Pages

Selasa, 31 Oktober 2017

Love Theft by Prisca Primasari | Book Review + Ask Author

Judul buku: Love Theft
Penulis: Prisca Primasari
Penyunting: Nur Aini, Elly Putri Pradani, Adelaine
Desainer sampul: Diwasandhi
Penerbit: Inari
ISBN: 978-602-6682-07-9
Cetakan pertama, September 2017
406 halaman
Buntelan dari @penerbitinari
Frea Rinata memutuskan untuk cuti dari kuliah musik dan mengistirahatkan biola Stadivarius-nya. 

Untunglah dia punya kehidupan kedua yang lebih menarik, melibatkan seorang pemuda yang dipanggil ‘Liquor’, yang dicintai Frea tanpa sadar. Pemuda itu tergabung dalam perkumpulan pencuri, tapi yang dia curi bukan benda-benda biasa.

Saat Liquor mencuri sebuah kalung mewah milik seorang gadis terkenal, masalah demi masalah pun terjadi.

Ketika keadaan semakin runyam, apakah Frea masih berpikir bahwa kehidupan keduanya bersama Liquor ini semenarik yang dia pikirkan?
Frea Rinata memiliki dua kehidupan, menjadi mahasiswi payah dan membosankan di kampus, sedangkan kehidupan berikutnya adalah yang menengangkan dan sangat menyenangkan, bergaul dengan sekelompok pencuri. Frea memutuskan cuti sejenak dari kuliahnya, memilih menyimpan biola Stadivarius, dia merasa gagal karena kemampuanya dipandang sebelah mata. Frea memilih untuk bergabung dengan Night dan Liquor, dua pencuri andalan pamannya.

Paman Frea, Vito, memiliki sindikat pencuri kelas kakap yang bernama Arthropods, sebuah organisasi rahasia yang bersih dari darah dan kekerasan, gembong sindikat pasar gelap yang berkelas, berkosentrasi menjual mobil mewah dan permata atau barang langka milik para koruptor. Berbeda dengan sindikat rahasia paling berbahaya di Indonesia yang menjual senjata-senjata ilegal dan memfasilitasi pembunuhan, Vito tidak berniat untuk menyaingi The Albatross, pimpinan Lethal Seabirds. Arthropods laiknya kisah Robin Hood, mencuri untuk dibagi pada mereka yang membutuhkan.

Namun, ketika Frea ingin mendedikasikan hidupnya untuk membantu Night dan Liquor, Night memutuskan untuk keluarga dari Arthropods, dia menyerahkan tugas terakhir kepada Liquor. Tugas kali ini sama mudahnya dengan yang biasa, mencuri kalung berliontinkan berlian Tiffany & Co. milik sosialita Coco Kartikaningtias. Hanya saja kasus ini tidak semulus biasanya, kasus ini membawa mereka ke dalam misi yang berbahaya, bahkan mengancam nyawa.
"Hidup ini untuk apa, Frea?" Aku mendengar Liquor bertanya. Mau tak mau, aku menatapnya. Dia memandang menerawang.
"Untuk bahagia dan membahagiakan orang lain," jawabku lirih. Dia menatapku. "Setidaknya menurut saya," lanjutku.
Love Theft bisa dibilang buku Prisca paling favorit dari semua yang sudah saya baca, dulu saya berharap akan ada lanjutannya karena kisah Liquor sangat menarik untuk diikuti, apalagi genrenya crime-romance, masih jarang dilirik penulis sini, selain itu karakternya loveable banget, pembaca akan mudah mencintai Night dan Liquor, tertarik dengan Arthropods. Rasanya sama seperti ketika membaca versi lama, tetap mendesir syahdu, terutama bila berhubungan dengan Liquor, hahahaha. Tidak ada yang berbeda dari versi cetakan indie, versi di rumah baru ini hanya dua buku digabungkan menjadi satu dan di bagian akhir ada cuplikan yang menandakan kalau Love Theft tidak berhenti di satu buku. Akhirnya harapan saya terkabul, Love Theft akan ada lanjutannya, Lovely Heist.

Walau bergenre crime-romance, bagian crime tidak terlalu kental, penulis berfokus pada perkembangan ketiga karakter tokohnya, pada masa lalu dan kisah cinta, sehingga bila berekspektasi terlalu tinggi menyangdingkan buku ini laiknya The Godfather atau karya Dan Brown, sudah saya peringatkan, Love Theft adalah versi ringan dari genre crime, walau saya berharap ke depannya penulis juga memperhatikan untuk membuat porsi crime dan romance secara seimbang. Karena saya merasa Arthropods dan Lethal Seabirds adalah modal penulis untuk mengembangkan konflik dalam Love Theft ini, sehingga sayang sekali kalau disia-siakan dan mendapatkan porsi sebagai cerita pendamping.

Love Theft menyimpan cerita kelam, lewat kedua tokoh utamanya, bahkan bisa saja semua karakter yang ada di buku ini. Night dan Liquor menjadi pencuri karena wanita, mereka terluka amat dalam karena mereka. Frea sendiri terlalu hopeless dengan bakat yang dimiliki, kemampuannya tidak dirasa cukup untuk bisa tampil. Bahkan Vito mendirikan Arthropods karena dilatarbelakangi masa kecilnya yang sulit. Love Theft adalah sekumpulan antihero dengan kisahnya masing-masing.

Karakter favorit saya tentu saja Liquor, seperti namanya, dia sangat memabukkan. Saya suka sekali bagaimana penulis mengembangkan hubungannya dengan Frea, lewat gestur dan tindakan yang mencerminkan perasaan mereka berdua, kadang perlu dibantu dengan celetukan dari Night yang menambah kesan humoris di buku ini. 

Ada dua adegan paling favorit di buku ini yang melibatkan Liquor dan Frea, yang menyatakan kalau keduanya sebenarnya saling emncintai tapi tidak mereka sadari. Adegan pertama adalah ketika Frea absen mengantar sarapan untuk Liquor bahkan jarang menemuinya karena disibukkan dengan tugas kampus. Lalu suatu malam Liquor menelepon Frea, tidak ada obrolan yang khusus, dia hanya meminta Frea tidak menutup teleponnya. Bahkan Frea tidak ingat siapa yang menutup teleponnya, karena ketika dia bangun keesokan harinya, ponselnya mati kehabisan baterai.

Adegan kedua adalah bagian ini.
"Kamu masih saja tidak pandai membuat kopi," ujarnya.
Itu pujian. Aku tidak pandai membuat apa pun. Aku dan dapur bukanlah teman baik.
"Nggak enak banget, ya?"
"Coba sendiri."
Mengembuskan napas, kuambil cangkir itu. Kuraih sendok kecil dan kuusapkan kopi tersebut ke mulutku. Mataku langsung terpejam rapat, bibirku berkeriut. Memang sangat buruk, tidak pantas untuk disuguhkan. Aku menyesal tadi tidak mencobanya dulu. Kopi-kopi instan terburuk pun masih lebih baik dari ini.
Kuletakkan cangkir dan sendok di meja. " Saya bikinkan sirop aja-" Aku hendak berdiri, tetapi Liquor memegang tanganku untuk menahanku. Kutatap matanya hampa. Dia melepas sebelah sarung tangan, lalu mengulurkan jemari dan mengusap bibirku dengan lembut. Sepertinya sisa-sisa kopi itu tertinggal di bibirku.
Aku spontan bergeser menjauh. Wajahku berpaling dan merona. Jantungku berdegup kencang.
Di sela-sela keheningan, hanya ada denting cangkir dan pisin. Aku baru mendengar suara Liquor lagi ketika dia berpamitan.
"Saya pergi," ujarnya, datar seperti biasa. Aku mengangguk sekilas.
Begitu suara mobilnya terdengar menjauh, aku menoleh, menatap cangkir biru Swedish di meja.
Kopi itu sudah habis.
Love Theft adalah bacaan menarik dan memabukkan, karakternya akan mengalihkan perhatian kalian, mencuri hati kalian. Saya rekomendasikan bagi siapa saja yang menyukai kisah cinta yang dibumbui dengan aksi kriminal ini. Semoga buku keduanya segera terbit dan bisa diterima pembaca.


Ask Author

Berhubung saya orangnya kepo banget, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada penulis, berikut isi wawancara singkat saya dengan Prisca Primasari.
1. Kenapa memutuskan menerbitkan Love Theft secara major? Melihat Love Theft adalah 'anak kesayangan', aku pernah membaca curhatan mbak Prisca, apakah  karena saking sayangnya tidak ingin bernasib seperti Kastil Es yang kurang diterima pembaca?
Bukan, Sulis... Saya sangat menyayangi Love Theft bukan karena takut Love Theft tidak diterima oleh pembaca. Melainkan karena saya dulu terlalu posesif pada Liquor--saya dulu inginnya Liquor menjadi milik saya seorang 😅 Atau setidaknya, hanya dimiliki sedikit pembaca. Saya tidak ingin Liquor 'dimiliki' oleh banyak orang. Terkadang penulis, saking susah-payahnya menulis buku, jadi terlalu cinta kepada karakternya sendiri dan ragu untuk melepas tulisannya ke publik. Jadi, ketakutan saya itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan ketakutan tidak bisa diterima pembaca. Karena pembaca punya hak penuh untuk menyukai atau tidak menyukai suatu karya, dan itu sudah di luar kendali saya sebagai penulis.

Tapi lama-lama, saya sadar bahwa saya tidak bisa seperti itu terus. Meskipun takut, saya juga ingin tokoh-tokoh di Love Theft--terutama Liquor, Frea, dan Night--memiliki umur yang panjang. Dalam artian, saya ingin nama mereka tetap diingat oleh pembacanya yang loyal. Dan setelah perenungan yang sangat lama, saya sadar, kalau saya ingin mereka berumur panjang, saya harus berani melepas mereka ke penerbit major. Karena diakui atau tidak, menerbitkan buku secara self-publishing itu ada kekurangannya, yaitu buku tersebut terancam tidak bisa berkembang di pasar. Yang bisa membaca hanya lingkup kecil. Memang, inilah yang saya inginkan dulu--Liquor hanya dimiliki lingkup kecil. Tapi konsekuensinya, umur Liquor jadi tidak bisa sepanjang tokoh-tokoh yang dinaungi oleh penerbit major. Jadilah saya memberanikan diri untuk menyerahkan Love Theft ke Penerbit Inari. 

Dan sejauh ini, saya sudah bisa legowo--saya sudah ikhlas jika Liquor dimiliki oleh banyak orang, bahkan senang sekali. ❤

2. Aku lihat bakalan ada lanjutan Love Theft (akhirnya harapanku terkabul!), boleh minta bocoran akan ada apa saja di Lovely Heist? Baik itu sedikit gambaran cerita dan karakter baru yang muncul.
Di Lovely Heist nanti akan ada kasus baru untuk Liquor, Frea, dan Night, dan ada beberapa anggota Arthropods lagi yang muncul. Lalu ada penyelesaian beberapa masalah yang memang sengaja belum diungkap di Love Theft. Setting Lovely Heist, selain di Indonesia, adalah di Inggris. 😊

3. Apakah sindikat pencuri Arthropods akan digali lebih dalam lagi? Karena menurutku cerita Love Theft bisa sangat berkembang dari pengembangan baik karakter maupun kasus yang dialami sindikat ini.
Tentang sindikatnya, masih meneruskan yang sudah diceritakan di Love Theft. Dan seperti poin kedua tadi, akan ada beberapa anggota baru lagi yang muncul :)

4. Untuk kedepannya, ada berapa buku dalam serial Love Theft?
Sejauh ini baru terpikir Lovely Heist saja. Saya juga terpikir untuk menulis beberapa side story di blog setelah Lovely Heist terbit. Tapi masih belum terpikir untuk menulis serial yang baru :)
Nggak sabar baca Lovely Heist! Saya penggemar sindikat Arthropods, semoga nanti semakin banyak karakter yang muncul dan dibahas semakin dalam :D
Love Theft bisa dijumpai dengan mudah di toko buku baik offline maupun online, yuk diborong :D

2 komentar:

  1. aku udah baca spin-off novel ini di tuimblr penulis, dan suk abanget tapi novelnya sendiri belum beli hahahahahha.. dalam waktu dekat mungkin beli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, pas harbolnas kemarin banting harga banget, semoga jodoh ya nanti :D

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*