Judul buku: Love, Lost & Found
Penulis: Titi Sanaria
Penyunting: Dion Rahman
Desainer sampul: Hayharits
Penerbit: Elexmedia
ISBN: 978-602-04-9139-4
Cetakan pertama, 4 Maret 2019
336 halaman
Buntelan dari @dion_sagirang
Kara menikmati hidupnya yang sekarang. Dia punya pekerjaan yang disukai dan tinggal jauh dari ibunya yang superposesif.
Semuanya terasa begitu sempurna pada mulanya. Sampai suatu hari, sepupu yang menjadi mimpi buruknya tiba-tiba muncul dan bekerja di kantor yang sama dengannya. Seolah kenyataan itu masih belum cukup menyebalkan, cinta monyet yang telah menorehkan luka di masa lalunya juga kembali dan bekerja di tempat yang sama.
Setelah itu Kara merasa seperti hidup dalam bayang-bayang masa lalunya. Bertemu dua orang yang tidak ingin dihadapinya selama lima hari dalam seminggu? Kedengarannya memang seperti mimpi buruk yang sempurna.
Diceritakan, Kara bertemu kembali dengan dua orang yang paling tidak ingin dijumpai lagi di dunia ini, dua orang yang teramat dalam menyakiti hatinya dulu, bahkan sampai sekarang. Dua orang yang sangat dipercaya tapi mengkhianatinya. Pretty, sepupu sekaligus satu-satunya teman tiba-tiba saja berbalik menjadi orang yang suka membully dirinya, membuat Kara menjadi rendah diri. Atharwa, laki-laki yang pernah membuatnya jatuh hati tapi di belakang dia tak ubahnya dengan sepupunya, menjelek-jelekkan dirinya.
Bertahun-tahun kemudian mereka dipertemukan kembali di tempat kerja. Pretty sekarang sukses dengan label artis yang melekat pada dirinya, dan masih saja memandang rendah Kara, Atharwa mencoba menjalin hubungan dengan Kara tapi selalu mendapatkan sikap dingin darinya. Ada kesalahpahaman yang belum terungkap, ada sakit hati yang seharusnya tidak terjadi.
*
Positifnya dulu nih, saya suka banget sisipan keluarga dalam buku ini, brotherhoodnya kerasa banget, dan bisa dibilang ada sisipan sisterhood juga. Membuat saya jatuh cinta banget dengan Genta, kakak Kara, berharap akan ada cerita tersendiri tentang dirinya. Saya suka bagaimana dia sangat posesif dengan adiknya, padahal Kara hanya anak adopsi, pun dengan kasih sayang si ibu terhadap Kara. Membuat cerita di buku ini lebih hangat dan emosinya terasa sekali.
Salah satu cerita Titi Sanaria yang paling saya suka dulu pas masih tayang di wattpad, masih khasnya penulis di mana cerita tergolong ringan, tanpa banyak drama tapi tetap menghibur.
Kekurangannya, seperti bukunya Titi Sanaria sebelumnya, ceritanya terlalu pendek, hehehehe. Banyak detail yang sebenarnya ingin saya baca lebih dalam, misalkan hubungan Kara dengan keluarganya, interaksi dengan Atharwa yang menurutku terlalu cepat. Yah, memang seperti itu gaya tulisannya Titi Sanaria yang jarang berbelit-belit, semoga saja nanti pas giliran Genta yang jadi tokoh utama (semoga ada!), kisah Kara bisa ikut diselipin di sana.
Namun yang jelas, walau singkat dan padat, untuk segi emosi dan karakter nggak perlu diragukan lagi. Pun dengan konfliknya terselesaikan dengan baik, diceritakan latar belakang masalah sampai penyelesaiannya.
Bagian yang paling saya suka dan bikin mata berkaca-kaca:
'Ma, ini adek Genta. Lihat, lesung pipinya sama dengan Genta. Genta mau adek yang ini pulang sama kita. Genta janji akan jaga dia baik-baik.'
Bagi kalian yang mencari kisah benci jadi cinta dengan sisipan keluarga yang kental, buku ini bisa jadi pilihan. Kalian akan dibuat luluh oleh keras kepalanya Kara dan Atharwa, sinisnya Pretty, matrenya Jingga dan posesifnya Genta. Buku ini cocok banget bagi kalian yang ingin membaca kisah cinta yang super ringan tapi juga menghangatkan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*