Pages

Jumat, 27 Juli 2012

Sempurna


Buku ketiga Nonier yang saya baca setelah Smash! dan Dia. Lumayan paham gaya penulisannya dia sih, biasanya si tokoh cewek tersakiti sama si tokoh cowok lalu ada cowok yang dekat hubungannya dengan si cowoknya itu menghiburnya. Namun di buku ini agak berbeda, konfliknya bukan berasal dari si tokoh utama tapi dari peran pembantunya. Dari konflik tersebut bertemulah dua tokoh utamanya, bingung ya? hehehe, langsung keceritanya saja kalau begitu.

Awang dimintai tolong oleh Uti-nya untuk mencari Watik, seorang gadis desa yang mau dinikahi oleh Nandar, suami dari saudara jauhnya Awang. Sebenarnya Awang ogah repot mengurusi masalah orang lain, karena yang menyuruh Uti mau nggak mau dia harus menjalankannya. Uti meminta agar Watik tidak mengganggu rumah tangga orang lain, semua keluarga nggak setuju kalau Nandar menikah lagi. Selain masalah itu, Uti juga berniat menjodohkan Awang dengan seseorang gadis bernama Hanum, yang ternyata teman sekolahnya dulu. Awang paling males kalo membahas masalah ini, dia belum bisa melupakan dan masih sakit hati ditinggal nikah sama mantan pacarnya, Nanda.

Kejora galau akan hubungannya dengan Dimas, dianggap pacar bukan, teman biasa juga bukan, tanpa status. Sahabatnya, Jena menyarankan untuk mencari orang lain, tapi yasudahlah. Diantara pikirannya yang kalut itu, ternyata ada yang lebih kalut lagi yaitu Watik, pembantunya. Dia mau dinikahin sama tuan takur eh orang kaya di desanya, orangtuanya berhutang sama orang itu dan ingin membayarnya dengan menikahkan Watik. Belum selesai cerita ada orang ganteng yang mencari Watik dan mengaku cowoknya! Kontan Kejora ngeles kalau Watik nggak ada dan berusaha menjauhkan Watik dari orang itu. Kejora nggak nyangka ternyata orang yang mau dinikahkan sama Watik cakep banget, sangkanya.

Males ribet dan ingin masalah cepat selesai, Awang mengaku sebagai cowoknya Watik, tidak disangka malah memperumit keadaan, Kejora selalu menghindar dan menyembunyikan Watik. Si Awang jadi nguber-nguber Kejora. Tanpa disadari mereka, pertemuan yang awalnya kesalah pahaman itu nantinya akan membuat mereka menjadi dekat. Masalah nggak sampai disitu aja, setelah Awang menjelaskan ke orangtua Kejora kalau dia datang ingin menyelesaikan masalah Watik, yang punya masalah malah menghilang bersama pacarnya. Mereka berdua mencari dan setelah ketemu Watik ternyata menghilang lagi dan nggak tau ada di mana. Watik si biang kerok nih, masalah menjadi semakin rumit. karena merasa mempunyai hutang pribadi sama Watik, kejora ingin membantu masalah Watik sampai selesai dan yang hanya bisa membantunya adalah Awang, karena dia tahu desa Watik tinggal. Di mulailah perjalanan mereka, menemui masa lalu Awang dan muncullah percikan cinta diantara mereka #jiah.
"Aku tidak mau, tapi kau tidak juga mau pergi dari kepalaku. aku sudah meyakinkan diriku sendiri kalau kau hanyalah intermezzo. Pelarian. Tak ku sangka hatiku juga kau bawa lari."
Sebenernya ceritanya cukup unik, jarang penulis menghadirkan konflik orang lain dalam ceritanya. Seperti yang saya katakan di awal, konflik orang lain ini mendekatkan kedua tokoh utamanya, menciptakan chemistry keduanya. Selain itu penulis tidak melupakan konflik tokoh utamanya sendiri, dari pencarian Watik kita akan tahu kalau ada orang yang dulu pernah dicintai Awang dan perempuan itu ingin kembali ke pelukan Awang, itu membuat Kejora sedikit cemburu dan tidak berharap padanya sehingga dia lebih memilih fokus ke Dimas, yang akhirnya berani meminta ketegasan status hubungan mereka dengan sedikit memanasi dengan adanya Awang. Walau banyak konflik ceritanya mengalir lancar kok, kita nggak akan bingung. Suka sama karakter Awang walaupun kadang dia nyebelin, tegaan sama Kejora, tidak pedulian, semaunya sendiri. Awalnya sih Kejora bukan tipenya tapi kok gadis itu nggak bisa lepas dari pikirannya? Suka tiap kali dia bilang Nosey, yang malah disebelin sama Kejora, hehe.
"Ada batasan antara orang yang suka menolong dengan orang yang suka turut campur urusan orang. kamu itu keduanya. Nosey," potong Awang.
Dari awal cerita bermula dari kesalah pahaman sampai akhir pun juga begitu. Penulis menganut open ending, kedua novel sebelumnya pun juga begitu, jadi pembaca bisa memilih sendiri endingnya seperti apa.

3 sayap untuk Nosey.


Sempurna: Sebab Mencintaimu Tak Membutuhkan Alasan
Penulis: Nonier
Editor: eNHa
Cover: Jeffri Fernando
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-561-1
Cetakan pertama, 2012
325 halaman

5 komentar:

  1. iya manis, potongan-potongan kain :))

    BalasHapus
  2. Awal baca di awal-awal ketawa ketawa sendiri
    Mau ketemu Watik aja susah bener :D
    Tapi kecewa di endingnya :/
    Aku bukan pembaca yg suka open ending soalnya.

    BalasHapus
  3. endingnya mengecewakan.. bener" penegn ada lanjutanya :/
    sempurna bikin aku galau n gregetan ma kejora gengsinya gede banget deh

    BalasHapus
  4. Klo konflik org lain yg diceritakan, berarti tokoh utamanya org lain dunk?
    Aku suka kalimat ini "Ada batasan antara orang yang suka menolong dengan orang yang suka turut campur urusan orang. kamu itu keduanya"

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*