Pages

Kamis, 08 November 2012

Gone With The Wind


Menyambung postingan kemaren, di mana kali ini saya akan membuat reviewnya. Untuk sedikit cerita dan kesan saya akan Scarlet bisa di lihat di Gone With The Wind Part 1-4. Saya akan mengulang sedikit cerita dari awal, here we go...

Scarlett O'Hara gadis berumur 16 tahun berasal dari Tara, Georgia, anak tertua dari Gerald O'Hara yang keturunan Irlandia dan Ellen O'Hara yang dari Prancis. Scarlett mewarisi sifat keras kepalanya dari ayahnya dan kecantikan dari ibunya. Karena sering dimanja Scarlet menjadi seorang gadis yang keinginannya harus di penuhi. Scarlett merasa mempunyai kelebihan, dia memikat banyak lelaki muda dan dia berangapan tidak ada laki-laki yang bisa menolak pesonanya. Dia juga berbeda dari gadis lainnya yang tunduk akan norma dan adat di mana setiap gadis harus bersikap manis, malu-malu dan patuh pada laki-laki. Namun, ada satu laki-laki yang cuek pada Scarlet, yang selalu menghindarinya, yang tidak mempan akan pesona Scarlett, dia adalah Ashley Wilkes.

Scarlett seperti kebakaran jenggot ketika mendengar kabar Ashley akan bertunangan dengan sepupunya Melanie Hamilton, seharusnya dialah yang dinikahi Ashley dan dia percaya kalau Ashley juga mencintainya. Ketika petunangan berlangsung, Scarlett mendekati Ashley dan berbicara secara pribadi, Scarlett menggungkapkan perasaannya dan memohon agar Ashley membatalkan pertunangannya. Namun, walaupun mengakui kalau Ashley mengagumi Scarlett, dengan banyaknya perbedaan diantara mereka, dia tetap tidak bisa meninggalkan Melanie.

Marah akan penolakannya itu Scarlett melancarkan balas dendam dengan menikahi Charles Hamilton, saudara kandung Melanie. Pernikahan Scarlett hanya bertahan dua bulan, Charles meninggal karena campak di camp Konfederasi. Sekarang dia seorang janda beranak satu. Pernikahan Melanie dan Ashley pun berlangsung bahagia sampai ketika perang semakin berkobar, Ashley pergi ikut berperang.

Untuk mengobati luka hatinya, Scarlett pindah ke Atlanta, tempat kelahiran Charles bersama Malanie dan Bibi Patty. Di sana dia memulai kehidupan yang baru dengan suasana kota yang ramai. Scarlett sudah bosan dengan masa berkabungnya, dia ingin kembali tampil memesona dan memikat seperti dulu, puncaknya ketika akan ada pesta dansa. Dia sudah gatel ingin berdansa lagi, dengan berbagai cara akhirnya dia bisa menghadiri pesta tersebut dengan Melanie dan di sana dia bertemu kembali dengan orang yang pernah memergokinya memohon cinta kepada Ashley dulu.

Rhett dan Scarlett mempunyai sifat yang mirip, ambisius dan penuh tekad. Hal itulah yang membuat Rhett tertarik dengan Scarlett. Di Atlanta Rhett memberikan kemewahan pada Scarlett dengan berbagai hadiah mahal, tapi hubungan mereka tak selalu manis, Rhett tahu kalau Scarlett tidak bisa melupakan Ashleykarena itu dia meminta Scarlett menjadi wanitanya saja, bukan menikahinya seperti yang diharapkan Scarlett.

Perang antara pihak Konfederasi dan para Yankee (Tentara Union) semakin memanas dan sampai juga di Atlanta, semua orang mengungsi dan dia tidak bisa ikut karena 'harus' menjaga Melanie yang sedang hamil. Bahkan, karena kurangnya tenaga kesehatan dan tidak ada yang bisa membantu Melanie melahirkan, Scarlett melakukan semuanya, meantu proses melahirkan Melanie yang membuat Melanie sangat berhutang pada Scarlett. Kemudian datang kabar dari Tara, ibunya meninggal dunia. Scarlett langsung pergi meninggalkan Atlanta, membawa Melanie yang baru melahirkan tanpa mengindahkan perang yang sedang meletus.

Di Tara semuanya berubah, ayahnya menjadi gila karena kematian ibunya, kekayaannya dirampas para Yankee, para budak melarikan diri, Scarlett harus menanggung semua itu sendirian, dia bertekad untuk membangun Tara kembali. Tidak hanya itu, Scarlett juga harus menghadapi dampak rekontruksi, adanya pajak yang melambung tinggi. Scarlett membutuhkan uang dan dia tahu siapa yang mempunyai banyak uang, Rhett Butler.

Sayangnya Rhett tidak bisa memberikan uangnya, dia punya banyak uang tapi tersembunyi dan dia tidak ingin harta bendanya diketahui pihak Yankee. Bahkan dia menolak tawaran Scarllet untuk menikah dengannya. Hal itu membuat Scarlett merasa terhina lagi dengan semua perlakuan Buttler, dia pun menikahi Frank Kennedy yang juga mempunyai uang, laki-laki yang jauh lebih tua darinya. Setelah menikah dengan Frank ekonomi Scarlett mengalami kemajuan pesat, tidak hanya kembali membangun perkebunan di Tara dia juga membeli pabrik penggergajian. Naasnya lagi, tidak lama setelah melahirkan anak keduanya, Scarlett kembali menjadi janda.

Part 5 (Buku keempat, Bab XLVIII-LXIII)

Scarlett akhirnya menerima pinangan Rhett, dia hidup bahagia dengan kemewahan yang diberikan Rhett. Menikah dengan Rhett sangat jauh berbeda ketika menikah dengan Charles atau Frank. Mereka berdua terlalu tunduk dengan Scarlett sedangkan Rhett tidak takut dengannya, dia sudah tahu akan sifat Scarlett dan jika sedang marah Rhett akan membiarkannya saja.

Rhett tahu kalau sampai sekarang pun Scarlett masih terobsesi dengannya, dia akan memberikan semua hartanya untuk Scarlett tapi kalau sampai memberikan hadiah untuk Ashley dia akan langsung menjadi peringatan. Rhett juga membuat sibuk Scarlett agar tidak sering bertemu dengan Ashley, membuatkan rumah yang sangat indah sampai lupa dengan pabrik dan tokonya. Hidup dengan kemewahan membuat Scarlett sangat bahagia, dia juga sangat memperhatikan penampilannya dan dia tidak ingin hamil lagi. Namun, suatu sore ketika dia berkonsultasi dengan dr. Meade akan gangguang pencernaannya, dia mengatahui kalau dia hamil lagi. Scarlett marah pada Rhett dan dia hendak menggugurkannya tapi Rhett melarang keras karena dapat menimbulkan kematian bagi Scarlett.

Bonnie Blue Butler adalah anak ketiga Scarlett. Rhett tidak peduli kalau dia tidak mendapatkan anak laki-laki, dia sangat menyayangi dan memuja Bonnie. Bonnie menjadi anak emas mereka, walau lebih menyayangi Bonnie, Rhett tetap memperhatikan Wade dan Ella, bahkan dia lebih perhatian daripada Scarlett.

Pertengakaran panas mereka pun terjadi ketika Scarlett menolak tidur dengan Rhett lagi dengan alasan dia tidak ingin hamil dan badannya membengkak. Rhett menanggapi dengan sinis dan mengabulkan permintaannya, mereka pisah ranjang dan ketika Bonnie bisa berjalan Rhett sering mengajaknya berpergian dan tidur sekamar dengannya.

Kemudian desas desus hubungan Scarlett dan Ashley mulai tercium pihak luar, Scarlett sangat malu sampai-sampai dia tidak ingin hadir di ulang tahun Ashley. Dia tidak sanggup berhadapan dengan Melanie. Tapi, sesampainya di sana Melanie masih sangat bersikap hangat, dia tidak percaya akan perasaan Melanie kepada Ashley, dia percaya kalau Scarlett mencintai Rhett Butler.

Ketika Bonnie berusia empat tahun, ketika dia bisa menunggangi kuda, semuanya mulai berubah.

"Pernahkak terpikir olehmu bahwa aku amat mencintaimu? Mencintaimu selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya berhasil mendapatkanmu? Pada masa perang, aku mencoba pergi jauh agar dapat melupakannmu, tapi tak bisa. Pada akhirnya, aku selalu kembali lagi. Sesudah perang, aku menggambil resiko ditangkap, ahnya untuk pulang menjumpaimu. Begitu bgesar cintaku padamu, hingga ingin rasanya aku membunuh Frank Kennedy kalau dia tidak meninggal juga waktu itu. Aku mencintaimu, tapi aku tak ingin kau tahu. Kau sangat brutal pada orang-orang yang mencintaimu, Scarlett. Kaugunakan cinta itu untuk menyiksa mereka."
"Aku tahu kau tidak mencintaiku ketika kita menikah. Aku sudah tahu tentang Ashley. Tapi, tololnya aku mengira bisa membuatmu mencintaiku. Tertawalah kalau mau, tapi yang jelas aku ingin menjagamu, menyayangimu, memberimu apa saja yang kauinginkan. Aku ingin menikahimu, melindungimu dan memberimu kebebasan dalam apa saja, agar kau bahagia -seperti yang kulakukan untuk Bonnie. Kau telah mengalami perjuangan berat, Scarlett. Tak ada yang lebih tau tentang hal itu selain diriku. Dan aku ingin kau berhenti bekerja keras. Biar aku yang bekerja untukmu. Aku ingin kau bersenang-senang seperti anak kecil -sebab kau memang anak kecil. Anak kecil yang ketakutan dan keras kepala. Kurasa kau masih tetap seperti anak kecil. Hanya anak kecil yang begitu keras kepala serta tidak sensitif."
Oh, Rhett Butler.
Lega banget rasanya menyelesaikan buku ini, buku tertebal yang saya baca, hahaha. Sampai akhir pun saya sangat jengkel pada Scarlett, keegoisannya benar-benar membuat saya muak. Dia adalah seorang manipulatif handal, lihat saja apa yang dilakukannya pada Charles dan Frank, hanya memanfaatkannya saja. Dia juga tidak memikirkan perasaan orang lain ketika dia merebut kekasih mereka, demi egonya. Ketika ia ingin membangun Tara kembali, bagian itu membuat saya salut akan tekad Scarlett, ada untungnya sikap keras kepala, pemberontaknya mempunyai manfaat dan dia terlihat tangguh. Sayangnya lagi-lagi saya dibuat enek dengan kelakuannya, gantian ingin memanfaatkan Rhett Butler. Untung saja Rhett sangat pintar dan sama liciknya dengan Scarlett sehingga dia bisa mengendalikan Scarlett.

Scarlett juga bukan ibu yang baik, tidak pernah memperhatikan anak-anaknya, hanya dirinya sendiri. Justru Rhett berperan menjadi seorang ayah yang sangat baik dibalik tampilan luarnya yang keras. Dia bisa menerima Wade dan Ella, emamanjakan mereka walau bukan anak kandungnya sendiri. Yang paling membuat saya terharu adalah saat-saat terakhir, saat-saat ketika Rhett jujur akan perasaan yang selama ini dipendamnya.

Cintanya pada Ashley pun hanya obsesi semata karena ego masa mudanya, yang tidak mau ditolak sehingga sebelum Ashely tunduk padanya dia tidak akan menyerah. Satu-satunya karakter yang menurut saya paling bodoh adalah Melanie Hamilton. Entah harus kasihan atau menjunjung rasa kepercayaannya pada Scarlett, sikap dia yang selalu mempercayai Scarlett dan sampai akhir pun tidak tahu kalau dibalik semua siap baiknya itu, Scarlett mencintai suaminya dan berusaha merebutnya, ironis sekali.

Cerita ini berseting pada tahun 1861 ketika perang belum dimulai sampai perang sudah usai (1865). Tidak hanya disuguhi lik liku kehidupan Scarlett O'Hara, kita juga akan diperkenalkan akan perang saudara di Amerika Serikat, perang antara pihak Konfederasi (Sebelas negara bagian Amerika Serikat bagian selatan memisahkan diri) dan Union. Yankee atau Union tidak bisa membiarkan negara-negara tersebut berdiri sendiri kemudian terjadilah perang. Konfederasi masih memberlakukan perbudakan, dan presiden Amerika saat itu, Abraham Lincoln ingin membebaskan para budak.

Poster film GWTW

Gone With The Wind diterbitkan pertama kali pada tahun 1936 dan mendapatkan penghargaan Pulitzer pada tahun 1937. Kisah Scarlett O'Hara menjadi kisah terpopuler sepanjang masa, pernah juga difilmkan pada tahun 1939. Dibintangi oleh Clark Gable sebagai Rhett Butler dan Vivien Leight segabai Scarlett O'Hara. Film ini mendapatkan 13 nominasi Oscar dan memenangkan delapan diantaranya.

Clark Gable
Vivien Leight

3 sayap untu kisah Bittersweet ini.

Gone With The Wind (Lalu Bersama Angin)
Penulis: Margaret Mitchell
Alih bahasa: Sutanty Lesmana
Cover: David
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 979-511-685-1

Buku 1: 584 halaman.
Buku 2: 448 halaman
Cetakan pertama, Maret 1993
Buku 3: 658 halaman
Cetakan pertama, Juni 1993
Buku 4: 368 halaman
Cetakan pertama, September 1993
Total halaman: 2058 halaman *mukok-mukok*


NB: Dalam rangka posting bersama buku Gone With The Wind untuk merayakan kelahiran Margaret Michell yang ke 112 tahun.

30 komentar:

  1. Scarlett memang menyebalkan. Menurutku Mitchel itu hebat karena dia bisa bkin karakter menyebalkan seperti scarlett tpi merangkainya dalam sebuah novel yang akhirnya menjadi salah satu karya sastra klasik terkenal :D

    btw..aku suka Rhett loh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha sama mb, walau brengsek dia tetap keren, sayang berkumis >.<

      Hapus
  2. aku nggak suka Rhett juga, mbak Essi! XD
    wah... banyak amat halamannya... gede-gede, ya, hurufnya? Aku sih sebuku tebel gitu, kek buku yang dibaca ama mbak Essi... jadi susye dibawa ke mana-mana selain jadi bantal... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mb, ukuran biasa sih untuk buku yang kira2 bentuknya kayak HisRom :)

      Hapus
  3. Sama deh...kasih 3 bintang.
    kalo aku paling suka sama Melanie, dia contoh wanita tangguh, yang bahkan ketika suaminya menyukai wanita lain (aku gak percaya dia gak sadar), dia tetap menjaga kehormatan dan kesetiaan pada sang suami. Dia juga terbukti berani dan paling punya akal sehat dibanding yang lain.

    Oh ya, kalo pria-nya aku paling suka Will Benteen, sayang dia gak diceritain lebih lanjut. Paling benci sama Rhett!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah g suka Rhett :)
      kadang ak kasian sama Melanie, mau aja, dia emang lembut apalagi pas tahu kalau Melanie suka suaminya dia tetap g percaya

      Hapus
  4. baca tulisan kecil setelah total halaman bikin aku lupa mau komen apa, hahaha... selamat ya, akhirnya tamat juga (kayanya jadi kita nih yg celebration :p)

    BalasHapus
  5. akhirnya selesai hehehe...sistem SKS nih, lumayan pegel pasti abis megangin buku bantal :D *pijetin mbak sulis*
    Sebagai penggemar kisah romance, GWTW ini masuk kategori rekomendasi tidak mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. masuk banget, romancenya kental kok :)
      lihat aja gimana Scarlett sampai menikah tiga kali dan masih terobsesi sama Ashley, hanya saja ditambahi bubu perang yang lumayan kental juga :)

      Hapus
  6. Aku lihat ini di Togamas diskonnya 15%. Nyesel dulu di Gramedia Book Fair gak beli ini aja, waktu itu didiskon 40%. :(

    BalasHapus
  7. Butuh tekad yang super besar buat baca buku ini. Dengan adanya baca bareng BBI setiap berapa bab gitu lebih memacu semangat buat baca (diceritain Putri) hehe sayang belum ada bukunya :p
    sementara baca review2 mba n tmn2 BBI lainnya dulu \mm/

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, karena baca bareng jadi bersemangat coba nggak pasti mandeg terus bacanya :)

      Hapus
  8. koreksi dikit lis, settingnya tuh nggak berhenti di tahun 1865 tapi di 1875. Soalnya bukunya tuh berakhir pas Scartlet berumur 28 tahun. Coba cek lagi deh. Ada tuh dialog pas Rhett nanya umur scarlet berapa ;)

    Aku suka Rhett dan aku suka semua percakapannya ma Scarlett. Dari awal sih udah kelihatan dia tuh suka ma Scarlett. hehehe. Walau disamarkan dengan semua ejekan dan sindiran yang bikin Scarlett mati kutu. haha.



    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe iya ak kurang jeli, tahun 1865 itu berakhirnya berang kan *ketauan baca cepat a.k.a skip* :p

      Iya, gelagatnya Rhett udah membuktikan kalau dia suka sama Scarlett tapi g mau ngakuin aja :)

      Hapus
    2. aq suka Rhett, dy cool banget....
      cinta nya itu lho, bikin iri....
      kadang emang sinis, tp itu krn ulah Scarlett.....

      Hapus
  9. Wow, halamannya super sekali ngalahin novel harpot, selamat buat mba sulis
    Klo aku ga tau dah bs baca atau ga hehe

    BalasHapus
  10. Aiih, baca resensinya bikin mupeng :P

    Kok kuat bacanya sih? Lihat tebelnya aj aku ... males :P
    eh tapi jadi tertarik nih pas baca review ini :) Makasih ya ^^
    semacam Harlequin kah?

    BalasHapus
  11. Jujur, aku suka keburu ilfil kalau liat cover semacam GWTW ini, tapi bacain review buku beberapa bulan terakhir ini dibeberapa blog, koq ya jadi kepingin. Duh! racun bener dah!

    BalasHapus
  12. Pernah nonton filmnya di Metro TV dulu tapi udah keburu bosen duluan sebelum selesai. Ahahaha.. Aku malah lebih suka film tentang Margaret Mitchell-nya. Ada lho. Dan kisah hidupnya juga menyedihkan.

    BalasHapus
  13. dari dulu pengen baca buku ini, tapi selalu keder sama jumlah halamannya x_X

    BalasHapus
  14. Awalnya aku pengen baca buku ini, tapi grgr liat sinopsisnya kok dewasa bangt. Aku jadi batal baca:D Aku kan masih kecil:Dv

    BalasHapus
  15. masih ada sekuel yang ke 6 sama ke 7 nya kan mba .
    aku pernah baca , tapi bukunya malah ilang .
    nyari di toko buku udah ga ada .
    Yang ini lebih seru lho mba.
    Di bagian ini , scarlett akhirnya sadar bahwa ia juga mencintai Rhett. Dan kalo ga salah , Melanie meninggal dan Ashley ingin menikahi Scarlett, namun Scarlett nolak . Akhirnya ia pergi mengejar cinta Rhett . Jadinya jungkir balik cerita Scarlett dan Rhett Butler . seru deh pokonya Mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, masih ada lanjutannya, judulnya Scarlett, udah punya tapi b.ingg, bacanya nunggu otak adem dulu :)

      Hapus
  16. gone with the wind termasuk cerita yang melegenda,btw waktu itu mungkin cowok berkumis itu keren, kl sekarang yang berkumis malah 'kalah' ..:D

    BalasHapus
  17. ini novel favorit ku.....
    sayang selama ini cuma bisa sewa, cari yang jual susah...
    kalo ada yg mau jual, email ya....
    yafita2012@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga lagi nyari nih....aku malah punya sekuelnya,,,,gara2 baca itu jadi pengen GWTW'nya

      Hapus
    2. udah punya buku kedua yang bahasa inggis, belum ada mood untuk baca karena katanya feelnya beda dengan buku pertama, semoga kesampean ya :)

      Hapus
  18. Buku dan film yg sangat fenomenal
    Btw, bonny so sweet abis deh

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*