Orange (2015)
Sutradara: Kôjirô Hashimoto
Penulis naskah: Arisa Kaneko
Pemain: Tao Tsuchiya, Kento Yamazaki, Ryo Ryusei, Hirona Yamazaki, Dori Sakurada, Kurumi Shimizu
Based on Ichigo Takano manga, Orange.
Sebenarnya saya nggak berencana untuk membaca komik bahkan menonton movie atau live action yang diadaptasi dari manga karya Ichigo Takano ini, saya sudah tidak terlalu menyukai membaca manga, sekarang beralih ke webtoon. Namun, saya langsung penasaran begitu Orange cukup ngehits bagi booktuber luar, beberapa kali saya melihat komik Jepang ini nangkring di rak mereka dan berkata kalau ceritanya sangat bagus. Berhubung saya tidak ingin membeli manga dan berencana mencari pinjaman saja, tapi sepertinya tidak kunjung datang, baru kemarin malam saya tidak sengaja menemukan film ini, langsung saya tonton.
Astaga, ceritanya benar-benar 'aku banget', menghangatkan hati dan bikin mata saya berkaca-kaca. Saya jarang nonton film Jepang yang diadaptasi dari manga, pada mulanya terasa aneh tapi makin kebelakang saya bisa mengikuti dan 'feel'nya terasa sekali, saya belum membaca manga-nya jadi tidak bisa melihat perbedaan yang ada, dari informasi yang saya dapatkan, katanya cerita antara film dan manga tidak jauh berbeda. Untuk pemeran Naho Takamiya yang diperankan oleh Tao Tsuchiya sebelumnya pernah bermain di film Rurouni Kenshin, sedangkan Kento Yamazaki pernah bermain di film Death Note dan L-DK.
Bercerita tentang Naho Takamiya (Tao Tsuchiya) yang berusia 16 tahun, siswi SMA itu tiba-tiba saja mendapatkan surat misterius dari dirinya sendiri dalam kehidupan sepuluh tahun mendatang, saat dia berusia 26 tahun. Surat tersebut berisi larangan untuk melakukan hal yang akan membuatnya menyesal kelak, Naho masa depan ingin Naho masa lalu terhindar dari penyesalan yang pernah dia lakukan dan mengubah masa depan. Awalnya tentu tidak percaya, tapi beberapa kejadian yang tertulis di surat sangat persis dengan yang dia alami sekarang ini, misalkan saja kedatangan murid baru pindahan dari Tokyo, Kakeru Naruse (Kento Yamazaki) dan kapan Naho akan mulai mencintainya. Penyesalan pertama yang Naho abaikan karena tidak percaya pada surat tersebut terbukti, ibu Kakeru meninggal bunuh diri ketika Kakeru diajak berkumpul oleh teman-teman Naho, padahal di surat Naho disuruh untuk jangan mengajak Kakeru.
Dari surat itulah Naho tahu apa yang akan terjadi dengan Kakeru kelak, penyesalan apa yang akan Naho dapatkan berhubungan dengan Kakeru, dan kalau tidak ingin terjadi maka Naho harus melakukan sesuatu yang berbeda di masa lalu, di situlah tantangannya. Kakeru adalah orang yang pendiam, dia tidak terlalu banyak bercerita tentang dirinya. Naho harus membuat Kakeru terbuka pada dirinya dan teman-temannya akan permasalahan yang dia hadapi. Tentu saja tidak mudah, terlebih Naho adalah pribadi yang pemalu, dia jarang mengungkapkan keinginannya secara lantang. Untung saja, tidak dia sendiri yang mendapatkan surat dari masa depan, ada seseorang dari teman-teman Naho yang mendapatkannya juga.
Apa yang akan terjadi dengan Kakeru di masa depan? Penyesalan apa yang akan terjadi? Bisakah Naho dan teman-temannya mengubah masa depan?
Jika terlalu berat, kau tak perlu memaksakan diri memikulnya sendirian.
Yah, film ini memiliki bumbu mental illness, menjadikan alasan 'aku banget' karena saya memang menggandrungi genre tersebut. Sedikit berbau science fiction juga menurut saya karena menyangkut dunia paralel. Feel-nya dapat banget, serius deh. Bagaimana Naho mencoba membuat adegan berbeda untuk menghindari penyesalan di masa depan tapi sedikit ragu-ragu di awalnya, bagaimana teman-teman yang lain mencoba mengerti dan ikut membantu agar Kakeru tidak merasa sendirian di dunia ini. Film ini memang ada kisah cintanya, tapi sangat kental unsur persahabatannya. Dengan menonton film ini kita akan mendapati sebuah persahabatan yang tulus, yang ingin sampai kapan pun kekal dan terus bersama-sama menghadapi hidup yang tidak pernah mudah.
Untuk para pemainnya sendiri, saya rasa mereka berhasil menghidupkan karakter para tokoh yang dibawakan. Tokoh yang paling menyenangkan adalah Hiroto Suwa (Ryo Ryusei), dia paling cerewet dan mudah bergaul dengan siapa saja, Saku Hagita (Dori Sakurada) si tahu apa saja dan suka baca manga, walau terlihat sinis dan cuek, dia tetap akan ikut membantu kalau dibutuhkan. Takako Chino (Hirona Yamazaki) dan Azusa Murasaka (Kurumi Shimizu), sifat mereka memang agak bertolak belakang, tapi mereka berdua sangat pengertian. Sedangkan Naho dan Kakeru memang sama-sama pendiam, tapi dari gerak gerik mereka terlihat kalau mereka berdua memiliki perasaan yang sama.
Bagian favorit saya adalah ketika Naho dan teman-temannya mulai menciptakan kenangan yang tak akan terlupakan bagi Kakeru, misalkan saja merayakan ulang tahunnya yang ketujuh belas dan satu kelompok dalam lari estafet. Dan tentu saja dibagian akhir yang bikin mata berkaca-kaca. Membekas banget. Bagian masa depan yang kadang hadir juga sesuatu yang menyenangkan, di sisipkan ke bagian masa lalu yang pas sehingga membuat jalannya cerita menjadi utuh. Durasinya memang cukup panjang, dua jam-an kalau nggak salah, alurnya pun juga cukup lambat, tapi tidak terlalu masalah karena mungkin diperlukan seperti itu untuk menghidupkan cerita dalam satu frame melihat manga-nya saja berseri.
Film ini memiliki pesan bahwa selalu ada penyesalan dalam hidup, kita tidak harus menanggung semua masalah sendirian, terbukalah, bicarakan dengan orang-orang yang memang memperhatikanmu, maka beban itu akan terangkat sedikit demi sedikit. Film ini benar-benar recommended, terlebih bagi kalian yang ingin menemukan kisah persahabatan yang indah sekali. Kalau mau nonton streaming silakan meluncur ke sini :D.
4 sayap untuk Orange.
Kalau menurutku di manganya lebih ngena lagi, apalagi pas bagian cuplikan(?) masa depan yang kakerunya udah ga ada T_T di situ jujur lebih jleb yang di manga. Dan ada beberapa scene di manga yang gak dimasukin ke filmnya, yang padahal menurut aku itu bagian yang cukup menguras emosi.
BalasHapusTapi emang ini film bagus banget. Ceritanya sama seperti yang ada di manga, meskipun ada yang ditambah dan dikurang :D
Penasaran nih jadinya, tapi emang biasanya lebih bagus versi aslinya sih :)
Hapuswah ngga nyangka ada movie review di blog sulis :D
BalasHapushana juga suka orange tapi lebih suka manganya :D
manganya recommended banget :D
Udah lama loh, tapi emang akhir-akhir ini jarang bikin review film, hehehe. Coba nanti deh kalo dapat pinjeman :)
HapusWah, mbaknya udah update filmnya :') Aku malah belum baca komiknya (--,) *baca sedikit* *takut kena spiler*
BalasHapusHahahaha, nggak sengaja juga nontonnya, lagi bosen baca makanya cari film, siapa tahu ada yang disuka, eh beneran nemu :)
HapusKalau ada spoiler pasti aku kasih peringatan, kok, jadi tenang aja :)
aah suka banget sama Orange! baru baca komiknya aja sih, movienya belum sempet nonton. Tapi liat pemeran-pemerannya sih, menurutku cukup sesuai sama karakter di komiknya yah.. dibaca juga komiknya mbak sulis, dijamin termehek-mehek :))
BalasHapusHahahaha, iya, pasti nangis deh, aku nonton filmnya aja mrebes mili, semoga jodoh sama manganya :)
HapusBelum sempat nonton orange. Padahal filmnya sudah masuk list dari awal tayang di jepang. Gk nyangka ada yg ngereview dan makin penasaran pingin nontom :')
BalasHapusAku malah baru tahu kalau ada live actionnya dan nggak sengaja nemu juga :)
HapusBelum sempat nonton orange. Padahal filmnya sudah masuk list dari awal tayang di jepang. Gk nyangka ada yg ngereview dan makin penasaran pingin nontom :')
BalasHapus