Pages

Rabu, 26 Maret 2014

Falling Home

Falling Home: Cinta Akan Menemukanmu
Penulis: Karen White
Penerjemah: Gema Mawardi
Sampul: Apung Donggala
Penerbit: Ufuk
ISBN: 978-602-9346-21-3
Cetakan I: Maret 2012
616 halaman
Harga: 25k (Beli di @parcelbuku)

Cassie Madison, gadis dua puluh tahun, patah hati begitu mendalam. Harriet, adik kandungnya sendiri, merebut tunangannya, Joe. Karena sangat kesal dan sakit hati, Cassie akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya tanpa keinginan untuk kembali.
Namun, suatu hari, Harriet mengabarkan kalau ayahnya mengalami sakit parah. Mau tak mau, Cassie harus kembali ke tempat yang telah selama lima belas tahun ditinggalkannya. Mampukah Cassie menghadapi kembali masa lalunya yang kelam?

Tertarik baca buku ini selain ratingya lumayan ada yang bilang ceritanya mirip Memori - Windry Ramadhina, langsung dijadiin wishlist deh :p. Setelah membacanya, saya setuju, tetapi ada perpaduan lagi dengan buku Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat - Mira W, keduanya adalah buku favorit saya, jadi tanpa perlu banyak waktu saya langsung membabat habis buku yang lumayan tebal ini karena ceritanya 'aku banget' :p.

Terluka akan penghianatan pacar dan adiknya sendiri yang memutuskan kawin lari, Cassie Madison meninggalkan keluarga dan rumahnya selama lima belas tahun. Dia sakit hati karena sangat mencintai Joe, dia sangat kecewa karena merasa dikhianati adiknya sendiri, Harriet, yang selama ini dia lindungi dan jaga selepas kepergian ibu mereka, dia malu dan merasa kalah. Dia pun meniti karier dan mendapatkan kesuksesan di New York, sampai suatu hari dia mendapatkan telpon dari adiknya yang mengabarkan kalau ayah mereka sekarat dan meminta dia pulang, ayah mereka ingin di saat-saat terakhir dua putri kesayangannya menemani dirinya. Dengan terpaksa Cassie pulang ke kampung halamannya, Walton, untuk sementara waktu sampai keadaan ayahnya membaik.

Dia tidak ingin bertemu siapa pun yang menginggatkan dirinya akan tragedi memalukan di masa lalu, apesnya dia bertemu lagi dengan Sam Parker, orang ketiga terakhir di bumi yang ingin ditemuinya lagi dengan sengaja. Laki-laki itu dulunya yang mengabarkan kalau Joe melarikan diri dengan Harriet, yang memenganggi kepalanya saat muntahh-muntah, laki-laki yang dulu berkawat gigi dan kacamata tebal. Hanya kejadian itu yang menginggatkan Cassie tentang Sam, dia tidak ingat apakah lelaki itu dulunya pernah ada di kehidupannya, sebaliknya, Sam sangat tau tentang diri Cassie.

Mau tidak mau Cassie akan selalu berhadapan dengan Sam karena dia adalah dokter ayahnya. Penampilan Sam sangat berbeda dengan dulu ketika masih remaja, sekarang dia menjadi lelaki bermata biru yang tampan dan cium-able, dia sudah membuang muka nerd-nya, apalagi dengan title lulusan Harvard membuat Cassie tidak bisa meremehkan dirinya. Cassie juga tidak bisa menghindar dari Harriet dan Joe, serta kelima anak mereka yang mengagumi Cassie. yang terberat adalah permintaan terakhir ayahnya untuk tetap tinggal di Walton dan mengurus rumah warisan keluarga Madison.

Berat bagi Cassie untuk tetap tinggal, dia mempunyai karir yang gemilang di New York, calon tunangan yang menunggu dirinya, dia tidak ingin membuang semua jerih payah yang dia peroleh selama ini, dia berniat menjual rumah kalau Harriet atau keluarganya yang lain tidak berminat, dengan bantuan Ed, laki-laki yang dulunya biang masalah di sekolah yang kini mendadak kaya raya dengan bisnis makelarnya sekaligus menjadi saingan Sam di pemilihan suara dewan kota untuk menemukan pembeli atau penyewa. Masalah keluarga yang dialami Harriet juga membebani dirinya untuk pergi, di saat dia sudah mulai memaafkan adiknya, dia juga masih harus memecahkan misteri siapa mantan pacar ayahnya dulu sebelum bertemu ibunya lewat surat-surat yang ia temukan di loteng rumah ayahnya. Dan yang terberat bagi Cassie kalau dia pergi adalah perasaannya kepada Sam, laki-laki itu ternyata selama bertahun-tahun, sejak kecil sudah memuja Cassie, diam-diam mencintainya dan hanya bisa memandangnya dari jauh. Sekarang perasaan itu bersambut, dan Cassie membutuhkan Sam untuk mendampinginya menghadapi berbagai masalah yang dia terima secara bertubi-tubi.

Sejak membaca bagian awal saya sudah tau pasti akan menyukai buku ini, dengan berbagai konflik yang porsinya sangat pas, saya sangat menikmatinya, sub konfliknya masih berhubungan dengan konflik utama dan malah menambah semakin menarik, menantikan apa yang akan dilakukan Cassie? Terlebih sejak kemunculan Sam, akkkkk, saya langsung jatuh cinta sama dia, terkesan dengan perasaanya selama bertahun-tahun terhadap Cassie, terluka ketika pujaannya tidak pernah kembali dan ketika melihatnya lagi, walau dengan penampilan yang berbeda, dia tetap bisa langsung mengenalinya. Penulis sangat sukses menghidupkan para karakternya, semua berperan penting.

Saya juga suka hubungan yang penulis buat antara Cassie dan Harriet, yang mulanya adik kakak tak terpisahkan menjadi musuhan, walau Harriet udah minta maaf dan mengatakan dia tidak akan bisa hidup tanpa Joe, dia tetap mendapatkan kebencian dari kakaknya, dia bisa memahaminya dan hanya bisa menunggu maaf, dia menyembuhkan kerinduan terhadap kakaknya dengan menceritakan diri Cassie terhadap anak-anaknya sehingga walau tidak pernah bertemu mereka mengenal baik bibinya, bahkan ada salah satu anak Harriet yang sangat mirip dan memuja Cassie sehingga memberikan nama yang sama, Maddie. Lewat sudut pandangnya juga, kita akan mengetahui perubahan hubungan antara Cassie dan Sam, yap, melalui anak kecil hubungan orang dewasa terasa lebih lucu :D.

Saya sampai bingung mau bercerita apa lagi tentang buku ini, walau tidak sampai menitikan air mata, ceritanya sangat menyentuh, tentang memaafkan, tetang penerimaan, tentang mengikhlaskan, kita bisa banyak belajar banyak dari buku ini. Saya suka keputusan penulis hanya menyantumkan hal-hal yang terpenting dari masa lalu dan fokus dengan masa sekarang, ceritanya lebih dalam. Saya puas karena semua masalah ada penyelesaian semuanya, saya sangat suka buku ini. Terjemahannya enak, sangat nyaman malah, sayangnya saya lebih suka dengan cover yang versi kindle.

Bagi yang menyukai drama keluarga, kisah ini akan cocok bagimu :D

4 sayap untuk si cupu Sam :D


2 komentar:

  1. Aku juga suka cerita ini. Tapi puanjaaang bener dan ngingetin sama film2 yang suka diputer di Hallmark Channel.

    Jadi berasa pengen tinggal di kota kecil di Amrik gitu gak siih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaah, karena aku suka sama bukunya jadi panjangnya cerita nggak jadi masalah, bikin cerita nggak habis-habis :)

      ternyata nggak di Indonesia aja ya yang penduduknya saling akrab dan saling membantu satu sama lain, kota kecil di luar sana juga seperti itu, dan ya, aku selalu ingin tinggal di lingkungan seperti itu :)

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*