Pages

Senin, 24 Maret 2014

Heart Attack


E-mail blast ke seluruh penggemar Heartbreakers:


SHOCKING NEWS, SWEETHEARTS! 



Baru saja dapat berita mengejutkan dari Popster Entertainment,

Dima kita tercinta menghilang dan benar-benar menelantarkan

kariernya di HEARTBREAKERS.



Admin sudah berusaha mengorek informasi lebih dalam mengenai

keputusan manajemen mereka selanjutnya. 

Dan gosipnya, HEARTBREAKERS bakal ditambah orang baru. 



ORANG BARU!!!

*tarik napas, lepaskan*
OK. Sekarang Admin sudah lebih tenang emosinya, tapi tetap saja
nggak bisa membayangkan seperti apa nasib HEARTBREAKERS
ke depannya. Manajemen mereka mikir apa sih, memangnya ada
yang sanggup menggantikan orang se-perfect Dima kita?!


ADMIN SWEETHEARTS
FANBASE RESMI BOYBAND HEARTBREAKERS

Heart Attack (Heartbreakers #1)
Penulis: Clara Canceriana
Penyunting: Mita M. Supardi
Desain dan ilustrasi sampul: Levina Lesmana
Musik dan lirik Heartbreakers: Endy Daniyanto
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-693-6
Cetakan pertama, 2014
234 halaman
Harga: 55k off 30% (nitip @destinugrainy di @bukubukularis)

Boyband yang sedang naik daun, Heartbeakers kehilangan leadernya, Dima. Tidak ada yang tahu kemana dia dan alasan meninggalkan karir yang sedang gemilang, pihak manager pun membuat langkah cepat dengan mencari pengantinya, dan menganggap kalau Dima keluar dari grup. Tanpa memerlukan waktu yang lama, manager Popster Entertainment tidak sengaja melihat penampilan Neil Axel ketika bermain piano dan langsung menawarinya. Axel adalah anak dari konduktor terkenal Indonesia, Robertinus. Dengan nama besar ayahnya, pasti kemampuan Axel tidak diragukan lagi.

Sepertinya bagian yang paling sulit dari cinta adalah memahami makna cinta itu sendiri.

Axel sendiri sebelumnya tidak tahu tentang Heartbeakers, karena orang yang ditaksirnya menyukai boyband tersebut dan di waktu yang sama dia mendapati tawaran untuk mengisi posisi yang kosong, dia langsung menerima tanpa berpikir panjang, agar dia lebih bermakna bagi Kirana kalau menjadi salah satu anggota boyband favoritnya itu. Sebelumnya dia hanya bermain Solo, bernyanyi, bermain piano dan menciptakan lagu, tidak pernah terpikirkan kalau akan menjadi salah satu anggota boyband.

"Tapi, kalau buat gue, impian itu adalah sebuah alasan lo untuk hidup. Alasan kenapa lo ngelakuin semua yang lagi lo lakuin sekarang."

Awalnya berat, anggota yang lain tidak bersahabat dengannya, terlebih Sandro, leader yang baru. Axel terlalu kaku dan grogian, dia sering melakukan kesalahan karena sikapnya itu dan membuat Sandro merasa terganggu. Tidak hanya konflik dari dalam yang menguji Axel, pihak luar, baik wartawan ataupun hater sering membuat gosip yang membuat Axel down, ada keretakan antara personil lah, Axel yang melanggar peraturan managemen kalau seharusnya tidak boleh mempunyai kekasih sampai nama besar ayahnya yang hanya dipakai untuk mendongkrak popularitas, padahal dia sudah mulai meikmati profesi barunya dan yakin kalau menyanyi bersama Heartbeakers adalah passionnya, impian yang sebenarnya, ia ingin menunjukkan kalau tanpa nama besar ayahnya dia mampu, semua cobaan itu membuat Axel ragu apakah langkah yang ia pilih salah.

"Tiap orang punya sesuatu yang berbeda dari orang lain. Itu yang bikin special." Sandro kemudian menambahi.
Jujur saja, sebenarnya saya sedikit kecewa dengan seri pertama ini, ekspetasi saya terlalu besar. Ketika tahu nama-nama penulis yang akan mengisi serial ini, saya sedikit was-was. Mereka sebelumnya sangat familier dengan cerita yang berbau Korea, dan saya sudah mulai jenuh dengan cerita seperti itu, mending kalau terjemahan dari novel-novel Korea, saya nggak ada masalah, saya sudah bosan setengah mati dengan cerita Indonesia yang bernuansa drama Korea, masa atau trennya sudah mulai luntur. Alasan kedua adalah saya pernah membaca novel Indonesia yang juga mengambil tema boyband dan itu 'meniru' managemen seperti yang ada di Korea, jatuhnya aneh banget, walau punya sedikit kesamaan tetap saja kita mempunyai kebudayaan dan cara yang berbeda, terlalu dipaksakan dan ceritanya sama sekali menjadi tidak menarik. Saya suka boyband juga kok, dulu, tapi kiblat saya boyband barat. Saya kurang mengikuti musik atau boyband Korea, hanya beberapa, walau sesekali menonton dan sedikit membaca tentang managemennya.

Walau masih sedikit terasa boyband Koreanya (salah satu syarat anggota nggak boleh punya pacar, misalnya), untungnya nggak sampai keblabasan, saya mengharapkan boyband rasa Indonesia, yang mudah diterima dan nggak terlalu delusional, toh ini novel asli Indonesia. Yang bikin kecewa itu konfliknya, nggak ada yang baru, sesuatu hal yang sering terjadi di dunia showbiz, seperti yang saya utarakan di atas dan saya ingin lebih dari sekadar itu, misalnya chemistry antara anggota yang lain lebih diperdalam, saya sama sekali nggak merasakan kedekatan mereka, kalau Axel wajar dia masih anggota baru, beda dengan Sandro dan Leon yang sejak awal udah gabung juga jarang di bahas, cuma Leon maniak game dan Sandro orangnya jorok, nggak suka rapi. Untuk buku pertama, saya berharap sejarah dari Heartbeakers atau tentang mereka lebih banyak di ulas, terlebih Axel adalah anggota baru, sebagai pembaca, saya seperti Axel, nggak tau apa-apa kemudian langsung disodorkan hal yang besar. Yah, mungkin akan dibahas lebih dalam di buku selanjutnya melihat masih akan ada tiga seri lagi (kalau nggak salah), dan saya menebak seri keempat dari sudut pandang Dima, saya malah sangat penasaran denganya, alasan kenapa dia pergi meninggalkan grup menjadi tanda tanya besar.

Soal karakter, ini juga kurang digali lebih dalam, kurang spesifik terlebih untuk Sandro dan Leon (iya iya, dibuku selanjutnya), untuk Axel saya terbantu dengan melihat teaser di youtube, untung yang meranin cowoknya cakep coba kalau nggak sesuai bayangan, tambah kacau deh :p, sedikit mirip sama Afgan tapi dapatlah karakternya yang kaku, gampang gugup dan sedikit nerd, sesuai dengan bayangan saya ketika membaca buku ini. Saya nggak suka Kirana, tipe cewek yang sering muncul di drama Korea, menye-menye dan nggak kuat, hubungannya dengan Axel juga nggak jelas, nggak ada chemistry sama sekali. Kurangnya pendalaman karakter dan konflik yang mainstream inilah yang membuat cerita ini nggak berkesan bagi saya.

Kelebihannya, selain karakter Axel yang dapat (hanya dia saja), saya acungin jempol buat bagian promosi atau pembuat ide menyertakan lagu sungguhan, itu yang membuat saya ingin membaca buku ini, menarik sekali.  Ini kali kedua saya mendapati sebuah buku yang disertai lagu, seperti nyata, sebelumnya ada Dewi 'Dee' Lestari dengan buku Rectoverso. Ditambah ada akun sungguhan untuk para personilnya, walau sekarang udah umum, ada interaksi dengan pembaca dan seperti sunguhan. Lagunya juga enak didengar :D.

Saya berharap untuk buku selanjutnya kisah dibalik terbentuknya Heartbreakers dijelaskan, karakternya dipertajam lagi, kesibukan anggotanya atau perkembangan hubungan mereka lebih banyak dibahas. Boyband nggak akan berhasil kalau nggak ada kekompakan dalam personilnya, dan saya harapkan itu lebih ditonjolkan, konfliknya lebih beragam lagi biar tambah menarik, sayang banget kalau disia-siakan karena menurut saya konsep cerita ini sebenarnya bagus banget, dan para personilnya bisa sangat berkesan bagi pembaca :D.

Buat penggemar boyband dan yang butuh bacaan ringan, buku ini bisa menjadi pilihan :D

3 sayap untuk para Sweathearts






4 komentar:

  1. Judul novelnya sama kayak lagu ffavorit aku hihi padahal kalo backsongnya Heart Attack Demi Lovato kece banget hihi *ditampol* Ini seri ya kak? aku kira sekali tamat. Pengin baca tapiiii sama kayak Kak Sulis, lagi bosen kokoreaan kalo kata sunda XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seri, kalo nggak salah ada empat buku, nggak kerasa banget kok kokoreaan-nya, hehehe

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*