Sabtu, 30 Juni 2012

Kelas Dua di Malory Towers


Penulis: Enid Blyton
Alih Bahasa: Djokolelono
Cover: Eric Alexander
Penerbit: Gramedia
ISBN: 978-979-22-4728-2
Cetakan kesepuluh: Juli 2010
240 halaman

Liburan berakhir, Darrell sudah tidak sabar kembali ke sekolah dan bertemu dengan teman-temannya. ada murid baru mereka adalah Ellen Wilson si pencemas, Belinda Morris si pelupa seperti Irene dan sangat pandai menggambar, dan terakhir Daphne Millicent Turner yang sifatnya mirip Gwendolin, sombong, suka pamer kekayaan keluarganya.

Setiap datang ke Malory Towers, Nona Gralyng sang kepala sekolah yang berwibawa akan berkata:
Kalian akan memperoleh pelajaran banyak dari Malory Towers, jadi kuharap kalian juga mau berbuat banyak untuknya dengan menjadi salah satu murid yang berhasil. yang aku anggap murid yang berhasil adalah mereka yang bisa diandalkan oleh masyarakat sekelilingnya kelak. bagi kami kegagalan adalah mereka yang tidak berhasil mempelajari apa saja yang diajarkan di sini.
Tahun ini Sally Hop menjadi ketua kelas dan itu membuat Alice cemburu. Alasan guru tidak memilihnya karena dia suka mengejek murid yang tidak pandai, mereka seharusnya dibantu bukannya malah diejek. Walau usil Alice cerdas, cepat menyerap perlajaran, Alice lucu tapi lidahnya tajam.
Alice akan selalu dikagumi dan diirikan oleh anak lain. Tetapi ia tak akan bisa merebut rasa sayang dan persahabatan sejati dari teman-temannya. Tentang Betty, yang selama ni dekat dengannya, memang pandai juga. Tetapi dibanding Alicia, otaknya kosong, otak Alicia sungguh cermelang, dan tak pelak lagi, salah satu yang terbaik di sekolah ini. tetapi hatinya adalah salah satu yang terburuk. Sally Hop pribadinya lebih mantap, setia, berhati lembut, dan adil.
 Membicarakan anak baru.
Belinda: dengan sifaynya yang pelupa dan pandai menggambar, dia mudah berteman dengan yang lain, sifat pelupanya tidak jarang membuat orang lain tertawa. nantinya dia akan bersahabat dengan Irene yang sama-sama pelupa.

Ellen: dia terlalu memikirkan pelajaran, dia bisa bersekolah di Malory Towers karena mendapat beasiswa, tdia tidak ingin menyinyiakannya, keluarganya miskin, membuat dia belajar lebih keras dan melakukan apa pun untuk tinggal kelas. Dia juga tidak punya sahabat, suka menyendiri. Jean berusaha mendekatinya, berteman dengannya.

Daphne: sifatnya mirip Gwendoline membuat mereka menjadi sahabat dekat, karena tidak ada yang mau. dia sangat cantik tidak jarang orang kagum padanya. Salah satunya adalah mary-Lou, bahkan dia sampai rela mengerjakan PR Daphne. Daphne akan sadar siapa nanti yang akan menjadi sahabat setianya.
Kegemparan apa saja di semester ini? kapur ajaib, mam'selle Dupont dan Rougier yang bersitegang dalam pemilihan pemain untuk di drama untuk pertunjukan akhir semester. Buku berisi gambar karikatur pertengkaran mereka yang dibuat oleh belinda. Ellen yang terdesak, ada pencurian di Malory Towers. Konfliknya lebih banyak dan seru.
Semua orang punya sifat baik dan buruk dan kita semua harus berusaha keras untuk menekan sifat buruk kita, dan berbuat hanya yang baik saja. Kita takkan pernah sempurna. Sekali-kali kita akan berbuat baik, sekali-sekali kita akan berbuat buruk. yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha melenyapkan perbuatan buruk kita dengan berbuat kebaikan.
Kadang saya merasa kasian dengan Gwedoline tidak pernah punya sahabat tetap, tapi sifatnya memang menyebalkan sih. Walau ngeselin, ada sifat Gwendoline yang saya suka, dia tidak mau berhutang jika uangnya habis. lebih baik mengirim surat ke ibunya dan minta dikirimi uang. Karakter mereka makin lama memang makin berkembang, seperti Darrell yang sudah lebih bisa menguasai diri, tidak meledak-ledak kalau marah. Masih ada kalimat kasar di buku ini, contohnya adalah menyebut orang dengan keledai.
Pelajaran yang dapat diambil dari buku ini adalah: jangan suka menuduh orang lain jika belum ada bukti, belajar memaafkan dan memberi kesempatan kedua.

3 sayap untuk si pelupa.

Kau, Aku, dan Sepucuk Angpao Merah




“Inilah pekerjaan baruku, yang ternyata berkelindan dengan banyak hal, termasuk salah satunya: bertemu dengan kisah cinta sejati –salah satu pertanyaan terumit selain berapa lama waktu yang diperlukan kotoran berhiliran dari hulu Kapuas hingga muaranya di Laut Cina Selatan.”

Bagaimana saya akan memulai review buku yang cukup tebal ini? Mungkin dari kisah cintanya terlebih dahulu. Awalnya saya kira ini hanya kisah cinta biasa, kisah dimana seorang pemuda bernama Borno, bujang dengan hati paling lurus sepanjang tepian Sungai Kapuas, selalu berbakti dan hormat kepada orang yang lebih tua, tidak pernah menolak disuruh-suruh, tidak pernah melawan meski sering diomeli, mempunyai mimpi yang besar, seorang pengemudi sepit yang harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaannya kepada seorang gadis ‘sendu menawan’, seorang gadis yang pertama kali dilihatnya mengenakan baju kurung berwarna kuning dan mengembangkan payung tradisional berwarna merah di hari pertamanya mengemudikan sepit, penumpang terakhir, gadis yang meninggalkan surat bersampul merah yang dilem rapi, tanpa nama di bangku paling depan, di bawah papan melintang sepitnya. Sejak itu, Borno selalu mengamati gadis tersebut, berharap dia akan memilih sepitnya untuk ditumpangi menyeberangi Sungai Kapuas, memilih antrian nomor tiga belas.

“Kau tahu Borno. Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu. Dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang.”

“Perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.”

“Cinta sejati adalah perjalanan, Andi,” Pak Tua berkata takzim. “Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara. Air di laut akan menguap, menjadi hujan, turun di gunung-gunung tinggi, kembali menjadi ribuan anak sungai, menjadi ribuan sungai perasaan, lantas menyatu menjadi Kapuas. Itu siklus tak pernah berhenti, begitu pula cinta.”

Tapi ternyata jauh dari itu, buku ini bukan sekedar bercerita tentang cinta anak muda, tapi juga cinta kepada orang tua, sahabat, dan impian.
Impian. Impian Borno tidak muluk-muluk, dia ingin kuliah seperti anak lainnya yang habis menuntaskan bangku SMA. Tapi sayang, ayahnya meninggal keika dia berusia dua belas tahun dan dia harus menjadi tulang punggung keluarga, membantu ibunya. Berbagai pekerjaan dia coba, mulai di pabrik pengolahan karet sampai bekerja di dermaga feri sebagai pemeriksa karcis. Bahkan, gara-gara bekerja di sana Borno diboikot, dikucilkan dalam berbagai aktivitas di kampungnya.

Ibu pernah bilang, “Bahkan penjaga kakus juga pekerjaan yang mulia, Borno. Sepanjang kau lakukan dengan tulus.”

“Kau tahu Borno. Tempat bekerja kau sebelumnya, meski bau, membuat orang lain menutup mulut saat kau lewat, hasilnya wangi. Halal dan baik. Dimakan berkah, tumbuh jadi daging kebaikan. Banyak orang yang kantornya wangi, sepatu mengilat, baju licin disetrika, tapi boleh jadi busuk dalamnya. Dimakan hanya menyumpal perut, tumbuh jadi daging keburukan dan kebusukan,” Ibu member komentar, setelah terdiam beberapa saat usai aku bercerita.

Kapal feri atau pelampung dianggap mematikan pasar pemgemudi sepit. Satu kapal feri bisa menghabisi dua puluh sepit, jelas itu merugikan, sejak adanya kapal feri penumpang mereka sepi. Waktu yang diberikan Bang Togar, ketua PPSKT (Paguyuban Pengemudi Sepit Kapuas Tercinta) memberi waktu satu bulan kepada Borno untuk meninggalkan pekerjaan yang merupakan penghianatan itu. Tapi sebelum ada satu bulan, Borno sudah mengundurkan diri, dia menemui kecurangan diantara teman kerjanya, dan dia tidak mau ikut-ikutan, dia terpaksa melepaskan pekerjaan itu dan menerima tawaran pekerjaan dari warga kampung, pekerjaan yang dilarang oleh ayahnya, pekerjaan yang membuat Borno melanggar wasiat ayahnya, pengemudi sepit.

“Sepanjang kau mau bekerja, kau tidak bisa disebut pengangguran. Ada banyak anak muda berpendidikan di negeri ini yang lebih senang menganggur dibandingkan bekerja seadanya. Gengsi, dipikirnya tidak pantas dengan ijasah yang dia punya. Itulah kenapa angka pengangguran kita tinggi sekali, padahal tanah dan air terbentang luas.”

Dimulailah khusus mengemudi sepit dengan Pak Tua, dia belajar secara otodidak, bahkan terlihat tidak sulit. Yang sulit itu adalah menghadapi tingkah Bang Togar, dia harus diplonco, diospek terlebih dahulu sebelum benar-benar menjadi pengemudi sepit, dia harus membersihkan jamban, ditunggui Bang Togar, menerima ocehan tentang kurang bersih, kurang lama, kurang kinclong dan menjadi objek tertawaan pengemudi lain. Selain menjalani kesehariannya dengan mengemudi sepit, impian terbesarnya adalah mempunyai bengkel yang besar, tersohor yang dikelola bersama sahabatnya, Andi.

Walaupun menyebalkan dan mulutnya bocor, Andi adalah teman sejati bagi Borno, mereka saling usil dan saling mengerjai. Contohnya adalah ketika Andi memberitahu  kalau Mei telah kembali dan sedang membagikan angpau di dermaga, dan Borno telak di bohongi oleh Andi, di dermaga hanya ada besan Andi, dan Andi meminta Borno untuk mengantaran mereka berkeliling Pontianak dengan sepitnya. Dan yang lucu lagi adalah ketika Borno dan Mei mau berkeliling Pontianak, Andi tak sengaja mengabarkan berita itu ke beberapa tetangga, namun yang namanya gosip mudah menyebar, semua warga tahu, para pengemudi sepit dan Bang Togar menjadikan kencan Borno sebagai tontonan yang menghibur, bahkan Bang Togar sampai memberi tips pacaran untuk Borno :D.

“Kau lupa, Borno. Kalau hati kau sedang banyak pikiran, gelisah, kau selalu punya teman dekat. Mereka bisa jadi penghiburan, bukan sebaliknya tambah kauabaikan. Nah, itulah tips terhebatnya. Habiskan masa-masa sulit kau dengan teman terbaik, maka semua akan lebih ringan. Ah, Andi hebat sekali mengerjai kau hari ini. Kau marah padanya? Buat apa? Dia justru membuktikan hanya teman terbaiklah yang nekat melakukan itu. Dia percaya kau tidak akan bisa benar-benar marah padanya. Bukan begitu?”

Cinta kepada orang tua. Selain ibunya, orang yang sangat Borno hormati dan tidak pernah dia bantah adalah Pak Tua. Orang yang mengajari Borno mengemudikan sepit, orang yang selalu memberikan saran yang bijaksana untuk Borno, orang yang tidak pernah bertanya tentang percintaan Borno kalau dia tidak menceritakannya sendiri. Orang yang sudah dianggap ayah oleh Borno. Pak Tua menjadi tokoh favorit saya di buku ini.

Yang menarik dari buku ini bukan cerita romance-nya, cerita yang awalnya membuat saya tertarik membeli buku ini. Jujur saja, kisah cintanya biasa, bagian Borno menunggu Mei menumpangi sepitnya cukup berkesan, tapi ketika di akhir saya merasa kisahnya menjadi sangat sinetron sekali, mengada-ada, apalagi tentang donor jantungnya. Yang berkesan adalah warga tepi Sungai Kapuas, setting buku ini terjadi. Mungkin penulis ingin membawa pembaca keluar dari cerita yang sudah umum, cerita yang berlatar di ibukota, penulis ingin membawa angin segar ke pembaca dengan merasakan riak air dan sepit di Sungai Kapuas.

Selain itu, saya merasakan kebersamaan, tenggang rasa antara warga di tepi Sungai Kapuas ini. Mulai dari petugas timer, Bang Togar, Pak Tua, Daeng, Cik Tulani, Koh Acong, semua tokoh di buku ini seperti mempunyai andil yang besar. Mereka menghidupkan cerita, dan tak jarang mereka membuat saya tertawa ketika membaca. Mungkin memang benar, kehidupan di kota kecil bahkan di kampung yang tidak terkenal, masyarakat di sana lebih damai dan saling membantu kesusahan satu sama lain. Seperti ketika Borno menjadi pengemudi sepit, dia mendapatkan hadiah ‘Sepit Borneo’ dari warga. Bang Togar, yang awalnya sinis dan memberikan ospek yang keterlaluan, dia malah yang mengusulkan warga menyisihkan uang untuk sepit Borno. Lagi, ketika Pak Tua jatuh pingsan, dia tidak punya keluarga, bahkan nama aslinya tidak ada yang tahu, dia hidup membujang, tapi ketika dia jatuh sakit dia langsung di bawa ke rumah sakit, warga bergantian menjaganya dan menanggung biaya bersama-sama. Buku ini sederhana tapi berwarna.

Kau, Aku, dan Sepucuk Angpao Merah adalah karya Tere Liye pertama yang saya baca. Tere Liye termasuk penulis yang cukup produktif, sudah belasan novel yang dia ciptakan, bahkan sudah ada yang diangkat ke layar lebar. Saya cukup penasaran dengan betapa cepatnya penulis yang awalnya saya kira perempuan ini menelurkan karya. Sebelum novel ini, Gramedia menerbitkan The Gogons James and Incredible Incidents, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Ayahku (Bukan) Pembohong, dan yang akan segera terbit adalah Negeri Para Bedebah. Dari pengalaman saya membaca bukunya sekali, saya merasa gaya penulisan bang Darwis Tere Liye ini ringan, mengalir, ada humor yang segar dan mempunyai kesan yang mendalam. Tak heran kalau banyak sekali penggemarnya dan bukunya laris manis :D.

Untuk info lebih lanjut tentang pengarang dan karya-karyanya bisa di kunjungi di https://www.facebook.com/darwistereliye.

3.5 sayap untuk Sepit “Borneo.”


Penulis: Tere Liye
Cover: eMte
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-7913-9
Cetakan ketiga: April 2012
Harga: Rp 72.000
507 halaman

Jumat, 29 Juni 2012

Love Story


Apa yang dapat kita ceritakan mengenai gadis dua puluh lima tahun yang telah tiada? Bahwa ia cantik. Dan cemerlang. Bahwa ia ,mencintai Mozart dan Bach. Dan Beatles. Dan aku.

Oliver Barrett IV kuliah di Harvard dan Jenny Cavilleri di Radcliffe. Oliver kaya, Jenny miskin. Oliver atlet, Jenny bermain musik.

Tapi mereka jatuh cinta.

Ini kisah mereka.


Bisa dibilang ini bukan pertama kalinya saya membaca karya Erich Segal, sebelumnya saya membaca Doctors tapi berhenti, bukan karena jelek, saya suka cara berceritanya, tidak bertele-tele, hanya saja saya dikejar pinjaman buku yang tak terkira dan lama sekali belum dikembalikan ke si empunya *lirik kanan-kiri*. 

Tahu buku ini ketika salah satu editor penerbit Gramedia bercerita tentang buku-buku sad ending. Jujur, saya paling males baca buku sad ending, saya penyuka happy ending, tapi tak jarang ada beberapa buku sad ending yang saya suka, terlebih Romeo and Juliet. Saya menganggap kalau cerita sad ending itu percuma, jerih payah cerita yang dirangkai dari awal rusak di akhir, tapi sebenarnya ada kesan mendalam yang tersirat dari kisah yang sering membuat mewek itu. Seperti Love Story ini.

Sesuai halaman buku ini yang tidak banyak, alurnya mengalir cepat, pertemuan pertama Oliver dan Jenny di perpustakaan berlangsung cepat ke hubungan yang lebih serius. Masalah datang ketika Jenny diajak berkenalan dengan orang tua Oliver, tanggapan mereka baik tapi tidak untuk menikah. Jenny berasal dari keluarga menengah ke bawah, ibunya sudah meninggal dan ayahnya mempunyai toko kue. Oliver sudah kadung sangat mencintai Jenny, dia pun pergi dari rumah, melepas seluruh harta kekayaan orang tuanya dan hidup pas-pasan dengan Jenny, sambil menyelesaikan sekolah hukumnya di Harvard. Sampai ketika mereka ingin mempunyai anak, memeriksakan diri, dan mendapati ada yang salah dengan tubuh Jenny.

Saya suka dengan karakter kedua tokoh utama, bagaimana menggambarkannya ya? Mereka sama ceplas-ceplosnya, tidak ada basa basi dialog diantara mereka yang tidak berarti. Bahkan menurut saya ceritanya sangat cepat, kedekatan mereka pun seperti tidak terasa. Sudut pandangya dari Oliver sendiri yang membuat kita akan merasa dekat dengan perasaan Oliver, bagaimana dia sangat mencintai Jenny, membenci ayahnya. Lalu apa yang mengharukan dari buku ini? Perjuangan Oliver ketika dia harus hidup pas-pasan dengan Jenny, bahkan mau menonton film pun harus dipikir ulang, tidak bisa menonton pertandingan football favoritnya, bahkan Jenny menyarankan agar dia menonton sendiri, dan itu bukan masalah buat Jenny tapi Oliver bersikeras lebih baik untuk biaya hidup mereka, usahanya lulus dari Hukum dan mendapatkan peringkat pertama, mendapatkan pekerjaan yang bisa memperbaiki perekonomian rumah tangga mereka dan tidak sabar agar Jenny bisa berbelanja, memanjakan diri, mengetahui kenyataan tentang kesehatan Jenny, dan yang paling mengharukan dan membuat saya mrebes mili adalah ketika Oliver membuang harga dirinya, menemui ayahnya untuk meminta uang demi pengobatan Jenny.

Bagian favorit saya adalah:
"Hei, Oliver, apakah aku sudah bilang bahwa aku cinta padamu?" dia bertanya.
"Belum, Jen."
"Kenapa kau tidak tanya?"
"Terus terang, aku tidak berani."
"Tanyalah sekarang."
"Apakah kau mencintaiku, Jen?"
Ia menatapku dan tidak berusaha menghindar ketika menjawab, "Bagaimana menurutmu?"
"Yeah. Kurasa begitu. Mungkin."
Aku mencium lehernya.
"Oliver?"
"Yeah?"
"aku bukan sekedar mencintaimu..."
Ya ampun, ada apa ini?
"Aku sangat mencintaimu, Oliver.'

Dan
"Jenny, kita sudah sah menjadi suami isteri!"
"Yeah, mulai sekarang aku boleh bawel."

Yang saya rasakan ketika membaca buku ini adalah perjuangan Oliver untuk selalu mencintai Jenny, apa pun keadaannya.

Quote yang paling nendang di buku ini adalah:
"Cinta berarti tak perlu minta maaf."

3.5 sayap untuk "Oke".


Love Story (Kisah Cinta)
Penulis: Erich Segal
Alih Bahasa: Hendarto Setiadi
Penerbit: Gramedia
ISBN: 979-605-135-4
Cetakan kelima: Mei 2000
154 halaman

NB: Buku ini baru saja dicetak ulang, covernya lebih manis :)
cover baru Love Story
Dan kisah Oliver tidak hanyaberhenti di buku ini, masih ada lanjutannya di Oliver's Story, baru di cetak ulang juga, covernya tidak kalah manis :))
cover baru Oliver's Story


Danur


13012011_danur

Penulis: Risa Saraswati
Editor: Syafial Rustama
Desain sampul: Gita Mariana
Ilustrasi: Diantra Irawan & Qori Hafiz
Penerbit: Bukune
ISBN: 602-220-019-9
Cetakan pertama, 2011
208 halaman

Jangan heran jika mendapatiku sedang berbicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat sedang bersamaku. Saat itu, mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku. Kalian mungkin tak melihatnya… Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut… hantu. Ya, mereka adalah hantu, jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil.

Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukanku. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda tawa Peter, pertengkaran Hans dan Hendrick-dua sahabat yang sering berkelahi- alunan lirih biola William, dan tak lupa: rengekan si Bungsu Jahnsen.

Jauh dari kehidupan “normal” adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa memberi itu. Aku mulai menyadari bahwa hidupku bukan hanya milikku seorang….  

Namaku Risa. Aku bisa melihat “mereka”. Dan “mereka”, sesungguhnya, hanya butuh didengar.

Kamis, 28 Juni 2012

Khokkiri


Khokkiri: Kusimpan seuntai kenangan abadi tentangmu.

Penulis: Lia Indra Andriana

Penyunting: O Lydia Panduwinata

Penerbit: Haru

Cetakan: I, Juli 2011

ISBN: 978-620-98325-1-8

308 halaman




We don't remember days, we remember moments - Cesare Pavese


Yub, novel ini bercerita seputar kenangan yang akan membuat kita bertannya-tanya dari awal baca. Di bagian awal sempat bingung, terutama setting waktunya, coba ada pembeda tulisan atau apa mungkin bisa memudahkan saya mencerna, tapi semakin kebelakang lebih jelas kok.

Adriel Jo (Ji Ho): Seorang fotografer, tak sengaja menghina sebuah iklan dimana sang pembuat mendengarnya langsung. Tidak hanya itu, dia dengan tiba-tiba memberikan kamera dan buku tentang Teknik Fotografi Untuk Pemula, dia juga suka mengintai penulis tersebut di dunia maya.

Becca: Copywriter, penulis, menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dimana hasil karyanya dihina di depan matanya di blog pribadinya, anehnya ada seseorang yang bernama TOP, yang rajin mengomentari hasil postingan tentang laki-laki Korea berambut panjang dan bergelombang itu.

Richard: Dokter gigi, mempunyai tunangan yang amat dicintainya, hidupnya kacau ketika si tunangan tiba-tiba lenyap dari kehidupannya.

Della: Penerjemah, ada banyak rahasia di dalam dirinya.

Lucie: Pernah mengalami pelecehan seksual sewaktu masih kecil, dewasanya dia menjadi haus akan sex.

Ricard ingin menjerit frustasi! Dia tidak bisa menemukan tunangannya. Dia tidak mempunyai informasi yang banyak tentang Della, termasuk keluarga. Satu-satunya informasi yang ia dapatkan adalah berita tentang kecelakaan bus di kota Kumi, Korea, yang membawa mahasiswa Kyung Hee University. Tujuh korban yang tewas, salah satunya adalah Rebecca Linaryo. Tapi, sewaktu Idella Linaryo atau Della, saudara kembar Becca yang waktu itu juga satu bus sadar dari komanya, dia menyebut dirinya adalah Rebecca. Tidak ada yang tahu yang benar yang mana, ayah mereka pun tidak bisa membedakan karena begitu mirip. Richard pergi ke Korea untuk menemukan jawabannya langsung, dan menemukan fakta kalau tunangannya itu menderita D.I.D (Dissosiative Identity Disorder) atau kepribadian ganda.

Adriel sangat senang sekali karena dia akan memperkenalkan pacarnya, Becca kepada satu-satunya keluarga yang masih hidup, kakak tirinya, satu-satunya keluarga yang mengakui dirinya, keberadaanya. Kakaknya sudah gila! Begitulah perasaan Adriel ketika kakaknya melihat Becca dengan tatapan seperti ingin menerkamnya. Richard yakin kalau pacar adiknya itu adalah Della. Jelas Adriel tdak terima, tapi ketika Becca di hipnotis di sebuah acara infotainment dia mengaku kalau namanya adalah Della dan mempunyai tunangan bernama Richard, sewaktu sudah sadar, dia kembali menjadi Becca. Jadi, siapa yang sebenarnya yang asli dan masih hidup? Becca atau Della? Lalu siapa Lucie dan Lady Vampire?

Novel ini benar-benar "kaya," bukan novel romance biasa. Dari awal kita dibuat berputar-putar oleh penulis, seperti layaknya detektif, kita disuruh mencari jawaban dari bagian yang janggal di awal cerita. Kita akan disodori tentang D.I.D, cara penyembuhannya dengan hipnotis, menemukan alter-alter (kepribadian yang lain), pelecehan seksual sewaktu masih kecil yang berdampak ke kepribadian sewaktu dewasa apalagi yang menyebabkan oleh ayahnya sendiri, kita juga sepintas diajak berkeliling ke negeri gingseng dan mengenal sedikit bahasanya, negeri yang sepertinya di sukai oleh penulis. Di akhir cerita kita dikasih bonus mini komik yang unyu banget tentang si Lady Vampire dan Hangeul (aksara Korea). Typo masih ada beberapa, selain setting waktu di awal yang membuat saya bingung, saya agak tidak suka dengan nasip Adriel, mengantung dan seperti belum ada penyelesaiannya, dia juga tokoh favoritku, hehehe. Tapi, drama psikologi ini recomended banget bagi orang yang penasarannya tinggi  dan tentu saja bagi pecinta drama Korea :))

Adegan paling favorit ada di halaman 260,

"Bagaimana kalau aku lupa, Oppa? Kalau aku lupa malam ini? Kau tahu aku tidak pandai menginggat," tanya Becca gundah. Ia berbaring miring menatap Adriel.

"Kamu adalah Khokkiri. Gajah selalu ingat," ucap Adriel, membesarkan hati gadisnya.

Becca menggelengkan kepala tidak setuju, "Benarkah gajah selalu ingat?"

"Gajah terbang bisa melupakan semuanya dalam sekejap," bisik Becca

"Kamu tidak punya sayap. Aku tidak akan membiarkanmu terbang," tandas Adriel dengan keyakinan yang sangat terlihat.

"Aku... takut." Becca mengakui sambil mengenggam erat tangan Adriel.

Adriel terdiam sesaat. "Aku juga," bisiknya jujur. Ia membawa Becca dalam pelukannya. Bayangan kehilangan gadisnya menghantuinya. "Tapi kita akan selalu bersama, Becca. kamu dan aku punya ingatan yang baik. Kita akan selalu mengingat satu sama lain."

Endingnya jleb banget, sebuah kenangan yang menjadi inti cerita. Covernya juga keren, mencerminkan isi cerita dengan nuansa gelap dan ada gajah yang sedang membawa kamera.


Khokkiri adalah seekor gajah, hewan yang disebut-sebut sebagai makhluk dengan daya ingat tinggi.

3 sayap untuk sebuah kenangan yang tak terlupakan.

Jumat, 22 Juni 2012

To Scothland, With Love (MacLean Curse #2)


Sinopsis:

Ketika mengetahui sahabat masa kecilnya, Venetia Oglivie, diculik seorang pemuda, Lord Gregor MacLean berkuda sampai ke Skotlandia di tengah badai salju yang ditimbulkannya sendiri. Hati Venetia yang lembut dan pemurah kali ini menyebabkan wanita itu terjerat masalah. karena itulah, jika Gregor tak segera menyelamatkannya, reputasi Venetia akan rusak dan dia akan dikucilkan dari masyarakat London!

Masalahnya, Venetia yakin ia bisa mengatasi semua persoalan, termasuk yang satu ini. Maka ketika Gregor menyusulnya dengan harapan akan disambut layaknya pahlawan, persahabatan mereka justru merenggang. Kemudian badai salju -yang terjadi karena Gregor murka- memerangkap mereka dipenginapan, dan membuat Gregor menyadari apa yang sesungguhnya ia rasakan untuk sahabatnya. Kini saatnya Gregor meyakinkan Venetia bahwa pernikahan yang ia tawarkan bukan kewajiban... tapi cinta.

Review:

Belum baca buku pertama, asal ambil aja di rental, hehehe. Saya kurang menikmati membaca ini, udah biasa sih inti ceritanya, sahabat dari kecil di mana salah satu atau mungkin keduanya saling menyukai tapi enggan menggungkapkan karena takut akan merusak persahabatan mereka. Itulah yang dialami oleh Venetia dan Gregor. Venetia nggak tahu kalau dia dibohongi sama temannya yang membawa dia kabur *lupa namanya* sebagai teman yang baik dia ingin membantu, sayangnya kebaikannya disalah gunakan, si laki-laki nggak becus ini ingin kawin lari dengan Venetia. Tahu itu, Gregor marah besar, dia ingin membawa Venetia pulang, tapi setelah ketemu Venetia nggak mau langsung pulang gitu, tambah marah lagi si Gregor, dia ingin menyelesaikan masalahnya dulu, nah waktu itulah mereka berdua menyadari perasaan masing-masing dan ingin menggungkapkannya.

Yang khas dari buku ini adalah tokoh cowoknya memiliki kekuatan, kalau si Gregor ini dia bisa mendatangkan badai salju kalau marah, sayangnya saya tidak mendapatkan kedasyatan kekuatannya itu, cuman marah-marah, cemburu nggak penting aja. Hotnya nggak ada kasih satu setengah aja deh, dikit banget. udah ya segitu aja reviewnya, jujur saja saya udah agak lupa sama ceritanya *bacanya udah berbulan-bulan yang lalu, hiks* intinya sih itu.

2 sayap untuk si pendatang badai.


Penulis: Karen Hawkins
Penerbit: Gramedia
ISBN: 9789792281200
Cetakan pertama, 2012
432 halaman

Kamis, 21 Juni 2012

Dear You


Penulis: Moammar Emka
Editor: Christian Simamora
Cover: Dwi Anisa Anindhika
Penerbit: Gagasmedia
ISBN: 979-780-528-x
Cetakan kedua, 2011
379 halaman

Untuk apa jauh-jauh lagi mencari, sementara dalam dirimu saja aku sudah menemukan alasan hidup: bahagia bersamamu.
Ini sudah benar dari awal.
Aku mencintaimu tanpa tanda tanya.
Dear You,
Buku ini dipersembahkan untuk cinta, demi cinta, dan kepada cinta.

Ingat-ingatlah semua pagi yangkau syukuri karena masih bisa terbangun di sisinya, semua siang yang kau habiskan dengan merindukannya, juga malam-malam yang kau tutup dengan doa memohon kebahagiannya.

Temukan cerita tentang cintamu di buku-buku ini dan bersiaplah untuk jatuh cinta lagi....


Dulu sering melihat twit @moammaremka yang dihiasi dengan hastag #dearyou, sekarang tahu maksud dari tulisannya itu. Buku ini adalah kumpulan twit dan pengembangan tulisan-tulisan dia yang pernah dia share di socmed tersebut. Ada 12 bab yang bertemakan macam-macam, namun tidak jauh dari kata cinta. Ketika jatuh cinta, ketika rindu, ketika kehilangan cinta, ketika galau, ketika munculnya harapan untuk cinta, patah hati, semua tertuang di dalam ribuan kata romantis nan putis di buku ini. Siap-siap mabok dengan kalimat yang indah, saya akan mengutip bagian yang paling saya sukai.

1. Demi Apa? Demikian Aku Mencitaimu
"Aku ingin mencintaimu tanpa batas waktu. tidak kini, dulu, apalagi nanti. Aku ingin mencintaimu saja untuk selamanya."
"Bajaklah pikiranku. Di tiap lajurnya akan kau temukan barisan kata itu: AKU MILIKMU!"
"Kau adalah kata tunggal. Di lipatan hatimu, rindu kubakukan. Tercetak dengan huruf tebal." 

2. Beginilah Rindu Kubakukan
"Rindu dan kamu itu seperti angin. Tak bisa kulihat, tapi kurasakan kehangatan juga kegelisahannya."
"Di kilometer tanpa nama, tiba-tiba kuingat segalamu. Menghasut getar, menampar nalar, dan tepikan ingkar. Lalu terbitlah rindu." 

3. Selamat Malam, Cinta
"Karena hanya mimpi yang bisa mengingkari kenyataan. Mari menguras rindu tanpa belas kasihan. Selamat malam."
"Cukup satu kecup saja. Meskipun hanya dalam kata dan menjelma dalam mimpi, hmmm... bahagia, nyatanya."

4. Selamat Pagi, Mata
Dear you, Lirih Seketika
Dan... ada lirih seketika yang menampar ketermanguan. Kosong kudekap, di pagiku yang sunyi-tanpanya; dalam dekat, dalam jarak.
Kutelan pedih yang mengiring sendiriku di tempias getar yang tak bergemuruh memski membentur bibir ombak. Aku pasrah dan semoga belum kalah.

5. Say Goodbye
"Bagiku, setidaknya perpisahan ini bukan akhir. Masih ada hari esok untuk membuka lembaran baru - jika yang lama enggan, atau tutup buku."
"Ketika masa lalu beranjak pergi, sebenarnya kita masih berjalan di sampingnya. Aku dan kamu berdiri di tengahnya." 
"Kau tetap anugerah terindah - bagiku. Tak peduli lebam luka karena perpisahan telah menyekam darah."
"Belajar melupakanmu itu sungguh pekerjaan rumah yang besar dan menguras perasaan. Andai saja akar ingatan itu tak kuat mencengkeram."
"Boleh aku tenggok hatimu sekali lagi? Bila kau izinkan, kuingin menjumput bahagia meski hanya satu debu."
"Bersama melipat hati. Itu yang kita pilih untuk menyudahi penyatuan. dan genggaman kita pun terlepas di batas perpisahan."
"Mencecap rindumu dalam satu rasa yang berulang: pahit. Berjarak dalam ruang keterpisahan itu sungguh menyesakkan, memang."
"Dulu, ada satu keajaiban yang membangunkanku dari ruang hampa, dan itu kamu. Dan aku pecaya, akan ada keajaiban kedua. Siapa lagi kalau bukan kamu lagi."
6. Dor!
"Yes, Sniper! Bantu aku menembakkan rindu dari jarak ribuan kilometer."
"Rinduku memuntahkan timah panas. Tepat menembus dadamu!"
"Tempatkanlah mantan pada tempatnya. Di hati, dan seterusnya."
"Selama cinta belum kesasar, mantan tetap kusimpan."
"Mohon antre! Jodoh sedang memperhatikan dan seterusnya, menimbang dan seterusnya... Memutuskan dan seterusnya. Semoga kamu, pilihannya."
"Tabungan masa depan: investasi perasaan. Bunga progesif. Jaminan kebahagiaan. Di kamu, kubukukan."
"Aku berserah pada sang waktu. Semoga mau bersedekah mengirimkan satu paket rindu beserta bumbu penyedapnya."
"Membunuh perasaan itu lebih kejam daripada bunuh diri."
"Kangen itu mirip kebelet buang air besar. Makin ditahan, makin bligsatan."
"Penemuan bersejarah di hidupku itu ya kamu. Selamanya ingin kumuseumkan di hati."
"Positif! Di nadiku terdeteksi rindu atas namamu."
"Aku tersangka dan kamu terdakwa. Kita adalah dua orang yang tak berdaya membabi buta di jalan cinta."
"Bagaimana bisa menyatu jika hati saling silang sengketa."
"I LOVE YOU. Ada aku, dan kamu di situ.Kita satu. Setuju?!"
"Aha! Apakah rindu itu semacam sembelit yang menyekat jarak, juga keterasingan perasaan?!"
"Cinta datang memang tanpa undangan. Datang begitu saja, begitu tiba-tiba. tahu=tahu nama kita yang tertulis di salamnya."
"Rinduku rasanya tawar. Sesendok gula dari tanganmu cukup untuk memeniskannya."

7. Tanya Hati, Entah
Inikah Rindu yang Tak Berdaya?
Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang.
Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya.
Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya.

8. Antara Aku dan Kamu
"Di mana kutemukan kesedihanmu?"
Carilah aku di isak tangismu. kau akan temukan, aku pun tersedu.
Kamu: "Rumah seperti apa yang ingin kau huni sampai tua nanti?"
Aku: "Rumah hatimu."
Kamu: "Seberapa jauh kau ingin berlari ke arahku?"
Aku: "Sampai kau izinkan aku berhenti!"
ACTION!
Aku: "Sesatkan aku di jalanmu. Kemana pu!"
Kamu: "Aku punya jalan buntu. Kamu tak bisa kemana-mana."
CUT!
TOLONGLAH AKU
Kamu: "Butuh bantuan apa?"
Aku: "Memeriksa seberapa kencang dadaku berdegup saat matamu menusuk palung jantung."
Aku selalu jatuh cinta dengan pagi.
"Kalau sama aku?"
"Bentar, bentar. Aku cek isi hati dulu."

9. Dalam Senja & Hujan, Aku Menari
"Mungkin benar juga. Kita berjodoh dengan senja. Ketika jingganya menghilang, aku kesurupan luka perpisahan itu."

10. Love is Beautiful
"Jika malu itu mengenal komposisi, warna lebih pas pucat pasi. Untuk rindu? Warna pelangi."
"Kalau jatuh cinta itu antibiotik, aku akan menghabiskannya, untukmu. rela dan mampu, demimu."
"Peduli apa dengan luka. Seketika lunas terbayar dengan satu senyumanmu, saja."

11. Dear You, Namamu adalah Pernikahan Huruf yang Ingin Kutahbiskan di Awal Bulan Juli 
"Beruntunglah punya ingatan. Dari titik jenuh, kita tinggal melompat ke masa yang paling membahagiakan."
Berani jatuh cinta itu berarti berani juga jatuh tanpa cinta.
Berani jatuh cinta berarti berani juga jatuh bersakit-sakit untuk cinta.
"Berani kamu jatuh cinta?"
"Berani! Asal sama kamu!"
12. Gerimis di Bulan Januari
 "Meratapi kesedihan, itu seharusnya. Bangkit dari keterpurukan, itu usaha luar biasa," lirih pikiranku, menguatkan hati.

Apakah sudah mabok? Cepat-cepatlah meminum penawar cinta!

Belum banyak karya Moammar Emka yang saya baca, dan setahu saya tulisannya biasanya berani dan vulgar, di buku ini dia menjelma bak dewa cinta, mengalunkan nada-nada cinta untuk membius sang durjana cinta. Tidak disarankan membaca langsung buku ini sekali rampung, bisa-bisa kalian mabok seperti saya. Beneran, mungkin satu dua kalimat sewaktu membaca di twitter kita akan terlena, tapi kalau kita disuguhi ribuan kata cinta, kita akan terkapar!

Sedikit kekurangan buku ini, ada kalimat yang diulang, masih ada typo dan bab 6 sama 7 tertukar, maksudnya di daftar isi tertera bab 6 itu Tanya Hati, Entah, namun Dor! ditampilkan lebih awal. Itu saja, tidak banyak yang saya katakan.

Selebihnya, untuk yang memuja kalimat romantis, buku ini sangat cocok denganmu.

3 sayap untuk Demi Apa? Demikian Aku Mencintaimu.

Rabu, 20 Juni 2012

Graceling

Graceling
Graceling
Penulis: Kristin Cashore
Alih bahasa: Poppy D. Chusfani
Editor: Dini Pandia
Cover: Martin Dima
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-7822-4
Cetakan pertama, Desember 2011
496 halaman

Sinopsis:
Sejak berusia 8 tahun, Katsa sudah bisa membunuh dengan tangan kosong. Ia termasuk Graceling, kelompok langka dengan kemampuan –Bakat- luar biasa. Dan Bakat Katsa adalah membunuh. Bakat yang membuatnya menjadi algojo sang raja.
Lalu ia bertemu dengan Pangeran Po, yang memiliki Bakat Bertempur.
Ia tidak mengira akan bertemu dengan Po.
Ia tidak mengira ada fakta baru tentang Bakat membunuhnya-juga rahasia mengerikan yang tersembunyi jauh…rahasia yang dapat menghancurkan tujuh kerajaan hanya dengan kata-kata.

Review:
Once upon a time, ada sebuah Negara dengan tujuh kerajaan dan tujuh raja yang sama sekali tidak bisa ditebak dan ada yang tidak akur (mereka adalah raja dari kerajaan Wester, Nander, dan Estill, sama-sama ambisius dan pendengki). Tujuh Negara tersebut adalah Lienid (raja Ror), Middlunds (raja Randa), Wester (raja Brin), Nander (raja Drowden), Estill (Thigpen), Monsea (raja Leck), dan Sunder (nggak tau nama rajanya). Yang saya garis bawahi itu adalah kerajaan darat, sedangkan Lienid dipisahkan oleh laut dan Monsea hutan (di halaman depan ada petanya, jadi mudah kita melacak jejak petualangan Katsa dan Po). Lalu apa itu Graceling? Graceling adalah orang yang memiliki Bakat tertentu dimana cirinya adalah mereka memiliki warna mata yang berbeda antara yang kiri dan kanan (menginggatkan saya akan frameless di Vandaria :p). Jika bakat tersebut menguntungkan kerajaan maka orang yang memiliki bakat tersebut akan menjadi ‘senjata’ bagi sang raja, sedangkan bakat yang tidak berarti, mereka akan dikembalikan ke orang tua masing-masing, menanggung malu. Bakat yang dimiliki bermacam-macam ada yang bisa membaca pikiran, memanipulasi pikiran orang lain hanya dengan kata-kata, bertahan hidup, memanjat pohon, menahan napas luar biasa lama, bicara mundur, melihat badai sebelum datang, bertarung, dsb.

Katsa adalah salah satu orang yang memiliki bakat mengguntungkan, bakat membunuh. Dia menjadi algojo pamannya, raja Randa. Sejak kecil dia sudah dilatih bertarung, dia menjadi wanita yang kuat, bahkan raja pun sebenarnya takut padanya. Lama-lama Katsa merasa tidak bisa merasakan kenikmatan menjadi pembunuh, ada perasaan dimana dia tidak ingin melukai orang lain. Dan sewaktu dia ditugaskan menagih hutang seseorang kepada raja Randa, bersama Giddon dan Oll, mereka malah menyelamatkan menculik Pangeran Tealiff, ayah raja Linied, lelaki renta yang tidak memiliki kekuasaan, tidak memiliki ambisi, dan dalam keadaan tidak sehat. Tidak ada yang tahu siapa penculiknya kecuali satu orang, tujuh kerajaan pun menjadi geger, saling menuduh satu sama lain. Yang menjadi pertanyaan penting adalah kenapa menculik Pangeran Tealiff? Apa pentingnya dia? Misi penculikan yang dilakukan Katsa menjadikan dia bertemu dengan Pangeran Greening Grandemalion atau singkatnya Pangeran Po, cucu dari Pangeran Tealiff, salah satu anak dari raja Linied, salah satu orang yang memiliki bakat juga, bertarung. Dalam hal ini Katsa menemukan tandingan yang sepadan.

Kesan awal covernya keren! Benar-benar menggambarkan Katsa, seorang gadis yang kuat, selain pandai bertarung dengan tangan kosong Katsa juga hebat dalam membidik sasaran. Masih ada beberapa typo. Idenya saya juga suka ‘Novel debut Kristin Cashore, Graceling, timbul dari lamunan tentang gadis yang memiliki kekuatan luar biasa –dan menjalin persahabatan dengan pemuda yang tidak bisa dinikahinya.’ Cinta terlarang gitu, hehehe. Sebenarnya saya berharap banyak akan novel ini, saya sangat suka fantasi romantis, dan saya mendapatkannya karena banyak sekali adegan romantis dan mengena antara Katsa dan Po, selain itu banyak sekali kejutan-kejutan yang datang mewarnai petualangan mereka berdua (mulai dari latihan bertarung mereka, bakat sebenarnya mereka, bakat yang dimiliki raja Leck, usaha Katsa menyelamatkan Bitterblue dengan menelusui pegunungan Monsea yang ‘beku’, sangat seru). Sayangnya konflik dari novel ini tidak ada gregetnya, mlempem. Saya sangat kecewa dengan pertarungan Po dengan raja Leck, bagaimana ketika Katsa bertarung dengan raja Leck, pendapat saya adalah “Hah! Cuman gitu dong?.” Saya menginginkan banyak aksi heroik yang dilakukan Katsa maupun Po! Yah walaupun saya kecewa dengan bagaimana mereka menghadapi musuh, setidaknya saya sangat meyukai romansa antara Katsa dan Po, cara mereka untuk mengenal lebih dekat unik, dengan bertarung, saling tonjok :D
Ia tahu sifatnya seperti apa. Ia akan mengenalinya jika berhadapan dengannya. Sifatnya akan berbentuk monster bermata hijau dan biru, seperti serigala yang menggeram-nggeram. Makhluk buas yang memukul teman jika marah, pembunuh yang berasumsi sebagai alat kemarahan raja. Namun moster itu aneh, karena di balik penampilan luarnya, ia ketakutan dan marah pada keganasannya sendiri. Ia mengutuk diri sendiri karena kebuasannya. Dan kadang-kadang ia tidak mampu berbuat kekerasan dan memberontak sejadi-jadinya.
Begitulah Katsa, walupun dia kuat dari luar, ada sesuatu yang lemah. Dia tidak ingin melukai orang lain, dia tidak ingin dikendalikan oleh orang lain, dia ingin menjadi dirinya sendiri, ingin melakukan apa yang memang ingin dirinya lakukan. Maka dari itu, dia memutuskan memberontak dan melakukan petualangan bersama Po, orang yang awalnya takut dia cintai karena akan merebut dirinya sendiri lagi. Hebatnya Po, dia tidak memaksa perasaan Katsa, dia membebaskan pilihan Katsa, dia hanya ingin mencintai dan apabila mendapatkan timbal balik, itulah ganjarannya karena mencintai dengan tulus.

Bagian yang paling favorit adalah ketika mereka berdua menebak apa bahaya yang akan mereka hadapi ketika sampai di Monsea.
“Ada apa?” Po bertanya, “Apa yang  membuatmu cemas?”
“Kalau Leck memiliki Bakat itu, seperti yang kau curigai…” Katsa memulai.
“Ya?”
“…bagaimana aku bisa melindungi diri darinya?”
Po menatapnya sambil menimbang-nimbang. “Yah. Mudah saja,” katanya. “Bakat-ku akan melindungiku darinya. Dan aku akan melindungimu. Kau aman bersamaku, Katsa.”

Lalu sehabis latihan bertarung mereka, ketika Katsa bingung menentukan hatinya dan mengajak Po bertarung agar hatinya damai, ketika mulut Po kena bogeman Katsa dan berdarah, ketika pertarungan dilanjutkan ke sesi yang lainya….. XDD
Dannnn yang paling nyesek adalah ketika Po menyuruh Katsa dan Bitterblue pergi meninggalkan dirinya yang terluka parah, ketika Katsa berkata dalam hati “ikutlah bersama kami” berulang-ulang diantara kalimat Po yang memberikan wejangan (dan Po tentu bisa mendengarnya), huhuhu.
Sangat jarang orang Linied memberikan salah satu cincinya, dan hamper tidak pernah terjadi ada yang memberikan cicncin identitasnya sendiri. Jika Pangeran Po benar-benar memberikan cincin itu padanya, artinya dia sudah menyerahkan status kepangerannya. Dia tidak lagi menjadi Pangeran Linied. Dia membuatnya menajdi putri dan memberinya istana serta warisa
nnya.
Duh, kurang apalagi coba perngorbanan Pangeran yang memakai anting-anting bundar pada telinganya, cincin pada jemari, rambut yang gelap, matanya yang berwarna perak dan emas, berkerah terbuka dan sedikit arogan ini? Belum ketika Katsa mengetahui dampak yang dialami Pangeran Po ketika melawan raja Leck. Untung ada Pangeran Po, membuat saya bertahan membaca ini.
Buat yang suka baca fantasi yang lebih suka banyak romancenya, buku ini bisa menjadi pilihan :)


3.5 sayap untuk si algojo.


Pilihan (The Choice)


Sinopsis:

Travis Parker memiliki segalanya: pekerjaan bagus, teman-teman yang setia, rumah nyaman di sebuah kota kecil di Carolina Utara. Dia menjalani kehidupannya dengan santai -berperahu, berenang, barbekyu bersama teman-teman karibnya- dan dia merasa tidak membutuhkan kekasih... sampai Gabby Holland pindah ke sebelah rumahnya.

Meski Travis berusaha bersikap ramah, Gabby kelihatan kesal padanya sejak awal, karena suatu sebab. Namun akhirnya kegigihan Travis membuahkan hasil, dan membawa mereka ke awal perjalanan yang akhirnya tak bisa ditebak.


Review:

Saya selalu kesal dengan tulisan Om Sparks ini, bisa ditebak dong :). Tapiiiiii, saya lumayan menikmati cerita ini, hahaha sempet kejang-kejang juga sih, duh jangan kayak biasanya deh, eh ternyata harapan saya dikabulkan ^^. Biasanya saya lebih suka nonton film adaptasi dari novelnya`(A Walk To Remember paling juara!) daripada baca bukunya, mungkin satu-satunya buku Om Sparks yang tragis bengis, yang tidak membuat saya misuh-misuh membaca endingnya adalah Dear John (padahal saya nonton filmnya dulu loh, mungkin gara-gara pemainnya kali ya :p). Nggak jauh beda sama kisah lainnya, novel ini bittersweet deh.

Dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama bercerita tentang awal mula Travis dan Gabby bertemu. Travis sangat menyukai kehidupan santainya, dia masak bodoh dengan kehidupan cintanya, padahal teman-temannya sudah pada punya pasangan masing-masing, tapi semua itu tidak mempengaruhi suasana hati Travis, dia sudah punya molly yang setia menemaninya. Tapi ternyata kesantaian Travis mengganggu Gabby, tetangganya. Dia merasa sebal dengan apa keseharian Travis, seperti tidak mempunyai masalah hidup saja. terlebih dia menuduh anjing Travis, molly, telah menghamili anjingnya. Gabby pun meminta tanggung jawab Travis sebagai pemilik anjing karena tidak becus mengurusnya. Padahal, anjing Travis sudah dikebiri loh, tapi tak mengapa, kejadian itu malah menarik perhatian Travis terhadap Gabby, dia mulai memperhatikannya, dan jatuh cinta padanya.

Bagian dua bercerita tentang setelah Travis dan Gabby menikah, apakah mereka berdua mendapatkan kehidupan yang indah berbungah?

Bagian pertama terasa lambatttttt sekali, padahal biasa banget ceritanya, Travis mulai sering menjengguk anjing Gabby padahal alasan saja, trus dibumbui dengan teman-teman Travis dan adiknya yang tidak berencana menikah. Kalau masalah Gabby sendiri, dia galau dengan hubungannya dengan pacarnya, Kevin. Udah itu itu aja. Yang sangat menguras emosi itu bagian dua, huhuhu. bagian yang paling saya suka adalah ketika dengan setianya Travis menjengguk Gabby di Rumah Sakit dan selalu bercerita tentang kehidupan diluar, seolah-olah dia sadar, huhuhu romantis banget. Di bagian ini juga kelihatan banget kalau Travis begitu mencintai Gabby. Travis ini sosok yang ceria, masa bodoh, saking cintanya pas awal hubungan mereka dia rela jadi selingkuhan, tapi usahanya membuahkan hasil.

Buat yang ingin membaca cerita sedih-sedih manis, baca deh buku ini.

3 sayap untuk molly.



Penulis: Nicholas Sparks
Alih bahasa: Lanny Murtihardjana
Cover: Marcel A.W
Penerbit: Gramedia
ISBN: 978-979-22-6623-8
Cetakan pertama, Februari 2011
381 halaman

Selasa, 19 Juni 2012

Man of Ice: Gunung Es (Bighorn, Wyoming #2)


Sinopsis:

Sudah lima tahun julukan Gunung Es menempel pada sang peternak tampan dan kaya, Dawson Rutherford. Kenyataannya sudah selama itulah ia tak bisa berfungsi sebagai laki-laki sejati, sejak ia 'memaksa' saudara tirinya, Barrie Bess, bercinta dengannya karena suatu kesalahpahaman. Mereka kini sama-sama tak bisa menjalin hubungan dengan lawan jenis karena peristiwa yang traumatis itu.

Namun sekarang Dawson butuh bantua Barrie untuk berperan sebagai tungasnya guna menghindari rayuan wanita kaya pemilik peternakan yang bersebelahan dengan tanahnya. Ia butuh tanah itu tapi ia tak mau terjatuh ke dalam rayuan sang janda seksi. Saat terpaksa tinggal di bawah satu atap, baik Dawson maupun Barrie menyadari bahwa gairah mereka terhadap satu sama lain masih sama menggeloranya seperti lma tahun lalu.

Review:

Buku ini sebenernya cukup menguras emosi. Di awali dengan 'reuni' antara Dawson dan Barrie yang sejak lima tahun lalu selalu menghindari satu sama lain, sejak peristiwa 'itu'. Dengan berjalannya cerita, mereka berdua mengurai kembali kisah yang seperti benang kusut, kisah yang tidak bisa dienyahkan dalam kehidupan mereka.

Dawson dan Barrie adalah saudara tiri, namun di mata Barrie, Dawson tidak seperti kakaknya, dia sangat memujanya, Dawson tahu itu, namun dia malah mengacuhkan dan bahkan memanfaatkan rasa suka Barrie untuk menyakiti gadis tersebut. Dawson mengganggap Barrie seperti wanita penggoda lainnya, wanita yang sudah sangat berpengalaman, dia selalu mencoba menarik perhatian Dawson agar laki-laki itu meliriknya, dia memang meliriknya, tapi dendam akan apa yang dilakukan ibu Barrie kepada ayahnya membutakan matanya. Hingga terjadilah peristiwa 'itu', peristiwa ketika Barrie sangat-sangat terluka secara fisik dan psikis. Dawson juga sada, kalau ternyata Barrie tidak seperti wanita yang selama ini dia pikirkan, sejak itu, dia tidak bisa lagi menikmati kebersamaan dengan seorang wanita.

Lima tahun kemudian, Dawson sengaja bertemu dengan Barrie, meminta tolong padanya agar tinggal bersama lagi, mengatasi masalah mereka berdua, dan berbagi kesedihan bersama-sama.

Cukup menguras emosi, itulah perasaan saya ketika membacanya, buku pinjaman temen yang meminta saya untuk mengembalikannya pada si empunya, karena belum ketemu dan pelepas bosan setelah berhari-hari membaca fantasy, saya mencuri baca. Sudah banyak buku Diana Palmer yang saya baca, tapi tidak menjadikannya penulis Harlequin favorit saya, kenapa? Karena dia sering banget menulis cerita yang naggung. Selalu mengulur-ulur penyelesaian konflik antara kedua tokoh, udah ada getar-getar asmara, udah mau setuju, eh ada si pengganggu datang. Mungkin memang asiknya seperti itu, tapi buat saya nggak asik. Saya lebih suka konflik antara dua tokoh tapi tidak melibatkan orang ketiga, seperti di buku ini, dengan adanya wanita si pemilik yang peternakannya diincar Dawson, sebenarnya dengan luka masa lalu mereka itu sudah membuat cerita ini dramatis. Naggung lainnya adalah adegan romantisnya, nggak perlu digambarkan dengan jelas nggak pa-pa kok, tapi sis Diana ini seneng banget membuat saya nggak puas karena terlalu sedikit. Saya memang akan menambah point plus untuk adegan romantis, buat apa membaca novel romance kalau nggak ada adegan romantisnya? Adegan romantis bukan hanya dilihat dari berapa banyak ciuman dan adegan ranjang loh, tapi interaksi kedua tokoh, misalnya saja percakapan, ngak perlu yang mendayu-dayu, dialog yang lucu, yang bisa membuat wanita tersenyum pun kadang sangat menarik. Di sini kebanyakan usaha Dawson untuk membuat Barrie cemburu dengan wanita pemilik peternakan itu. Tapi yang saya suka adalah itikad Dawson untuk memperbaiki kesalahan di masa lalunya, lumayan mak nyess deh. Yang gampang ditebak, impoten Dawson langsung sembuh ketika bersentuhan dengan Barrie, hehehe.

3 sayap untuk si cowok dingin.



Penulis: Diana Palmer
Penerbit: Gramedia
ISBN: 9792226893
Cetakan: 2000
224 halaman

Senin, 18 Juni 2012

Fantasy Lover: Kekasih Impian (Dark Hunter #1)


Sinopsis:

Grace Alexander, seorang terapis seks, memiliki trauma masa lalu yang terus menghantuinya sehingga ia selalu berusaha untuk tidak memiliki hubungan khusus dengan laki-laki.

Julian of Macedon, seorang jenderal Sparta, dikutuk menjadi budak cinta yang terkurung di dalam buku selama dua ribu tahun, sampai akhirnya ia dipanggil oleh Grace. Julian yang dikutuk untuk menyenangkan kaum wanita merasa sangat terkejut karena Grace menolaknya. Baru kali ini Julian menemukan wanita yang tidak tertarik padanya secara fisik. hal itu membuatnya semakin tertantang untuk menaklukan hati Grace. Di lain pihak, Grace mendapati bahwa dirinya ternyata tidak kebal terhadap pesona Julian, namun Grace menyadari bahwa di balik ketampanannya, Julian adalah jiwa yang tersiksa dengan masa lalu yang kelam seperti dirimnya sendiri.

Apakah Julian mampu menyembuhkan luka hati Grace dan membuatnya mampu mencintai lagi? Dan sanggupkah kekuatan cinta Grace membebaskan Julian dari kutukannya? Cinta pasti bisa menyembuhkan hati yang terluka, tapi sanggupkah cinta itu juga menghapus sebuah kutukan yang berusia ribu tahun?


Review:

Menerima tantangan temennya, Grace dengan asal merapalkan mantra yang ada di buku kuno. Nggak tahunya, mantra tersebut bener-bener bisa memunculkan sosok yang gagah, cakep, bak dewa (emang dewa) yang akan membuat air liur kita menetes (halah). Dewa tersebut mengaku bernama Julian, dia akan 'memuaskan' si pemanggil selama satu bulan. Dia udah nggak latihan beratus tahun, setelah keluar dari buku dia mau nyosor aja ke Grace, pemanasan gitu. Sontak Grace menolak, dia agak paranoid sebenarnya, nggak percaya aja kalau dia beneran nyata, apalagi dia trauma dengan suatu hubungan. Mereka berdua sama-sama nggak mau kalah, Julian mau nyosor aja dan Grace kuekeh menolak, menyarankan Julian mencari mangsa lain. tapi nggak semudah itu dong, dia yang memanggil mantra dia yang bertanggung jawab memuaskan rasa dahaya Julian, hehehe. Luluhkah Grace dengan rayuan dan pesona Julian? Bodo banget kalau nggak mau menerima tawaran gratis itu, hahahaha.

Penasaran nyewa buku ini karena katanya hot, hahaha *disaplak* eh buset serinya banyak banget loh. Ceritanya unik sih, kita bisa ketemu dewa-dewa kuno, dan dia akan 'memuaskan' kita lagi, hihihi. Nggak hanya itu, mereka berdua juga mencoba saling mengatasi masalah yang tak pernah selesai di diri masing-masing, saling membantu. Konfliknya lumayan seru, tokohnya juga rame. covernya lumayan deh, untung mukanya g kelihatan, dan saya bayangin sih badannya si Julian emang kayak gitu :p. Walau banyak yang suka dan bilang hot banget, saya hanya ngasih 3 sayap aja untuk adegan hotnya. Kadar hot orang beda-beda loh :)). Untuk sebuah awal, cerita dibuku ini tetap menarik hati saya untuk membaca lanjutannya, saya nggak terlalu suka, mungkin karena banyaknya alasan Grace menolak Julian kali ya, hehehe. Penasan siapa dewa berikutnya yang bertugas melayani seseorang :p

3 sayap untuk Julian si budak cinta.



Penulis: Sherrilyn Kenyon
Penerbit: Dastanbooks
ISBN: 9786028723848
Cetakan I, April 2011
492 halaman

Minggu, 17 Juni 2012

Penyatuan Dua Hati (A Convenient Wedding)


Sinopsis:

Meryl Winters dan Jarvis Larne sungguh berbeda bagai bumi dan langit. Yang satu amat sangat kaya, impulsif, dan periang. Yang lain amat sangat miskin, bertindak hati-hati, dan pemurung. Namun keduanya dipertemukan oleh takdir. Ketika Meryl, si pewaris pengusaha minyak yang kaya raya, dengan nekat memasang iklan untuk mencari suami.

Jarvis, meskipun amat sangat miskin namun memiliki gelar bangsawan dan memiliki harga diri tinggi. Egonya terluka ketika Meryl menawarkan uang agar menikah dengannya. Namun karena tanggung jawabnya yang sangat besar kepada rakyatnya ia bersedia menerima uang Meryl dan menikahi gadis itu. Meskipun demikian di dalam hati keduanya mulai tumbuh benih-benih cinta. Akankah mereka berhasil mengatasi segala perbedaan itu dan mengakui perasaan terhadap satu sama lain?


Review:

Lumayan lama saya nggak baca Harlequin, program perluasan genre saya sepertinya berhasil, lama-lama saya mulai meninggalkan romance, bahkan saya sekarang agak malas membaca Harlequin. Bukannya udah nggak suka lagi, hanya saja bosan, ceritanya itu-itu melulu, laki-laki keren, kaya raya, jatuh cinta sama gadis miskin, seputar itu terus. Cerita dibuku ini agak berbeda, kebalikannya, dan beberapa kali saya membaca karya Lucy Gordon dan memasukkannya ke dalam penulis Harlequin yang bukunya wajib dilirik. Sayangnya, kali ini harapan saya terlalu muluk-muluk.

Meryl ingin mendapatkan warisan dengan penuh, dia ingin membantu sahabatnya yang seorang desainer untuk membuka sebuah butik. Sayangnya, si pengacara sekaligus teman ayahnya tidak membolehkannya, dia akan memberikan warisan tersebut kalau Meryl sudah menikah, tidak ingin menghabur-hamburkannya lagi. Karena tidak ada cara lain, dia pun iseng memasang iklan mencari jodoh. Iklan tersebut sampai ke Inggris, *settingnya lupa bok* temen Jarvis melihatnya dan menawarkan iklan jodoh tersebut ke Jarvis, itung-itung mengatasi kemiskinannya. Tentu Jarvis emoh dong, cowok perkasa gitu, masak ngemis-ngemis ke cewek. Temen Jarvis ini *lupa namanya* menulis surat ke Meryl atas nama Jarvis, mengatakan kalau dia seorang bangsawan miskin dan ingin menikahinya. Wah ada kandidat bagus nih, Meryl langsung terbang saat itu juga dan menemui Jarvis, mereka bertemu *di perahu menuju rumah Jarvis kalo nggak salah* tapi Meryl nggak tahu kalau sipenunjuk arah itu adalah Jarvis sesungguhnya, dan Jarvis sudah memberikan pesan samar-samar kalau Jarvis nggak ingin menikahinya. Nggak mau tahu, dengan sifat keras kepalanya, Meryl akan terus dan terus membujuk Jarvis untuk menikahinya. Hmmmm, gimana usaha Meryl selanjutkan? Akankah Jarvis bertekuk lutut dengan pesona dan kekayaan Meryl? Baca sendiri ya, saya sarankan nyewa aja kayak saya :)).

Komennya singkat, biasa aja. Nggak ada yang special, saya juga nggak terlena sama tokoh Jarvis, cuman takjub aja miskin tapi estatnya bok, adegan hotnya nggak banyak, saya kasih 2 sayap aja deh. Untuk keseluruhannya 2 sayap cukup.



Penulis: Lucy Gordon
Penerjemah: Nies Endang
Penerbit: Gramedia
ISBN: 9789792279597
Cetakan I, Januari 2012
268 halaman

Sabtu, 16 Juni 2012

Until You: Saat Engkau Hadir (Westmoreland #3)


Sinopsis:

Sheridan Bromleigh, guru gadis-gadis kaya, dibayar untuk menemani salah seorang muridnya, Charise Landacter, ke Inggris untuk bertemu tunangannya. Ketika muridnya kabur bersama pria asing, Sheridan tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada tunangan Charise, Lord Burleton.

Berdiri di dermaga, Stephen Wesmoreland, Earl of Langford, mengira wanita yang berjalan ke arahnya adalah Charise Lancaster - dan Sthepen siap menjelaskan bahwa Lord Burleton mengalami kecelakaan fatal semalam. Namun malang bagi wanita tersebut, muatan kargo membentur kepalanya dan dia pingsan!

Sheridan siuman di mansion Wesmoreland tanpa ingatan akan siapa dirinya: satu-satunya petunjuk tentang masa lalunya adalah fakta membingungkan bahwa semua orang memanggilnya Miss Lancaster. Namun, yang diyakininya hanyalah ia jatuh cinta pada seorang earl Inggris yang rupawan.

Review:

Beberapa hari ini saya akan mereview Historical Romance, Paranormal Romance dan Harlequin yang saya baca beberapa waktu yang lalu, reviewnya nggak akan panjang, karena saya sudah agak lupa dan bukunya nyewa, hahaha emang parah ini ingatan, inilah kendalanya kalau habis baca nggak langsung direview, kadang dulu kepikiran apa yang mau ditulis jadi lupa. Sebagai penginggat saja sih kalau saya pernah baca buku tersebut, soalnya saya benar-benar payah kalau nggak ditulis seperti ini, pasti suatu saat akan mikir "pernah nggak ya baca buku ini?" untuk menghemat waktu dan tenaga, saya akan menulis garis besarnya saja. Sinopsis di belakang sampul buku sebenarnya sudah banyak mewakili isi cerita.

Saya agak lupa sama seri sebelumnya *tuh kan* yang jelas Stephen ini pernah muncul di situ. Ceritanya dia dikhianati sama orang yang sebenarnya benar-benar dia sayang, dia dibohongi dan ditinggalkan sama cewek yang menikah dengan pria tua dan kaya. Berbekal pengalaman nista itu, dia berjanji nggak akan menikah.

Pandangan tentang pernikahan berubah ketika dia bertemu dengan seorang gadis amnesia yang bernama Charise, dia gadis Amerika yang mau menikah dengan Lord Burleton. Naasnya, Lord Burleton meninggal ditabrak keretanya Stephen, nggak segaja sih, soalnya si Burleton ini sedang mabuk dan tiba-tiba muncul di depan keretanya, dilindes deh. Stephen tahu kalau tunagannya Burleton akan datang, merasa bersalah dan bertanggung jawab dia ingin menjelaskannya dan memberikan solusi, dan sewaktu dia melihat Charise (aka Sheridan yang amnesia) hatinya berbungga-bungga :P.

Charise pun tinggal di rumah Stephen, awalnya Stephen tidak berencana menggantikan posisi Burleton, tapi sewaktu dia menerima surat kalau ayahnya Charise meninggal, ada satu beban lagi yang tidak bisa dia biarkan Charise menanggung sendiri, dia juga mulai sayang sama Charise, tidak rela laki-laki lain mendekatinya, dan dia berencana menikahinya. Lalu apa yang terjadi ketika Charise asli datang? *eng ing eng*.

Ceritanya terasa familier yah? hehehe, tapi seru juga kok, apalagi sewaktu Charise gadungan dipersiapkan untuk menghadiri pesta pertamanya, Stephen ga rela gitu kalau dia banyak penggemarnya. Apalagi Stephen ini nggak tanggung-tanggung kalau sayang sama seseorang, dia benar-benar akan memberikan apa pun, baik itu kasih sayang atau keperluan hidup. Jeleknya, dia juga bisa sangat kejam sama orang yang telah menghianatinya, contohnya waktu tahu Sheridan lebih memilih melarikan diri daripada menjelaskan segalanya kepada Stephen *ups. Dia nggak mau melihat wajah Sheridan, bahkan mendengar namanya, mirisnya, Sheridan selalu bersembunyi melihat Stephen sewaktu Opera, ingin sekali meminta maaf dan menjelaskan kalau perasaannya itu benar-benar nyata, mengharukan sekali.

Kurang sregnya, pas bagian menuju ending, permasalahannya cepet banget terselesaikan, kayak nggak ada prosesnya gitu, marah-marah langsung baikan, udah. Untuk adegan hotnya nggak terlalu banyak, saya kasih 2.5 sayap deh untuk dikibas-kibaskan. Dan untuk kesemuanya.....

3 sayap untuk Stephen yang pendendam.



Penulis: Judith McNaught
Penerbit: Gramedia
ISBN: 9789792283273
Cetakan I, 3 Mei 2012
600 halaman

Kamis, 14 Juni 2012

Character Thursday

Hai hai, kali ini saya nggak akan memposting tentang review tapi nggak kalah seru juga, kali ini saya akan memposting salah satu meme yang diprakarsai oleh mb Fanda. Ini pertama kalinya saya mengikuti meme yang berjudul Character Thurday, sebelumnya di Kutu Bokek saya juga memposting sebuah meme yang berjudul Wishful Wednesday yang idenya tercetus dari mbak Astrid. Kenapa nggak diposting di satu blog yang sama aja? Karena saya punya dua blog dan saya kira adil jika membagi satu-satu :D. Alasan lainnya adalah karena Character Thursday ini saya terawang nggak akan jauh dari tokoh yang saya elu-elukan di novel romance, jadi saya kira tepat jika saya taruh Character Thursday di Kubikel Romance, dan sehari sebelumnya tepat jika saya memposting buku-buku yang saya inginkan di Kutu Bokek karena genrenya lebih variatif. Selain itu, saya masih ingin memrioritaskan review daripada meme, saya ingin meme-meme ini menjadi ajang pelepasan kejenuah saya ketika membuat review, jadi blog saya yang sering banget males di update sama empunya ini nggak kelamaan nganggur dan nggak kebanyakan meme.

Sebelum ke siapa yang menjadi karakter favorit saya, saya akan menjelaskan dulu apa sih Character Thursday ini. Di kutip dari blognya mbak Fanda:

Character Thursday

Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir(judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…






Dan, untuk Character Thursday pertama saya adalah... *jeng jeng jeng*


Simon Marganda salah satu tokoh yang ada di novel Memori. Geez sosok dia benar-benar membuat saya terlena. Dia itu tuh kucel, cuek, sinis, nggak tanggung-tanggung jika nyindir kesalahan orang, tapi dia itu jenius, nggak pernah masuk kuliah tapi nilainya selalu A, walau cuek tapi dia diam-diam mengamati dan memperhatikan orang yang disukainya dan dia seorang arsitek. Kalau impian saya sewaktu kecil *yang banyak banget* dulu saya pernah kepikiran untuk menjadi seorang arsitek karena saya dulu suka banget main rumah-rumahan dari balok kayu dan mendesain tata ruangnya, tapi saya sadar saya nggak becus dalam hal menggambar, makanya saya selalu seneng dengan orang yang pintar ngambar. Dan saya juga mempunyai impian kalau suatu saat menikah dengan seorang arsitek dengan alasan dia aja pinter buat rumah, apalagi membangun rumah tangga #eaaaa.
Sampe sekarang, karakter dia benar-benar nempel di otak saya, nggak mau pergi, dan berharap dia nyata dan sungguhan dan suatu hari akan melamar saya dan membangun rumah bergaya Romantic Home buat saya :P.

Seperti meme saya yang pernah tayang, saya akan memposting dua karakter yang nempel banget, dengan alasan yang sama juga karena saya nggak tiap hari bisa onlen kompi dan memposting meme ini sesuai harinya. Dan Character Thursday kedua jatuh pada.... *drummmm drummmm drummmm*

Four atau Tobias salah satu tokoh di novel dystopia yang baru saja selesai saya baca, reviewnya bisa dibaca di Divergent. Four dan Simon mempunyai kesamaan, mereka sama-sama introvert, nggak banyak omong, tapi sekali omong mbehhhh pedes dan bisa juga sangat romantis :). Karena berbeda blog, saya kasih bocoran dikit deh tentang Tobias ini. Dia sebenarnya berasal dari faksi Abnegation (yang tidak egois) tapi karena ada ketakutan yang tidak bisa dilaluinya dia memilih berkhianat lalu masuk ke faksi Dauntless (mengutamakan keberanian). Waktu menjalani inisiasi dia mendapat peringkat pertama (jenius) tapi dia malah mengingginkan menjadi pelatih para anggota baru dari pada menjadi salah satu pemimpin. Nah, waktu inisiai yang baru ini, dia bertemu dengan salah satu anggota baru yang berasal sama dengan faksinya dulu, Tris. Terjadilah bunga-bunga asmara. Suka banget ketika Tobias mencuri ciuman dari Tris, ketika menyembunyikan gandengan tangan mereka berdua, dan yang paling saya suka, Tobias ini nggak rela ketika Tris dicelakakan orang lain, dia akan berubah menjadi sangar dan nggak tanggung-tanggung berbuat brutal demi melindungi Tris. Dari banyak novel romance yang saya baca, yang tipe-tipe seperti ini memang agak sedikit posesif dan sangat setia, ah coba ya kalau ada yang jual, langsung saya bungkus deh :)

Itulah dua Characters Thursday yang mempunyai sifat yang mirip di postingan pertama ini. Sosok mereka benar-benar tidak mau lepas dari bayangan saya, makanya saya mencoba mengikuti meme ini guna mendokumentasikannya. Saya tidak akan memberikan sosok yang nyata untuk mengambarkan betapa keren, cakepnya mereka, biarkan imajinasi saya yang bekerja, saya tidak ingin merusaknya. Kalau dilihat dari postingan temen-temen yang sudah ikut, meme ini sudah sampe episode belasan, kenapa nggak ikut dari dulu? Setiap buku yang saya baca pasti ada tokoh yang menarik, tapi yang benar-benar melekat dihati saya tidak banyak. Biasanya mereka akan ada di buku sepanjang masa (lain kali akan saya buat listnya), yang tidak pernah bosan saya baca, dan salah duanya adalah mereka di atas.

Rekomendasi Bulan Ini

Buku Remaja yang Boleh Dibaca Siapa Saja | Rekomendasi Teenlit & Young Adult

K urang lebih dua tahun yang lalu saya pernah membahas tentang genre Young Adult dan berjanji akan memberikan rekomendasi buku yang as...