Pages

Jumat, 30 Maret 2018

My Sunshine | TV Adaptation Review


My Sunshine (2015)
Sutradara: Liu Jun Jie
Produser: Zhang Yan, Xiong Xiaoling
Penulis naskah: Gu Man, Mo Bao Fei Bao
Pemain: Wallace Chung, Tiffany Tang, Jian Renzi, Tan Kai, Mi Lu, Yang Le
Rilis: 10- 15 Januari 2015
Episode: 32
Durasi: 45 menit
Produksi: Shanghai Croton Culture Media Co., Ltd.

Based on Gu Man book, Silent Separation.

Akhirnya bisa mereview C-Drama ini, yeay! Bisa dibilang butuh perjuangan menulis My Sunshine ini karena saya harus dua kali menonton, niatnya setelah selesai yang pertama saya mau langsung mereview, tapi kesela dengan kesibukan lain, alhasil saya harus kembali menonton untuk kedua kali, walau nggak full, tapi tetap nggak bisa kereview juga. Daripada kelamaan lagi, saya membaca beberapa review dan sinopsis untuk menyegarkan ingatan dan langsung deh ditulis, piuh!

My Sunshine adalah drama adaptasi dari buku Silent Separation yang ditulis oleh Gu Man, menyusul dua drama adaptasi dari Gu Man yang sudah saya tonton sebelumnya, Just One Smile Is Very Alluring dan Boss & Me. Dibintang aktor dan aktris papan atas Tiongkok, Wallace Chung (pernah main bareng Lee Min Ho) dan Tiffany Tang (pernah satu proyek dengan Rain). Drama ini juga sudah diadaptasi ke dalam film dengan judul You Are My Sunshine, dibintangi Huang Xiaoming and Yang Mi, tapi tetap versi drama yang jauh menuai kesuksesan.

Semakin ke sini saya semakin suka dengan karya Gu Man, kisahnya bisa dibilang memiliki ritme yang sama, berbagai rintangan yang dihadapi oleh kedua tokohnya, semakin menguatkan hubungan mereka. Jadi nggak heran fokus utamanya tentang kisah cinta, walau di tiap cerita dia menampilkan latar yang cukup berbeda. Misalkan, di drama Just One Smile Is Very Alluring, Gu Man mengangkat kehidupan dunia game, sedangkan di Boss & Me tentang golongan darah yang langka. Sedangkan dalam My Sunshine ini, Gu Man menitikberatkan cerita pada dunia hukum dan fotografi.


Zhao Mosheng (Tiffany Tang) adalah mahasiswi jurusan seni yang periang dan pantang menyerah, dia jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap He Yichen (Wallance Chung), seorang mahasiswa jurusan hukum yang sangat terkenal berkat ketampanan dan kepintarannya. Mosheng bisa dibilang cukup agresif, dia tidak pernah malu akan perasaanya yang terang-terangan mengejar Yichen. Tentu saja Yichen cukup terganggu dengan keberadaan Mosheng, bahkan di kampus mereka cukup terkenal, sampai akhirnya jerih payah Mosheng mendapatkan perhatian Yichen. Yichen akhirnya luluh dengan kerja keras Mosheng mengejar dirinya, bahkan dia sendiri yang mengumumkan bahwa mereka sudah berpacaran.

Mosheng berasal dari keluarga kaya raya, dia sangat dimanja oleh ayahnya, sedangkan Yichen anak yatim piatu, orangtuanya meninggal dan akhirnya dia diadopsi oleh tetangganya, kemudian memiliki adik angkat He Yimei (Jian Renzi). Yichen menganggap Yimei hanya sebatas adik, tapi lain lagi dengan Yimei yang sudah menyukainya sejak dulu. Ketika Yichen ternyata memiliki hubungan dengan Mosheng, dia mulai terganggu. Yimei akhirnya mengatakan kalau hubungannya dengan Yichen lebih kuat daripada dengan Mosheng karena mereka sudah dekat sejak kecil, sehingga hubungan Yichen dengan Mosheng tidak akan bertahan lama.

Ketika Mosheng ingin menanyakan masalah ini kepada Yichen secara langsung, sikap Yichen yang sedang marah dan menyuruh dia pergi mempertegas akan hubungan mereka. Karena sakit hati dan merasa cintanya telah gagal, dia menuruti permintaan ayahnya yang menyuruhnya untuk pindah ke Amerika Serikat dan meminta untuk tidak pernah kembali lagi. Sebelumnya, ayah Mosheng dan Yichen bertemu, ternyata keduanya saling mengenal dan Yichen sangat membenci ayah Mosheng. Ada masa lalu yang belum terselesaikan di antara keduanya, berimbas ke sikap Yichen yang kasar kepada Mosheng, padahal dia tidak sengaja karena sedang benar-benar kesal mengetahui kebenaran.

Mosheng pergi tanpa pamit kepada satu pun teman-temannya, keberadaan dia pindah ke Amerika Serikat diketahui ketika Yichen selalu menunggu di asrama karena dia tidak menemukan Mosheng di mana pun, dia mengetahui ketika barang-barang Mosheng diambil dan petugas tersebut berkata Mosheng sudah pindah dan tidak akan pernah kembali lagi. Sejak saat itu, Yichen yang awal mulanya sudah terkenal dingin, dia menjadi lelaki yang lebih dingin lagi, mulai mengenal alkohol dan rokok, semakin menjadi pekerja keras. Tidak ada satu perempuan pun yang bisa menaklukkan hatinya.


Tujuh tahun kemudian Mosheng memutuskan untuk kembali lagi, sekarang dia sudah menjadi fotografer profesional, dia ingin membangun kembali kehidupannya dari awal. Namun, siapa yang menyangka ketika dia membeli keperluan untuk rumah barunya di supermarket malah bertemu dengan Yichen dan Yimei, bertemu dengan masa lalunya. Melihat keberadaaan keduanya yang masih sama selama ini memperkuat dugaan Mosheng bahwa apa yang pernah dikatakan Yimei dulu benar adanya. Walau sakit, Mosheng mencoba tegar, terlebih sikap Yichen ketika berpapasan seperti tidak ada masa lalu diantara mereka, dia tidak diacuhkan, Mosheng diangap tidak ada.

Keheranan Mosheng ditambah ketika dia melakukan pemotretan dengan artis yang sedang naik daun, Xiao Xiao (Mi Lu). Sikap dan tampilan Xiao Xiao sekarang sangat berbeda, dulu mereka bersahabat dekat, bahkan teman satu kamar di asrama. Sekarang Xiao Xiao begitu dingin padanya dan berkata Mosheng harus menjelaskan kenapa dia pergi tanpa pamit dan membuat seseorang menunggunya selama bertahun-tahun, Xiao Xiao menganggap Mosheng sangat kejam.

Tentu saja Mosheng sangat bingung karena semua orang di masa lalunya menyalahkan dirinya, padahal bukankah dia yang dicampakan? Bukankah cintanya yang ditolak Yichen? Apakah selama tujuh tahun berpisah sudah tidak ada cinta lagi antara keduanya? Apakah hanya ada benci? Tujuh tahun yang membuat kesalahpamahan menang, waktu yang membungkam akan kebenaran hubungan Yichen dengan Yimei dan ayah Mosheng, yang membuat Xiao Xiao menjadi pribadi yang menarik dan percaya diri, yang membuat Mosheng memiliki kehidupan baru di Amerika Serikat bersama mantan suaminya.


Dari tiga drama Gu Man yang saya tonton, bisa dibilang My Sunshine adalah drama yang memiliki muatan kisah cinta paling kuat, fokusnya benar-benar akan perkembangan hubungan kedua tokoh utamanya, walau menyisipkan kisah lain dari pemeran pembantu, salah satu ciri khas Gu Man lainnya. Dari awal episode sampai akhir kita akan diperlihatkan betapa besar cinta Yichen untuk Mosheng.

Alur ceritanya flashback atau maju mundur, ada bagian harus kembali ke masa lalu alias masa-masa kuliah di mana Mosheng dan Yichen bertemu pertama kali sampai mereka berpisah, hadir sebagai ingatan di masa sekarang akan perjalanan kisah mereka. Penempatan bagian flasback ini cukup bagus, membuat penonton sedikit demi sedikit memahami konflik dan bersabar akan apa sebenarnya yang terjadi sampai akhirnya mereka harus berpisah.

Untuk penokohan, karakter Mosheng cukup berbeda ketika dia masih kuliah dan sekarang, ketika dewasa. Dulu dia sangat periang dan pemberani, entah kenapa semakin dewasa dia semakin kalem dan tidak banyak tingkah, agak kontras memang, mungkin karena pengalaman pahit yang dia alami. Pindah ke Amerika Serikat bukan berarti dia seperti tuan putri, terlebih mengetahui kebenaran yang menimpa ayahnya. Sedangkan Yichen sangat konsisten, sikap pendiam dan dinginnya masih dipertahankan sampai akhir, salah satu ciri khas Gu Man juga nih, karakter cowok-nya pasti seperti ini, hehehe.

Untuk pemilihan pemain, saya nggak terlalu keberatan, sih, ya, walau sebenarnya nggak tahu banget, bahkan tahunya dari drama ini, padahal mereka kan terkenal banget. Awalnya agak aneh saja, terlebih Mosheng dengan rambutnya, sumpah, agak menganggu, tapi ketutup sama ceritanya, dan untung saja nggak pake wig sampai akhir, hahahaha. Bagian flashback kadang cukup repetitif, tapi okey lah.

Oh ya, adegan favorit adalah ketika petugas supermarket memberikan sebuah dompet yang berisikan foto Mosheng dengan tulisan My Sunshine di belakangnya. Ketahun banget kalau Yichen nggak pernah melupakan Mosheng dan cinta mati sama dia. Namun pas Mosheng mengembalikan tanpa foto tersebut dan Yichen datang untuk menagihnya dengan sikap tetap tidak bersahabat, ketahuan banget bohongnya, benci tapi tetap cinta hahahha.

Yang saya suka banget dari drama ini adalah betapa besar Yichen membenci Mosheng, tetap dia cinta mati bahkan hampir gila memikirkannya, hahaha. Walau kadang kejam, tetap perasaanya tidak akan pernah luntur, apalagi pas tahu ternyata Mosheng pernah menikah di Amerika Serikat, sudah dibuat menunggu, ditambah dapat bekas lagi, hahahaha. Dan satu lagi, tidak pernah lelah menunggu. Bagian tersebut benar-benar membuktikan betapa besar perasaanya pada Mosheng, padahal awalnya Mosheng yang mengejar-ngejar dirinya, kena karma! Hihihihi.

Drama ini cocok banget bagi kalian penggemar Gu Man yang selalu menghadirkan kisah romantis dan pecinta happy ending garis keras kayak saya.

7 komentar:

  1. Hwaaaaaa Wallace Chung. 😍😍😍

    BalasHapus
  2. Pertama kali nontom drama ini pas do Tiongkok. Atas saran seorang kawan yang fans drakor banting stir ke C-drama.Dia sampe download novel versi english dan minta saya baca. Ketika ke toko buku dan nemuin versi novel mandarin, kita juga beli. Jangan tanya kami ngerti atau nggak. Pokoknya... Beli. Mendadak nadi fans fanatik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuah, pernah ke Tiongkok, pengennnn, enak dong g usah nunggu terjemahan :p

      Hapus
  3. Min ini sad ending atau happy ending?

    BalasHapus
  4. Udah baca novelnya dlu baru film sm drama nya, karakter yi chen susah dilupakan fiks no debat

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*