Pages

Minggu, 09 Februari 2014

Dirty Little Secret

Dirty Little Secret
Penulis: aliaZalea
Editor: Eka Pudjawati
Sampul: Farah Hidayati
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-0146-4
Cetakan pertama, 2014
336 halaman
Buntelan dari @Gramedia


MEET THE HERO


Ben Barata. Sukses dengan kariernya dan berkehidupan mapan, tapi masih merasakan kekosongan dalam hidupnya. Dan dia yakin kekosongan itu hanya bisa diisi oleh Jana, cewek yang menghilang tanpa jejak setelah hatinya dia injak-injak bertahun-tahun yang lalu. Dia bertekad untuk bertekuk lutut meminta maaf dan mendapatkan kesempatan kedua dengan Jana... Namun, bagaimana dia bisa melakukannya tanpa membuat Jana mengambil langkah seribu ketika melihatnya?


MEET THE HEROINE
Jana Oetomo. Ibu dari sepasang anak kembar yang bandelnya setengah mati dengan sebuah rahasia yang memberikan definisi baru pada ungkapan “skeletons in the closet”. Namun sepertinya rahasia itu tidak bisa tetap terkubur, terutama ketika Ben, orang terakhir yang dia inginkan mengetahui rahasia itu, tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupannya. Dan dia lebih baik mati daripada membiarkan Ben dekat-dekat dengannya lagi.

Menurut Dara, salah satu sobatnya yang lebih berpengalaman dengan hal-hal yang berhubungan dengan cowok, hanya ada tiga jenis cowok di muka bumi ini. Pertama, cowok yang hanya bisa jadi teman karena meskipun mereka bisa membuat kita merasa nyaman, bayangan mencium mereka membuat kita menggelengkan kepala kuat-kuat; kedua, cowok yang cuma bagus untuk dilihatin karena selain tubuh dan wajah, tidak ada lagi yang menarik tentang mereka; ketiga, cowok yang merupakan boyfriend material. Mereka bukan saja ganteng nggak ketolongan, tapi juga membuat kita merasa nyaman dengan mereka.
Dan Ben is definitely boyfriend material.
Jana pertama kali bertemu dengan Ben ketika ia menjalani orientasi pelajar asing di Iowa State, Amerika dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Jana adalah tipe gadis introvert, pemalu, susah bergaul, jarang merasa nyaman dengan cowok, dengan Ben lah dia bisa lepas. Ben sendiri kebalikan dari Jana, pembawaannya riang, mudah bergaul dengan siapa saja, loveable dan playboy. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Ben untuk menggoda Jana dan mendapatkan hatinya melihat kepolosan yang dimiliki gadis muda tersebut, sebelumnya dia tidak pernah mengenal cinta dan sekali merasakan dia masa bodoh dengan segala hal, dia memberikan segala yang dia punya pada Ben. Sampai suatu ketika kebodohannya berbalik menyerangnya. Jana hamil, Ben marah besar, dia tidak mau bertanggung jawab dan menyuruh Jana untuk menggugurkannya. Jana sangat kecewa, Ben benar-benar meremukkan hatinya, dia pun mengakhiri hubungan mereka, mengatakan sudah menggugurkan kandungannya dan menghilang dari kehidupan Ben.

Delapan tahun kemudian, Ben memutuskan untuk mengejar cintanya. Dia sadar kalau sikapnya dulu pada Jana sangat keterlaluan dan tak berperasaan, berbagai upaya sudah dia coba untuk menghubungi Jana tapi nihil, sampai akhirnya mendapatkan nomor teleponnya, satu-satunya tiket untuk masuk ke kehidupan Jana lagi. Cuti satu bulan dari pekerjaannya di Chicago, Ben berniat menemukan Jana dan meminta maaf, memulai hubungan dari awal lagi.

Sangat sulit bagi Jana untuk move on dan memulai dari awal setelah hatinya dihancurkan oleh Ben. Jana berbohong, dia tidak pernah menggugurkan kandungannya, dia terlalu mencintai anaknya. Dia siap menerima konsekuensi dari orangtuanya karena bukannya pulang membawa ijasah tetapi membawa aib bagi keluarga besar Oetomo. Jana tidak peduli, sekali ini saja dia ingin mengikuti kata hatinya.

Ben tidak tahu rahasia besar yang disembunyikan Jana ketika mereka bertemu kembali, sebuah rahasia yang akan mengubah masa depannya, sebuah rahasia yang akan membuatnya menyesal mencampakan gadis yang digilainya itu, membuatnya ingin memutar waktu delapan tahun yang dilaluinya sia-sia.
Cinta membuat kita buta dan rela melakukan hal-hal yang biasanya tidak akan kita lakukan. Kalau dipikir-pikir lagi, orang yang sedang jatuh cinta sudah seperti orang mabuk, tapi efek samping mabuk masih lebih mendingan. Setidak-tidaknya mereka hanya perlu berurusan dengan kepala pusing besok paginya gara-gara hangover, tapi kalau putus cinta? Bah! Efek sampingnya bukan kepala pusing, tapi hati remuk dan masalah mental yang bahkan nggak bisa dibantu oleh terapi seumur hidup.
Dirty Little Secret adalah seri terakhir dari Adri dkk., di mana semua tokoh dari buku yang pernah aliaZalea tulis mempunyai benang merah yang berdiri sendiri, tapi saya lupa Jana-Ben ini pernah muncul di buku apa, yang jelas, sebagai penutup buku ini adalah karya terbaik dari aliaZalea. Seperti biasa, penulis memilih tema cerita yang umum tetapi dengan gaya menulisnya menjadikannya tetap menarik dan dinanti-nanti, benci jadi cinta, adegan romatis antara kedua tokoh utamanya. Kali ini penulis memilih tema tentang Married by Accident.

Walau simple, buku ini bercerita lebih. Pertama, tentang kesiapan Ben menerima sesuatu yang besar bagi dirinya, menjadi orangtua  di umur yang masih sangat muda, sangat wajar dan manusiawi, kenyataannya banyak orang yang mengambil langkah seperti Ben. Ben suka bersenang-senang, tetapi dia tidak pernah melupakan tujuan hidupnya yaitu bisa berdiri sendiri di atas kakinya, tidak ingin nama besar ayahnya sebagai pengacara kondang membayanginya seumur hidup. Dia ingin sukses dengan usahanya sendiri, dia memilih tinggal jauh dari rumah agar tidak ada yang mengenalnya dan agar orang lain melihat kemampuannya sendiri. Kehamilan Jana membuat impiannya hancur, dia masih jauh dari kesuksesan yang ingin diraihnya, dia tidak punya apa-apa untuk menghidupi keluarganya sehingga dia memilih melarikan diri. Ben tahu kalau memiliki anak berarti mempunyai tanggung jawab yang besar dan dia belum siap.

Kedua, tentang single parent. Jana adalah perempuan yang sangat kuat. Dengan sisa harga dirinya, dia pulang ke rumah dan menceritakan segalanya kepada orangtuanya, tidak peduli dengan segala konsekuensi yang akan dihadapinya nanti, dia akan mempertahankan kehamilannya. Jana tahu orangtuanya sangat otoriter, terlalu mengekang, terlebih ayahnya. Sejak kecil dia sudah dicetak untuk selalu patuh dan mengikuti perintah ayahnya, tidak sekali pun keinginannya sendiri terkabulkan, seperti ketika dia harus kuliah di Amerika, Jana sebenarnya ingin kuliah di Indonesia saja karena ada sahabatnya, tetapi karena anak dari saingan ayah Jana kuliah di luar negeri, maka Jana pun tidak boleh kalah. Dia tidak ingin anak-anaknya nanti seperti dirinya, sendirian, dia membesarkan kedua anak kembarnya dengan penuh kasih sayang dan yang paling sulit adalah ketika menjelaskan keberadaan ayahnya. Dia tegar menghadapi gunjingan orang tentang statusnya dan nama besar ayahnya, dia mampu bertahan dari cobaan apa pun asal tidak mengganggu kebahagiaan anak-anaknya.

Selain dampak dari hamil di luar nikah dan potret sebuah keluarga, penulis membawa pembaca sedikit demi sedikit menyelami proses memaafkan dan menerima. Tidak mudah bagi Jana untuk memaafkan Ben, bahkan pernah menyuruhnya untuk membunuh buah hati mereka. Baru setelah melihat Ben shock akan kehadiran dua anak kecil yang seperti replikanya dan berusaha selalu ada untuk mereka, Jana tahu kalau Ben juga ikut terluka, dia kehilangan waktu tujuh tahun bersama anak-anaknya, tidak melihat mereka tumbuh, sesuatu yang sangat melukai hatinya sebagai seorang ayah, Ben sangat menyesal dan ingin menebusnya, kesalahannya seperti berlipat-lipat, dia bahkan rela dipanggil 'Om Ben' oleh anaknya sendiri agar tetap bisa berada di sisi mereka.

Erga dan Raka, mereka adalah karakter favorit saya di buku ini, mereka lucu sekali, polos, khas anak-anak. Walau Raka yang lebih dewasa tetapi pemikiran Erga lah yang jauh lebih dewasa daripada kakaknya. Erga sendiri digambarkan seperti Jana, pemalu, tidak banyak bicara tapi perasa. Sedangkan Raka seperti Ben, lincah, ceria dan bandel. Hubungan mereka sangat manis sekali, selalu kompak dan mengerti satu sama lain, mungkin benar kalau ikatan anak kembar itu lebih kuat. Bagian mereka adalah yang paling menyentuh.
Dan berikut adalah bagian yang bikin saya kembang kempis saking terharunya:
Ketika mereka sampai rumah kurang dari sejam kemudian, Erga dan Raka langsung naik ke lantai atas setelah melepaskan sepatu, meniggalkan Jana bingung sendiri di lantai bawah. Tahu bahwa dia tidak bisa menunda pembicaraan lagi, Jana menuju kamar mereka. Dia menemukan Erga dan Raka tidur menyamping dengan punggung menghadap pintu. Raka tidur di belakang Erga, tanganya melingkari pinggang kembarannya dengan penuh perlindungan. Samar-samar dia mendengar isak tangis dan suara kecil yang mencoba menenangkan.
Membutuhkan beberapa menit untuk sadar bahwa yang menangis adalah Erga, sementara Raka sedang mencoba menghiburnya dengan membisikkan, "Erga jangan nangis, Raka ada di sini."
Dan Jana harus menarik napas dalam-dalam untuk mengusir kesedihan dan keharuan karena melihat Erga menangis lagi dan kaharuan karena untuk pertama kali menyaksikan peran Erga dan Raka dibalik. Seumur hidup, dia tidak pernah melihat Raka bersikap sedewasa ini. 
Tidak banyak kekurangan untuk buku ini, ada satu typo tapi tidak terlalu berarti. Hanya saja saya pengen porsi Erga dan Raka diperbanyak :D, saya sangat gemas dengan mereka, mereka lucu banget, berharap suatu waktu nanti mempunyai anak seperti mereka :p. Ada beberapa adegan romantis yang eksplisit (salah satu ciri dari tulisan penulis) jadi perhatian buat pembaca di bawah umur, selebihnya buku ini saya rekomendasikan buat yang lagi nyari cerita tentang drama keluarga yang cukup kompleks tapi dikemas secara ringan, pembaca metropop dan yang udah nunggu karya terbarunya aliaZalea sejak lama, buruan baca :D

4 sayap untuk si kembar Erga dan Raka.


NB:
Saya kasih lagu untuk Ben ^^




7 komentar:

  1. Akhirnya baca DLS juga mba :D
    Akuu juga sukaa banget sama Erga Rakaaa.
    Gemeees!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. langsung dijadiin wishlist begitu bukunya terbit :)
      iya, mereka berdua ngemesin banget :)

      Hapus
  2. kayaknya bukunya baru dateng deh, udah selesai di review aja :D

    BalasHapus
  3. buruan dibaca, seru kok dan cukup mengharukan :)

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*