Penulis: Barbara Quick
Penerbit: Atria
Penerbit: Atria
274 halaman
Alhamdulillah dapet ni buku dari atria :D 
Selesai jam 3.30 waktu setempat, rekor karena jam bacaku itu mentok sampe jam 3 saja. 
Agak diluar bayangan dan harapanku sih sebenarnya ini cerita.  Tentang Alessandra Gilliani seorang remaja yang berotak cemerlang yang  sayangnya pada masa itu tradisi tidak memperbolehkan seorang wanita  menjadi pandai, hanya boleh menjadi seorang ibu rumah tangga dan seorang  biarawati. Bakatnya mulai terlihat ketika Fra Giuseppe seorang pendeta  mesum sekaligus guru Nicco, kakaknya Alessandra yang mengalami henti  napas karena keselek daging, semua menganggap dia mati tapi Alessandra  malah menyuruh Nicco untuk menginjak di bagian atas perut Fra Giuseppe  dan Alessandra merogoh mulutnya dan mengeluarkan daging yang menyumbat  tersebut. Sampai pada usianya menginjak 14 tahun, dimana ibu tirinya  Ursula memutuskan kalo Alessandra harus dipingit, dijaga dari semua  lelaki muda termasuk kakaknya, padahal dia belajar dunia alam bebas dari  kakaknya dan belajar menggambar dari Giorgio, pegawai ayahnya, dia  tidak pernah berhenti belajar walaupun dilakukan secara diam-diam.  Sebelum menikah yang sebelumnya sudah direncanakan ayahnya, dia pindah  ke biara tapi dengan bantuan Nicco dan Giorgio, Alessandra beserta  pengasuhnya Emilia melarikan diri ke Bologna, menyamar sebagai lelaki  bernama Sandro seorang mahasiswa kedokteran yang terkenal cerdas dan  misterius. Di universitas itu dia juga bertemu dengan seorang pemuda  yang pandai, kaya dan tampan bernama Otto yang secara unik sangat  berhubungan dengan masa depan Alessandra.
Tidak sesuai bayanganku, aku berharap akan seperti serial Jewel In  The Palace yang bercerita tentang tabib perempuan pertama di Korea yang  membuat aku sangat terinspirasi waktu menontonnya, aku tidak mendapatkan  semangatnya di sini. Cerita di buku ini lebih menjelaskan perjalanan  Alessandra sendiri ke Bologna untuk mengejar cita-citanya. Yang aku  harapkan ada di bagian mau akhir waktu Alessandra mempelajari anatomi  hewan dengan membedahnya dan menggambar isinya, juga waktu membedah  mayat untuk mengetahui sistem kerja jantung dan paru-paru, aku ingin  kisah yang seperti itu lebih banyak lagi, kejeniusannya hanya  digambarkan bukan diceritakan. Tapi cukup terhibur dengan kisah romansa  Alessandra sehingga mengobati rasa kecewaku. Menurut catatan penulis,  kisah Alessandra Gilliani ini nyata, melakukan riset walaupun data  tentang dirinya tidak terlalu banyak. Cocok kok untuk dibaca bagi  perempuan yang sama-sama memiliki semangat besar untuk meraih cita-cita,  apalagi sebentar lagi hari Kartini, pas kan :D
Ada kata-kata yang aku suka di buku ini, di hal. 159 
"Mengapa Tuhan memberinya hasrat dan benak yang selalu bertanya-tanya jika Tuhan tidak menghendaki dia menggunakannya? Mengapa dunia dan seluruh Alam terhampar bagaikan sebuah buku terbuka, menunggu untuk dibaca dan dipahami, jika Sang Pencipta tidak menginginkannya mengungkap rahasia-rahasia dan memahami kebijaksanaan di dalamnya? Bukankah ini suatu pembuktian rasa hormat, untuk berusaha memperbaiki kualitas makhluk yang telah Tuhan berkati dengan kecerdasan dan akal sehat, yang tidak diberikan kepada makhluk-makhluk lainnya? Perempuan diciptakan terakhir, setelah semua hewan dan Adam sendiri. Mengapa Tuhan melakukan itu jika Dia bermaksud menciptakan perempuan sebagai sesosok makhluk yang lebih rendah? Jika memang begitu, mengapa Dia tidak menciptakan perempuan tepat setelah hewan-hewan dan sebelum Adam?"
3 sayap untuk kegigihan Alessandra :D
Baru tau ada cerita anak yg bertemakan pemberdayaan perempuan. Keren keren
BalasHapus