Pages

Sabtu, 07 Januari 2017

Top 6 Most Favorite Books 2016

Tahun 2016 bisa dibilang saya banyak membaca buku dari penulis baru, banyak nama-nama yang sebelumnya tidak pernah saya dengar, tidak terlalu melakukan perluasan genre. Saya banyak membaca buku contemporary, khususnya YA, new adult dan adult romance. Sejak tahun lalu juga tidak begitu semangat membaca fantasi, entah kenapa roda bacaan sepertinya mulai berputar, saya harus kembali mencari jenis genre yang benar-benar membuat saya nyaman. Bahkan saya tidak membaca historical romance satu pun, malah ingin mulai menekuni sastra dan thriller, benar-benar keajaiban yang luar biasa melihat bacaan saya selama ini selalu dianggap terlalu receh, hahaha.

Jadi, tidak heran Top 6 Most Favorite Books 2016 versi saya di isi dari genre romance contemporary. Walau ada beberapa yang cukup berbeda dan tidak ada hubungannya dengan kisah cinta dua insan manusia, semuanya memberikan efek yang sama bagi saya, bikin kembang kempis, mrebes mili, sesek dan nggak bisa berhenti baca. Berikut adalah daftar buku favorit saya tahun lalu, sebagaian besar belum ada reviewnya, hiks, semoga tahun ini bisa rampung semua deh.

6. A Monster Calls - Patrick Ness



Buku bergenre coming of age yang dibalut fantasi, tentang bagaimana kita menghadapi ketakutan terbesar yang bisa kita rasakan, bagaimana kita mencoba berdamai sampai akhirnya merelakan. Ilustrasi di dalam buku mendukung suramnya kisah yang dialami anak lelaki berusia tiga belas tahun, bagaimana dia harus menghadapi kesedihan baik di rumah maupun di sekolah. Bukunya benar-benar membuat saya pening karena pernah berada di posisi yang sama. Untuk ulasan lengkap silakan klik judul buku di atas, sudah saya buat reviewnya.




Serial The Chronicles of Audy adalah buku terbagus Orizuka selain Our Story menurut saya, banyak yang bisa kita petik dengan membaca serial ini. Bisa dibilang paket lengkap, mulai cerita tentang keluarga, bromance, cinta-cintaan, passion, dsb. Karakternya sangat kuat, ditulis secara ringan dan sangat menghibur sekaligus mengharukan. Lewat buku pertama serial ini, saya sukses dibuat begadang sampai subuh dan nangis sesegukan, dan O2 menutup dengan sangat memuaskan. Kalau kalian remaja, tua, siapa saja, buku ini sangat saya rekomendasikan.

4. Raden Mandasia - Yusi Avianto Pereanom



Sepertinya buku ini kerap kali muncul, hahaha. Apa boleh buat, buku bagus harus disebarluaskan agar banyak orang lain yang ikut membaca, agar terus bisa dikenang. Raden Mandasia memberikan pengalaman membaca yang berharga, salah satu buku kolosal yang jarang saya temui, terlebih ditulis oleh penulis dalam negeri, bahkan ketika membaca saya menganggap 'ini nih Game of Thrones versi kearifan lokal', hahahaha. Raden Mandasia juga membuat saya tergerak untuk menemukan bacaan yang serupa, membuat saya semangat untuk mencari buku sastra yang cocok bagi saya.


Mulai dari nomor ini kalian akan menemukan buku yang bertema cinta cintaan dan dewasa, ahak ahak ahak. Raden Mandasia juga sih, khusus dewasa walau tidak banyak adegan ranjang yang diceritakan secara eksplisit, tapi banyak mengandung anjing dan babi, hahahaha.

3. Maybe Someday - Colleen Hoover



Saya penggemar berat Colleen Hoover, ketika pertama membaca karyanya saya berucap dalam hati, 'ini nih buku yang aku banget'. Dari segi tema cerita sampai sasaran pembacanya, dialah yang selama ini saya cari-cari. Saya beranggapan bahwa Colleen Hoover selalu bisa menyuguhkan cerita mainstream menjadi tidak mainstream, tema cerita cinta yang biasa saja disulap menjadi luar biasa, misalkan saja Maybe Someday ini. Bercerita tentang cowok tuli, setiap sore dia memainkan gitar di balkonnya. Di waktu yang sama, ada seorang gadis yang diam-diam mendengarkan dan menuliskan lirik dari petikan gitar si cowok, apartemen gadis tersebut berada di seberang apartemen si cowok.

Singkat cerita, si cowok bisa merasakan kalau lirik yang dibuat si cewek sangat cocok dengan nada yang dia ciptakan, lalu mengajaknya kerja sama karena si cowok punya band. Lama kelamaan mereka saling jatuh cinta, sayangnya si cowok sudah punya pacar dan sangat serius akan hubungan tersebut. Sedangkan si cewek pernah diselingkuhi sehingga dia tidak ingin menjadi selingkuhan. Saya suka banget cara Colleen Hoover menuliskannya, khususnya pada bagian si cowok yang tuli. Akkkkkk, mau baca ulang deh tahun ini, salah satu paling favorit dari Colleen Hoover XD.

2. Archer's Voice - Mia Sheridan



Buku ini hampir mirip dengan buku di atas di mana tokoh utamanya nggak sempurna, si cowok nggak bisa berbicara karena pernah mengalami tragedi di masa lalunya. Si cowok ini bisa dibilang nggak dianggap di kotanya, dijauhi karena aneh dan lebih suka mengisolasikan diri. Lalu datanglah seorang cewek yang baru saja pindah ke kota tempat si cowok tinggal. Si cewek sangat penasaran, terlebih ketika tidak sengaja terdampar di rumahnya lalu saling berinteraksi, si cowok tidak seperti anggapan kebanyakan orang. Dia penuh luka, dia butuh seseorang untuk membantunya mengatasi masalah yang selama ini tak terselesaikan, tak dipedulikan, khususnya tentang kejadian yang menyebabkan si cowok tidak bisa bicara.

Archer itu..... dia sangat polos, dan kepolosannya itulah yang membuat saya sangat menyukai karakternya. Hidupnya jauh dari kata sempurna, sudah menjadi yatim piatu sejak kecil, ibunya dibunuh ayahnya sendiri kemudian dibesarkan pamannya yang aneh, tidak pernah sekolah secara formal, tidak pernah bersosialisasi dengan siapa pun. Baca deh, dijamin kalian juga menyukai Archer, dia saya nobatkan sebagai salah satu book boy friends juga tahun kemarin.

1. Unlawful Contact - Pamela Clare


Saya sebenarnya bisa membaca genre apa pun, sisipkanlah cinta di dalamnya, maka di mata saya cerita tersebut akan sangat menarik, hahaha. Buku ini bergenre romance suspense, ciri khasnya tentang jurnalis investigasi yang sering kali meliput kasus kriminal. Dari semua serial I-Team, saya paling suka buku ketiga ini, Unlawaful Contact, apalagi kalau bukan karena kisah cintanya, walau kasus kriminal dan adegan bak bik buk-nya cukup seru juga, hehehehe.

Jadi ceritanya, Sophie Alton yang seorang wartawati sedang meliput tentang kasus perempuan muda yang terjerat narkoba, terlebih setelah melahirkan anaknya harus diserahkan ke orangtua angkat karena statusnya yang narapidana. Nah, si napi ini berhasil meloloskan diri dengan membawa lari anaknya. Sophie pun mencari informasi dari napi lain, tak lain tak bukan kakaknya. Dan kakaknya napi yang lari ini bernama Marc Hunter, mantan penegak hukum sekaligus cinta pertama Sophie jaman sekolah dulu. Hazegggggg kan? Wakakakaka.

Yak, itulah Top 6 Most Favorite Books 2016, apakah ada yang pernah baca juga? Bagaimana kesan kalian? Atau kalau yang berbeda, buku apa yang menjadi favorit kalian tahun kemarin? Share yuk di kolom komentar siapa tahu saya juga ingin ikut membacanya :D

Semoga tahun depan banyak buku bagus yang saya baca biar pusing milih pas bikin Book Kaleidoscope lagi, hahaha. Dengan berakhirnya postingan ini, berarti berakhir pula rangkaian Book Kaleidoscope di Kubikel Romance. Terima kasih bagi yang sudah menyempatkan membaca dan urun komentar, semoga bermanfaat dan sampai berjumpa di Book Kaleidoscope tahun depan :D.

16 komentar:

  1. A Monster Calls jadi yang punyaku pada 2015 lho!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru baca tahun lalu, nunggu terjemahannya aja XD

      Hapus
  2. Dari liat mu, aku baru baca A Monster Calls. Pernah baca Colleen Hoover, tapi so far belum jadi favorit ku hehehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakakaka, nggak terlalu suka romance jadi aku maklum deh 😋

      Hapus
  3. Belum baca semuanya. Tapi sempat kenalan dengan karya lain Collen Hoover. Masih bisa dinikmati kok karyanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang suka romance ak rekomendasiin banget sik 😁

      Hapus
  4. Akkk,, Maybe Someday sama Archer Voice's ini wishlist ku kak >,< Astaga! Semoga tahun ini ada gratisan buat baca keduanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, semoga nanti segera kesampaian ya 😁

      Hapus
  5. A Monster Calls memang bagus bangeeet sama Raden Mandasia jugaaa :D

    BalasHapus
  6. Wah. Belum baca semuanya, Kak. Mostly bacaanku masih didominasi sama karya penulis lokal. Kayaknya di tahun 2017 ini perlu icip-icip karya penulis luar yaak hihii :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penulis lokal banyak nerbitin buku, baik penulis lama atau baru jadi ya, jadi makin banyak pilihan dan bokek 😂

      Hapus
  7. Widih, yang aku tahu cuma The Chronicles of Audy :(
    Pengen punya, pengen baca, tapi lirik-lirik timbunan buku... masih banyak yang belum kebaca :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, pelan2 dulu aja nanti lama2 juga kelar 😁

      Hapus
  8. Nyari Raden Mandasia gak dapet2 :(

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*