Pages

Senin, 23 Juli 2012

The Wind in The Willow

8194264
The Wind in The Willow: Embusan Angin di Pohon Dedalu
by Kenneth Grahame
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Cover: Ella Elviana
ISBN: 970-979-19926-4-0
Cetakan I: April 2010
Penerbit: Mahda Books

Selamat hari anak, hari ini saya akan mereview buku khusus anak, semoga bisa menjadi referensi ^^

Sinopsis:
Terjual lebih dari 100 juta kopi dan telah dicetak lebih dari 250 edisi dalam berbagai versi, The Wind in The Willow -pertama terbit tahun 1908- merupakan buku fabel terbaik sepanjang masa. Karya Kenneth Grahame ini tidak hanya bercerita mengenai petualangan seru, tetapi juga nilai-nilai persahabatan.

Kisah tentang persahabatan antara tikus tanah yang polos, tikus air yang mencintai sungai, luak yang bijaksana, serta katak yang ceroboh. Di tepi sungai yang indah dan hutan belantara yang angker, kisah mereka terjalin dengan indah dan mendebarkan.

Review:
Saya tidak ingat apakah pernah membaca fabel waktu kecil, yang jelas buku ini adalah buku fabel yang saya baca dewasa ini. Agak susah menceritakannya, hehe (sebenernya agak sedikit lupa juga sama ceritanya *toyor*). Intinya, seperti sinopsis di atas, persahabatan antara hewan-hewan yang mempunyai bermacam sifat.

Cerita di mulai ketika tikus tanah (Moly) keluar dari sarang menuju tepi sungai dan bertemu dengan tikus air (Ratty) yang ramah. Ratty mengajak <oly berperahu menyusuri sungai dan menunjukkan Hutan Rimba yang tidak pernah dikunjungi penduduk tepi sungai. Setelah puas, mereka beristirahat dan berpiknik, tidak lama mereka kedatangan tamu yaitu si berang-berang dan si luak tua yang pemalu, senang menyendiri. Keesokan harinya ratty mengajak Moly mendayungmengarungi sungai lagi, kali ini melihat rumah Tuan Katak. katak cukup kaya, ramah tapi suka membual, cenderung menyombongkan diri dan 'lupa daratan' bila sudah asik dengan perahu, kereta gipsi, serta mobil balap. Bicara tentang si katak, dialah yang paling repot membuat teman-temannya akan masalah yang dia buat dan menjadi konflik di buku ini.

Tidak itu saja, kalian juga akan berkenalan dengan Dorty anak berang-berang yang suka menjelajah, para landak, para rase, cerpelai, serta musang, satwa cerdik namun suka mencuri dari Hutan Rimba.

Keseluruhan buku ini cocok sekali dibaca oleh anak-anak. tidak ada kalimat yang kasar, dan ada beberapa ilustrasi yang indah, walau tidak banyak. Pesan moralnya pun jelas, tentang persahabatan, saling membantu dan sifat congkak itu suatu waktu akan merugikan diri kita sendiri.

3 sayap untuk penduduk tepi sungai.

3 komentar:

  1. […] setengah fabel, di mana tokoh utama dan sebagaian besar adalah hewan. Tapi lebih menarik daripada The Wind in The Willow yang pure fabel, ada yang bilang kalau cerita fabel adalah cerminan kehidupan manusia, mungkin […]

    BalasHapus
  2. Masa sih mba ga pernah baca fabel ?
    Kan di Majalah Bobo ada Rong rong dan Bona, ehehehe

    Aku suka banget buku anak-anak, ceritanya sederhana tetapi selalu ada pesan moral, sayang ya, buku bergambar kayak gini biasanya mihil, kudu nabung banyak biar bisa beliin buat anak-anak nanti, :P

    BalasHapus
  3. Bener juga setengah fabel tokoh utamanya hewan. Ya mungkin biar anak-anak sayang sama hewan yah

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*