Pages

Jumat, 10 Oktober 2014

[Book Review] Insurgent by Veronica Roth

Insurgent (Divergent #2)
Penulis: Veronica Roth
Penerjemah: Nur Aini
Penyunting: Esti Budihabsari
Desain sampul: Joel Tippie
Penerbit: Mizan
ISBN: 978-979-433-737-0
Cetakan I, Desember 2012
551 halaman

"Satu pilihan bisa mengubahmu, atau justru menghancurkanmu."


Konsekuensi pilihan yang diambilnya membuat Tris terjebak dalam faksi pengkhianat yang membunuh keluarganya. Kini, Tris harus mencoba menyelamatkan orang-orang yang disayanginya, juga dirinya sendiri, sementara benaknya dikacaukan oleh berbagai pertanyaan tentang kesetiaan, identitas, dan pengampunan.



Ketika ancaman perang dan perpecahan faksi semakin mengancam, Tris harus memutuskan, tetap pada identitasnya sebagai Dauntless atau memunculkan dirinya yang sejati. Sebagai Divergent. Sebuah identitas yang dianggap berbahaya dan dihindari semua faksi.



Lanjutan seri Divergent yang menjadi Best Fantasy Book di Goodreads Choice Award ini tak mengecewakan pembaca. Seru, menegangkan, namun juga dibumbui dengan kisah cinta, patah hati, dan filosofi menggugah tentang manusia dan kehidupan.

Mengapa aku memilih Dauntless: bukan karena mereka sempurna, tapi karena mereka hidup. Karena mereka bebas.
Setelah pemberontakan faksi Erudite yang menggunakan kekuatan Dauntless melenyapkan Abnegation berhasil digagalkan oleh Tris dan Four, mereka melarikan diri, mencari perlindungan kepada faksi Amity, faksi yang cinta damai, bersama Marcus, Caleb dan Peter. Walau berhasil digagalkan, tetap saja setengah kaum Abnegation meninggal dunia, banyak kesedihan yang tersisa, Tris harus kehilangan orang-orang yang dia sayangi.

Johannya Reyes, pemimpin Amity membolehkan mereka untuk tinggal dengan syarat harus mematuhi peraturan yang ada, salah satunya tidak memperbolehkan adanya senjata. Amity sepakat menjadi tempat pelindung bagi semua faksi, melihat kondisi beberapa faksi sedang kacau. Tris dan Four masih menjadi incaran Jeanine, dan dia pun menebak Amity tak akan luput dari pencariannya. Awalnya Tris mengira kalau Jeanine Matthews menyerang faksi Abnegation untuk kekuasaan, tetapi ketika dia mencuri dengar pembicaraan Marcus dan Johannya, motif utama Jeanine menyerang adalah untuk mencari informasi yang hanya diketahui oleh faksi Abnegation, sebuah rahasia besar yang Marcus tahu. Tris berusaha mencari tahu kenapa faksi Abnegation menyimpan rahasia tersebut sampai mengorbankan nyawa dan faksi Erudite sampai rela membunuh.
Dan kadang-kadang, kalau kita mengingginkan kebenaran, kita harus menuntutnya. 
Setelah mencium kedatangan Erudite di Amity, Tris bersama yang lain segera melarikan diri. Tidak ada tempat yang mereka tuju, mereka tidak punya tujuan. Mereka menyusuri rel kereta dan ketika ada yang lewat mereka langsung mengejar dan menaiki salah satu gerbong. Di sanalah mereka bertemu dengan para factionless. Ada satu factionless yang Tris dan Four kenal, dia adalah Edward, seorang peserta inisiasi yang meninggalkan faksi Dauntless setelah Peter menyerang satu matanya. Awalnya para factionless tidak setuju mereka satu gerbong, tetapi Four menyebutkan nama aslinya, Tobias Eaton, dan dia yakin namanya berpengaruh besar bagi pimpinan factionless.

Evelyn Johnson, pemimpin factionless ini mengajukan tawaran kepada Four untuk bergabung dengan dirinya, mereka memerlukan kekuatan Dauntless. Sama halnya Erudite yang memanfaatkan Dauntless, sekarang mereka memerlukan kekuatan baru dan mulai melirik factionless. Jumlah factionless dua kali lipat dari faksi Dauntless dan Evelyn yakin kaumnya akan menentukan masa depan kota Chicago. Factionless juga mendata jumlah Divergent karena mereka kebal dengan simulasi, sehingga ingin sekali mereka bergabung. Tujuan mereka adalah ingin merebut kekuasaan dari Erudite, menguasai pemerintahan, mendirikan masyarakat baru. Masyarakat tanpa faksi.
Menurutku kita menangis untuk melepaskan bagian hewani dari diri kita tanpa kehilangan kemanusiaan kita. Karena di dalam diriku ada hewan buas yang menggeram, meraung, dan meronta demi kebebasan, demi Tobias, dan di atas semua itu, demi hidup. Dan, walaupun aku berusaha sekuat mungkin, aku tak mampu membunuhnya.
Insurgent adalah salah satu buku terbaik yang saya baca pada tahun lalu, saya susah move on dan baru bisa membuat reviewnya hari ini, hahahaha. Buku ini habis sekali baca, penulis seperti tidak memberi jeda untuk saya mengela napas. Buku ini penuh emosi, penuh intrik, sejak kalimat pertama sampai akhir kita akan dibuat ngos-ngosan mengikuti langkah apa yang diambil Tris dan Four. Buku ini menjadi salah satu sequel terbaik yang pernah ada.

Dunia dystopia yang diceritakan Veronica Roth memang belum terlalu jelas, masih banyak bolongnya seperti setting buku ini pada tahun berapa dan bagaimana bisa terciptanya empat faksi. Apakah hanya di Chicago saja atau seluruh dunia? Dia lebih suka mendatangkan tokoh baru dan masalah baru ke dalam cerita. Belum selesai Jeanine Matthews memburu kaum Divergent, dia sudah mendatangkan kaum factionless sebagai perlawanan baru, bentuk pemberontakan yang lebih dasyat. Tapi untungnya semua permasalahan memiliki benang merah.

Dari banyaknya tokoh lama yang bermunculan kembali, yang awalnya peran mereka tidak berarti ternyata di buku ini mereka berperan penting. Ada satu karakter yang tidak saya sangka-sangka, yaitu Peter. Bisa dijadikan salah satu best villain tuh :p. Karakter Tris dan Four juga berkembang, terlebih Tris. Di buku ini saya bisa merasakan kesedihan yang mendalam di samping kekuatan yang dia miliki. Dia merasa bersalah akan banyaknya kejadian nahas yang menimpa orang terdekatnya, betapa lelahnya dia berlari, dia rela mengorbankan dirinya agar bisa melindungi orang sebanyak mungkin. Sisi manusiawinya bisa ikut kita rasakan. Begitu pula dengan Tobias, hidupnya sangat tidak mudah di balik penampilannya yang tegar.

Hubungan mereka juga mengalami pasang surut, mereka saling menyimpan rahasia dan mengetahui rahasia tersebut dari orang lain. Tetapi mereka mencoba untuk tetap saling percaya satu sama lain, yang membuat hubungan mereka kokoh. Ada dua bagian yang menjadi favorit saya di buku ini, pertama ketika mereka tiba di Candor kemudian ditangkap, mereka harus mengungkapkan penyesalan terbesar yang pernah mereka lakukan dan ketika Tris menyerahkan diri kepada Erudite kemudian Tobias menyusulnya.
"Aku menyesali..." Tobias memiringkan kepalanya dan menghela napas. "Aku menyesali pilihanku."
"Pilihan apa?"
"Dauntless," jawab Tobias. "Aku dilahirkan untuk faksi Abnegation. Aku berniat meninggalkan faksi Dauntless dan menjadi factionless. Tapi kemudian, aku bertemu dengan dirinya, dan... aku merasa mungkin bisa melakukan lebih banyak dengan pilihan itu."
"Apa yang kau lakukan?" aku menjerit.
"Kau mati, aku juga mati." Tobias menoleh ke belakang ke arahku. "Aku melarangmu melakukan ini. Kau memutuskan. Ini akibatnya."
Ahhhh, hati rasanya nyessss ketika membaca bagian di atas. Tobias, kau akan selalu ada di hatiku :p
Alur buku ini cukup cepat, tidak terasa tiba-tiba sampai di bagian akhir yang sangat membuat penasaran. Ya, Veronica Roth menyimpan semua jawaban buku pertama dan kedua di Allegiant, buku terakhir seri Divergent ini.

Bagi pecinta dystopia yang mencari kadar romansa dan aksi yang seimbang, buku ini cocok banget :D
"Insurgent," katanya. "Kata benda. Orang yang bertindak sebagai oposisi terhadap otoritas yang mapan, yang tidak selalu dianggap sebagai orang yang suka berperang."
5 sayap untuk para Divergent.


Seri Divergent
Insurgent
Allegiant




NB:
Giveaway terselubung lagi ^^
Ada satu Insurgent masih segel yang saya punya, dari pada dobel buat hadiah saja. Syaratnya masih sama, hanya untuk yang berdomisili di Indonesia, boleh banget memfollow blog ini baik lewat GFC, bloglovin atau G+ tetapi tidak wajib, nggak usah me-share giveaway karena namanya giveaway diam-diam, hehehehe. Yang wajib adalah menjawab pertanyaan dari saya, formatnya:
Nama:
Id twitter & email:
Jawaban:
Pertanyaan kali ini adalah
Dari keempat faksi, menurut kamu faksi apa sih yang sesuai dengan kepribadian kamu?
Silahkan tulis jawaban di kolom komentar, giveaway berlangsung sampai akhir November, iya, setelah saya ulang tahun, pemenang akan saya umumkan di postingan ini. Bagi yang belum tahu keempat faksi tersebut, silahkan baca review Divergent ya ^^

Semoga beruntung.

*UPDATE*

Sebelumnya maaf sekali kalau pengumuman pemenang molor hampir dua bulan, beberapa bulan ini memang lagi sibuk-sibuknya, pemenang sih udah ada tapi nggak sempat atau sering lupa mau ngirim hadiah, jadi sekalian akhir tahun aja deh. Oke nggak usah basa basi lagi, pemenang Giveaway Terselubung berhadiah buku Insurgent adalah......

@NaufalRM

Selamat, saya akan memberitahu lewat email, ditunggu konfirmasinya ya :)



10 komentar:

  1. Citra Pertiwi R
    @asasi_pr / asasi.pr@gmail.com

    Alhamdulillah~ akhirnya ada juga giveaway yang bisa saya ikuti dengan sederhana dan bahagia. Terimakasih Kak Sulis :)

    Sependek saya mengenal diri sendiri, faksi yang sesuai bagi saya adalah Amity. Sejak kecil saya telah tertarik dengan dunia pertanian, sayangnya saya nggak bisa mewujudkan keinginan buat masuk jurusan pertanian. Semua manusia pada dasarnya ingin dilingkupi dengan kebaikan, harmoni, dan kebahagiaan, dan bagi saya, para Amity paling dekat dengan itu semua.
    Namun, saya memilih untuk masuk Abnegation untuk ikut serta memberi kemanfaatan dan mengayomi semua manusia tanpa memandang faksi. Abnegation juga memiliki otoritas untuk memerintah, sehingga jika ada hal-hal yang bertentangan dengan kebaikan universal, kami memiliki kewenangan untuk meluruskannya. Itu harapan saya sih~ hehe.

    BalasHapus
  2. Fatiah Nur Madina
    @Fatiah_NM / fatiahnurmadina@ymail.com

    Erudite, sejak kecil selalu ingin jadi guru. Membagi ilmu, tentu saja.

    Terimakasih GA-nya :D

    BalasHapus
  3. Naufal Rizqi Muttaqien
    @NaufalRM / naufal.rm@gmail.com

    Abnegation, karena aku orangnya emang beneran kaku (dalam arti yang sebenarnya alias susah santai) dan susah bilang "tidak" pas ada temen/orang yang minta tolong ke aku (meski aku tahu mereka minta tolong sesuatu yang aku nggak sanggup). Aku bingung kenapa bisa begini. Rasanya aneh bawaannya pengin nolong orang melulu kalau keadaan memungkinkan. Well, bukti nyata aku seorang Abnegation mungkin bisa dilihat dari keadaanku sekarang ini: udah semester 13, tapi aku belum lulus kuliah juga, karena lebih sering nolongin bantuin skripsi temen-temenku (sedangkan skripsiku sendiri dianaktirikan... hiks). Ini aku suka nolong atau nggak bisa atur prioritas, sih? Hahahuhu. Aduh, malah curcol. :'))

    BalasHapus
  4. Diyah Nur Hasanah
    @diyah8151 / diyah.nur815@gmail.com

    Kalau bicara masalah faksi, sebenarnya aku lebih suka pake simulasi dulu, biar lebih yakin. Err, tapi kalau ngga ada simulasi.. aku suka damai, tapi ngga suka berkebun, suka menolong orang tapi ngga suka politik dan lebih suka yg fleksibel, peraturan2 di Abnegation bikin aku merinding, terlalu pengecut kalo harus masuk Dauntless, dan jelas-jelas ngga bisa masuk Condor. Jadi aku yakin aku cocoknya di Erudite, karena kalau dikasih kesempatan, aku lebih suka menggali ilmu dari pada bekerja, kalaupun harus bekerja, aku lebih suka kalau dihadapkan pada sesuatu yang baru atau diharuskan menemukan hal yg baru dan bukannya monoton setiap hari, seperti yg aku lakukan saat ini. Plus, di Erudite, aku masih bisa mempertahankan Zona Nyaman ku, hal yg tak mungkin bisa dilakukan di faksi lain terutama Condor. Meskipun Erudite merupakan faksi yg jahat saat ini, setidaknya di buku ini, tapi aku yakin bayak anggota Erudite yg masih mementingkan ilmu pengetahuan. Atau malah Jeanine menyerang Abnegation bukan karena kuasa pemerintahan yg diincar melainkan rasa hausnya akan pengetahuan yg disembunyikan petinggi Abnegation. Bisa aja kan? -Bukan berarti aku membenarkan tindakan Jeanine loh ya.

    BalasHapus
  5. Kabar gembira nih ada yg gratisan, pengen dapet bukunya...! Oya, mampir balik juga yuk ^^

    BalasHapus
  6. Nama: Nur Gusti Azizah

    Id Twitter & Email: uti_dendron & gustii.rhododendron@gmail.com

    Jawaban:

    Faksi yang dominan kepribadian saya,adalah Candor, melambangkan timbangan, sama seperti Bulan lahir saya, Oktober yang melambangkan timbangan juga.

    Dan karena prinsip saya dari dulu, katakanlah meskipun itu pahit, tapi dengan cara yang baik tentunya. Maka Jujur dan adil, semoga menjadi pribadi saya. Amin

    Sebenarnya sih,dari keempat faksi tersebut, ada beberapa yang masuk ke sifat-sifat saya, tapi lebih dominan ke faksi Candor.

    Baru Nonton Divergent, ini ceritanya bagus banget, kehidupan sosialnya kayak kehidupan nyata aja gitu. Keren. Dimana, sifat dan keturunan membentuk suatu kepribadian seseorang. Ah, keren lah... Semoga bisa dilanjutkan membaca kelanjutannya...

    BalasHapus
  7. Nama : Dias Shinta Devi
    ID twitter/email : @diasshinta / diasshinta.iyas@gmail.com

    Jawaban : Faksi yang menurut aku cocok dengan kepribadianku itu Candor, karena saya cenderung menyukai kejujuran sepahit apapun itu dibanding berbohong demi kebaikan. soalnya di kamus saya ngga ada yang namanya berbohong demi kebaikan, itu namanya memupuk kebohongan untuk menjadi bom atau bumerang ketika ada kejadian yang tidak sengaja menggalinya. entah mengapa memang naluri yang mengalir di darah kepribadian saya itu membenci hal yang berbau kepalsuan. thanks ka atas GA nya :) salam kenal

    BalasHapus
  8. Deasy Dirgantari Sasongko
    @deasyds - ddirgantaris@gmail.com

    Sebelumnya saya udah iseng-iseng ikut aptitude test-test gitu tentang faksi apa yang cocok buat saya. Kalau test di http://divergentthemovie.com/aptitudetest bilang saya cocok di Candor dan Erudite (gak nyangka banget ternyata hasilnya ini). Sedangkan kalau test di Buzzfeed, bilang saya cocoknya di faksi Abnegation. Padahal kalau dari saya sendiri sih, pengennya masuk faksi Amity. Pertama saya suka logo faksi mereka, pohon. Dan faksi ini juga yang paling ada hubungannya sama pancasila, pohon beringinnya itu di sila ketiga. Saya suka angka 3, jadi entah kenapa merasa cocok lahir dan batin sama faksi ini. Saya juga suka pertanian dan pengin banget jadi mahasiswa pertanian (semoga tahun depan), dan bismillah dengan masuk Amity, saya bakal belajar jadi orang baik, pemaaf, dan pengertian. Lalu, hal terakhir adalah karena saya suka kedamaian dan suka banget sama emoji 'peace' di WhatsApp.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  9. Nama : Desty
    Email/ twitter : destinugrainy@gmail.com/ @destinugrainy

    Belum baca divergent. Pengennya mah ngumpulin lengkap dulu baru baca marathon.
    Tapi kalo lihat reviewmu saya maunya masuk di fraksi Erudite. Secara saya skrg ini memang tukang ngajar sih.
    Trus kalo tes di http://divergentthemovie.com/aptitudetest malah dapatnya Amity sama Dauntless. Hihi...

    BalasHapus
  10. Ngga ikut giveaway komen saja bole?
    Buku kedua ini yg plg lemah dari 3 seri. My least favorite.Tris jadi labil banget dan kejar kematian terus...yg bgs yg ke 3.

    Gw dauntless sptnya *siapa yg nanya*lol

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*