Pages

Rabu, 29 Januari 2014

Ouch !!!

Ouch !!!
Penulis: Melanie Subono
Penyunting: Christian Simamora
Desain sampul: Jeffri Fernando
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-103-9
Cetakan pertama, 2007
132 halaman
Harga: Rp 5.040 (Beli di BukaBuku)

"Liaison Officer. Talent Division. Artist Personal Assistant. Sounds cooooolll. Gue yakin ini profesi impian hampir semua orang. But apakah lo tau bahwa artis juga manusia? Apakah keadaan di balik panggung dan kehidupan sehari-hari mereka seglamor yang kita baca dan denger? Butuh 15 tahun buat gue bisa nerima bahwa kadang kenyataan gak seindah bayangan. Dan di buku ini gue akan bagi semua tawa, sedih, marah dan semua perasaan gue, dan ngebagi pada kalian semua rahasia apa yang sebenernya terjadi selama ini."


Akhirnya saya bisa punya dan baca buku ini, dapat harga miring banget lagi, nggak nyesel dulu memutuskan menunda beli #KutuBokek :D. Saya langsung menjadikan buku ini wishlist karena saya terlebih dulu membaca buku keduanya, Liaison Officer Forever, tenang, bisa berdiri sendiri kok. Saya suka buku tersebut, saya jadi tahu seluk beluk di belakang panggung artis mancanegara yang konser di Indonesia, tau kebiasaan ajaib mereka dan tentunya nggak akan kita dapatkan di tempat lain.

Di buku ini, Melanie lebih banyak memperkenalkan apa itu Liaison Officer (LO), sejarah dia terjerumus dan kerjanya apa aja. LO adalah penaggung jawab Divisi Talent yang bertugas mendampingi setiap artis yang menggelar konser di Indonesia. Pekerjaan LO dimulai jauh sebelum konser berlangsung, setelah sang promotor mendapatkan kontrak baru kemudian LO mendapatkan rider. Rider seperti buku kurikulum, daftar apa saja yang diperlukan oleh sang artis. Jadi, gampangannya tugas LO itu kayak asisten pribadi si artis selama konser di Indonesia.
Gue nggak bermaksud membuat orang pada iri, cemburu, dan panas hati dengan tulisan ini, karena apa yang akan gue ceritakan tentang profesi ini ngak melulu berisi kesenangan semata. Profesi LO yang gue jalanin hingga sekarang ini adalah profesi yang extraordinary. Gue sangat menyukai sekaligus membencinya setengah mati juga.
Semua orang pasti mengira profesi ini enak banget, nah kerennya, Melanie justru membeberkan kalau LO itu bukan pekerjaan main-main, butuh tenaga ekstra, konsentrasi, up to date alias tau gosip terbaru artis yang akan dipegangnya dan nggak punya urat panik karena rider para artis itu kadang terlalu macam-macam dan bisa berubah sewaktu-waktu. Artis yang menjadi sorotan utama buku ini adalah Mariah Carey, Westlife dan Korn. Mau tau apa saja kebiasaan mereka waktu di belakang panggung dan artis lainnya? Ini dia sekelumit daftar kebiasaan ajaib:

  • Mariah Carey: saking ajaibnya, Melanie sampai membuat bab khusus untuk si Mimi ini. Ridernya tebel banget, 50 halaman dengan tulisan kecil-kecil yang berarti permintaannya seambreg. Seperti kamarnya yang harus detail, setiap jendela dalam kamar tidurnya harus ditutup dengan kertas hitam dengan jenis kertas dan ukuran yang udah ditentuin.
  • Alanis Morrissette: kekeh suruh mencarikan teh herbal favoritnya, dan menyuruh Melanie untuk merawat koala penggemarnya karena dia sayang binatang, melewatkan konser impian bersama Alanis Morrissette.
  • Avril Lavigne: minta pindah hotel karena hotel yang akan dia tinggali milik mantan pacar tunangannya saat itu, vocalis Sum 41.
  • Bobby Brown, mantan suami Whitney Houston: mabok di bar dan diusir sekuriti.
  • Westlife: porsi makannya porsi kuli, nggak akur sama managernya, minta menginap di hotel yang lantainya paling tinggi biar ngak diganggu fans, nah masalahnya si Nicky ingin naik tangga.
  • Korn: rengangnya sang vocalis dengan personil lain, sampai minta beda kamar dan harus beda lantai.
  • Enrique Iglesias dan Last Ketchup: nggak pengen kalah pamor sama artis lokal.
  • Suede: ada pengemar yang hamil tua dan pengen perutnya dielus-elus sama sang vocalis.
  • Hoobastank: waktu sang vocalis sakit, Melanie kesenengen karena tugas dia yang merawat dan ingin memastikan harus bisa menggosok punggung dan dadanya :D.
Selain menceritakan ulah dan kejailan yang dilakukan Melanie ataupun artis yang dipegannya, dia juga menceritakan kalau ada beberapa artis yang paranoid sama fans, hilang dari rombongan karena terkesima dengan bajay, suka banget minum Teh Botol dan masih banyak lagi :D.

Kekurangan buku ini, sebagain besar orang yang udah membacanya agak keberatan dengan typo dan layout yang kecil-kecil. Buku ini kayak diary, pengalaman apa saja yang udah Melanie jalani sebagai LO jadi kesannya emang nggak formal, nyantai banget malah dan saya malah suka dengan caranya berbagi pengalaman, lebih ngena suka dukanya. Ada juga foto Melanie bersama artis yang pernah 'dipegangnya' dan pengalaman bersamanya, sayang nggak ada keterangan foto, yah siapa tau ada yang nggak tau nama artis tersebut. Kalau kekurangan menurut saya adalah bukunya kurang tebel XD. Nggak banyak artis yang dibahas di buku ini dan ada beberapa keanehan mereka yang diulang-ulang, berbeda dengan buku kedua yang lebih berwarna, mungkin karena ingin lebih mengenalkan apa itu LO. Saran untuk penulis sih, semoga ada buku ketiga, keempat dan keseterusnya :D.

Buku ini asik banget, kita jadi tahu kebiasaan unik si artis idola yang nggak akan kita dapatkan di tempat lain. Jadi, yang ngaku suka dengan musik terlebih suka nonton konser, rugi kalau melewatkan buku ini, siapa tau ada artis favoritmu yang dibahas :D

Penting kalian ketahui juga, gue nggak bermaksud menjatuhkan atau melecehkan siapapun. Sekali lagi gue tekankan, gue hanya ingin berbagi cerita tentang kehidupan di balik pangungnhiburan. Apa yang sebenernya terjadi sebelum lampu-lampu konser dinyalakan dan setelah mereka padam. Gue juga pingin nunjukin bahwa pekerjaan LO bukan pekerjaan iseng, main-main, atau sekedar hura-hura pengisi waktu luang. Di balik glamor dan kesengan yang gue dapat, ini adalah pekerjaan yang profesional.

3 sayap untuk Diana Krall yang ngaku vegetarian.



4 komentar:

  1. Haha... yang Avril Lavigne aku tau... Itu pas dia nginep di Hilton kan?? Padahal trus Hilton ganti jadi Hotel Sultan. kkk..

    BalasHapus
  2. Kakm gak berencana untuk menjual buku ini kah? atau adakah rekomendasi tempat dimana aku bisa membeli buku ini secara online? karena aku pengen banget punya hard copy buku ini. Terima Kasih ^.^

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku belinya di BukaBuku, coba cari di online shop mungkin masih ada, kalau di toko buku kemungkinan udah jarang karena buku lama

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*