Pages

Jumat, 24 Oktober 2014

[Book Review] Something Blue by Emily Giffin

Something Blue (Darcy & Rachel #2)
Penulis: Emily Giffin
Penerjemah: Utami Diah Kusumawati
Editor: Yuki Anggia Putri, Ratri Medya
Desain sampul: Shutterstock
Penerbit: Esensi
ISBN: 978-602-7596-22-1
Cetakan pertama, 2012
412 halaman
Buntelan dari @BukuErlangga

Kelanjutan novel laris Cinta yang Tertambat yang mengisahkan pengkhianatan, penebusan, dan pengampunan.


Darcy Rhone selalu bisa mengandalkan beberapa hal: kecantikan dan karismanya, tunangannya Dex, dan sahabat sepanjang masanya Rachel. Dia tidak memerlukan yang lain. Begitulah anggapan Darcy sebelum Dex membatalkan pernikahan impian mereka dan dia menemukan pengkhianatan besar. Dengan menyalahkan semua orang, Darcy terbang ke London untuk meraih kembali kehidupan glamor di benua lain. Namun, secara mengejutkan trik-triknya tidak lagi berlaku dan keberuntungannya sudah berakhir. Darcy pun memulai perjalanan hidup barunya menemukan penebusan, pengampunan, dan cinta sejati.


Saya sukaaaaaa sekali dengan Something Borrowed, begitu ada lanjutannya saya sangat penasaran. Walau bukan Rachel lagi yang menjadi sorotan utama tetap saja menarik untuk diikuti apalagi kali ini sudut pandangnya dari sang pemeran antagonis, Darcy, perempuan yang selalu ingin mendapatkan apa yang dia inginkan. Saya tidak ingin membocorkan ending buku pertamanya, karena bagian pembuka buku ini melanjutkan ending buku pertama jadi riskan sekali dengan spoiler. Jadi saya akan memulai review ini dengan pembuka kalau persahabatan Darcy dan Rachel bubar, dia pun tidak jadi menikah dengan Dexter.

Seperti yang kita tahu, Darcy adalah perempuan pencari kesempurnaan, dia terbiasa dengan kata populer, hanya Rachel yang menjadi pengecualiannya, sahabatnya dari kecil yang nerd, biasa saja jauh dari kata cantik tetapi pintar. Darcy selalu ingin lebih dari Rachel dan dia selalu mendapatkannya. Misalnya saja ketika ada teman baru di sekolahnya, Ethan, padahal Rachel lebih dulu dekat dengan dirinya karena mereka sama-sama pintar. Begitu tahu Rachel tertarik pada Ethan, Darcy langsung mendekati dan berhasil memacarinya, tapi sifat suka gonta ganti pacar yang selama ini dianut Darcy tidak pernah luntur, ketika dia menemukan lelaki yang lebih keren, hubungan mereka tidak lama, dia pun mencampakkan Ethan. Awalnya Rachel sangat marah dengan kedekatan mereka, tetapi karena tidak ingin merusah persahabatan yang ada di lingkaran mereka, dia menerima dengan lapang dada, mencoba melupakan dan menjaga hubungan baik dengan mereka sampai lulus kuliah dan bekerja.

Pernikahannya dengan Dexter batal karena Darcy hamil anak Marcus, teman Dexter. Darcy menyalahkan gagalnya rencana pernikahan kepada Dexter dan Rachel, padahal mereka berdua sama-sama selingkuh, sama-sama punya andil. Dia benci dengan Rachel karena merebut Dexter darinya, padahal sebenernya Darcy lah yang selalu merebut apa yang Rachel suka. Begitu pula dengan Marcus, Darcy melihat kalau Marcus tertarik pada Rachel, dan mereka pernah berciuman sekali. Darcy pun ingin menjodohkan Rachel dengan Marcus, tetapi malah dia yang tertarik sampai akhirnya nekat berselingkuh dan merasa jatuh cinta padanya. Setelah pernikahannya batal, Darcy langsung menempel pada Marcus, ingin dia bertanggung jawab dan menjadikan Marcus seperti lelaki yang diimpikannya.

Sayangnya, Marcus adalah tipe lelaki yang bebas dan tidak terikat. Lama-kelamaan Marcus kesal dengan tingkah Darcy yang selalu menuntut, terlebih dia terobsesi hubungan Dexter dan Rachel, dia pun memutuskan ingin berpisah. Darcy patah hati, dia merasa kalau Marcus lah orang yang selama ini benar-benar dia cintai, dia tidak punya lagi seorang sahabat yang bisa mendengarkan curahan hatinya, keluarganya mengganggap kalau pilihan Darcy salah dan menghancurkan hidupnya, teman kerjanya yang dikiiranya sahabat baik, begitu tahu dia hamil dia langsung menghindari Darcy. Darcy sendirian. Darcy ingin pergi ke suatu tempat sebagai pelarian. Dia ingat Ethan, teman dan mantan pacarnya dulu. Dia pun mengubungi Ethan yang sekarang tinggal di London, menginap untuk beberapa saat. Darcy ingin Ethan mendukungnya, ikut menyalahkan Rachel bahwa dialah penyebab kemalangan yang dialaminya saat ini. Tapi, Ethan adalah sahabat baik Rachel dan dia tahu luar dalam sifat Darcy yang licik.
Mulai saat itu aku benar-benar terobsesi dengan Rachel dan Dex. Mereka adalah dua orang yang kuhilangkan dari hidupku, tetapi dari perspektifku, kami bertiga tidak pernah begitu melepaskan diri dan secara permanen terikat bersama-sama.
Saya tidak menyangka kalau Ethan akan berperan penting di buku ini, sosoknya tidak terlalu jelas di buku pertama, dia hanya disebutkan beberapa kali saja. Ethan adalah orang yang sangat mengerti sifat Darcy, berbeda dengan Rachel yang lebih banyak diam, Ethan justru sebaliknya, dia akan langsung mengatakan apa yang ada di pikirannya. Ethan lah yang membuat Darcy untuk memikirkan apa yang selama ini dia perbuat, menyadarkannya kalau selama ini dia berkompetisi dengan Rachel, dan Darcy tidak terima ketika Dex lebih memilih Rachel daripada dirinya. Daripada bermusuhan dengan banyak orang, Ethan menasehati kalau sebaiknya Darcy menjadi orang yang lebih baik, kalau bukan untuk dirinya, pikirkanlah anak yang sedang dikandungnya. Ethan yakin kalau Darcy bisa melewati cobaan yang dia hadapi.

Di sini kita juga akan melihat sudut pandang dari Darcy sendiri, cukup menarik karena tidak banyak pemeran antagonis yang menjadi sorotan utama. Mungkin akan cukup susah untuk menyukainya tetapi kita akan melihat perubahan sifat yang awalnya sangat menjengkelkan menjadi miris dan kita ikut bersimpati pada dirinya. Bagian yang saya suka adalah ketika Darcy tahu kalau anak yang dikandungnya kembar cowok, tidak sesuai keinginan Darcy yang ingin mendapatkan anak perempuan tetapi Ethan malah senang sekali. Dia pun ikut membantu Darcy menyiapkan kebutuhan si calon bayi. Kita masih akan mendapatkan sifat Darcy yang menyebalkan, tetapi kita juga akan mendapatkan sisi baik darinya di mana dia belajar mencintai orang lain dengan tulus, belajar dari kesalahan yang sebelumnya pernah dia perbuat.

Sebagai tambahan untuk penerbit, kalau bisa tulisannya jangan kecil-kecil ya, dan ukuran bukunya dibuat lebih besar seperti novel pada umumnya, jujur saja saya kurang nyaman dengan buku yang ukuran dan tulisannya kecil karena saya terbiasa membaca dengan tiduran, tidak bersahabat untuk kebiasaan saya, hehehehe. Terjemahannya cukup oke walau ada beberapa typo. Walau terbilang buku dewasa, tidak ada adegan yang cukup vulgar.

Buku ini saya rekomendasikan bagi yang kepingin membaca sudut pandang dari pemeran antagonis, yang ingin mengetahui kelanjutan Something Borrowed, dan tentu saja penggemar chick lit :D

3.5 sayap untuk Ethan. Kalau di buku pertama kita jatuh cinta pada Dexter, di buku ini kalian akan menyukai sosok Ethan :p


7 komentar:

  1. Kayaknya seru ya, Lis. Tapi kudu baca Something Borrowed dulu nih.

    BalasHapus
  2. Lebih suka buku kedua ini dibandingkan buku pertamanya :D

    -Pagitta-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walah, kenapa? Aku dari awal udah nggak suka Darcy soalnya, lebih prefer ke Rachel :)

      Hapus
  3. Saya sudah baca dan saya ingin kisah kelanjutan darcy dgn etan

    BalasHapus
  4. Bantu saya bwt sinopsis dari halaman 7 - 53

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*