Pages

Rabu, 03 September 2014

[Book Review] Heart Out by Fei

Heart Out (Heartbreakers #2)
Penulis: Fei
Editor: Mita M. Supardi
Desain dan Ilustrasi cover: Levina Lesmana
Musik dan lirik Heartbreakers: Endy Daniyanto
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-718-5
Cetakan pertama, 2014
256 halaman
Swap dengan @destinugrainy :p

E-mail blast ke seluruh penggemar HEARTBREAKERS:


HEARTBREAKERS BUBAR? HELL NOOOOOOOO!!!



Desas-desus kalau boyband ini akan bubar, sepertinya semakin jelas, Sweethearts!

Kabarnya, Leon akan keluar dari HEARTBREAKERS. Dua personel lainnya, Axel dan Sandro, nggak berkomentar soal gosip ini. Mereka cuma menggeleng dan senyum.

Waktu dikonfirmasi langsung ke Leon, dia juga bersikap sama. Termasuk saat ditanya tentang kedekatannya dengan seorang gadis berinisial J.

OK. Siapa itu gadis berinisial J?

*sigh*

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Popster Entertainment tentang semua gosip tadi. Tapi, Admin dapat kabar dari salah satu "orang dalam" manajemen, kalau ternyata HEARTBREAKERS akan berlibur satu bulan.

Hm, konon bukan berita cukup bagus, sih, buat Leon, Axel, dan Sandro.

Well, Admin belum berhasil mengorek lebih dalam informasinya. Yang jelas, Sweethearts pastinya berharap HEARTBREAKERS nggak bubar dan tetap punya album baru.

*teriak amin bersama-sama*

ADMIN SWEETHEARTS

FANBASE RESMI BOYBAND HEARTBREAKERS

Walau agak nggak puas dengan Heart Attack, yang namanya baca cerita berseri mau nggak mau tetap lanjut dengan seri berikutnya, toh saya emang penasaran cerita HEARTBREAKERS ini mau dibawa kemana :p. Kalau di buku pertama yang menjadi tokoh utama adalah Axel, personil baru yang menggantikan sang leader, Dima, kali ini yang menjadi sorotan adalah personil yang maniak game, lucu, serampangan, suka bangun siang dan es cokelat. Siapa lagi kalau bukan Leon.

HEARTBREAKERS akan hiatus selama sebulan penuh sebelum peluncuran album kedua. Jadwal yang biasanya padat kemudian tidak ada kegiatan apa-apa membuat Leon bisa menghabiskan waktu untuk dirinya pribadi, dia bisa main game sepuasnya, bangun siang sesuka hatinya dan kembali ke rumah, ke keluarganya. Tapi, ketika HEARTBREAKERS hiatus, selalu saja ada masalah. Dan kali ini bernama Darwin.

Darwin adalah teman Leon ketika tergabung dalam sebuah forum internet para penggemar game. Awalnya hanya bertemu di dunia maya, semakin lama semakin akrab dan cocok, mereka pun bertemu di dunia nyata. Leon adalah orang pertama yang mendukung Darwin ketika ingin membangun sebuah perusahaan pembuat game. Dia pun investasi di sana. Perkembangan usaha Darwin jarang dipantau Leon karena dia sibuk dengan karirnya. Ketika Darwin mengunjungi Leon di rumah, dia mengatakan kalau LunaSol, proyek game RPG (Role Playing Video Game, seperti Final Fantasy) yang sedang dia kembangkan ternyata mendapatkan review jelek dari para kritikus game yang mencobanya pertama kali. Singkatnya, perusahaan Darwin bangkrut dan dia ingin meminjam uang kepada Leon untuk modal menciptakan atau memperbaiki game yang dia buat.

Dulu dengan mudahnya Leon memberikan modal, sekarang, dengan berbagai pertimbangan dan ditegur ayahnya -seorang pengusaha sukses yang bisnisnya sudah turun temurun, mengganggap kalau Leon sembarangan menjadi investor tanpa mengetahui detail dari perusahaan tersebut, Leon tidak langsung memberi jawaban kepada Darwin. Ayahnya memang tidak setuju ketika Leon menjadi anggota boyband, dia ingin Leon mengikuti jejaknya terjun ke dunia bisnis, seperti Suryadiputra lainnya. Sindiran ayahnya yang mengganggap kalau Leon tidak dewasa benar-benar seperti cambuk, waktu liburan ini Leon gunakan untuk membuktikan kepada ayahnya kalau dia bisa berbisnis dan bisnis game bukan hal yang remeh.

Sandro dan Axel heran dengan perubahan yang dialami Leon, dia memilih tinggal di basecamp HEARTBREAKERS selama libur. Sekarang dia rajin belajar, meminjam diktat kuliah dari adiknya, Lana yang mengambil jurusan bisnis. Leon melakukan riset, mencari apa yang salah dan seharusnya bagaimana dengan game yang Darwin buat. Semua itu berkat solusi Joycelyn, teman adiknya yang memberikan saran akan masalah yang dia hadapi, cewek yang tidak histeris melihat dirinya, cewek yang dengan seenaknya memanggil dia Hamtaro.

Semua rencana yang dilakukan Leon untuk membangun kembali LunaSol tentu saja ada sandungannya. Leon harus bisa membagi waktu antara bisnis dan karirnya sebagai anggota boyband, di mana akan menjadi padat karena untuk persiapan album kedua, dia harus memilih mana yang utama. Selain itu, Leon juga ingin membuktikan kepada ayahnya dan dirinya sendiri kalau dia bisa 'berdiri dengan kakinya sendiri', dia bisa bertanggung jawab akan pilihan yang dia pilih, menunjukkan kalau dia mampu, bukan lagi cowok yang hanya hobi bermain game tetapi juga membuat game.
"I think... you just refused to grow up and take every chance to avoid responsibility and complexity."
Bisa dibilang cerita tentang Leon ini agak 'keluar jalur'. Buku ini lebih banyak membahas tentang hobi Leon, bukannya membahas tentang HEARTBREAKERS sendiri. Untungnya saya sangat menikmatinya, penulis menyuguhkan sesuatu yang baru dan cukup asik untuk diikuti. Kita bisa tahu tentang perencanaan dalam suatu bisnis dan tentang dunia game. Pesan moralnya juga terasa sekali, ada sesuatu yang bisa kita petik dan terapkan. Misalnya saja, ketika Leon berubah menjadi rajin demi impiannya. Dia harus menentukan prioritas, apakah hanya sekedar main-main atau serius.

Untuk kisah cintanya, ada tetapi bukan fokus utama, lebih ke pendalaman karakter Leon dan penulis sukses menyajikannya. Ada perkembangan karakter Leon yang saya suka di sini, dari awalnya hanya main-main, tidak pernah serius, ketika mendapatkan pecutan dari sang ayah dan keinginan membantu temannya, dia berubah menjadi orang yang bertanggung jawab dan serius. Bagian ketika Leon melakukan riset untuk LunaSol benar-benar asik, saya ikutan antusias. Oh, ya, saya juga suka ketika Jocelyn bilang ke Leon, "Tapi lo bisa bilang jelek, berarti lo juga mestinya punya gambaran yang bagus gimana, kan?" Agak tertohok nih, ini juga pelajaran buat saya agar kalau membuat review dan mengkritik saya juga harus mencarikan solusinya bagaimana :p.

Kekurangannya, tidak banyak kok. Sebenarnya saya ingin tahu sejarah Leon masuk menjadi anggota boyband, sayangnya tidak dibahas sama sekali. Sentuhan HEARTBREAKERS di buku ini bisa dibilang minim, hanya melibatkan anggota lain sebagai pemain pendukung dan penambah konflik ketika Wira, sang manager, membuat Leon kalang kabut perihal waktu yang tidak bersahabat dengan kesibukannya yang baru. Penggambaran karakter Leon kurang detail, saya masih agak kesusahan membayangkan Leon itu seperti apa, kebalikan dengan Axel yang lumayan detail di buku pertama.

Harapan untuk buku selanjutnya, masih sama seperti yang saya tuliskan di review Heart Attack, saya ingin sejarah bergabungnya para anggota HEARTBREAKERS (kecuali Axel) diulas lebih dalam lagi, perkuat chemistry mereka bertiga. Saya cukup penasaran dengan cerita Sandro karena saya merasa ada tekanan yang dia peroleh ketika menjadi leader yang baru, semoga ada sesuatu yang baru lagi, yang tentunya nggak melenceng jauh sehubungan dengan boyband paling ngehits ini :D.

3.5 sayap untuk LunaSol



NB:
Saya merasa promosi buku kedua ini nggak sedasyat buku pertama :p


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*