Replay by Seplia | Blog Tour, Book Review, Giveaway

Replay

Penulis: Seplia

Desain sampul: Orkha Creative

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

ISBN: 978-602-03-2319-0

Cetakan pertama, November 2015

216 halaman

Buntelan dari @Gramedia
Bisa dibeli di @bukupediacom

Nada pernah berjanji tidak akan membiarkan orang lain bunuh diri. Tapi sejak mengenal Audy, ia kehabisan akal dalam menepati janji tersebut. Audy, gadis yang berulang kali mencoba bunuh diri itu, begitu penuh kejutan.

Ujian tari membuat Nada terpaksa meminta bantuan Nino, pacar Audy, untuk mengiringi komposisi tariannya. Ia tidak memahami perasaan hangat yang timbul setiap melihat pemuda itu bernyanyi sambil memainkan jemari di tuts piano.

Nada tidak menyadari bahwa secara perlahan kehadirannya mengganggu hubungan Nino dan Audy. Perlahan, Nada menjadi orang yang ia benci. Seperti wanita yang merebut ayahnya dan membuat ibunya bunuh diri.

Dapatkah Nada menepati janji?

Sepeninggalan ibunya, Nada sangat membenci ayahnya dan memutuskan untuk kabur dari rumah, memutuskan hidup sendiri. Dia tinggal di sebuah apartemen, walau ayahnya berhasil menemukan dan memintanya kembali, Nada tetap menganggap sebagai orang asing, tidak ingin memiliki hubungan apa pun lagi. Walau masih baru di tempatnya sekarang, Nada langsung mengenal tetangga yang persis berada di samping kamarnya, gadis tersebut mengajak Nada berkenalan, mereka satu kampus tapi berbeda jurusan, Nada dari seni tari sedangkan Audy dari jurusan psikologi. Selepas itu, ada salah satu perempuan dari kamar yang lain mengatakan kalau Nada harus sabar menghadapi Audy, sudah beberapa orang yang tidak tahan mendengar keributan dan teriakan dari kamarnya, lantas memutuskan untuk pergi, yang sekarang ditempati Nada. Dan benar saja, ketika hari berganti malam, suara teriakan, bantingan barang yang sangat luar biasa dari kamar Audy terdengar, tanpa berpikir panjang Nada menerobos dan mendapati Audy ingin bunuh diri.

Cukup kaget, apalagi alasan Audy ingin bunuh diri sangat dangkal, dia cemburu melihat pacarnya bersama dengan gadis lain, padahal itu hanya sebatas tugas yang harus dikerjakan oleh lawan jenis. Tidak mempan dengan pembelaan pacarnya yang bernama Nino, Nada mengambil alih, dia meminta Audy tidak melakukan tindakan tersebut, dia benci dengan kata-kata bunuh diri, tapi Audy seperti tidak mendengar Nada, dengan terpaksa Nada membeberkan rahasianya bahwa dia benci dengan bunuh diri karena ibunya meninggal dengan cara yang sama, dia tidak sempat menyelamatkan. Demi ibunya, Nada tidak akan membiarkan seorang pun akan mati bunuh diri. Ibu Nada tidak kuat melihat ayahnya yang berselingkuh dengan sekretarisnya, alasan kenapa Nada membenci ayahnya dan memilih meninggalkan rumah.

Walau telat mendaftar dalam festival tari yang sejak dulu diimpikannya, Nada tidak ingin megalami hal yang sama dalam salah satu tugas semesternya yang bertema tari kontemporer, dia memilih tarian balet kontemporer. Tidak banyak ruang yang bisa dipakai untuk latihan, semua penuh kecuali satu ruang yang jarang dipakai mahasiswa karena letaknya yang sepi dan angker, dekat ruang piano tua dan gudang. Di sanalah dia bertemu dengan Nino yang sering menghabiskan waktu sendirian bermain piano, mereka berbagi ruangan bersama. Nada merasa kalau lantunan piano yang dimainkan oleh Nino menjadi inspirasi tariannya, dia ingin menjadikan lagu Nino sebagai pengiring dalam ujiannya nanti. Sejak itu hubungan mereka menjadi dekat.

Di sisi lain, Nino bersama band-nya akan mengikuti audisi yang diadakan oleh Klausa Musik Entertainment, audisi awal cukup sukses bahkan mereka berhasil maju ke tahap berikutnya, tapi mereka melepaskan kesempatan emas tersebut, Audy mencoba bunuh diri lagi dan Nino terpaksa menemaninya. Anggota Nightfall yang lain sudah terbiasa dengan kelakuan Audy, mereka tidak bisa berbuat banyak karena memahami tanggung jawab Nino terhadap Audy, ada masa lalu di mana Nino tidak bisa lepas dari Audy, walau dia sudah tidak memiliki perasaan apa pun. Nino tahu hubungan Nada dan ayahnya tidak baik, tapi dia meminta Nada untuk memberikan kesempatan sekali lagi band-nya dan yang lain untuk melakukan audisi ulang, apapun hasilnya nanti yang penting dia sudah berusaha, hanya Nada satu-satunya harapan karena ayahnya adalah pemilik label Klausa Musik Entertainment, membuat Nada harus berurusan lagi dengan orang yang dibencinya.

Kedekatan Nino dan Nada juga tercium oleh Audy, dia menganggap Nada adalah orang ketiga dalam hubungan mereka, dia akan mengancam bunuh diri lagi dan hal tersebut membuat Nada menjauhi Nino, dia tidak ingin seperti Diana, orang yang telah merebut ayahnya, dia tidak ingin menjadi penyebab orang lain bunuh diri.

Walaupun tanpa kata, mereka seolah mengerti penderitaan masing-masing. Mereka seperti sedang menghibur satu sama lain. Nino menyadari bahwa terkadang kedekatan terjalin tidak hanya melalui pertemuan yang penuh senyuman dan obrolan basa basi. Kedekatan bisa saja terjalin ketika dua orang yang terluka saling menambal sulam untuk menutup luka masing-masing.
Seperti dirinya dan Nada.

Cinta memang egois. Tidak mau berbagi pada siapa pun atau apa pun. Tapi kamu harus percaya pada pasanganmu. Sebisa mungkin membicarakannya baik-baik kalau ada masalah. Tindakanmu ini bodoh. Cara cemburumu tidak cerdas. Kamu menyakiti dirimu sendiri. Apa dengan begini kamu puas?

"Aku tahu masa laluku buruk sekali. Masa lalumu pun tidak jauh berbeda. Kita sama-sama terluka. Kamu oleh keluarga, aku oleh seorang gadis. Bukankah kita bisa mengobatinya dengan tidak menengok ke belakang lagi? Kamu berhak bahagia, begitu pula aku. Kita akan kalah kalau melalui ini sendirian. Aku ingin menyembuhkan luka itu bersamamu."

Ada dua tipe orang di dunia ini yang terpaksa menjalani hari-hari dengan bayangan kelam masa lalu. Ada yang memilih menyibukkan diri dalam keramaian, ada pula yang lebih memilih sepi dan angan.

"Tetapi, kamu juga harus sadar bahwa tidak ada manusia yang benar-benar lurus jalan hidupnya di dunia ini. Tidak ada orang yang sepenuhnya jahat dan sepenuhnya baik. Setiap kita memiliki kedua sifat tersebut, hanya kadarnya yang berbeda."

"Jangan pesimis akan cinta, Nada. Untuk mendapatkan cinta yang bertahan sampai akhir hayat itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan diciptakan bersama."

Saya sangat menikmati membaca buku ini, sejak membaca sinopsisnya saya tahu kalau saya akan menyukainya, tema ceritanya 'aku banget', saya sangat menyukai cerita yang membuat depresi, tentang bunuh diri. Buku ini agak berbeda, kalau biasanya tokoh utama yang menjalani praktik bunuh diri, maka di buku ini bisa dibilang tokoh utamanya adalah penyebab seseorang ingin bunuh diri, seseorang yang mengalami dampak dari bunuh diri. Nada trauma dengan kematian ibunya akibat bunuh diri, sedangkan Audy menganggap Nada ingin merebut orang yang sangat dicintainya, Nino.

Saya suka gaya tulisan penulis, tidak terlalu detail tapi dia memperhatikan bagian terkecil sehingga cerita tidak bolong. Dengan perlahan tanpa bertele-tele, penulis mengungkapkan segalanya, baik itu perasaan tokoh utama sampai tokoh pendamping. Semua tokoh di buku ini memiliki peran yang jelas, bila salah satu dihilangkan makan akan meninggalkan tanya. Dengan alur yang cukup cepat dan menggunakan sudut pandang orang ketiga, kita akan melihat kisah Nada secara objektif, tidak membela siapa yang benar, siapa yang salah, semua memiliki suara sebagai alasan. Seperti alasan Audy kenapa dia lebih baik mati daripada ditinggal Nino, kenapa Diana melakukan perbuatan tersebut, kenapa ayah Nada mengambil keputusan yang sangat dibencinya, sampai Nino yang walau tidak memiliki perasaan secuil pun untuk Audy, dia tetap menemaninya, rela dihukum menunggu semalaman di luar apartemen karena amelakukan kesalahan yang sepele.

Saya cukup menyukai karakter Nada, dia cukup kuat dan sedikit sinis, walau terlihat kejam dia masih memiliki sedikit perasaan, seperti sikapnya terhadap Diana. Sedangkan Nino sendiri, salah satu tokoh favorit saya di buku ini, alasannya rasional sekali ketika menghadapi Audy, dia merasa bertanggung jawab sehingga rela hidupnya dikekang oleh Audy. Tokoh lain yang mendapat perhatian saya adalah ayah Audy, seberapa besar kesalahan yang pernah dia lakukan, dia tetaplah seorang ayah yang menyayangi putrinya dengan tulus, dia memberi jarak pada Nada tapi tidak pernah melepaskannya. Sedangkan Audy sendiri, walau terlihat semena-mena pada Nino, dia adalah sosok yang rapuh, dia kehilangan rasa percaya diri sehingga apabila Nino meninggalkannya, dia tidak yakin bisa mendapatkan pengganti yang lain, dia merasa dirinya sudah rusak dan tidak berharga. Dan terakhir tokoh favorit saya adalah para anggota Nightfall, mereka sangat mengerti Nino dan sangat kompak, kalau salah satu tidak bisa maka mereka tidak akan maju, mereka selalu tampil secara bersama-sama tanpa terkecuali.

Ada beberapa adegan yang membekas dari buku ini, seperti ketika Nada menari di ruangan yang sepi hanya diiringi dentingan suara piano milik Nino, walau tanpa kata adegan tersebut menggambarkan perasaan masing-masing. Ketika Nada dan Nino memberikan barang yang berharga bagi mereka, Nada memberikan gantungan kunci penari balet kepada Nino dan sebaliknya, Nino memberikan kalung berbandul gitar, barang yang Audy pernah minta namun tidak pernah Nino berikan. Dan adegan yang sangat membuat saya terharu, ketika Nada mengikuti pentas tari, tahu bila anaknya marah kalau ayah Nada melihatnya, dia menyuruh seseorang merekam pertunjukan Nada dan dia rela melihat dari jauh, nyesek banget ketika membaca adegan tersebut, begitu sayangnya ayah Nada padanya.

Buku ini tidak hanya bercerita tantang kisah cinta para remaja, namun lebih. Ada kehilangan, penyesalan, dan kesempatan kedua. Tentang impian, tentang arti sebuah keluarga dan mempertahankan seseorang yang memang ditakdirkan untuk kita. Saya suka sekali dengan covernya, dan saya ingin buku ini ada lanjutannya, dengan tokoh utama para anggota Nightfall, mungkin? Mereka sangat seru dan sayang kalau tidak dikembangkan. Ada lagu dari Nightfall juga di buku ini, menjadikan soundtrack dan pelengkap.

Buku ini recommended bagi kamu yang ingin membaca paket lengkap, mental illnness, tari, band, keluarga, dan cinta.

4 sayap untuk Disconnect.

Giveaway!
Haiiii, Kubikel Romance menjadi blog pertama dalam blog tour buku YA terbaru dari Gramedia, syaratnya seperti biasa, ingat ya, yang menang adalah yang memenuhi semua persyaratan :D. Ada satu buku Replay bagi pembaca setia Kubikel Romance yang berdomisili di Indonesia, buku akan dikirimkan oleh pernerbit, ini syaratnya:
1. Follow Kubikel Romance via Google Friend Connect

Follow 2. Follow akun twitter @LiaSeplia dan @peri_hutan
3. Share link postingan ini di sosial media yang kamu punya, boleh mention kedua akun di atas, sertakan juga hastag #GAReplay
4. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar dengan menyertakan akun twitter kamu, "Sebutkan sebuah lagu yang menurutmu cocok menjadi sebuah soundtrack buku"

Sudah itu aja, gampang kan? Hehehehe. Giveaway berlangsung sampai tanggal 6 Desember 2015. Pemenang akan saya umumkan di postingan ini juga, kemungkinan sekitar tiga hari setelah deadline karena saya akan pergi ke IRF, jadi sabar aja ya, secepatnya begitu saya bisa memegang komputer :D.
Semoga beruntung, semangat!

*UPDATE*

Hai halooo, maaf ya lama nungguin pemenangnya, baru balik dari mbolang kemarin, masih capek tapi harus semangat terus :D. Terimakasih rekomendasi lagu-lagunya, nanti kalau sempat dengirin satu persatu deh, ada beberapa yang familier juga. Langsung aja ya, yang beruntung mendapatkan satu buku Replay adalah....

Hana Bilqisthi

@hanabilqisthi

Selamat ya, nanti saya akan menghubungi kamu untuk konfirmasi hadiah. Buat yang belum beruntung jangan bersedih, masih banyak buku menarik dan pastinya recommended buat kamu semua, catat blog tour atau giveaway yang akan berlangsung di Kubikel Romance di sidebar yang berjudul Save the Date. Tetap semangat dan jangan menyerah! :)