Pages

Kamis, 10 Desember 2015

Cerita dari IRF 2015 | Event


Hai hoooo, akhirnya saya bisa rebahan di kasur kesayangan, iya, hari ini saya baru pulang dari IRF, dengan segala macam drama alhamdulillah pulang dengan selamat dan positif bokek, hahahaha. Berbeda dengan tahun 2013 dulu di mana memang sudah saya rencanakan jauh-jauh hari akan datang ke IRF, tahun ini sedikit mendadak, masih galau apakah ikut atau melewatkan saja, akhirnya di saat-saat terakhir saya memutuskan, datang aja deh, sekalian ngabisin cuti, toh saya menang kuis kaos dari Coconut Island, hadiahnya harus diambil langsung, belum lagi ada miystery box yang bikin saya penasaran dan ingin bertemu teman-teman BBI yang lain, jadi mari berpetualang! 

Bawaan saya lumayan banyak, bawa buku buat modal book swap, book war, dan mystery box yang total berjumlah 22 buku. Takut salah satu penyakit saya kumat, yaitu telat, saya datang lebih awal sekitar satu jam sebelum kereta berangkat. Jauh-jauh hari mbak Zee sudah mengatakan kalau kita akan berangkat dari Stasiun Purwosari, okey, sudah saya ingat-ingat, bahkan waktu ijin dan ditanya abah nanti motornya mau diparkir di mana saya bilang di Purwosari. Berangkat dengan santai karena waktu masih panjang, kereta berangkat pukul 14.30. Saya sampai di stasiun Jebres kurang lebih pukul 13.45, ngabarin mbak Zee dan Dani kalau sudah sampai dan mereka akan segera menyusul. Tunggu, kenapa di stasiun Jebres???? 

Saya mencium ada keanehan ketika mendapat telepon dari mbak Dani kalau dia sedang antri menukar tiket pulang, saya cari-cari nggak ada secara posisi saya dekat dengan loket. Langsung deh ada yang salah nih, saya tanya mbak Dani kalau stasiun Purwosari itu sama dengan yang dulu waktu kita berangkat pas IRF 2013 kan? Untuk memastikan saya tanya satpam di sekitar dan dia malah nyalahin, 'tadi kan saya tanya berangkat pakai kereta apa nggak dijawab, ini stasiun Jebres'. Dan ternyata stasiun Purwosari itu yang deket Solo Square. ASTAGA, itu jauh banget, tinggal lima belas menit aja pula waktunya, huhuhu. Langsung ambil motor, dan nawar sama abang tukang parkir untuk mengembalikan uang 16k saya! Iya, langsung diminta bayar langsung berapa lama motor saya menginap, waktu saya minta balik alasannya uangnya sudah disetorkan dan petugasnya sudah ganti, kalau mau ambil besok dengan petugas yang sama. IH MALES BANGET, SAYA BURU-BURU NIH! Alhasil saya harus mengikhlaskan, sabar sabar sabar, langsung tancap gas ke stasiun yang BENAR. Sampai sana ternyata kereta sudah berangkat lima menit sebelum saya datang, hiks.


Sumpah, saya bingung banget, bahkan hampir mau nangis, serius deh. Acara libur yang sudah saya rancang beberapa hari gagal total. Ada ibu-ibu, perempuan sebaya dan petugas kebersihan yang tanya apakah ketinggalan kereta kemudian menyarankan naik kereta lain saja, mungkin kasihan lihat tampang melas saya kali ya, akhirnya saya tanya petugas loket, tiketnya tinggal sisa Senja Utama, harganya 275k, berapa kali lipat tuh dari harga semula yang mau saya tumpangi yaitu 80k? Hiks. Mbak Zee menyarankan naik bus, trus saya membayangkan macet dan lamanya mending pulang ngelonin guling sambil nangis sehari semalam deh. Agak impulsif, saya langsung ke loket dan memesan tiket, begitu mau bayar nggak jadi, hahahaha, maaf mas bingung banget. Mas loket-nya nyaranin kalau masih bingung ke stasiun Balapan aja karena kereta berangkat dari sana. Terus duduk, minum, nafas panjang, berpikir. Mungkin benar kata mbak Zee, harus ada pertama kali. Dengan tekat kuat akhirnya saya membeli dan menuju ke stasiun Balapan. Sehari keliling tiga stasiun yang ada di Solo. Dan saya sudah menghafalkannya, mana stasiun Jebres, mana Purwosari dan Balapan *catet*.

Prolognya panjang bener yak, hahaha, nggak pa-pa deh ya, jadi salah satu ketotolan lain dalam hidup saya, entah sudah berapa kali. Singkatnya kemudian, saya sempat mengabarkan ke Bapak kalau ketinggalan kereta dan disuruh pulang aja, tapi udah terlanjur beli tiket yang mahal dan tiket pulang juga udah dibeli mbak Zee, yah sebagai ganti tabungan yang terkuras saya harus benar-benar ngirit, mungkin saya nggak akan beli buku lagi untuk sementara waktu *CATET*. Nunggu agak lama karena kereta berangkat pukul 17.30 tapi saya nggak mau tidur atau beranjak dari ruang tunggu, saya trauma, menajamkan telingga siapa tahu kereta yang akan saya tumpangi sudah datang dan langsung masuk aja. Ternyata bayar mahal nggak rugi juga, tempat duduknya hanya untuk dua orang, longgar dan sepi, nyaman banget, tapi sayang tetap nggak bisa tidur, masih belum terbiasa tidur di kereta. Masalah lain adalah siapa yang nanti akan menjemput saya di stasiun Pasar Senen. Jarak kedatangan saya dan rombongan mbak Zee dkk ada sekitar 3 jam, kok kasian kalau Opat harus kembali jemput saya. Saya pun tanya ke Kak Roos apakah kosnya dekat dengan stasiun Pasar Senen, menceritakan hidupku yang ngenes trus dia nawarin tidur di kosnya. ITU YANG AKU MAKSUD KAK, hahaha. Sejujurnya saya punya rasa 'perkewuh' yang tinggi, kalau nggak ditawarin ya takut meminta.

Hari I

Sambil meratapi nasib, saya mencoba tidur dengan berbagai posisi tapi gagal juga, cuma beberapa kali ketiduran, selanjutnya melek, padahal kak Roos udah bilang harus istirahat di kereta karena dia pagi-pagi sudah berangkat ke lokasi IRF, kak Roos adalah koordinasi bagian perlengkapan, yang menyiapkan semua booth dsb. Saya tiba di stasiun Pasar Senen pada pukul 03.30 tanpa menunggu karena kak Roos juga baru saja sampai. Dengan taxi, kami menuju ke Radio Dalam, tempat kosnya untuk meletakkan barang dan mandi, setelah itu langsung ke lokasi IRF. Jadi, saya salah satu pengunjung pertama karena datang pukul 05.00, wakakaka. Sempet bantuin sedikit, lihat-lihat booth, ngincer dan menandai buku di meja book swap lalu tiduran di booth BBI, ngantuk banget secara saya belum tidur seharian. Peserta pameran yang datang pertama kali adalah Puspita Quiling, kerajinan tangan dari kertas yang digulung kecil-kecil, saya tanya harga satu boneka kertas yang kecil 50k, hemmm mahal juga ya tapi bikinnya juga penuh perjuangan, ekstra sabar. 

Sekitar jam tujuh atau jam delapan, anggota BBI yang datang kemudian adalah mbak Dewi, trus sama-sama ngincer buku di meja swap dan menyembunyikan, karena kata bang Ijul acaranya dibuka jam sembilan, ih kelamaan. Percuma juga sih, karena ternyata banyak orang yang punya pikiran sama dengan kita, mereka juga ikut menyembunyikan buku inceran, hahahaha. Sambil menunggu, saya membantu Nana menyiapkan mading di BBI. Ketika waktu menunjukkan pukul sembilan pagi, langsung deh saya tukar tujuh buku dengan buku di meja swap, dapat banyak seri YARN terbaru dong *senyum jumawa*.

booth Little Woman

booth Detective ID

booth Noura Books

booth GagasMedia

Kak Roos bilang peserta pameran berkurang, tahun ini hanya ada 26 booth, tahun lalu mencapai 34 booth, lumayan banyak juga ya, beberapa yang absen seperti The Mortal Instrumen, Kaskus, Indo Harry Potter, Eorlinggas, WaterosID, Pemburu Singa Mati (beberapa peserta booth yang saya temui di tahun 2013). Jujur saja, setelah berkeliling, mungkin karena nggak tidur juga, efek kecapean, saya hanya sebentar mengunjungi tiap booth, dan rata-rata hadiahnya kurang menarik, kalau bagus pun persyaratannya susah. Misalkan saja nih booth GagasMedia, bukunya udah rapi di tata tapi hadiahnya cuma notebook, tapi lumayan juga sih saya dapat banyak di booth GagasMedia, setelah ngrayu-ngrayu, selain notebook akhirnya dapat buku walau yang lama, trus saya dapat totebag dan kaos di hari kedua, deket sih lokasinya dari BBI, depannya aja jadi bisa sering ke sana, hihihi. Noura Books juga susah, kita harus memanah dulu, tiap lingkaran ada nomor-nya, nah pertanyaan dari nomor berapa panah kita tertancap, ada tiga pertanyaan yang susahnya amit-amit, hahahaha, di booth ini saya hanya dapat gantungan kunci The Girl on the Train saja. 

Di booth PNFI (Penggemar Novel Fantasi Indonesia) saya cukup beruntung, lupa jenis permainnya, yang jelas ada beberapa tingkatan pertanyaan, kalau bisa jawab semua langsung dapat buku, kalau cuma satu berikutnya akan mengocok tiga dadu, kalau dua dadu bernomor sama bisa memilih hadiah. Nah, beruntungnya dadu saya ada dua yang kembar, yippi. Hadiahnya dibungkus kertas koran trus ada klu, agak bingung menentukan hadiah, akhirnya pilih random eh dapat Half  Bad by Sally Green, wishlist akoeh! Seneng deh. Di depan booth Noura Books dan PNFI ada Buku Berkaki (dengan menyumbang tiga buku anak bisa mendapatkan satu buku pilihan) dan Get Bookish by cas.tee, booth yang menjual kaos dari buku, menerima pesanan juga. Di belakang kedua booth ini ada Kadotaman (komunitas mendongeng di taman) dan GPU (hanya pamer buku mewarnai dan yang akan dibuat talkshow besoknya). Setelah itu ke booth Cerita Buku, tinggal milih buku yang ingin direkomendasikan bisa langsung dapat buku tersebut, sayang tidak ada buku yang menarik bagi saya, skip deh. Di booth Fantasious saya dapat voucher belanja dan kode audiobook dari Raafi, sama numpang foto aja, berharap funko Game of Thrones-nya dijadiin hadiah, hahahaha.

Booth lainnya ada Mizan Publisher yang memamerkan To Kill a Mockingbird dan Go Set A Watchman. Elexmedia kurang seru, hadiahnya komik dan buku yang nggak saya minati. Ada Rumah Baca Kreatif dan Pojok Inspiratif di sampingnya, kurang menarik juga buat saya. Terus sampingnya lagi ada Detectives ID, yang suka novel, film, komik detektif, kriminal, mistery, thriller pasti betah di booth ini, tempatnya juga bagus kalau buat narsis. Di sampingnya ada boothnya mbak Truly yaitu Little Woman yang berkolaborasi dengan rajutan yang dibuat Amel. Mbak Truly bahkan menyediakan handscoon kalau ingin membuka buku saking lamanya buku tersebut. FYI, mbak Truly ini mengoleksi buku Little Woman dari berbagai edisi dan bahasa, koleksinya sudah ratusan, yang dibawa hanya beberapa saja, salah satu booth yang paling menarik kalau menurut saya. Sebelahnya ada BBI, booth paling keren, wakakaka. Di depan BBI ada booth GagasMedia dan Perkumpulan 6211 (organisasi berbasis voluntarisme yang melakukan pelatihan dokumentasi di komunitas korban pelanggaran hak atas kemerdekaan beragama dan berkeyakinan *nyontek di buku acara goodreads :p). Terus di samping BBI ada booth Sherlockian Indonesia.

narsis di booth Little Woman

narsis di booth Sherlockian Indonesia

narsis di booth Fantasious

narsis di booth GagasMedia

foto di booth BBI dong :D

Talkshow yang ingin saya datangi cuma dua yaitu Go Set a Watchman: Naskah yang (Nyaris) Hilang di hari sabtu dan Metropop Talk L.O.V.E: Girl & The City di hari minggu. Sayangnya saya ketinggalan talkshow yang pertama karena kesenengan ngobrol dan berkenalan dengan anggota BBI yang lain. Hari pertama lumayan sepi, jadi masih enak kalau buat keliling. Bahkan ada beberapa booth yang kosong seperti Femina, Rumah Baca Firandra dan Kalimaya-Vadis Storytopia. Kalau di hari pertama saya sukses dalam book swap, berbeda dengan book war di mana saya gagal mendapatkan A Clash of King, hiks, rebutan sama Wardah dan entah siapa yang berhasil mendapatkannya, habis mbak-nya bilang yang pegang duluan, belum tahu kalau dalam book war itu yang menang adalah yang berhasil merebut, hahahaha. Karena saya baik hati akhirnya mengalah deh. Selain book swap dan book war, acara baru yang seru adalah mysteri box, sistemnya kayak lelang tapi bukan dengan uang, melainkan buku. Jadi, banyak-banyakan menukar dengan buku, di hari pertama yang berhasil mendapatkannya adalah mbak Truly (kalau nggak salah 16 buku apa ya?), mystery box yang dia dapatkan berisi buku sastra Indonesia dan Dewi (dengan 20 buku kalau nggak salah) yang berisi seri klasik dari Qanita dan Noura. Tersisa dua mystery box dan saya bertekad untuk mendapatkan salah satunya :D.

Sayangnya, harapan saya gagal karena mas Pra, salah satu goodreads Semarang sukses melawan dengan 63 buku! Hiks. Padahal saya sudah dibantu mbak Truly, Dewi, dan teman BBI yang lain tapi tetap saja kalah. Ternyata mas Pra membawa 20 kg buku! Bahkan sudah menyiapkan sejak bulan Januari. Ya jelas lah dia dengan santainya berani menawar lebih tinggi, bahkan tanpa beban mengatakannya, sedangkan saya bingung berapa jumlah buku yang saya punya, hiks hiks. Saya kalah, dan mas Pra jadi musuh besar sepanjang masa XD.

Hari II

ketemu penulis favorit, mbak Anggun *abaikan perutku yang saingan dengan mbak Anggun* :p

foto bersama triplet Novemberian, kami lahir di tanggal yang sama :D

foto-foto lagi di booth BBI :D

Begitu pulang saya langsung tepar, capek banget, nggak sempat ngapa-ngapain. Saya masih berpisah dengan yang lain karena numpang tidur di kos kak Roos, bersama kak Mia juga. Tidur kami sangat nyenyak saking capeknya alhasil bangun kesiangan, tadinya harus di lokasi pukul tujuh pagi eh kita baru bangunnya jam enam-an, hahaha. Nana, mbak Truly dan Dewi sudah sampai, mereka juga membawa banyak buku untuk membantu saya mendapatkan mystery box yang terakhir, hiks, terharu banget deh, sisa buku yang saya bawa tinggal 12 buku. Sambil menunggu meja book swap di tata, saya bantu-bantu menyiapkan booth BBI, di hari kedua anggota BBI lebih banyak yang datang. Bahkan saya bertemu beberapa penulis seperti mbak Anggun, Rhein Fathia, terus siapa lagi ya? hahaha lupa. Di hari kedua tidak banyak buku yang jadi inceran di meja book swap, rata-rata lawas, menantikan book war dan mystery box terakhir. Di hari kedua ini saya tidak ingin melewatkan talkshow lagi, untung ada Nana yang punya minat yang sama jadi ada temennya, hehehe.

Talkshow MetroPop ini banyak membahas tentang sejarah berdiri dan perbedaanya dengan chicklit maupun amore. Lahir pada tahun 2004 secara kebetulan dan direncanakan. Pada tahun tersebut di luar sana sedang booming novel chicklit, sedangkan cerita yang masuk di Gramedia kebanyakan bertema sama jadi sekalian bikin lini baru biar nggak sama dengan chicklit. Jadi, bisa dibilang MetroPop itu versi dalam negerinya chicklit, bingung nggak sih? Hahaha, pokoknya ya itu lah, sering menyingung pekerjaan, hidup di kota, usia kerja, kehidupan single, cinta, pernikahan, keluarga, bisa happy ending atau sad ending. Sedangkan amore pasti happy ending. Dari tahun ke tahun tema MetroPop juga berkembang, fokus utama tetap cinta tapi merambah LGBT dan dark.

Selain mbak Hetih sebagai editor senior GPU dan pencetus MetroPop yang menjadi nara sumber, ada dua penulis yaitu Ruth Priscilia dan Stephanie Zen yang berbagi cerita. Saya sudah pernah membaca karya Ruth yang Grey Sunflower, ada tokoh yang meninggal, dibenarkan dengan cerita Ruth kalau sejak awal dia memang sangat meminati cerita yang dark, broken home, pasti ada tokohnya yang meninggal, salah satu ciri khas dari tulisannya. Ruth suka menulis cerita berlatar perkotaan dan sejak awal diarahkan menulis MetroPop. Intinya nulis dulu perkara bakalan masuk genre atau lini apa nanti ada editor yang mengarahkan. Sedangkan Stephanie Zen dulunya terkenal dengan karya teenlit, saya salah satu pembacanya, hahaha. Karena pengaruh umur dan masa transisi, dia menulis MetroPop, merasa nyambung, awalnya banyak membaca genre tersebut kemudian belajar menulis sendiri.

Stephanie sering mendapatkan inspirasi dari sekitar, misalkan saja curhat teman. Dia juga sering menulis tentang dunia kerja, sesuatu yang memang dia kuasai, tapi tidak menutup kemungkinan kalau mendapatkan ide untuk novel teenlit dia akan menulis genre tersebut. Lewat tulisannya, Stephanie ingin menunjukkan kalau ketika mempunyai masalah, kamu nggak sendirian kok, masih banyak di luar sana yang mempunyai masalah sama bahkan lebih berat yang bisa mereka hadapi, kemudian juga tentang harapan, yakin semua akan mempunyai penyelesaiannya. Di talkshow ini juga ada buku terbaru Stephanie Zen yang akan segera terbit berjudul Stuck in Love, bertema mencintai atau dicintai? Ruth juga akan mengeluarkan buku terbaru, kalau nggak salah judulnya Black. Jujur aja saya belum pernah mencicipi karya dewasa Stephanie dan penasaran dengan perkembangan tulisan Ruth, semoga suatu saat berjodoh dengan karya mereka. Yak sekian cuplikan isi talkshow-nya, alhamdulillah saya pulang membawa sabun Dettol dan satu buku Amore dari hasil bertanya apakah mereka berniat menulis berbagai genre XD.

nyomot dari goodreads XD
Setelah acara talk show selesai, saya bersiap-siap ikut book war dan setelahnya akan ada mystery box. Saya terharu banget, serius deh, terlebih untuk mbak Truly yang dengan penuh semangat mendukung agar tidak menyerah dan memodali saya, ada juga Dewi, Nana, Ren, mbak Astrid, Esi, mbak Lila, trus siapa lagi ya? Maaf kalau belum disebut yang jelas banyak anggota BBI lain yang mengumpulkan buku sampai berjumlah 105 untuk modal mystery box! Amazing banget, bahkan nanti kalau masih kurang Jenny masih membawa 20 buku, huhuhu. Nggak bisa berkata-kata deh, terimakasih sekali atas bantuan kalian semua, benar-benar nggak sia-sia tiket 275k yang saya beli XD. Kita benar-benar kompak. Terimakasih semuanya *peluk satu-satu*

Sudah mewanti-wanti kalau mas Pra jangan ikut ngerusuh lagi, pokoknya mystery box terakhir harus saya dapatkan! Katanya sih berhadiah boxset Harry Potter, tapi yang tersisa ternyata buku dari nominasi API (Anugerah Pembaca Indonesia), nggak pa-pa deh, udah semangat juga. Ternyata saingannya nggak sealot kemarin, cuma berapa buku aja, langsung deh nggak ada yang ngalahin, hihihi. Karena nggak mau bawa pulang sisa 105 buku tadi, kita sumbangkan saja ke pihak IRF. Kalau nggak salah isi mysteri box-nya ada lima apa ya? Agak lupa, soalnya sebagian besar saya sudah punya terus saya bagikan ke yang lain, saya hanya menggambil Andy Noya: Kisah Hidupku dan Rumah Tangga, ada In A Blue Moon yang diambil Afin, trus Critical Eleven diambil mas Tezar, ada satu lagi kayaknya tapi lupa apa. Yang bikin seneng lagi, setelah hari kemarin sukses book swap, hari kedua saya sukses book war! dua kali lagi, yeay. Saya berhasil mendapatkan buku inceran, Good In Bed dan Cinta Akhir Pekan, yeay yeay yeay. Oh ya, Anggun juga menang lelang buku Abarat 3 dan Opat berhasil mendapatkan The Casual Vacansy bertanda tangan J.K Rowling, ih ngiri deh XD. Semua diborong BBI pokoknya, bahkan BBI memenangkan booth favorit :D.

Oh ya, ada cerita lucu nih, tadinya kan saya diminta kak Roos dan kak Ayu Yudha sebagai perwakilan dari Goodreads Solo untuk penyerahan hadiah API, saya diminta nggak kemana-mana agar gampang dicarinya. Yaudah langsung menuju ke tempat acara, ternyata di sana ada penyerahan hadiah games, waktu itu saya baru datang trus ada nama Kutu Bokek yang menang, Selvi tanya akun saya Kutu Bokek kan? saya bilang iya, itu akun twitterku, di suruh naik ke panggung untuk menerima hadiah. Foto-foto trus duduk nunggu acara API di mulai. Nah, Wardah tanya apa saya ikut games yang diadain Goodreads, saya bilang enggak, nggak tau kenapa namaku yang muncul, saya konfirmasi ke Selvi lagi dong, coba dicek siapa saja anggotanya, ternyata salah orang, wakakaka. Begitu tiba di booth BBI saya cerita ke Dewi, ternyata Kutu Bokek itu nama grup-nya, waktu ikutan dia lihat saya trus dinamain Kutu Bokek, ternyata nama saya membawa berkah, hahahaha, tahu gitu nggak saya kembalikan hadiahnya, langsung kasih ke Dewi dan Anggun saja, untungnya hadiahnya nggak hangus, lumayan tuh, segepok sabun Dettol dan buku GagasMedia terbaru XD.

kayaknya mbak Lila yang buat deh, hahahaha, makasih ya

Goodreads Solo minus mbak Dani

BBI Joglosemar

Setelah acara selesai, saya pindah menginap di tempat Opat, sempat bingung pulang dengan kendaraan apa, akhirnya pakai taxi, lagian juga hujan deras. Mbak Dani pulang duluan karena senin harus kerja, sebenarnya pengin langsung pulang juga tapi kata mbak Zee tiket keretanya habis, tinggal yang hari rabu. Kita turun dari lokasi habis magrib, agak kaget karena di lobby masih ada rombongan Nana, mbak Truly, Dion (di mana ngilang terus waktu acara IRF), Amel dan temannya yang menunggu taxi, ada lebih dari satu jam mereka menunggu, jangan sampai deh kita duluan yang dapat, hahaha. Tapi nggak berselang lama setelah mereka pulang, kendaraan kita sampai. Begitu tiba di rumah Opat ternyata mati lampu, daripada nggak ngapa-ngapain kita melakukan permainan yang diciptakan Ika di Jejak Cinta Dia (JCD), cerita tentang anggota BBI Joglosemar di Wattpad, Aku Belum Pernah. Di permaian ini, kalau ada yang sudah pernah melakukan maka hukumannya adalah minum air putih XD. Misalnya nih, saya belum pernah membaca buku Percy Jackson, dari kita berlima hanya Wardah yang sudah pernah, nah dia mendapat hukuman minum air putih. Seru, kita jadi tahu rahasia masing-masing, hihihi. Terus sempat dibalik juga, yaitu Aku Pernah tapi yang aneh-aneh, misal saya pernah dari ujung kaki sampai kepala pakai warna pink. Nggak ada hukuman, hanya saling berbagi cerita saja.

Hari senin adalah jadwal kita ke Noura Books, berhubung saya sedang datang bulan, bahkan kemarin sempat lemes banget, saya memilih di rumah dan istirahat, sama halnya dengan mbak Zee yang kecapean, hanya mas Dion, Hani dan Wardah saja yang datang, mereka sukses membawa tiga buntelan dan sempat ditraktir makan ayam khas di sekitar tempat Noura Books berada. Sorenya kita janjian bertemu di sebuah mall di Jakarta, hahaha, yah apalagi wisata yang paling gampang ditemukan. Saya nggak beli apa-apa, cuma makan aja, sempat mampir di Kino dan ketemu mbak Dita lagi, hihihi, dunia sempit. Hari selasanya adalah jadwal ke Blok M, mau diajak Opat mengunjungi tempat buku murah, karena cuaca mendung akhirnya nggak jadi, toh saya juga nggak terlalu berminat karena emang mau puasa beli buku. Hari rabu pukul 11.30 adalah jadwal kereta saya dan mbak Zee meninggalkan Jakarta, dengan bantuan abang GoJek, kita sampai stasiun satu jam lebih awal, lebih baik datang duluan daripada terlambat :D

Berbekal tips dari Hani, sebelum berangkat saya minum tolak angin dan ternyata manjur! Akhirnya saya bisa tidur di kereta, hahahaha. Sampai Solo pukul 21.30, saya menginap di tempat mbak Zee karena nggak berani pulang malam, paginya sebelum pulang saya disuguhi kebab buatan sendiri yang enak, kapan-kapan minta resepnya nih, hehehe. Terus diantar mbak Zee ke stasiun Balapan ambil motor dan pulang deh, akhirnya bisa rebahan di kasur tercinta. Terimakasih buat kak Roos atas tumpangan dan traktirannya, mbak Truly, Dewi, Nana atas semangat dan modalnya, mbak Zee rekan seperjalanan, Opat atas tumpangan dan pinjaman buku Shaun Tan-nya, maaf kalau banyak merepotkan. Terimakasih buat semuanya yang telah membuat hariku berwarna di IRF 2015 ini, semoga tahun depan bisa ketemu lagi ya, muah muah :D

Hasil IRF 2015, ada tiga kaos, pin dan totebag juga :D

28 komentar:

  1. Seru banget ceritanya yaa, lis.
    Ada cerita ketinggalan kereta pula. IRF tahun ini emang BBI paling rusuh yaa :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, anggotanya paling banyak, hahahaha, nggak sia-sia deh pengorbananku :)

      Hapus
  2. Ihihi senyum senyum sendiri bacanya. Aku sempat lihat foto yang kak digrid 4 itu di grup WA. Kak Sulis sepertinya senang banget di situ :D duh andai Jakarta dekat ya, aku juga pengen ke IRF huhu~~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya seneng banget, akhirnya usaha teman-teman membuahkan hasil :D

      Hapus
  3. Wah seru :) ternyata sulis dateng juga.. tahu gitu bisa ketemuan :D hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya! Aku lihat foto kamu pas di Gagas, padahal deket tuh booth BBI :)

      Hapus
  4. Salut sama perjuangannya Mbak Sulis :D
    Aku kaget loh waktu ketemu Mbak Sulis di IRF, jauh-jauh dari Solo, pagi-pagi udah stand by aja gitu di booth BBI :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, sekalian jalan-jalan mbak, duh kemaren mau ngajak foto bareng malu >.<

      Hapus
  5. memang segala sesuatu yang berbau buku itu seru ya kak... Dari cerita dan foto-fotonya, aku jadi tau yang mana para anggota BBI yang sering aku ikutin blognya... :D dan event nya seru... andai ada pintu kemana saja waktu itu... :D

    Terima kasih kak Sulis untuk ceritanya ^^

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Banget, ayo Liz kapan-kapan datang biar kita bisa ketemuan :)

      Hapus
  7. Ya ampun Lis, kayake dirimu ini emang selalu ditakdirkan terlambat deh... Kalo ga salah waktu, salah tempat. Hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih mbak, huhuhu, tapi biasanya dari situ dapat pengalaman konyol juga sih, hahahaha

      Hapus
  8. Andai IRF ada di Surabaya (sekali-kali)...
    pengen deh, sekali aja dateng kesana... T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekali-kali ke Jakarta Sasti, hihihi, seru loh :)

      Hapus
  9. Salut sama perjuangannya. Haha senyum" dewek. Beruntung tuh mbak yg dpt Game of thrones atau clash of king :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku mupeng sama Clash of King, nanti ngincer yang cetakan terbaru aja deh, yang pertama katanya banyak cacatnya :D

      Hapus
    2. Bukan cacat juga deh, prematur :) Blom siap terbit udah brojol, terburu". 110 Hlm double cetak.
      Btw, kok di foto wajahnya keliatan kecapekan gitu? Perjalanannya berat bgt apa ya?

      Hapus
  10. Kyaaa...aku belum pernah kesampaian ikut IRF nih. Semoga suatu saat bisa ketemu Sulis dan blogger buku lainnya yaa... ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnnn, ayo Luckty, aku pingin ketemuan sama kamu nih :D

      Hapus
  11. Wiiih... keren perjuangannya, bacanya sampai bermenit-menit gini, LOL. Tahun depan semoga bisa dateng aaaah xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tadinya mau aku bikin dua post tapi males, jadi panjang deh XD
      Semoga suatu saat bisa datang ya Syifa :)

      Hapus
  12. pasti seru banget ya mbak acaranya, meski ada sedikit drama yang mendebarkan itu. lucu juga mendengarkannya (maaf malah senyum-senyum sendiri). tapi, yakin deh cerita perjalanan mbak ke IRF2015 itu bakalan keingat terus.. :D

    BalasHapus
  13. Ikut seneng baca ceritanya Mbak Sulis, kayaknya seruu banget IRF2015.. Sayang banget kemaren udah nggak punya cuti, jadi nggak bisa ke Jakarta deh :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. *puk-puk* Semoga suatu saat bisa datang ya, direncanakan dong, sisain cuti di akhir tahun buat IRF, biasanya di minggu pertama bulan Desember :)

      Hapus
  14. Ooooh...jadi ini cerita dibalik muka lemes mbak sulis pas IRF hari pertama~~~

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*