Pages

Rabu, 28 November 2012

Fly To The Sky





Buku ketiga gagasduet yang saya baca setelah Beautiful Mistake dan With You, sama seperti kedua buku sebelumnya, perasaan saya sama buku ini adalah saya sangat sukaaaaaaa :D. Belinya barengan sama With You tapi kelarnya agak berjeda karena ngabisin timbunan yang lain. Agak dilemma sebenernya, banyak buku gagas yang pengen saya beli apalagi gagas duet, tapi karena seperti biasa pilihan saya terbatas, saya asal ambil buku ini, radar buku bagus saya mengatakan buku ini memiliki ‘sesuatu’ #jiah dan nggak salah dong, akhirnya saya menutup buku ini dengan perasaan puas.

Kedua ‘pasangan duet’ ini sebenernya udah nggak asing lagi, dulu banget pernah baca Simple Lie-nya Nina Ardianti tapi nggak begitu suka, saya juga udah lupa ceritanya gimana. Beda dengan Moemoe Rizal, pertama kali ‘kecantol’ sama tulisannya yaitu pada buku Satu Cinta Sejuta Repot, saya gemes banget sama bocah kembar yang saya lupa namanya adik dari pemeran utamanya (iya, lupa juga namanya), sampai-sampai saya nyaranin temen saya buat beli bukunya trus saya bisa pinjem dan baca lagi deh *muncul tanduk setan* XD. Terus ngikutin lagi bukunya yang berjudul Outrageous dan suka juga sama Jump (reviewnya antri yah). Nggak banyak penulis cowok yang pinter banget meranin dirinya sebagai cewek di buku ciptaannya, dan Moemoe ini salah satu yang jenius, coba deh tanya merk atau branded apa yang lagi hib pasti tau, habis baca Outrageous dan Jump saya merasa gagal sebagai seorang cewek XDD.

Sama seperti duet sebelumnya, berisi dua cerita yang memiliki benang merah. Pernah baca Unlucky Loser? Alurnya agak mirip, PoV dari masing-masing tokoh utamanya, menceritakan dari kacamata mereka masing-masing gimana sih awal mula mereka bertemu.

Edyta
By Nina Ardianti

“Padahal, seperti semua kita ketahui, aku ini seperti Midas. Hanya saja, bagi Midas, segala sesuatu yang disentuhnya jadi emas. Kalau aku, segala sesuatu yang aku sentuh biasanya jadi bencana. Sengaja atau nggak sengaja.
That’s why I need a man who can sweep away the mess I made.”
Edyta, 26 tahun, jomblo dan sedang mengalami quarter life crisis. Semua orang mempermasalahkan statusnya, menyarankan agar dia cepat-cepat menemukan pasangan yang tepat dan bisa mengatasi semua dirty little thing akibat sifatnya yang slebor abis. Editya emang terkenal ceroboh, makanya para ‘bodyguarnya’ selalu sedia membantu dan mereka mengharapkan ada orang yang tepat buat adik kesayangannya itu, jadi, tiap ada cowok yang mendekati Edyta pasti langsung di investigasi sama mereka, Ihsan, sahabat abangnya, Ilham dan juga tetangganya, dan tentu saja kedua abangnya Ilham dan Ferro, problemsolver untuk semua masalah yang diperbuat Edyta. Edyta pun menyambut dengan tangan terbuka ketika sahabatnya, Syiana mengenalkannya pada sahabat pacarnya, Radit yang kelihatan juga tertarik pada Edyta. Nggak putus sampai di situ, abangnya, Ferro juga ingin mencomblangkan adik kesayangannya itu dengan temannya. Karena dalam proses mencari Mr. Take-my-breath-away, Edyta juga menerima tawaran itu dengan tangan terbuka.

Janjian ketemuan udah dibuat dengan Bara, teman kakaknya itu. Tapi, berjam-jam nungguin dia nggak daeing-dateng, dihubungin nggak, dan setelah jemu nungguin dia ngasih kabar dan nggak bisa dateng dnegan alesan yang nggak banget, Bara pun langsung dicoret dari daftar a knight in shining armor. Dengan perasaan yang emosi dan perut keroncongan, Edyta menyerobot sebuah meja di CandraKirana resto yang sebelumnya udah di pesan oleh seorang cowok. Dengan ngototnya Edyta bersikeras duduk dan ingin makan bebek pangang utuh, lalu si cowok itu pun dengan pasrah menerima kehadiran gadis tanpa diundang dimeja yang udah dipesannya itu. Nggak cuman itu aja, si cowok apes itu juga terpaksa mengikuti saran Edyta tentang makanan apa yang harus dia pesan. Sambil menunggu pesanan datang, Edyta malah curhat tentang bad day-nya, mulai dari hari pertama dapet sampai janjian dengan Bara yang membuat dia nunggu dua jam tanpa kepastian. Ardian, nama cowok itu, dengan setia mendengarkan curhatan Edyta, dia pun rela menukar lemon tea-nya dengan bir jawa pesenan Edyta yang tak disadarinya. Udah selesai kesialan Edyta atau malah Ardian? Ban pipi tembam punya Edyta bocor dan siapa lagi dengan baik hati menggantinya? Yap, si sial Ardian :D.
“Someday my prince will come. It is as certain as sunrise.”
Pertemuan pertama mereka berlanjut pada BBM-an, Edyta juga mulai sering jalan bareng Radit. Sayangnya, semua nggak berjalan sesuai dengan keinginan Edyta, blackberrynya hancur dan nggak ada yang bisa diselamatnya, dia kehilangan kontak dengan Ardian. Lalu, ketika dia ingin serius dengan Radit, laki-laki itu keberatan dengan kehadiran bodyguard Edyta, dia merasa nggak bebas pacaran dengan Edyta, selain itu dia nggak suka sifat Edyta yang ceroboh. Edyta pun teringat dengan Ardian, dia kangen dan pengen ketemu lagi, dia pun berusaha di setiap kesempatan mencari info tentang dirinya.
“Kalau kamu nggak bisa tertawa berulang-ulang untuk hal yang sama, lalu mengapa kamu terus menangis berulang-ulang untuk masalah yang sama?”

Ardian
By Moemoe Rizal

“Aku masih belum menemukan gadis yang sesuai dengan checklist-ku.”
Ardian, ganteng, seorang Pilot, jomblo, mempunyai OCD (Obsesive Compulsive Disorder) ringan, dan jomblo. Mau? :D

Walau tampak dari luar pendiam, ternyata dia playboy juga, banyak pramugari yang jadi mantannya dan dia jarang bergaul sama cowok, malah seringnya sama pramugari-pramugari centil. Nggak jarang menemani para cewek itu belanja. Ardian sangat pemilih, terlebih dalam urusan memilih cewek, harus sesuai dengan Girl Checklist-nya dulu, antara lain: Independent, Polite, Self-controled, speaking frequency, dan money saver. Ketika ada teman pramugarinya memperkenalkan dirinya pada seorang pramugari baru, Mawar, Ardian merasa kalau mungkin gadis itu sesuai dengan checklist-nya.

Malam itu adalah hari yang ditunggu-tunggu Ardian setiap tahun, ritual untuk mengenang ibunya yang meninggal tujuh tahun silam dengan makan malam di restoran Candrakirana, tempat terakhir Ardian makan malam berdua bersama ibunya, tempat favorit ibunya. Sayangnya, kesendirian yang dia inginkan diganggu oleh seorang cewek yang tiba-tiba menyerobot meja yang sudah dipesannya dari tadi. Ardian terpaksa menerima kedatangan tamu tak diundang, seorang cewek yang sedang mengalami PMS, Edyta.

Ardian merasa kasian dengan cewek itu, seharian dilimpahi kesialan, setelah menganti ban Edyta yang bocor, mereka saling bertukan nomer BBM dan telepon. Esok harinya mereka berBBM ria, saling canda dan saling menggoda, sayangnya ketika Ardian menggoda Edyta di BBM terakhir, cewek itu tak ujung membalasnya, sejak hari ini Ardian merasa kehilangan gadis penuh kesialan itu, mencari keberadaannya di mana mungkin gadis itu ada di sana. Ardian sempat berpacaran dengan Mawar dan merasa ada sesuatu yang disembunyikan pramugari itu. Hanya saja, sosok Edyta tidak pernah lepas dari ingatannya.
“Dia semacam… mess maker. Dan, aku the cleaner.”

Sukaaaaaa banget nget nget, tipe buku habis baca sekali berbaring, nggak butuh waktu yang lama untuk baca buku ini karena seru banget. Kalau di Unlucky Loser sang tokoh utamanya ketemu di akhir cerita, di buku ini kedua tokoh utamanya ketemu di tengah cerita, kemudian saling mencari satu sama lain. Bisa ditebak dong ending semacam ini, kalau saya sih menggaanggapnya open ending, dan PENGEN BANGET ADA LANJUTANNYA!

Saya lebih suka cerita Edyta daripada Ardian karena ada bodyguardnya, ehehehe, menambah cerita ini lebih menarik. Dari dulu kepengen punya kakak cowok secara di keluarga besar saya mayoritas di huni kaum hawa, rasanya pengen jadi Edyta karena kakaknya sangat sayang dan perhatian padanya, bahkan sahabat kakaknya pun ikutan jadi bodyguardnya, tapi si pacar harus tahan banting juga biar bisa menghadapi lirikan maut kakak-kakaknya, itu yang nggak bisa dilakuin Radit dan kayaknya cocok untuk Ardian di mana dia kan problemsolver-nya Edyta juga XD. Suka gaya tulisannya mbak Nina Ardianti ini, chicklit banget, nyantai, mengalir, terlebih dengan karakter tokoh yang dia buat, selain kesemsem sama kakak-kakaknya Edyta, saya juga suka sifat Edyta yang slebor, kelemahannya itu menjadi daya tarik cerita ini.

Suka juga dengan bagiannya Moemoe Rizal, hanya saja saya merasakan agak berbeda Ardian di bagian Nina dan Ardian di bagian Moemoe. Kalau di cerita pertama, Ardian ini terkesan pendiam, nrimo, suka mengalah, dan suka membantu, di cerita kedua ternyata dia diam-diam menghanyutkan XD, playboy, mantan pacarnya banyak. Sempat di singgung lewat BBM di cerita Edyta kalau Ardian ini jago gombal, ternyata di kehidupan nyatanya lebih parah, tapi nggak menyimpang terlalu banyak lah, saya rasa kedua penulis sukses membangun chemistry antara Edyta dan Ardian. Selain itu tokoh lainnya di cerita ini tidak menarik buat saya, konflik yang dialami Mawar pun klise banget, sinetron abis. Tapi saya suka kok dengan Ardian :D. Oh ya, sama ketika membaca Jump saya mendapatkan banyak sekali info mengenai Cheerleaders, Moemoe Rizal menguasai apa yang ditulisnya, di buku ini saya mendapatkan sedikit info tentang dunia penerbangan. Salut buat risetnya.

Bagian yang paling di sukai? Tentu saja waktu mereka ketemu di Candrakirana, mangnet buat mereka berdua, kocak abis, apalagi waktu Ardian nrimo aja dengan kedatangan Erdyta padahal dia ingin mengenang ibunya. Terus sama ketika mereka saling mencari, seru dan bikin gemes :D.
Covernya pas, gambar langit dan awan, seperti yang sering ditemui Ardian setiap kali dia mengemudikan pesawat, dan bisa bikin Edyta melayang :D, minim typo :D.

4 sayap untuk India Mike India Sierra Sierra Yankee Oscar Uniform…


Fly To The Sky
Penulis: Nina Ardianti dan Moemoe Rizal
Editor: eNHa
Cover: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-555-7
Cetakan pertama, 2012
360 halaman

5 komentar:

  1. Wah ini berarti beneran duet ya, satu cerita dari 2 sudut pandang. Sepertinya menarik nih. Aku juga udah lama pengen baca gagasduet tapi nggak mau beli, maunya minjem aja. Soalnya udah tau pasti bakal cepet banget bacanya. Heheheheh. Tapi di rental depan kantor belum ada bukunya sampe sekarang ;;)

    BalasHapus
  2. hehehe ayo baca *kompor* ak belinya cuman dari penulis favorit aja soalnya takut kecewa juga, ada beberapa penulis gagas duet yg aku kurang suka tulisanya, tapi pengen baca, jadinya cari pinjaman :)

    BalasHapus
  3. Ini gagas duet pertama yang aku beli, dan langsung cinta :D

    Saya sebal buku ini enggak ada kelanjutan, terasa hampa saja dengan endingnya hahaha
    Setelah saya sering kepo-in twitternya Moemoe Rizal, ternyata Momoe Rizal emang suka dengan pesawat =)) pantes aja, hapal banget dengan dunia penerbangan ^^ hahaha

    BalasHapus
  4. Penasaran dg cerita di Candrakirana
    Hmm, mungkin krn penulisnya cewe cowo makanya ceritanya jenius

    BalasHapus
  5. Wah baru tau ada buku satu cerita dengan 2 sudut pandang gini jd penasaran.... belum pernah beli gagas duet x)

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*