Pages

Jumat, 27 Maret 2015

Insurgent | Movie Review


Insurgent (2015)
Sutradara: Robert Schwentke
Produser: Neil Burger
Penulis Naskah: Brian Duffield, Akiva Goldsman
Pemain: Shailene Woodley, Theo James, Kate Winslet, Naomi Watts, Ansel Elgort, Miles Teller, Octavia Spencer, Jay Courtney
Studio: Lionsgate
Rated PG-13

Based on Veronica Roth Book, Insurgent.

Tris (Shailene Woodley), Four (Theo James), Caleb (Ansel Elgort), dan Peter (Miles Teller) melarikan diri ke Amity setelah berhasil menggagalkan rencana Erudite, setelah Erudite beserta bantuan faksi Dauntless melenyapkan faksi Abnegation. Amity dipilih karena mereka cinta damai dan bisa menjadi tempat perlindungan untuk sementara waktu. Mereka hidup layaknya orang Amity kebanyakan, membantu di ladang, bertani, mengikuti peraturan yang ada di mana tidak boleh ada pertengkaran dan senjata. Tapi tidak bertahan lama karena Erudite datang menyerbu, Peter menjadi pemberontak menyebabkan keberadaan mereka terkuak.



Tris, Four dan Caleb berhasil melarikan diri sekali lagi dengan menaiki sebuah kereta. Di dalam kereta ternyata mereka bertemu dengan para factionless dan terjadi pertarungan cukup sengit karena factionless tidak menyukai ada orang yang menempati gerbong mereka. Ketika tersudut, Four menyebutkan nama aslinya di mana nama tersebut cukup ampuh membuat factionless tidak berkutik dan mengantar mereka kepada pimpinannya, yaitu Evelyn (Naomi Watts), ibu Four yang ternyata selama ini masih hidup, diam-diam menghimpun para factionless untuk melakukan pemberontakan kepada pemerintah, Evelyn ingin membentuk dunia tanpa faksi, untuk itu perlu dilakukan kudeta yang tidak bisa factionless lakukan sendiri. Dia ingin Four berada dipihaknya, membantunya membujuk faksi Dauntless bergabung bersama factionless tapi tentu saja tidak digubris Four. Four tahu kalau ibunya sama saja seperti Jeanine (Kate Winslet) yang haus kekuasaan.

Four pun mengajak Tris untuk pergi ke faksi Candor karena di sanalah sisa faksi Dauntless sekarang tinggal, Caleb memilih jalan yang berbeda. Di Candor mereka tidak langsung diterima, mereka harus melakukan uji kejujuran yang awalnya ditentang oleh Tris. Saat melakukan uji kejujuran Four mengungkapkan perasaanya akan Tris, sedangkan Tris dengan berat hati harus mengaku kalau dialah penyebab semua kekacauan, yang dekat dengan dirinya akan mati semua, kesedihannya, dan rahasianya bahwa dialah yang membunuh Will, pacar sahabatnya, Christina serta identitas dirinya sebagai seorang Divergent.

Di sisi lain, Jeanine berhasil menemukan sebuah kotak rahasia yang menyimpan sebuah rahasia besar untuk masa depan. Sayangnya kotak tersebut hanya bisa dibuka oleh seorang Divergent. Jeaine pun mengerahkan pasukannya untuk menemukan semua Divergent. Setelah melakukan beberapa kali simulasi untuk membuka kotak tersebut, ternyata tidak semua Divergent bisa membuka kotak tersebut, hanya Divergent dengan persentase 100% yang dapat membuka segel. Hanya ada satu orang yang 100% Divergent, Tris.



Akhirnya bisa nonton juga kemarin, agak telat karena film ini sudah rilis sejak tanggal 19 Maret. Banyak yang bilang kalau film Insurgent ini sangat berbeda dengan versi buku, apakah malah menjadi baik atau buruk?

Tetap saja ada plus minusnya. beberapa bagian yang dihilangkan di dalam buku seperti saat Tris mencuri dengar pembicaraan Johanna dan Marcus tentang alasan sebenarnya kenapa Jeanine menghancurkan kaum Abnegation mengubah jalan cerita. Peran mereka berdua juga tidak banyak padahal cukup penting, terlebih Marcus hanya ditampilkan di awal saja setelah itu tidak pernah muncul lagi. Ketiadaan Edward ketika Four dan Tris pertama kali bertemu dengan factionless juga cukup mengejutkan. Endingnya pun sangat berbeda dengan di bukunya. Kemudian bagian yang ditambahkan di mana saya cukup menyukainya yaitu keberadaan kotak rahasia yang menjadi inti dari film ini dan alat pendeteksi seorang Divergent sekaligus persentasenya cukup keren. Bagian Tris menyelamatkan Peter yang seharusnya ketika di Amity diganti ketika menjalani simulasi tidak terlalu buruk juga. Saya sangat menikmati penggambaran simulasi dan kota Chicago yang hancur berantakan, sinematrografinya bisa diacungi jempol.

Lebih banyak aksi dan sedikit romansa kalau saya lihat, bagian yang cukup menegangkan adalah ketika Four lari dari kejaran Eric serta kaum Dauntless lainnya ketika di Amity, kemudian berusaha menyusul Tris dan Caleb untuk menaiki kereta yang sedang melaju, Four hampir ketabrak, hahahaha, padahal bisa nebak juga sih kalau bakalan selamat, tapi Four gitu loh, salah satu Book Boyfriend favorit saya. Kadar romansanya memang sedikit sekali, bahkan ketika Four menyatakan cinta terasa tidak spesial. Tapi nggak apa lah, yang penting bisa lihat punggungnya Theo James yang penuh tato, seksi abis XD.

Insurgent ini tidak bagus banget dan tidak jelek juga, hanya saja tidak ada yang benar-benar bisa membuat saya tercengang, aktingnya Shailene dan Theo pun biasa aja, saya malah terkesan dengan aktingnya Miles Teller dan Ansel Elgort. Kalau Peter memang cukup berperan penting, walau ngeselin dia cukup menghibur, kadang kasian karena dia itu seperti spesialis pemeran sering kena pukul, nah yang paling bikin saya sebel banget sama salah satu karakter di buku ini dan di film, siapa lagi kalau bukan Caleb. Saya akui peran Ansel yang cute ini sukses meranin Caleb yang sangat sangat ngeselin banget, menyebalkan, siapa yang adik siapa yang kakak, malah seperti pecundang, dapet banget lah aktingnya. Dan saya baru ngeh kalau yang meranin Evelyn itu ternyata Naomi Watss, What? Cantik banget, beneran pangling dan terlihat muda banget, beda jauh sama sahabatnya, Kate Winslet yang malah kelihatan lebih tua, hehehehe.

Overall, film ini lumayan lah, nggak terlalu mengecewakan juga karena beberapa yang ditambahkan dan yang dihilangkan bisa dibilang sama-sama saling melengkapi. Nggak tahu apakah film Allegiant yang akan dipecah menjadi dua bagian akan sama persis dengan di buku melihat ada perubahan besar di film Insurgent ini. Allegiant tidak banyak aksi sebenarnya dan takutnya bila dipecah menjadi dua akan lebih membosankan, karena di buku ketiga lebih banyak menguak sebuah misteri besar daripada menampilkan aksi heroik para pemainnya. Harapan saya sih dibuat berbeda aja dengan di buku, karena saya kecewa dengan ending bukunya, HAHAHAHAHA.



3 sayap untuk kotak rahasia.


2 komentar:

  1. bagusan Divergent atau Insurgent kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau buku aku lebih suka Insurgent, kalau film sama aja sih, tapi kalau disuruh milih aku pilih Divergent :)

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*