Pages

Selasa, 08 Oktober 2013

Good Memories

Good Memories
Lia Indra Andriana
Penyunting: NyiBlo
Desain cover: Dedy Andrianto
Penerbit: Haru
ISBN: 978-602-7742-22-2
Cetakan pertama, September 2013
336 halaman
Buntelan dari @penerbitharu


"Tiga bulan lagi, di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan."


Saat banyak orang berharap bisa kuliah di luar negeri, Maya malah rela melakukan apa pun agar bisa meninggalkan Kwanghan University dan kembali bersama kekasihnya, Alva, di Indonesia. Sayangnya semua tidak semudah itu.

Seakan hidupnya sekarang belum cukup rumit, Maya harus menghadapi Luc, teman sekelasnya, seorang pria berkebangsaan Prancis yang terang-terangan menyatakan suka kepadanya.
Luc bahkan tidak keberatan hanya menjadi teman Maya setelah mendapatkan kupon Friendvitation buatan gadis itu.

Ketika kupon Friendvitation yang Maya berikan kepada Luc telah expired, akankah Maya memperpanjang masa berlaku kuponnya? ataukah Maya akhirnya akan kembali kepada Alva dan melupakan semua yang terjadi di Korea?

"Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akal?"

Bercerita tentang cinta jarak jauh atau istilah bekennya LDR. Bisa ditebak dong peranan penting apa yang bisa membuat hubungan semacam ini bisa bertahan, kepercayaan dan komunikasi. Itu yang selalu Maya lakukan agar hubungan jarak jauh dengan pacarnya Alva tetap awet. Maya sedang menempuh pendidikan di Korea sedangkan pacarnya ada di Indonesia. Maya sebenarnya tidak ingin berjauhan dari Alva tapi ayahnya bersikeras ia harus kuliah di luar negeri dan pilihannya adalah Kwanghan University, Seoul. Karena bukan kehendak sendiri, Maya jadi malas-malasan untuk belajar, dia sering datang terlambat, kalau di kelas lebih banyak bermain dengan hp sampai tidak mengikuti ujian, Maya harus mengulang kelas bahasa Korea, dia tinggal kelas.

Membangun image menjadi murid badung ternyata lebih mudah ketimbang meraih gelar murid kesayangan.

Ada enam level kelas bahasa di Kwangdae, tiap satu level kelas bahasa akan dilalui selama 11 minggu, dan Maya harus mengulang level 2. Di kelas barunya itu tidak ada yang dikenal Maya, semua teman angkatannya lulus. Maya jadi teringat dengan perkataan adiknya, Rani, waktu Maya di Korea tidak lama lagi, setelah mengulang dia bisa kembali ke Indonesia dan bersama lagi dengan Alva, make a good impression, selama ini Maya tidak pernah dekat dengan siapa pun, semua waktunya dihabiskan untuk berkomunikasi dengan Alva. Dia ingin menjadi orang baru dan cepat-cepat menyelesaikan studinya. Ada tujuh orang di kelasnya, tiga cowok dan empat cewek termasuk dirinya. Maya sebangku dengan Luc Challand, mahasiswa pertukaran pelajar dari Prancis, tidak suka makanan Korea, banyak cewek yang tergila-gila padanya dan katanya dia orang kaya. Di mata Maya, Luc adalah cowok menyebalkan, dia selalu menggunakan dirinya kalau disuruh membuat kalimat oleh guru mereka.

'Mengukir kenagan indah dengan teman-teman', usul adiknya, tapi menurut Maya nggak hanya teman dengan barang pun juga bisa, dengan kamera polaroid yang ia simpan di koper, Maya akan mengabadikan kenangan indahnya saat-saat terakhir di Korea lewat foto. Dalam good memories project, Maya tidak sendirian, ada Luc yang akan membantu, selain satu kelas ternyata Maya dan Luc juga tinggal satu atap di iHouse. Lewat kupon pertemanan yang berlaku sampai tiga bulan, Luc menawarkan diri untuk menciptakan kenangan indah bersama Maya.

Tapi tidak semudah itu usaha Luc membantu Maya, kabar buruk datang ketika ayah Maya memblokir kartu kredit dan Maya harus sekolah S1 di Korea, padahal rencana awal hanya setengah tahun. Belum lagi Alva selalu meminta dibelikan ini itu dan kalau tidak dituruti marah, dan semua permintaannya berhubungan dengan Stella, teman dekat Alva. Waktu yang seharusnya digunakan Maya untuk belajar mengejar ketinggalan dia malah sibuk mencari pekerjaan, tidak jarang Luc dibuat kecewa olehnya, membatalkan janji demi memenuhi keinginan sang pacar. Luc tahu kalau dirinya menyukai Maya dan dia selalu ada jika Maya membutuhkannya, mengabaikan kalau orang yang dicintainya mencintai orang lain. Luc hanya bisa berharap kalau kupon pertemanannya bisa diperpanjang lagi atau mungkin menjadi sesuatu yang lebih. Luc tidak pernah berhenti berharap.

Suka banget dengan ide kupon-kupon itu, baru pertama kali baca dan sepertinya seru banget kalau diadaptasi secara nyata, hehehe, poin plus untuk buku ini. Selain itu saya sukaaaaa banget dengan karakter Luc, orangnya humble, setia kawan, tidak gampang marah, suka nraktir makan, suka membantu dan terpenting adalah perhatian banget, sampai hapal apa yang disuka Maya, yang belum tentu pacarnya tahu. Suka covernya, sesuai banget dengan inti cerita buku ini. 

Yang nggak disuka adalah karakter Maya dan Alva, eeerrrrr. maya tuh bodoh banget, mau aja disuruh-suruh Alva yang udah jelas-jelas matre, mending kalau untuk dirinya sendiri la ini untuk perempuan lain, Luc aja langsung tahu masak Maya nggak bisa ngerasain. Emang bener yang ditulis penulis, 'Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akanl?' Sepertinya penulis sukses menciptakan karakter yang menyebalkan :p Yang nggak disuka kedua adalah kenyataan bahwa kehidupan keluarga Alva bergantung dengan keluarga Maya, sooooo mainstream.

Best part-nya adalah waktu Luc ngasih kupon kedua, romantissssss banget, baca sendiri deh pasti bakalan senyum-senyum :)

Quote favoritnya nggak jauh-jauh dari kebiasaan dandan Luc, iya, Luc tipe cowok metroseksual :))

Make-up itu memang sepele, tapi wanita yang bisa ber make-up berarti bisa menghargai dirinya sendiri.
Good Memories merupakan seri ketiga dari seri Hi! Kwangdae, yang sebelumnya ada Close To You dan Ojou!. Seri Hi! Kwangdae adalah serial fiksi young adult yang ditulis oleh penulis Penerbit Haru yang bisa berdiri sendiri, satu buku tidak terikat dengan buku yang lain namun memiliki benang merah, yaitu universitas Kwangdae (Kwanghan Daehakkyo). karakter utamanya selalu berganti tapi tidak menutup kemungkinan akan muncul di seri lainnya. Di buku ini ada peta Kwanghan University, iHouse (asrama untuk pelajar asing atau pelajar lokal yang membantu pelajar asing untuk lebih mengenal kebudayaan dan bahasa Korea), dapur iHouse dan ruang kelas bahasa Korea yang sering dipakai buat setting buku ini, komplit. Saya jadi kepengen baca seri Kwangdae lainnya, biar lengkap :D

Buku ini saya rekomendasikan bagi kamu yang menyukai romace komedi, korama atau yang sedang mengalami LDR :p

3 sayap untuk kupon pertemanan.

5 komentar:

  1. Oke. Luc bukan tipe saya. Dan karakternya Maya bikin saya males baca novel ini . Hohoho.

    BalasHapus
  2. Waah :D konsep ceritanya sepertinya diambil dari kisah perjalanan nya mbak Lia ke Korea :D
    pernah baca buku non fiksi nya haru yang (not) Alone in otherland hihihi

    BalasHapus
  3. Waktu baca buku ini, agak kesel sih sama tokoh yang bernama Maya, mau banget dimanfaatin sama pacarnya. Menurutku konflik di novel ini datar-datar aja dan kurang greget.

    BalasHapus
  4. Sudah baca novelnya sampai halaman 97 doang, mau nglanjutin tapi lebih tertarik buat baca Sweet Nothings :D

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*