Once Upon A Star by Arleen A. [Book Review]

Judul buku: Once Upon A Star

Penulis: Arleen A.

Penerbit: Ayna Books

ISBN: 978-623-7495-19-2

Cetakan pertama, 11 Juli 2020

292 halaman

Buntelan dari Arleen A.

Apa yang kau lakukan bila kekasihmu tiba-tiba hilang tanpa jejak, seolah dirinya menguap habis dari muka bumi ini?

Apa yang kau lakukan bila sosok yang kau percayai, suatu hari memasukkan obat tidur ke dalam makananmu supaya dapat membawamu ke tempat yang amat jauh?

Apa yang kau lakukan bila ibu kandungmu yang selama ini kau kira sudah meninggal, ternyata masih hidup? Dan, dia adalah seorang ratu?

Apa yang kau lakukan bila kekasihmu yang telah lama hilang, tiba-tiba muncul kembali, dengan identitas yang sangat berbeda?

Apa yang kau lakukan bila kau terbangun dari tidur yang panjang dan menemukan bahwa dirimu tidak lagi berada di bumi?

Ini kisah cinta biasa, antara dua orang yang mengira mereka hanyalah orang biasa, tapi ternyata tidak.

Ini kisah cinta biasa, yang terbentang di antara dua bintang, yang kekuatannya diuji oleh jarak dan sejarah yang tak berpihak.

Ini kisah cinta biasa, yang karena satu dan lain hal, jadi tidak biasa. Tapi, bukankah memang tidak ada kisah cinta yang biasa?

Milton pertama kali melihat gadis tersebut ketika sekolahnya mengadakan kunjungan ke panti asuhan. Gadis tersebut sendirian membaca di gudang tua, serasa tidak ingin diganggu. Namun, gadis tersebut ketika melihatnya langsung pergi. Sejak saat itu Milton selalu tergiang dengannya. Pertemuan kedua ketika dia ke perpustakaan karena dihukum, buku yang dia butuhkan sedang dibaca seseorang, dan dia adalah gadis tersebut. Pertemuan ketiga mereka bertemu kembali di universitas, kali ini Milton tidak akan menyia-nyiakan kesempatan.

Andrea sangat bahagia ketika memasuki universitas, dia menjadi bebas dan tidak menjadi 'beban' bagi keluarga yang mengadopsinya. Sejak ditinggal Aunty Nancy, kehidupan Andrea jauh dari kata bahagia, sejauh ini dia sudah berjuang dengan baik, belajar giat agar mendapat beasiswa dan hidup mandiri. Namun, kehidupan mulai berubah ketika seorang pria kaya dan populer selalu mendekatinya.

Milton benar-benar ingin mengenal Andrea, dia pun ikut bekerja di perpustakan untuk melancarkan aksinya. Tidak susah untuk jatuh cinta pada gadis itu, atau malahan sejak pertama dia sudah mencintainya? Pun dengan Andrea, niat awal yang tidak ingin mencari masalah, ingin hidupnya damai tanpa banyak masalah, tetap goyah akan perjuangan Milton. Mereka pun akhirnya berpacaran.

Namun, semua berubah ketika pesta prom, Milton tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak, dia mengingkari janji, dia tidak bisa ditemukan di manapun. Sejak itulah dunia Andrea benar-benar berubah, sesuatu yang tak pernah dia bayangkan menghinggapi hidupnya.

Aku suka buku-buku tua. Sampulnya yang lunak dan punggungnya bergaris-garis menunjukkan bahwa mereka telah berulang kali menghangatkan hati pembaca, dan bahwa mereka telah dicintai dan dipeluk oleh pembaca mereka di malam-malam yang gelap dan dingin. Mungkin mereka telah disesal-sesalkan ke dalam tas dan dibawa ke tempat-tempat yang jauh oleh pembaca mereka, kemudian mereka duduk di bawah sinar bulan atau di dekat sinar lilin di malam hari, hanya berdua, si pembaca dan buku yang paling disukainya.

Penggalan paragraf di atas sangat menghangatkan, bukan? Apalagi bagi seorang pecinta buku, pasti merasakan hal yang sama. Hal ini juga yang selalu saya dapatkan ketika membaca buku dari Arleen A., selain terasa melow sekaligus romantis pastinya. Ada beberapa yang masih melekat selain nuansa cerita tersebut, misalkan saja setting yang berlokasi di luar negeri serta gaya bahasa yang terasa seperti terjemahan, walau baku tapi tidak kaku. Kemudian memakai sudut pandang orang pertama dengan banyak narator. Dan tentang cinbta terlarang.

Namun, ada juga yang berbeda dari buku sebelumnya, kalau biasanya penulis bermain dengan setting waktu, kali ini hanya memaki alur maju. Tentu tidak sesederhana itu, sebagai gantinya penulis menambahkan tema beda galaxy. Saya meringkasnya, kalau Once Upon A Star ini bisa dibilang kisah Romeo & Juliet beda galaxy. Selain itu, biasanya penulis akan menceritakan silsilah anggota keluarga, dijelaskan sedikit kisah mereka, tapi kali ini penulis benar-benar fokus akan kedua tokoh utamanya, sehingga jangan heran kalau buku ini paling tipis dari buku-buku sebelumnya.

Once Upon A Star bergenre fantasy romance, salah satu hal yang patut diapresiasi untuk penulis adalah cara dia memadupadankan dunia khayalan dengan dunia nyata, misalkan saja ada fakta tentang astronomi yang dia jadikan setting cerita, ada beberapa hal yang memang benar-benar ada. Misalkan saja Sekolah Carter terinspirasi dari Sekolah Thacher, SMU berasarama yang terletak di lembah Ojai, California, dan memang memiliki banyak istal kuda.

Untuk konfliknya, sebenarnya bisa ditebak dengan mudah. Namun saya suka perkembangan hubungan kedua tokoh utamanya, chemistry Andrea dan Milton menjadi terasa sekali. Saya suka banget adegan ketika Milton melempar batu ke jendela Andrea, salah satu adegan paling romantis dan ikonik di buku ini. Ada plot twist yang lumanyan seru, yang menggandung pesan seperti kebencian tidak akan ada ujung, satu dendam akan membawa ke dendam yang lain.

Kalau kalian mencari buku bergenre fantasy romance karya penulis dalam negeri, bisa mencoba Once Upon A Star, kalian akan benar-benar di bawa ke dunia yang berbeda, di galaxy yang mirip bumi. Disuguhkan cerita laiknya Romeo & Juliet tapi beda galaxy :)