Pages

Selasa, 15 Juli 2014

[Book Review] The Distance Between Us by Kasie West

The Distance Between Us
Penulis: Kasie West
Penerjemah: Lisa Indriana Yusuf
Penyunting: Bunga Siti Fatimah
Pewajah sampul: Ellina_wu@hotmail.com
Penerbit: Laluna and Friends (Studio Kata Books)
Cetakan pertama, Februari 2014
400 halaman
Harga: 59k (Beli di TogaMas Solo, off 30%)

Tujuh belas tahun Caymen Meyers belajar sejak awal bahwa orang kaya tidak bisa dipercaya. Dan setelah bertahun-tahun mempelajari orang kaya dari belakang kasir toko porselen boneka ibunya, ia semakin meyakini hal tersebut.


Lalu datanglah Xander Spence, seorang pemuda yang tinggi, tampan, dan kaya raya. Meskipun tampaknya berbeda dengan orang kaya lainnya, Caymen merasa bahwa ketertarikan Xander padanya takkan bertahan lama. Satu hal yang dia pelajari dari peringatan ibunya yaitu orang kaya mudah tertarik pada wanita lain. Tapi ketika kesetiaan dan perhatian Xander berhasil meyakinkan Caymen bahwa menjadi kaya bukanlah suatu cacat karakter, dia menyadari bahwa uang berperan jauh lebih besar dalam hubungan mereka ketimbang yang dia sadari. 



Dengan begitu banyak hambatan yang ada di jalan mereka, bisakah dia menutup jarak antara mereka?

Caymen Meyers bekerja paruh waktu di sebuah ruko boneka porselen milik ibunya, Dolls and More, naasnya toko boneka tersebut terancam bangkrut karena ibunya terlalu baik hati kepada pelanggan. Dia tinggal di atas toko tersebut, menyisihkan banyak waktu untuk membantu ibunya, menyisihkan tabungannya untuk membayar tagihan bahkan melupakan impiannya untuk melanjutkan sekolah ke universitas. Di sanalah dia bertemu dengan Alexander Spence atau biasa dipanggil Xander, cucu salah satu pelangan setia Dolls and More. Kesan pertama yang Caymen dapat dari Xander selain tampan, mempesona dan kaya raya adalah dia arogan. Caymen benci dengan orang kaya, belajar dari pengalaman pahit ibunya yang ditinggal kekasih kayanya sampai berdampak diusir oleh kedua orangtuanya, membuat ibunya tidak mempunyai apa pun, membuat dia menjauhi orang seperti Xander.
Yang akan selalu kuingat dari orang kaya adalah mereka menggap orang miskin sebagai selingan yang menyenangkan, mereka takkan pernah menganggap kami serius. Tidak apa-apa. Orang kaya adalah spesies yang hanya akan kuamati dari jauh. Aku takkan bergaul dengan mereka.
Berbeda dengan Xander, dia sangat tertarik dengan Caymen, dia suka sindiran pedas dan ejekan sadisnya, membuat dia nyaman ketika mengobrol dan bersama. Xander pun sering kali mampir ke Dolls and More, pertama-tama mengambil pesanan boneka neneknya, membawakan cokelat panas dengan dalih ucapan terima kasih karena memperkenalkan toko kue yang sangat enak, bergantian mengajukan pertanyaan tentang diri sendiri untuk mengenal lebih jauh, sampai melakukan petualangan bersama, mencari tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup, mencoba hal-hal baru. Xander dan Caymen mempunyai kesamaan, Xander tidak ingin menjadi pewaris The Road's End, bisnis hotel milik ayahnya, Caymen tidak ingin seumur hidup terjebak di toko boneka Dolls and More. Bersama, mereka mencari takdir masing-masing.
Kesetiaan.
Aku tak mau Mom berprasangka buruk terhadapnya. Bagaimanapun juga laki-laki itu sudah keluar dari batas kumpulan orang berlabel 'terlarang' yang kutulis dengan spidol bertinta permanen dan bersikap berbeda. Dan sekarang, suka tidak suka, aku merasakan sebentuk kesetiaan terhadap Xander Spance.
Aku harus segera menghapusnya.
Semakin mengenal Xander, Caymen menyadari perbedaan besar diantara mereka, tidak bisa bergaul dengan orang sekelas Xander. Mendapatkan fasilitas yang mewah, diejek karena miskin, belum lagi pendapat ibunya yang tidak suka bila Caymen bergaul dengan orang kaya. Mungkin benar apa kata sahabatnya, Skye, yang menjodohkan dia dengan vokalis band pacarnya, Mason. Orang seperti dirinya lah yang cocok bersama dengan Caymen, penampilan amburadul, bebas melakukan apa saja, makan apa saja, tak terikat dengan peraturan. Sayangnya, perasaan Caymen tidak bisa dibohongi, terlebih Xander pantang menyerah mendekati dirinya.
Bisa jadi perasaan adalah hal paling bernilai di seluruh alam semesta.
Menurutku, ketidakbahagiaan datang dari harapan yang tidak terpenuhi.
Suka dengan buku ini! Premis utamanya sih sudah pasaran banget, kisah cinta si kaya dan si miskin tapi penulis membuat cerita yang biasa tersebut menjadi menarik untuk diikuti. Suka dengan para tokoh-tokohnya, bahkan para peran pembantu pun sangat berkesan. Xander manis banget :p. Dia bisa menerima kekurangan Caymen, mulut pedasnya dan tidak mempermasalahkan hubungan mereka, menikmati perbedaan yang ada sedangkan Caymen, karena mempunyai pengalaman yang menyakitkan dia lebih berhati-hati, walau sinis dia sering kali rendah diri. Suka dengan si nyentrik Skye dan band pacarnya yang gokil.

Selain karakternya yang loveable, saya suka hal-hal yang nggak biasa di buku ini. Misalnya saja toko boneka porselen milik ibu Caymen, jarang saya temui di novel lain, percakapan tentang boneka juga seru, deskripsinya detail. Kemudian bagian mengenal bakat satu sama lain, Xander mengajak Caymen ke hotel mewahnya dan mengajarinya memotret sedangkan Caymen mengajak Xander ke pemakan untuk menggali kubur XD. Sempat trenyuh juga waktu Caymen membawa Xander ke toko baju bekas, dia melihat sebuah gaun yang cantik banget tapi karena nggak punya uang dia menyembunyikan baju tersebut, membelinya ketika sudah punya uang.

Saya kurang suka dengan endingnya, kurang puas terlebih rahasia ibu Caymen yang disembunyikan darinya, pinginnya fokus sama hubungan Caymen dan Xander saja, nggak usah kemana-mana. Saya juga jauh lebih suka dengan cover aslinya. Nggak jelek kok cover terjemahannya, kurang sesuai menurut saya, agak kekanakan. Terjemahannya bagus, nggak ada masalah. Berharap banget Studio Kata menerbitkan buku Kasie West yang lain, membaca buku ini otomatis memasukkan karya dia di daftar tunggu :D.

Recommended buat yang lagi nyari kisah cinta sin kaya dan si miskin, cerita yang manis abis :p.

4 sayap untuk The Crusty Toads.


5 komentar:

  1. Wah, aku baru tahu kalau sudah diterjemahin! Cover terjemahan imut juga juga. :D

    BalasHapus
  2. Baru tahu juga buku ini diterjemahkan. Sedang mentjari buku setting amrik dengan tokoh kurang mampu secara finansial :D

    BalasHapus
  3. aaah baru tahu udah diterjemahkan... huhu :(

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*