Pages

Selasa, 05 Desember 2017

Impian Demian by Nimas Aksan | Book Review, Blog Tour

Judul buku: Impian Demian
Penulis: Nimas Aksan
Editor: Dion Rahman
Penata sampul dan ilustrasi: Ulayya Nasution
Penerbit: Elexmedia
ISBN: 978-602-04-4956-2
Cetakan pertama, 13 November 2017
360 halaman
Buntelan dari @sagirangisme
“Impianku bukan berada di sini bersamamu dan sepabrik dengan perempuan sensi lainnya yang bergerombol membahas lipstik. Aku mengambil jurusan arsitektur bukan iseng-iseng seperti saat kamu ikutan lotre dan buummm … namamu keluar sebagai pemenang. Aku ingin membuat gedung. Aku selalu membayangkan bisa membangun banyak sekali gedung tinggi yang indah di negeri-negeri yang jauh dari sini.”

“Kenyataannya kamu berada di sini, Demian. Di gedung rusak yang harus kamu bangun kembali.”

Impian Demian Radityawangga untuk menjadi arsitek gedung bertingkat di seluruh dunia terancam kandas ketika dia didatangi oleh Alexandra Hardianty, Public Relation dari Sara Cosmetic, perusahaan kosmetik yang diwariskan kedua orangtuanya. Alexandra membuka kenyataan bahwa dia memiliki kewajiban memimpin perusahaan yang sedang mulai sekarat itu, sebagai bentuk pengabdiannya pada mendiang sang ibu, Sara Amalia, pendiri Sara Cosmetic.

Keadaan semakin memburuk ketika Demian berkonflik dengan Hilda, ibu tirinya, yang memegang hak cipta atas Aqualove, produk kosmetik temuan terbaru yang seharusnya bisa menolong Sara dari kebangkrutan.
Mampukah Demian dan Alexandra bersama-sama mengatasi krisis dan menyelamatkan pabrik kosmetik yang nyaris bangkrut itu, sementara di sisi lain, kesempatan untuk meraih impiannya mulai memanggil-manggil?
"Sara Cosmetic adalah impian ibumu, Demian. Setelah ayahmu tak lagi mampu menjaga impiannya, sekaranglah giliranmu."

Selepas lulus kuliah, Demian tidak bisa langsung bernapas bebas, ada beban yang harus dia tanggung, menjadi ahli waris ayahnya yang telah tiada baru-baru ini, mewarisi sebuah pabrik kosmetik peninggalan ibunya, Sara Cosmetic. Selama tiga bulan perusahaan krisis pemimpin, selama itu dipegang oleh para dewan direksi nonaktif yang terdiri dari pemegang saham, dimana sangat tidak efektif karena sebagain besar saham dimiliki oleh ayah Demian, yang kemudian diwariskan kepadanya. Hilda, ibu tirinya, walau memiliki posisi sebagai General Manager dan memiliki sedikit saham, dia berniat mengundurkan diri dan ingin lepas dari Sara Cosmetic. Singkatnya, selain tidak ada yang mengurus, Sara Cosmetic di ambang kehancuran.

Demian sama sekali tidak tahu menahu akan urusan kosmetik ini, dia adalah sarjana teknik arsitektur, impiannya membuat gedung, bukannya berurusan dengan senjata para wanita. Alexandra, selaku Public Relation sekaligus orang kepercayaan ayahnya, membantu dan mendorong agar Demian menjalankan perusahaan. Hanya ada satu cara agar Sara Cosmetic tetap berdiri tegak, mengeluarkan produk terbaru, Aqualove, produk yang ramah lingkungan dan lebih bersahabat dengan kulit karena lebih banyak kandungan airnya, selain itu kelebihan utama adalah biaya produksinya relatif murah. Hanya saja, Aqualove ditemukan oleh Hilda, dia pemegang lisensinya, Hilda adalah spesialis ahli kimia di bidang kosmetik. Demian tidak boleh kehilangan Hilda.

Tentu saja bukan hal yang mudah melihat hubungan Demian dengan Hilda tidaklah harmonis, selain itu Hilda bisa menjual hak patennya ke perusahaan lain yang memberi penawaran tinggi, ayah Demian tidak meninggalkan warisan yang cukup banyak bagi dirinya dan anaknya, Lucia. Selain itu, impian Demian yang selama ini dia inginkan nampaknya bersambut, dia mendapatkan tawaran dari Cornery Block, perusahaan Canada yang akan membangun gedung bertingkat serbaguna di Surabaya. Impian yang mana yang akan Demian wujudkan?
"Bahwa hidup terkadang nggak selalu seperti yang kita inginkan. Bahwa cinta, nggak selalu mampu kita taklukkan,
"Kadang orangtua memang sering berbuat hal-hal aneh yang tidak kita mengerti. Wajar kalau kita nggak ngerti maksud mereka, karena kita belum pernah jadi orangtua. Tapi orangtua selalu tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya, karena mereka pernah menjadi anak-anak juga."
"Kita jarang sekali diberi keistimewaan untuk mengenal seseorang yang baik, yang snagat spesial dalam hidup kita. Ketika kita diberi kesempatan bersamanya, waktu seolah-olah lenyap. Tapi kita tidak pernah menyadarinya. Sampai kemudian dia pergi, dan seluruh hidup kitalah yang lenyap."
Kali pertama membaca tulisan Nimas Aksan, sebenarnya saya sempat memiliki buku pertama penulis, tetapi hilang mood untuk membaca karena sudah lama ditimbun, saya merelakan untuk melepasnya. Alasan tertarik membaca buku kedua penulis ini adalah karena covernya bagus sekali, hahaha, iya, receh memang, jarang sekali Elexmedia bikin cover bagus, jadi tergerak untuk membaca. Selain itu alasan utama adalah sang editor yang pantang menyerah agar saya mencicipi tulisan Nimas Aksan, yang katanya memiliki masa depan cerah, yang katanya buku ketiga dia bagus sekali. Baiklah, untuk pemanasan, bungkus!

Secara keseluruhan saya cukup menikmati tulisan Nimas Aksan, cerita terjalin dengan baik dengan karakter para tokoh yang kuat serta konflik yang dikemas secara sederhana tetapi memiliki keunikan tersendiri. Bisa dibilang Impian Demian ini memang berfokus akan impian tokoh utamanya, kegalauan akan langkah apa yang diambil. Di satu sisi, walau tidak menyukai perusahaan yang dirintis ibunya, Sara Cosmetic adalah impian ibunya yang harus dijaga oleh satu-satunya keluarga yang masih tersisa, yaitu Demian, terlebih Demian sangat menyayangi ibunya, sehingga kalau tidak melanjutkan jerih payah ibunya, sama saja dengan dia melenyapkan impian ibunya. Di sisi lain, passion-nya adalah dunia arsitek, impiannya membuat gedung.

Walau tidak detail sekali, penjelasan tentang dunia kosmetik dan tentang arsitektur cukup informatif, keduanya melekat baik dengan karakter tokohnya, sehingga menyatu tanpa terasa dipaksakan. Selain kedua hal tersebut yang disorot penulis, konflik yang cukup kuat berada pada masalah keluarga, bahkan kalau diurai satu persatu akan memiliki banyak cabang. Mulai dari hubungan Demian dengan ayahnya yang kurang harmonis, masa lalu yang membuat Demian membenci ayahnya yang dingin dan kaku, hubungan Demian dengan ibu tirinya, yang sama kaku seperti ayahnya, dengan adik tirinya yang sangat berharap akan keberadaanya diakui oleh kakak yang dia puja, sampai hubungan Demian dengan ibu Rio, sahabatnya yang lebih harmonis, sebuah cerminan keluarga yang diimpikan Demian.

Ada juga muatan persahabatan lewat hubungan yang menyenangkan antara Demian-Rio-Dewi, saya menyukai kisah mereka, selain emosi yang tergambar jelas akan potret keluarga dari kacamata Demian, lewat mereka lah Demian tidak hanya mendapatkan seorang teman yang setia dan menyayanginya dengan tulus, tetapi juga keluarga baru, yang akan ada untuk menjadi sandaran. Walau tidak menjadi fokus cerita, tentu ada kisah cintanya.

Berhubungan dengan kisah cinta, ada sedikit kekurangan di dalamnya, sebenarnya tidak terlalu masalah karena sejak awal memang kisah cinta bukan fokus utama. Hanya saja saya berharap lebih, setidaknya seimbang karena walau tergolong tidak instan, ada proses di dalamnya, hubungan Alexandra dan Demian kurang banyak digali, pelan-pelan di depan karena Demian sibuk mengurus impiannya, begitu sampai di belakang kisah cintanya agak keteteran.

Dari segi karakter para tokohnya, penulis cukup baik dalam hal ini, terlebih tokoh utamanya adalah seorang lelaki, penulis cukup sukses menjelma sebagai Demian yang menjadi sang narator di buku ini. Perannya sebagai playboy cukup tergambar waktu dia mengoda sekertarisnya, hanya saja dia kurang menunjukan secara implisit, mungkin cari aman agar bisa dibaca berbagai usia, hehehe. Saya juga menyukai karakter Alexandra, jenis wanita yang suka menyibukkan diri, yang memiliki tekat kuat, lewat dia dan karater wanita lainnya di buku ini, jelas penulis tidak menyukai karakter yang lemah, lebih cenderung feminis.

Bagi kalain yang ingin membaca cerita yang tidak melulu akan kisah cinta, tentang kegalauan menentukan apa impian yang diinginkan, buku ini boleh dibaca. Impian Demian tidak hanya bercerita tentang impiannya dan impian orang-orang di sekitarnya, tetapi juga tentang keluarga, persahabatan dan cinta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*