Pages

Selasa, 25 Juni 2013

It's Reviewing Time

source
Hai hoooooo, maaf nih minggu kemaren jarang banget update mungkin sampai minggu depan bakalan sepi ini rumah dikarenakan ada urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan, kalau untuk nyuri baca masih sempat sedangkan nulis review lihat-lihat situasi dulu, hehehe. Judul postingan kali ini nggak banget ya tapi nggak pa-pa, niatnya mau saya samain sama postingan It's Reading Time. Kalau di postingan itu saya curhat soal waktu ideal dalam membaca kali ini terinspirasi dari postingan Aul soal gimana dia menulis review di sini, jadi, postingan kali ini bercerita tentang gimana saya menulis review :D.

Dulu biasanya saya hanya memberi komentar singkat tentang buku yang habis dibaca di goodreads. Saya ini orangnya pelupa parah, nggak jarang lupa sama sebuah buku dan bertanya pada diri sendiri 'ini udah aku baca apa belum ya?' pernah saya baca sebuah buku dipertengahan baru sadar kalau dulu buku itu udah pernah saya baca --". Jadi, untuk menghemat waktu dan memberi kesempatan untuk buku lain, sebisa mungkin saya mereview buku selengkap yang saya bisa, agar suatu waktu kalau ingin mengetahui cerita buku yang pernah saya baca tersebut nggak usah baca bukunya lagi cukup membaca reviewnya, kecuali saya sangat sangat menyukai buku itu, bakalan saya baca sampai lecek deh :p. Itulah alasan kenapa saya membuat review, sebagai penginggat.

Gimana sih cara menulis review? Coba aja googling pasti banyak banget tips-tipsnya. Kalau saya, yang paling penting itu adalah kejujuran dan dari hati, write with my heart, itu dulu tagline awal blog saya yang kemudian saya pecah menjadi Kutu Bokek dan Kubikel Romance, yang sekarang punya tagline sendiri-sendiri. Tulis aja yang pengin kamu tulis, kalau untuk pemula (saya juga masih pemula) bisa dengan blogswalking agar menambah wawasan, saya misalkan aja ya, blogswalking itu ibarat pertemanan, semakin banyak kita berkunjung (berteman) kita akan lebih banyak mengetahui karakter tulisan (orang-orang). Nggak jauh beda sama ngreview, ciri khas kalau menurut saya penting, punya identitas seperti penyanyi-penyanyi yang punya karakter khusus, kalau kita punya ciri khas, orang akan langsung tahu tanpa melihat nama penulis kalau itu pasti tulisannya si ini si itu, ini juga bisa menghindari para plagiat. Jadi kuncinya hanya jadilah dirimu sendiri.

Apakah saya punya ciri khas? Hahahaha, mungkin lebih tepatnya yang memberi jawaban adalah orang-orang yang suka membaca review saya. Salah satu ciri khas review saya adalah ditiap akhir review, hampir semua book blogger selalu memberi rating buku yang mereka baca, nah gimana caranya agar punya kita sedikit berbeda itu bisa menjadi sangat menarik. Bisa juga dengan cara kita mereview, dibuat narasi full, seperti berkirim surat, curhat, formal seperti tulisan di surat kabar, penuh dialog atau beraroma komedi. Sesuaikan saja apa yang kita lebih nyaman, kalau saya dalam bagian ini lebih ke tidak tentu biar, nggak jenuh aja, kalau ada bagian yang menarik di buku yang saya baca kadang saya membuat review seperti yang di buku itu, contohnya saya pernah membuat review dalam bentuk surat di review The Fault In Our Stars dan Daddy Long Legs. Di review 13 Reasons Why, ceritanya saya buat seperti cerita di setiap kaset yang direkam tokoh utamanya tapi dengan versi garis besarnya. Apalagi ya? saya lupa XD, yang jelas kalau buku itu bagus review saya pasti sangat panjang sedangkan kalau tidak sesuai dengan selera saya pasti reviewnya singkat padat jelas. 

Contoh beberapa teman blogger yang punya ciri khas:  Bookie-Looker (konsistensinya, coba deh amati struktur semua reviewnya, hampir semuanya sama, isinya pun berisikan poin-poin yang sebagian besar sama), The Black in The Book (suka ide The A Side dan The B Side), Through Tinted Glass (siapa yang nggak kenal gaya ngreviewnya dokter yang satu ini, dijamin ngakak), My Book Reviews Conner (dijamin kita bakalan pengen baca buku yang direview), dan masih banyak lagi, anggota BBI ada 100-an bok! lemes kalau saya harus menganalisa semuanya XD.

Di review saya bisanya berisi; data buku (penulis, editor, desain sampul, isbn, dapat dari mana, dll), garis besar isi buku, kelebihan dan kekurangan beserta saran dan kritik, apa yang membuat saya suka dan tidak suka, bagian yang membekas di hati saya, quote-quote yang makjleb, perasaan ketika saya membaca buku tersebut, informasi tentang pengarang dan buku lainnya, penghargaan yang pernah didapat, buku-buku lain yang mirip dengan buku yang sedang direview, saya rekomendasikan untuk siapa dan selain rating saya selalu menambahkan kalimat yang berisi bagian menarik dari buku yang sedang saya baca atau alasan kenapa rating itu pantas untuk si buku. Tidak jarang juga saya curhat tentang tema yang diambil sama si buku.

Kapan saya menulis review? Sama seperti waktu baca, saya moody-an banget, saya jarang selesai baca langsung ngreview, biasanya langsung lanjut buku lain. Biasanya nulis review kalau pas libur atau pas jaga malam di mana saya nggak dikejar-kejar waktu. Saya kalau nulis review itu lamaaaaaaa banget, nyari info lainnya lah, baca-baca ulang bukunya lah, gimana cara memulai dan mengakhirinya lah, nggak jarang sehari ngadep layar komputer cuman menghasilkan satu review, beda lagi kalau lagi mood, sehari saya bisa nulis sampai tiga review. Kebiasaan jelek tidak langsung menulis review setelah membaca ini membuat tumpukan hutang review saya menggunung, jadi maaf ya kalau yang merasa bukunya saya pinjam, balikinnya lama :(. Cara mengatasi agar saya tidak lupa sama apa yang ingin saya tulis adalah biasanya saya menandai bagian yang ingin saya tulis dengan post-it atau struck bekas belanjaan, kadang saya juga nulis dulu di kertas kalau lagi nggak mood ngetik, baru pindahin ke wordpad (kalau nulis di ms. word suka error kalau di copas ke blogger) atau kalau lagi semangat-semangatnya nulis dan di rumah ada koneksi internet langsung nulis review di blog, sesuaikan aja dengan kebiasaan dan kondisi.

Source: hrrrthrrr

Jadi, sebenarnya mudah kok nulis review, baca dan tuliskan kembali apa yang kamu dapat, lama-lama juga akan terbiasa.

keep reading. keep writing. and just be your self :)

salam sayang,
@peri_hutan

9 komentar:

  1. Analisis review-ku dong, Mbak. ^^ #heh

    BalasHapus
  2. Oh begitu cara mbak sulis me-review buku
    Btw, biasanya kalau gak langsung direview trus baca buku yang lain dulu kan sering lupaaa ceritanya

    BalasHapus
  3. Gimana sih, Kak caranya untuk memunculkan ciri khas itu? Dan bisa tetep konsisten dengan kecirikhasannya itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan banyak menulis review, lama-lama nanti kita akan terbiasa dan tahu sendiri ritme yg selalu kita tulis dalam review :)

      Hapus
  4. Makasih buat tips2 nya mba.. selama ini aku br bisa bikin review singkat di goodread.. kadang kelupaan malah jd spoiler..

    BalasHapus
  5. Selama ini aku br bisa review singkat di Goodread, kadang kelupaan jd spoiler malahan.. makasih tipsnya ya mba ^^

    BalasHapus
  6. Saya suka baca juga mbak dan tertarik juga buat nulis review buku yang saya baca tapi ya gitu mbak suka bingung :(
    Gimana ya mbak triknya biar bisa nulis review yang bagus tapi nggak jadi spoiler juga? Thanks XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pernah menuliskan cara menulis review, silahkan di cari di blog ini :)

      Hapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*