyelidikan Libby membawanya dari kelab-kelab tari telanjang Missouri hingga kota-kota terlantar Oklahoma, dan terkuaklah fakta yang tak terbayangkan.

Libby pun tercampak ke awal segalanya—menjadi incaran si pembunuh.
Pada tanggal 3 Januari 1985 sekitar jam dua dini hari terjadi pembunuhan tiga anggota keluarga Day di rumah pertanian Kinnakee, Kansas. Para korban adalah Michelle Day (10) tewas dicekik di kamarnya, Debby Day (9) tewas akibat luka kapak, dan tidak jauh dari tempat dia berada ada sang ibu, Patty Day (32) tewas paling mengenaskan, dia terkena dua luka tembakan, luka kapak dan sayatan mendalam. Hanya ada dua orang yang selamat, Libby Day (7) bersaksi bahwa dia melihat Benjamin Day (15) melakukan semua pembunuhan itu. Libby berhasil meloloskan diri lewat jendela kamar tidurnya, sedangkan Ben mengaku tidur di lumbung tetangga setelah bertengkar dengan ibunya. Tidak ada pembelaan dari Ben, bahkan kesaksian adiknya yang masih kecil menjadi satu-satunya kunci. Ben dihukum penjara seumur hidup.

Dua puluh lima tahun kemudian Libby masih bertahan hidup, dari belas kasih para donatur dan warisan ibunya yang tidak seberapa. Libby tidak pernah mau bekerja, dia hanya menjual kisah masa kecilnya yang tragis, dan uang yang dimiliki hampir habis. Pengacaranya bilang kalau tidak ada sisa lagi, orang-orang sudah beralih ke kasus lain, mengalihkan sumbangan ke orang yang lebih membutuhkan. Libby sudah besar dan seharusnya bisa membiayai hidupnya sendiri. Harapan muncul ketika Lyle Wirth mengirim surat dan mengatakan kalau Libby mau datang ke sebuah perkumpulan dia akan mendapatkan uang.

Tidak ada pilihan bagi Libby, dia sudah tidak 'laku', dia akan datang walau dibayar berapa pun. Perkumpulan tersebut bernama Klub Bunuh, berisikan orang-orang yang menyukai kisah misteri, menggandrungi blog kejahatan di dunia nyata, setiap tahun mengadakan pertemuan untuk memecahkan masalah sebuah kasus pembunuhan, anggotanya terdiri dari penggemar, mantan polisi sampai mantan pengacara. Kasus pembunuhan keluarga Day menjadi salah satu topik yang akan dibahas oleh kelompok Lyle Wirth. Orang-orang di klub tersebut menganalisis kalau Ben bukan pembunuh keluarganya, penyelidikan polisi bisa dibilang cacat, aja jejak kaki besar yang tentu saja bukan milik Ben di TKP. Yang lebih memberatkan, adiknya yang selamat melihat kejadian tersebut padahal dia bersembunyi, kesaksiannya cukup diragukan sehingga orang-orang di klub ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya.

Awalnya Libby muak dengan klub tersebut yang membela Ben, pertemuan pertama tanpa menghasilkan apa pun. Karena desakan finansial Libby akhirnya menghubungi Lyle lagi dan mengatakan kalau dia menyelidiki lebih dalam, berbicara dengan orang-orang yang terkait dengan kejadian dua puluh lima tahun yang lalu tersebut dia akan mendapatkan bayaran. Dimulailah pencarian Libby akan pembunuh yang sebenarnya, yang membawanya ke rahasia-rahasia kelam keluarganya.
Aku bukan anak yang gampang dicintai, dan aku tumbuh menjadi orang dewasa yang sangat sulit dicintai. Gambarlah jiwaku, maka jiwa itu mungkin akan dihiasi taring-taring.
Aku tidak pernah tinggal terlalu lama dalam kenangan-kenangan ini. Aku menamai kenangan-kenangan itu seakan semuanya merupakan wilayah yang berbahaya: Tempatgelap.
Walau tidak se'indah' Gone Girl, Dark Places tetap saja menarik untuk diikuti, mengukuhkan Gillian Flynn sebagai penulis psichology thriller bertema keluarga yang akan membuka mata kita akan realitias hidup, masih sama-sama sintingsintingsinting. Di buku ketiga kita akan mendapatkan permasalah suami istri, sedangkan di buku keduanya ini penulis menceritakan keadaan sebuah keluarga broken home yang mengalami masalah financial serius. Patty Day hanya mempunyai pertanian yang tanpa hasil, hutang di mana-mana, belum lagi menghidupi ketiga orang anaknya yang beranjak dewasa. Suaminya, Runner Day hanya memperparah keadaan, dia datang hanya untuk meminta uang, tanpa sekali pun memberikan sosok ayah bagi anak-anaknya. Kehidupan orang tuanya tentu berdampak bagi anak-anak, salah satunya adalah Ben. Kentara sekali dia besar menjadi sosok pendiam, menarik diri, tidak percaya diri, sampai-sampai jatuh ke pergaulan yang tidak diinginkan orang tua mana pun.

Ada dua sudut pandang yang digunakan penulis, orang pertama yang diwakilkan oleh Libby Day untuk menceritakan kehidupan sekarang, dan orang ketiga lewat tokoh Patty dan Ben untuk menceritakan keadaan sebelum terjadi malam berdarah, disertakan juga jam demi jam di bagian mereka. Cerita akan dimulai oleh bagian Libby terlebih dahulu, kemudian Patty Day, Libby Day, Ben Day, Libby Day, begitu seterusnya. Cara seperti ini tentu saja menuntut pembaca untuk bersabar. Bagian Patty dan Ben disetting agar pembaca mengetahui kejadian sebenarnya di masa lalu, kemudian lewat bagian Libby dia seperti membenarkan atau membuktikan cerita dari Patty dan Ben, lewat orang-orang yang ditemuinya yang memiliki peran sebelum kejadian pembunuhan. 

Keahlian Gillian Flynn adalah permainan watak yang dia lakukan kepada para tokohnya, kita akan menebak-nebak siapa sebenarnya pelaku pembunuhan? Alasan apa yang membuat dia melakukan tindakan keji itu? Dan di sisi lain pembaca juga akan bersimpati pada para tokohnya, semua seperti memiliki sebab akibat kenapa dia melakukan hal tersebut, lewat permasalahan hidup yang mereka jalani. Membaca bagian Patty kita akan merasakan betapa sulitnya menjadi seorang single parent dan dililit hutang agar bisa menghidupi ketiga anaknya, membaca bagian Ben kita akan tahu masa-masa muda yang tidak pernah mudah, dan membaca bagian Libby kita akan melihat bagaimana seseorang bisa melakukan apa saja demi mendapatkan uang. Tokoh favorit saya adalah Ben, yah bisa dibilang tindakannya bodoh, tapi kesetiannya patut dipuji.

Saya belum selesai membaca buku ini, karena buku yang saya miliki terhenti di halaman 416, padahal total halamannya ada 472, halaman yang hilang menurut saya malah yang paling penting, hiks. Saya mencari tahu spoiler ending buku ini dan tidak mendapatkan jawaban yang jelas, kemudian bertanya lagi ke Cynthia yang sudah selesai membaca, mendapat gambaran apa yang sebenarnya terjadi. Tidak puas pasti, karena saya sangat penasaran ingin menemukan jawaban secara langsung, tapi mau bagaimana lagi? Setidaknya saya mengetahui akhir kisah dari pembunuhan keluarga Day.




Secret Santa!
Waktunya tebak-tebakan nih :D. Yah, walau bukunya cacat, saya tidak menyalahkan si Santa kok, terimakasih sekali atas buku pemberiannya ya. Kalau dilihat dari riddle yang simple seharusnya gampang ya, tapi sampai akhir saya belum juga menemukan siapa sebenarnya Santa saya, hahahaha, emang payah banget nih, nggak punya bakat jadi detektif. Riddle-nya sudah pernah saya posting di sini. Saya tuliskan lagi deh, isinya adalah "Jika di setiap CERITA selalu ada CINTA, apa itu berarti setiap CINTA yang hebat selalu disertai CERITA yang hebat pula?"

Sedikit plesetan dari tagline blog ini, hehehe. Namun, saya tetap tidak bisa menebak maksud dari kalimat tersebut. Cerita Cinta? Nama pengirimnya adalah Clara Spohn Sisk, saya kira anagram dan sudah mencoba membolak balikkan huruf tapi belum ketemu juga. Ada yang bisa bantu jawab??????? Santa, ngaku dong, hehehe.

*UPDATE*

Setelah kepo kemana-mana akhirnya saya nemu! Santa saya adalah @putripwu, alasannya setelah melihat tagline blognya ada kemiripan dengan riddle yaitu "every great love starts with a great story." Hihihi semoga bener :D

19 komentar:

  1. Lis, ada 1 lagi member yang tagline blognya mirip

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah aku cari satu-satu yang daftar SS, tapi nggak ketemu T.T

      Hapus
  2. Aku juga gak bisa bantu mbak. Kalo disuruh nebak orang kayak gini.. aku nyerah.
    Dark Places nya.. mupeeeeng mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama banget, harus minta clue sana sini sama yang lebih ahli :)

      Hapus
  3. lah, belum bisa nebak santanya, Lis? Celingukan nyari si Santa

    BalasHapus
  4. mba sulis senasib sama aku nih huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tapi sekarang udah ketemu dan aku yakin banget :)

      Hapus
  5. Halamannya ada yang hilang Lis? Wah, ga bisa minta ganti ya, soalnya ini buku juga dikasih :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak, 50-an lebih, huhuhu, coba nanti aku tanyain ke toko bukunya dulu, semoga aja bisa :(

      Hapus
  6. Hai Lis...

    Hahahaha... iya bener, kalimat itu kuambil dari tagline blogku tapi kutulis dalam bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa Inggris, ntar cepat ketauan. Clara Sphon Sisk itu juga anagram dari Nicholas Sparks, asal tagline blogku.

    Ohya, masalah halaman buku yang hilang, bisa diganti ke Gramedia kok. Coba aja mention ke Gramedia atau tulis di wall Gramedia. Aku pernah kejadian kayak gitu kok, ngirim buku yang cacat tanpa disertai struk pembayarannya.

    Semoga bisa diganti ya Lis. Maaf bukunya cacat :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Put, nggak pa-pa kok, nanti aku coba tanya ke toko Gramedia-nya langsung, makasih ya :)

      Hapus
  7. Aku juga dapat buku yang 'cacat' pertama kali mbak, terus tuker di tobuk gramedia (meski tidak ada kopi notanya) dapat yang utuh.
    Justru Dark Places ini lebih kusukai dibandingkan Gone Girls yg butuh waktu 2 bulan buat dapetin mood baca...mungkin krn terbiasa baca dark-psyco-thriller jadinya langsung suka sama model cerita begini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga nanti bisa dituker juga punyaku, huhuhu, aku sebenarnya lumayan suka juga, selalu nggak terduga tulisannya Gillian Flynn :)

      Hapus
  8. wiiih penasaran abis pastinya, di bagian yang seru malah kepotong, hiks. semoga bisa diganti ya bukunya.. tapi keren sudah bisa nebak si santa *tepuktangan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, ini juga karena bisikan dari sana sini kok mbak :p

      Hapus
  9. Baru tau klo Dark places ada bukunya, klo film nya aku udh nonton :D

    Download film

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*