Senin, 29 Desember 2014

Top 5 Worst Book Covers 2014


Seperti tahun lalu, saya menambahkan sendiri kategorinya, hehehehe. Habis, nggak adil kalau menampilkan cover terbaik aja, harus ada penyeimbangnya. Sebenarnya sih, desainer cover dalam negeri udah banyak yang bagus, dilihat dari beberapa penerbit yang terkenal dengan cover kecenya, sebut saja GagasMedia, Plot Point dan Haru. Gramedia kadang-kadang, tergantung desainernya juga, akhir-akhir ini tampaknya lebih suka ilustrasi dan main typografi. Langsung aja cover buku apa saja yang menurut saya sangat mengecewakan, padahal cover aslinya kece badai.


5. Rules of Attraction by Simone Elkeles

Saya kurang sreg dengan cover terjemahan Rules of Attraction, padahal cover terjemahan Perfect Chemistry keren banget, yang dari Terakota maksudnya. Penginnya sih covernya semacam cover asli.


4. The Distance Between Us by Kasie West

Akkkkk, saya suka suka suka banget cover aslinya, kenapa sih cover terjemahannya mirip buku anak-anak? Saya suka banget kalau cover yang gambarnya manusia yang seperti ini, enak dipandang mata. Semoga kalau cover aslinya bagus, cover terjemahannya jangan sampai menjatuhkan.


 3. The Ghost Bride by Yangsze Choo

Cover aslinya cantik banget, kenapa cover terjemahannya harus ada gambar tengkorak? Walaupun hantu, wujudnya masih tetap sama ketika menjadi manusia kok. Errrrrrr.


 2. Shatter Me by Tahereh Mafi

Kalau nggak salah cover asli cetakan pertama buku ini nggak jauh beda dengan cover terjemahan, cuma lebih keren aja. Tetapi, begitu keluar cover cetakan terbaru, AMAZING, covernya keren banget! Macing banget dengan ketiga serinya lagi, ngarep banget cover terjemahannya sama dengan cover asli, tetapi kayaknya nggak mungkin ya? :(


1. Legend by Marie Lu

Kalau saja saya nggak kebetulan dapat harga miring buku ini, saya nggak akan tertarik beli dan baca, nggak tahu kalau ternyata buku ini ceritanya KEREN BANGET. Miris banget nggak sih? Cover aslinya aja kece badai kayak gitu sedangkan cover terjemahannya?

Saya tahu beli cover asli bikin harga buku terjemahan melambung tinggi, tapi banyak juga kok buku terjemahan yang covernya malah lebih bagus dari cover asli, sekarang sudah banyak desainer sampul buku, tinggal pinter-pinter menemukan aja, yang sesuai dengan isi cerita dan kalau bisa nggak jauh-jauh dari cover asli. Sebenarnya masih ada satu lagi tetapi saya belum punya bukunya, The Clockwork Princess terbitan Fantasious.

Melihat kelima buku di atas, bisa ditarik kesimpulan kalau saya kurang menyukai cover buku terbitan Studio Kata dan Penerbit Mizan, paling parah Penerbit Mizan. Semoga aja masukan dari pembaca beberapa waktu yang lalu di facebook bisa membuka mata kalau bukan saya saja, tetapi banyak pembaca lain mengharapkan ada perubahan dari segi cover. Sayang banget buku yang diterbitkan bagus dan bestseller di luar tetapi terjemahannya dikemas tidak menarik, membuat banyak orang tidak tahu kalau buku tersebut sebenarnya bagus.

Punya cover buku yang nggak sesuai dengan harapan kamu tetapi ceritanya bagus banget? Yuk share di kolom komentar biar saya tertarik untuk melihat dan siapa tahu membacanya :D


13 komentar:

  1. Waduh.. setuju banget mbak... nggak banget deh cover-cover tsb. Kabarnya cover buku itu hak ciptanya beda dengan isi novelnya, kalo mau kovernya sama, ada biayanya lagi yang tentu saja nggak murah. Makanya kebanyakan buku terjemahan pake cover yang beda.

    Tapi dari buku-buku yang mbak pilih kayaknya penerbit-penerbit lokal masih "menerjemahkan" covernya secara harfiah. The Ghost Bride contohnya, masa sih harus ada gambar hantunya. Legend juga, malah covernya ngaco sebenarnya, seolah-olah Day punya kekuatan super bisa ngeluarin api atau apalah. Padahal kan aslinya nggak seperti itu.

    The Distance Between Us, wah.. speechless deh kalo yang ini. Rusak banget. Ilustrasinya sih bagus, tapi nggak cocok sama tema buku. Kalo komik bolehlah.

    Sori kepanjangan. Mudah-mudah post mbak Sulis bisa jadi masukan buat penerbit ke depannya, karena suka atau nggak, cover itu yang pertama kali diliat calon pembeli di toko buku. Kalo covernya nggak menarik, gimana mau narik perhatian pembeli?

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju mbak, cover menjadi sangat sangat penting jika seorang pembaca tidak familier dengan penulisnya, yang memilih random ketika akan membeli sebuah buku, jadi kalau kemasannya menarik pembaca pun akan melirik juga. aku suka banget buku-buku terjemahannya mizan, sayang banget bila nggak didukung dengan cover yang keren.

      Hapus
  2. Sama...aku pun tak terlalu suka kover-kover terbitan StudioKata ;(

    BalasHapus
  3. Aku paling sedih lihat cover Legend, Sulis..
    Sayaaaaang bangeeet! Belom baca bukunya aja udah se-kasihan ini.. :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, sedih banget padahal salah satu buku favoritku tahun ini :(

      Hapus
  4. Walaupun ada pepatah "don't judge a book by its cover", tapi sebel juga kalau beli buku yang ceritanya keren tapi covernya ga bagus.


    Setuju kak, Penerbit Mizan emang juaranya deh dalam masalah 'ngutak - ngutik' cover buku, contohnya :
    1. TFIOS cover lama yang kekanak-kanakkan banget
    2. Maze Runner Trilogy cover lama, beruntung udah ada cover baru
    3. Delirium, tapi 2 sekuelnya pakai cover asli yeay.
    4. Legend Triogy, ketiga cover bukunya 'berwarna' sekali, khususnya Legend dan Champion. Kalau Prodigy keliatan banget photoshopnya *duh . Padahal bakal keren kalau pakai gambar di cover asli, semacam lambang Mockingjay di THG atau lambang Faksi di Divergent.


    Cover If I Stay-nya Gramedia juga ga matching sama isi ceritanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maze Runner kalo nggak salah sama dengan cover aslinya dan aku suka. cover seri Legend emang mengenaskan, yasudahlah.
      Iya, If I Stay emang kurang bagus, tapi aku suka cover buku keduanya.

      Hapus
  5. THE GHOST BRIDE!!!! Uuuh itu sih yg parah bgt menurutku. Kenapa harus dibuat ala manga gitu yaaa???? Pas aku pesen di Mbak Maria, aku ga liat cover terjemahannya dulu, jd kebayang cover asli. Pas dateng... GUBRAGG!! Padahal Qanita biasanya oke lho covernya.. Serial Mary Russell (menurutku cover Indonya the best dibanding yg lain), Max Havelaar, Memang Jodoh.. Dan buat novel terjemahan sebenernya ga perlu sih samain cover sama versi asli, yg penting maknanya tetep dapet yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak sama dengan cover asli sebenernya juga nggak pa-pa, setidaknya sesuai dengan inti cerita, syukur kalau cover aslinya keren banget yang terjemahan nyrempet-nyrempet lah. Kayak Fangirl-nya Rainbow Rowell, dibikin berbeda tetapi masih ada unsur cover aslinya, jadinya nggak kalah sama cover asli. Semoga saja para desainer sampul baca dulu bukunya sebelum membuat.

      Hapus
  6. Aku juga kecewa banget sama cover Shatter Me-nya, Yaampun. Cover aslinya, keren banget gitu. Terjemahannya kaya mau nyanyi dangdutt T____T

    Setuju juga tuh yang the distance between us. Njomplang banget :(( Hal ini lah yang akhirnya memutuskanku untuk baca yang asli bukan yang terjemahan.

    Btw, Eleanor & Park ga dimasukkin? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakaka kayak penyanyi dangdut, Eleanor & Park kan udah tahun lalu :)

      Hapus
  7. Saya nggak suka cover aslinya. Legend baik saja.
    Di cover "Distance" aslinya kurang ada "distance".

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, jejakmu sangat berarti untukku :*

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...