Bincang Asik dengan D. Wijaya | Ask Author, Giveaway

Hai hallo, ada kabar baik buat pembaca setia Kubikel Romance nih, beberapa waktu yang lalu saya dihubungi penulis kece, David Wijaya yang ingin membagikan dua buah buku Above the Stars di blog ini, dalam rangka merayakan ulang tahun-nya yang ke-22 pada tanggal 13 September, yap hari ini! Baik banget kan, ulang tahun malah bagi-bagi hadiah :D. Penulisnya masih kinyis-kinyis ya, hihihi. Saya seneng banget dong karena diajak berbagi kebahagiaan, semoga saja semakin bertambah usia; sehat terus, rejeki dek David (berasa tua banget akohhh, hahaha) makin lancar ya, produktif nulis, dan buku berikutnya nggak kalah ngehits dari debutnya, amin :D

Seperti biasa, nggak banyak syarat kok, tapi sebelum ngasih tau gimana cara dapatinnya, kita intip dulu yuk sinopsis dan trailer buku Above the Stars (AtS) ini, biar tambah kesemsem sama bukunya. Atau bisa juga baca reviewnya, ceritanya menarik dan saya sangat menikmatinya, salah satu debut yang cukup bagus untuk ukuran penulis yang masih sangat muda. Saya juga melakukan sesi interview, sedikit tanya-tanya dengan penulis, biar kita mengenal lebih dekat. Sebenarnya penulis hanya ingin membagikan hadiah, berhubung saya orangnya kepo, jadi sekalian aja tanya-tanya tentang proses penulisan buku pertamanya. Metode yang saya gunakan melemparkan pertanyaan lewat email dan dm twitter :)

Above The Stars (YARN #13)

Penulis: D. Wijaya
Penerbit: Ice Cube

Review

Goodreads

“Kau tidak takut jatuh?” tanya Mia.

Danny menggeleng.

“Aku takut jatuh,” aku Mia dengan polos. “Kalau kau takut apa?”

Danny tidak langsung menjawab. Ia juga tidak menolakkan kaki ke tanah lagi untuk menambah kecepatan ayunan. Senyuman di wajahnya perlahan-lahan memudar. “Aku takut tidak bisa melihat selamanya.”

Menurut Danny Jameson, hidupnya tidak pernah mudah. Ia punya orangtua yang protektif, mesin tik Braille yang tidak dimiliki teman-temannya, dan semacam magnet yang menarik John Schueller untuk terus mengganggunya. Namun, yang paling buruk adalah ia punya sepasang mata biru yang tidak bisa melihat. Ketika Danny berpikir Mia Berry akan menjadi satu-satunya teman yang ia punya, Will Anderson datang dan mengubah hidupnya. Will memperlihatkan kepadanya dunia yang ingin ia lihat. Will juga membuat Danny mempertanyakan sesuatu tentang dirinya. Tapi, sebelum Danny sempat menemukan jawabannya, Will menghilang.

Kenalan dong sama pembaca, biodata dan kesibukannya sekarang :)

Halo, readers. Dengan D. Wijaya di sini. Panggil aja D. Aku ini social awkward. Jadi, berkenalan bukan kemahiranku. Haha... Kalau mau kenalan lebih lanjut atau sekadar ngobrol, bisa mention aku di @authorde. Kesibukan sekarang: bekerja dan menulis novel kedua.

Gimana awal mulanya berkenalan dengan Ice Cube? Apakah gara-gara YARN? Atau sebelum kompetisi tersebut naskah AtS ini udah ada?

Pertama tahu Ice Cube itu dua tahun yang lalu, sewaktu Ice Cube ngadain lomba menulis dengan tema “dark romance”. Waktu itu ada teman yang sempat nganjurin aku untuk ikut. Kebetulan aku punya naskah yang baru ditolak penerbit dan temanya juga “dark romance”. Tapi, karena naskah itu korban penolakan (hiks), aku kurang pede dan akhirnya gak ikut.

Naskah Above the Stars khusus ditulis untuk diikutsertakan di lomba menulis Young Adult Realistic Novel (YARN). Jadi, tidak. Sebelum kompetisi YARN, naskah Above the Stars ini tidak ada.

Q: Ide awal Ats ini darimana? Apa emang khusus untuk mengikuti YARN?

Ide awal, ya... Lumayan panjang nih ceritanya.

Kata kunci kompetisi YARN itu, kan realistis. Menurutku, untuk menuliskan cerita yang realistis, harus dimulai dari tokoh yang realistis. Dan aku pernah baca, salah satu cara untuk menciptakan tokoh yang realistis adalah beri tokoh itu “kecacatan”, buat agar dia tidak sempurna. Setelah itu, aku langsung teringat kompetisi 7 Deadly Sins yang digagas oleh GagasMedia. Di kompetisi itu peserta dituntut untuk menciptakan tokoh yang tidak sempurna. Kuncinya adalah dengan memberikan si tokoh salah satu dari tujuh dosa mematikan. Nah, aku berpikir, bagaimana jika kecacatan tokoh itu bukan kecacatan sifat, melainkan kecacatan fisik. Dari sanalah tokoh Danny (yang tunanetra) tercipta.

Setelah itu, aku memikirkan tema apa yang bakal aku angkat. Dari beberapa opsi tema (seperti friendship, family, sport, bullying, death and dying), aku akhirnya memilih friendship (persahabatan). Karena aku gak mau ini jadi cerita persahabatan yang biasa, aku juga mengusung tema LGBT.

Kemudian mengenai ide plotnya. Sewaktu brainstorming alur cerita, aku kembali lagi ke tokoh Danny—cerita apa yang mungkin dialami oleh seroang remaja dewasa yang tunanetra. Menurutku, agar alur ceritanya dinamis, aku harus menciptakan “lawan main” untuk Danny yang sifatnya berbeda 180 derajat dari Danny. Karena aku membayangkan Danny ini remaja yang lugu dan polos, maka aku membayangkan lawan mainnya adalah remaja yang aktif, sedikit nakal, dan humoris. Kemudian lahirlah tokoh Will.

Jadi, sebenarnya ide cerita Above the Stars ini bersumber dari lomba YARN itu sendiri. Kalau gak ada lomba itu, mungkin Above the Stars tidak akan pernah ada. Ide plotnya sendiri berangkat dari para tokohnya. Aku menciptakan tokohnya dulu, kemudian menganalisa alur cerita apa yang mungkin terjadi dari persinggungan para tokoh.

Semoga menjawab pertanyaannya. Hehe...

Apakah sebelum AtS ada naskah lain?

Ada. Sebelum Above the Stars ini, aku punya tiga naskah lain yang sudah jadi. Dua di antaranya adalah korban penolakan (hiks lagi). Tapi, tidak ada satu pun dari tiga naskah itu yang cocok dengan lomba YARN.

Biasa menulis kapan? Adakah tempat favorit untuk menulis?

Kebetulan sekali, sewaktu mengerjakan naskah AtS, aku sedang libur kuliah. Jadi, waktu itu aku nulisnya sehabis pulang kerja. Dan aku menulis AtS ini setiap hari. Draft pertamanya selesai dalam dua belas hari (yay!). Kalau sekarang, karena aku udah lulus kuliah, aku biasanya nulis sehabis pulang kerja.

Tempat favorit untuk menulis? Aku penginnya sih bisa jadiin kafe atau kedai kopi sebagai tempat favorit untuk menulis. Biar kedengaran keren gitu. Tapi, beberapa kali coba menulis di sana, aku jadi kurang fokus. Terlalu banyak suara, sementara aku tipe penulis yang butuh keheningan. Jadi, tempat favoritku untuk menulis (dan sepertinya ini juga jadi tempat favorit bagi kebanyakan penulis) itu kamar. Hahaha...

Siapa orang yang paling berpengaruh dalam memotivasi untuk menjadi penulis?

Yang paling memotivasi aku untuk jadi penulis itu diri aku sendiri. Haha... Tapi, serius, motivasi terbesar itu datang dari diri sendiri.

Sejak kapan suka menulis?

Sejak SMA tahun terakhir. Awalnya sih gak pernah kepikiran pengin jadi penulis. Tapi, suatu ketika di pelajaran praktek olahraga yang membosankan (aku benci pelajaran Penjaskes, omong-omong), aku iseng baca novel Winter in Tokyo kepunyaan teman. Niat awalnya sih cuma untuk membunuh waktu. Tapi, malah keterusan. Winter in Tokyo pun sukses menjadi novel kedua yang aku baca (novel pertamaku Harry Potter 7). Sejak itu, aku jadi suka baca. Awalnya baca novel, kemudian merambah ke fanfiction. Kata J.K. Rowling (kalau tidak salah): semua orang itu suka membaca. Mereka yang tidak suka membaca hanya belum menemukan buku favorit mereka. Lama membaca, aku lantas berpikir: menulis kayaknya seru juga. Lalu aku mulai coba-coba menulis fanfiction. Dan sama halnya dengan membaca, menulis juga jadi keterusan.

Apakah suka membaca juga? Genre favoritnya apa? Siapa penulis dan buku favorit?

Tentu dong. Kayaknya gak ada penulis yang gak suka membaca. Kalau kata Stephen King: kalau kamu gak punya waktu untuk membaca, maka kamu gak punya waktu dan senjata untuk menulis.

Genre favoritku: young adult dan fantasi. Sesekali baca novel inspiratif seperti novel-novelnya Mitch Albom.

Penulis favoritku: John Green (inspirasi terbesarku), Ilana Tan (yang pertama kali menginspirasi aku untuk menulis), Rick Riordan (suka humor cerdasnya), dan Mitch Albom (gaya menulisnya sederhana).

Mengenai buku favorit, wah, ini banyaaak. Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe (bacaan terbaikku di tahun 2015 sejauh ini), Looking for Alaska, Will Grayson will grayson, The Way to Live Forever (a must-read book!), Percy Jackson series, The Heroes of Olympus series, dan masih banyaaak lagi.

Bagian mana yang paling disukai dari AtS? Siapa tokoh favorit?

Bagian yang paling aku sukai di Above the Stars itu sewaktu Danny dan Will melakukan pertunjukan jalanan (bahasa yang lebih membumi: ngamen). Tokoh favoritku itu Will, sama seperti mayoritas pembaca. Haha...

Kenapa suka nulis dengan latar luar negeri?

Aku memilih Magnolia sebagai setting Above the Stars karena pertimbangan akan tema LGBT yang aku angkat. Di novel yang lagi aku tulis, aku juga memakai setting luar negeri, dengan alasan yang sama.

Jadi, sebenarnya pemilihan setting aku sesuaikan dengan cerita yang aku tulis. :)

Kenapa memilih tema LGBT? Apakah terinspirasi dari Will Grayson, will grayson?
Hm... Aku meyakini ini: ada dua cara untuk menarik perhatian. (1) Tulis apa yang penulis lain tulis dan tulislah dengan lebih baik. (2) Ciptakan "boom" dengan menulis sesuatu yang berbeda. And I stick with number 2.

Kronologinya, aku baca Will Grayson will grayson beberapa bulan setelah naskah Above the Stars rampung. Jadi, tidak. Above the Stars tidak terinspirasi dari novel tersebut. Tapi, kalau pertanyaannya apakah Above the Stars ini terinspirasi dari novel lain, jawabannya ya. Above the Stars terinspirasi dari The Fault in Our Stars. Bahkan editorku sendiri bilang kalau "cita rasa" TFiOS begitu kental di draft awal Above the Stars sehingga mesti direvisi.

Oh, ya sebagai tambahan kenapa aku suka nulis tema LGBT, karena aku ngikutin nasehat Madam J.K. Rowling: tulislah apa yang kamu sukai. Tulislah seolah-olah itu untuk dirimu sendiri.

Ada bocoran nggak untuk buku selanjutnya? Ceritanya tentang apa?

Buku selanjutnya (yang semoga cepat rampung dan diterima penerbit) masih mengusung genre young adult, seperti Above the Stars. Ceritanya kira-kira gini:

Atas saran paman dan bibinya, Drew Olson pergi ke sekolah asrama Walters di Portland untuk memperbaiki satu dan lain hal, termasuk kehidupan sosialnya yang mengenaskan. Menurut bibinya, yang kemudian dibenarkan oleh pamannya, hidup seperti sebatang ranting kering dengan ranting-ranting lain berada di luar radius minimal 25 kaki tidaklah sehat dilihat dari segi mana pun. Bertemanlah, saran bibinya. Lebih baik lagi jika jatuh cinta, sambung pamannya. Akan tetapi, Drew ragu, dengan kehidupannya yang kelam dan kosong, mungkinkah ia bisa berteman dan jatuh cinta dan menerima kemungkinan ia akan menghadapi ketakutan terbesarnya dalam hidup. 

Apa harapan kamu di ulang tahun ini?

Salah duanya: semoga bisa lebih produktif dalam menulis dan semoga semakin banyak pembaca yang menyukai tulisanku. Yay!

Nah, udah tahu kan latar belakang proses penulisan AtS dan sedikit informasi tentang penulis, walau nggak ada fotonya nggak pa-pa ya, penulis ingin dilihat dari tulisannya, bukan orangnya #tsah, hahaha. Semoga apa yang diimpikan bisa terwujud, amin. Penasaran banget sama novel terbarunya, semoga cepat selesai :D. Terimakasih sekali sudah mau ngajak saya kerja sama untuk ngadain giveaway ini dan rela saya repotin dengan banyaknya pertanyaan XD. Sukses terus!

***

Sekarang waktunya giveaway, syaratnya gampang aja kok, seperti biasanya, nggak banyak jadi berharap banget dilakukan semua ya, wajib dan akan saya cek ketika pemenang udah terpilih :)

1. Follow twitter @authorde

2. Follow blog Kubikel Romance via GFC (Google Friend Connect)

3. Share linke postingan ini di sosial mediamu, bisa twitter, facebook, instagram atau yang lainnya, dengan hastag #GAAtS.

4. Tulis di kolom komentar:

Nama:

Akun twitter:

Email:

Link share:

Boleh banget memberi ucapan selamat ulang tahun kepada @authorde beserta doa untuknya :)

Udah itu aja, giveaway hanya berlaku untuk yang berdomisili di Indonesia, akan ada dua pemenang yang masing-masing mendapatkan satu buku Above the Stars langsung dari @authorde. Giveaway berlangsung dari hari ini, 13 September- 30 September 2015. Pemenang akan saya umumkan paling lambat dua hari setelah deadline di postingan ini. Yuk ikutan, bukunya recommended banget, loh! :D

*UPDATE*

Haloooo good readers, saatnya pengumuman! Alhamdulillah yang ikut bayak banget, karena bingung aku serahkan aja ke D untuk menentukan dua orang yan beruntung mendapatkan Above the Stars, hehehe.

Selamat ya, nanti saya akan hubungi kalian untuk konfirmasi hadiah. Buat yang belum beruntung jangan bersedih, pantenin twitter @authorde karena masih ada empat buku yang akan dihadiahkan. Selain itu, habis ini bakalan ada giveaway lagi, jadi jangan kapok follow Kubikel Romance dan @peri_hutan untuk update postingan terbaru.

Xoxo