Pages

Rabu, 10 Oktober 2012

Before I Die


Apa yang akan kamu lakukan jika umurmu ditargetkan tidak akan lama lagi? Berserah diri? Tetap semangat menjalani sisa hidup? Bunuh diri aja langsung? Menyerah dan menunggu waktu tanpa melakukan apa pun? Semua ada pilihannya, tergantung kita ingin menggunakan waktu sebaik mungkin atau membiarkannya berlalu tanpa arti. Pilihan yang dipilih oleh Tessa adalah membuat daftar yang inggin diwujudkannya sebelum mati.

Sepuluh hal yang inggin Tessa wujudkan sebelum ia mati:
  1. Bercinta
  2. Mengatakan 'ya' pada apa pun selama sehari penuh
  3. Obat-obatan
  4. Melanggar hukum
  5. Mengemudi
  6. Ketenaran
  7. Membuat Ibu dan Ayah rujuk
  8. Cinta 
  9. Adam tinggal bersama Tessa
  10. Lauren Tessa Walker
.....
11. Secangkir teh
12. Pedoman untuk ayah
13. Memeluk adiknya saat senja hinggap di birai jendela
....

Sepuluh tidaklah cukup, tidak akan pernah cukup. Masih banyak yang ingin Tessa lakukan dalam hidupnya.
"Berapa lama aku bisa bertahan? Aku tidak tahu. Yang kutahu hanyalah aku punya dua pilihan. Terus berlindung di bawah selimut dan melanjutkan hidup sebagai orang yang sekarat, atau kembali melaksanakan daftar keingginan dan melanjutkan hidupku."
Sejak berumur dua belas tahun Tessa divonis menderita limfoblastik leukimia (jenis kanker darah yang tumbuh cepat dimana limfoblast/sel darah putih yang belum matang terlalu yang banyak di dalam darah dan sumsung tulang) membuat dia putus sekolah dan setiap minggu harus melakukan penggobatan yang sangat menyiksa. Di umur enam belas tahun ini, dia ingin sisa hidupnya tidak sia-sia, bersama Zoey -teman yang tidak peduli dengan penyakit Tess, Tessa ingin membuat daftar dan mewujudkannya, daftar yang tidak biasa.
"Kau menggingginkan hal-hal yang manis dan indah, Tessa, tapi berhati-hatilah. Orang lain tidak selalu memberi apa yang kau ingginkan."
Salah satu buku yang membuat saya mbrebes mili. Gimana ya, sebenernya karakter Tessa tidak membuat saya bersimpati, dia cenderung memaksakan kehendak dan kadang sinis dengan dirinya sendiri, bandel dan susah diatur. Yang lebih membuat saya terharu adalah perlakuan orang-orang disekitarnya. Ayahnya, satu-satunya orang yang percaya Tessa akan sembuh. Cal, adik Tessa yang sanggat polos dan lugu, yang bertanyya tanpa basa basi "apakah kau akan segera mati?" Zoey, dia tidak peduli Tess sakit, kamu ingin melakukan sesuatu yang gila yang kamu inginkan? ayo aja, aku akan berusaha memfasilitasinya. Begitulah dia, berharap semua orang seperti dirinya, tidak mengasihinya. Ibunya, dia tidak tahu sama sekali tentang teori penyakit Tess, berkebalikan dengan ayahnya. Tapi, ketika dia bersama denggan Tessa, dia akan melakukan apa pun agar dia menjadi nyaman. Adam, salah satu yang tak pernah dipikirkan Tessa dari awal, dia laki-laki yang sangat mencintai Tessa tanpa mau tau keadaaannya. Semua perhatian orang-orang terdekatnya lah yang membuat saya terharu. Bagaimana mereka berusaha menyembuhkan Tessa, bagaimana mereka berusaha selalu ada untuk Tessa.

Bagian yang paling nyesek:
Aku hanya bercanda, tapi Ayah tidak tersenyum.
"Adam masih terlalu muda, Tessa. Kau tidak bisa bergantung kepadanya dalam segala hal. Dia mungkin membuatmu kecewa."
"Tidak akan."
"Bagaimana kalau dia membuatmu kecewa?"
"Yah, aku masih punya Ayah."
Rasanya aneh memeluk Ayah di bordes dalam kegelapan. Kami saling berpelukan lebih erat daripada yang dapat kuingat. Akhirnya ayah mengendurkan dekapannya dan menatapku dengan sangat serius.
"Ayah akan selalu hadir untukmu, Tessa. Terlepas dari apa pun yang kau lakukan, terlepas dari hal apa pun yang masih tersisa yang akan kau lakukan, terlepas dari hal konyol apa pun dalam daftar keinginanmu yang harus kau wujudkan. Kau harus tahu itu."

Tissue mana tissue.

Quote paling disukai:
"Andai aku memiliki seorang pacar. Andai dia tinggal di lemari mantel. Kapanpun aku menginginkannya, aku dapat mengeluarkannya dari lemari dan dia akan menatapku seperti yang dilakukan para pemuda dalam film, seolah-olah aku ini cantik."
Sudut pandangnya adalah orang pertama, Tessa. Membuat kita mengetahui apa yang dia rasakan, apa yang dia inginkan. Alurnya lumayan cepat, yang paling menarik tentu bagaimana Tessa mewujudkan keingginannya, membuat kita akan cepat-cepat mengetahui cara Tessa mewujudkannya. Covernya not bad lah, nggak jauh beda dari cover aslinya. Sayangnya kualitas kertasnya nggak bagus, terlalu tipis dan tulisannya agak kecil. Entah kenapa saya merasa ada yang kurang dengan terjemahannya, bukannya jelek, saya hanya merasa tidak lepas ketika membaca, ok, saya menangis di saat-saat terakhir, tapi saya rasa itu tidak cukup, saya merasa seharusnya lebih wah lagi.

Beberapa penghargaan untuk buku ini:
ALA Teens' Top Ten (2008), Branford Boase Award (2008), ALA's Top Ten Best Books for Young Adults (2008), The Inky Awards for Silver Inky (2008), Abraham Lincoln Award Nominee (2012).

Buku ini sudah difilmkan dengan judul Now Is Good yang tayang pada tahun 2012 ini. Tessa diperankan oleh Dakota Fanning dan Adam diperankan oleh Jeremy Irvine. Lita tunggu saja filmnya, semoga saja semengharukan bukunya. Berikut trailer filmnya:


4 sayap untuk mantra penolak-kematian.


Penulis: Jenny Downham
Penerjemah: Indriani Grantika
Cover: Indriani Grantika
Penerbit: Grantika Publishing
ISBN: 978-602-18147-0-3
Cetakan kedua, Juli 2012
303 halaman

10 komentar:

  1. Huwaaaa... aku baca reviewnya uda mbrebes ajah. Hiks *Susut umbel*

    BalasHapus
  2. Wow.. rambut bob-nya Dakota seksi deh.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu bukannya potongan cowok ya rambutnya? Menurutku sih Dakota pas meranin Tess, semaunya sendirinya itu loh bisa namplok waktu diperanin Dakota :)

      Hapus
  3. Aku sebenernya udah punya bukunya, cuma bacanya pengen nunggu filmnya keluar dulu. Eh udah keluar belum ya filmnya? Kakakakakkk...

    Emang musti bawa tisu kayaknya nih baca ni buku..

    BalasHapus
  4. filmnya sdh keluar, tp hnya tayang di blitz megaplex. :)

    BalasHapus
  5. Aku mau share novel lain yg gak kalah seru, Penerbit sama: GRANTIKA PUBLISHING..
    Check this out, girls: http://favoritebookchoice.blogspot.com/

    BalasHapus
  6. makasih atas infonya, semoga Grantika nerbitin buku kece kayak Before iI Die lagi ya :)

    BalasHapus
  7. @peri hutan, thankyou, seneng dengernya kalo pembaca suka novel kami:) | oya, baca jg terbitan novel selanjutnya dr kami, REDEMPTION, akan terbit bulan april. Dan yang sdh terbit "THe Lost Bone". :)

    BalasHapus
  8. Hmm, sepertinya banyak buku Indonesia yang tipenya mirip ini seperti Surat Kecil Untuk Tuhan, Once More times, dll. Tapi sepertinya ini lebih greget karena wishlistnya banyak. Anyway, pesan moralnya bagus sih kita harus berbuat baik setiap waktu karena waktu itu sebentar

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*